Standar keamanan ISO/IEC 27001
Tersertifikasi Oleh
Standar keamanan ISO/IEC 27001
Tersertifikasi Oleh
8 min read

Mengenal ISO 27001: Standar Internasional untuk Keamanan Data

Tayang
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya

Keamanan data menjadi prasyarat utama khususnya dalam organisasi modern yang mengandalkan layanan digital.

Layanan digital ini berkaitan erat dengan data pelanggan, intelektual, dan operasi yang menjadi aset bernilai tinggi, sehingga harus dilindungi secara otomatis.

Oleh karena itu, sistem manajemen keamanan menjadi langkah strategis yang penting dalam menetapkan dan mengendalikan informasi data dari berbagai risiko.

Melihat hal ini, ISO/IEC 27001 muncul sebagai standar internasional yang membantu organisasi menjadikan pengelolaan keamanan informasi terstruktur dan dapat diaudit.

Standar ini menjadi relevan untuk diadopsi dalam mengelola risiko keamanan informasi secara profesional. Simak ulasan selengkapnya dari artikel Mekari Jurnal berikut ini.

Apa itu ISO 27001?

ISO/IEC 27001 merupakan standar yang telah ditetapkan secara internasional mengenai persyaratan sistem manajemen keamanan informasi.

Sesuai dengan visinya, standar ini mengarahkan organisasi secara berkelanjutan dalam mengidentifikasi aset informasi, menilai risiko, menerapkan kontrol, dan menyempurnakan struktur agar sesuai dengan lanskap ancaman modern.

Secara historis, ISO 27001 berkembang dari kebutuhan global untuk praktik terbaik dalam pengelolaan keamanan informasi, sehingga organisasi menjadikannya dasar sertifikasi untuk mengklaim kepatuhan yang dapat dipercaya oleh pelanggan dan regulator.

Seperti namanya, standar ini dipublikasikan oleh lembaga independen asal Swiss yaitu ISO atau International Organization for Standardization yang berfokus dalam mengembangkan dan mempublikasikan standar mutu suatu organisasi.

Mengapa ISO 27001 Penting?

Menerapkan ISO 27001 menjadi langkah penting dalam mengelola berbasi risiko yang berkaitan dengan informasi data-data penting milik perusahaan dan stakeholder terkait.

Beberapa alasannya, antara lain:

1. Pengelolaan Risiko yang Sistematis

ISO 27001 mendorong perusahaan untuk mengidentifikasi berbagai risiko dan mengevaluasi dampaknya agar dapat mengontrolnya secara efektif.

Melalui prosedur yang sistematis ini, manajemen dapat menurunkan probabilitas insiden serius dan mengurangi biaya pemulihan.

2. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Banyak klien institusional dan regulator yang mensyaratkan bukti praktik keamanan yang terdokumentasi. Melalui ISO 27001 bisa menjadi alat bukti yang diakui.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Reputasi

Perusahaan yang sudah mengadopsi standar keamanan informasi tingkat internasional dapat berdampak langsung dalam meningkatkan kepercayaan dan reputasi mitra bisnis dan pelanggan.

4. Penguatan Ketahanan Operasional

Perusahaan dapat lebih siap dalam menghadapi segala gangguan yang bisa mempengaruhi operasional sehingga dapat pulih lebih cepat.

Baca Juga: Apa Itu Sistem Manajemen Mutu dan Manfaatnya untuk Bisnis

Studi Kasus ISO 27001: Mekari Jurnal

Untuk memahami contoh penerapan ISO 27001 dari sebuah organisasi lokal, Anda bisa melihatnya melalui salah satu penyedia lokal software akuntansi berbasis cloud, yaitu Mekari Jurnal.

Melalui informasi konten yang tercantum dalam halaman Tentang Kami Mekari Jurnal, perusahaan menegaskan bahwa seluruh aktivitas bisnis yang dijalankan sudah mengadopsi ISO 27001, sehingga seluruh informasi pengguna terjamin aman dan sesuai prosedur standar global.

Lebih lanjut, Mekari Jurnal juga memaparkan lebih dalam mengenalkan penerapan prosedur ISO 27001 dalam halaman keamanan.

Penjelasan terkait penerapan standar keamanan global ini bertujuan untuk transparansi serta meningkatkan kepercayaan dan reputasi bisnis pada pelanggan serta mitra bisnis.

Dalam halaman ini, perusahaan dapat mencontoh bagaimana Mekari Jurnal memaparkan penerapannya, mulai dari penjelasan rancangan infrastruktur keamanan yang sistematis, proses bagaimana sistem menjaga keamanan data, hingga prosedur manajemen risiko yang dilakukan.

Praktik dan kebijakan yang Mekari Jurnal terapkan untuk melindungi data pelanggan sudah mencerminkan prinsip-prinsip ISMS yang sesuai dengan standar industri.

Menjadikan contoh ini sangat relevan bagi perusahaan yang ingin menyeimbangkan aksesibilitas layanan dan perlindungan data berbasis ISO 27001.

Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!

Komponen Utama ISO 27001

ISO 27001 terdiri dari beberapa elemen struktur yang harus dipahami oleh manajemen dan tim teknis.

Dari sisi struktur, ISO 27001 saat ini merupakan versi 2022 menggantikan versi lama sebelumnya yaitu ISO 27001:2013.

Pada versi 2013, struktur kategori mencakup 10 bagian utama yang terdiri dari Pendahuluan, Lingkup, Referensi Normatif, Istilah dan Definisi, Sistem Manajemen Keamanan Informasi, dan lainnya.

Pada versi 2022, terdapat penambahan menjadi 13 bagian utama, di mana penambahan yaitu Keamanan Informasi, Keamanan Siber, dan Perlindungan Privasi.

Untuk penetapan persyaratan untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), perusahaan dapat melihat Klausul Wajib (4 hingga 10) dan Lampiran A (Annex  A) yang berisi kontrol keamanan spesifik sebagai elemen kunci ISO 27001.

Klausul Wajib (4-10)

Klausul 4 hingga 10 dalam standar ISO 27001 mencakup regulasi atau pengendalian yang sifatnya wajib untuk diimplementasikan dan mengikuti siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA).

  • Klausul 4: berkaitan dengan konteks organisasi yang harus dipahami, seperti isu internal dan eksternal, serta kebutuhan pihak berkepentingan yang relevan dengan SMKI
  • Klausul 5: peran manajemen puncak dalam menunjukkan komitmen, menetapkan kebijakan keamanan informasi, dan menugaskan peran serta tanggung jawab sebagai puncak kepemimpinan
  • Klausul 6: menyusun perencanaan yang di dalamnya menetapkan tujuan keamanan informasi, melakukan penilaian risiko, dan merencanakan tindakan untuk mengelola risiko dan peluang.
  • Klausul 7: memastikan sumber daya yang diperlukan (SDM, infrastruktur, komunikasi, dan informasi terdokumentasi) tersedia dan kompeten
  • Klausul 8: melaksanakan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan SMKI dan mengelola perubahan operasional
  • Klausul 9: memantau, mengukur, menganalisis, dan mengevaluasi kinerja SMKI, termasuk audit internal dan tinjauan manajemen
  • Klausul 10: mengidentifikasi ketidaksesuaian dan mengambil tindakan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas SMKI

Lampiran A (Annex A)

Dalam lampiran A berisikan daftar keamanan yang harus dikendalikan secara spesifik dan diterapkan oleh organisasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
Pada ISO 27001:2022, daftar ini terdiri atas 93 kontrol yang dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yakni:

  • A.5 Kontrol Organisasi: meliputi kebijakan, peran, tanggung jawab, dan manajemen risiko keamanan informasi
  • A.6 Kontrol Manusia (People Controls): terkait dengan keamanan SDM, seperti penyaringan, pelatihan, dan proses disipliner
  • A.7 Kontrol Fisik: fokus pada perlindungan area aman, peralatan, dan media penyimpanan dari akses fisik yang tidak sah
  • A.8 Kontrol Teknologi: mencakup manajemen akses, kriptografi, keamanan jaringan, dan pencegahan malware

Baca Juga: Audit Laporan Keuangan: Pengertian, Tahapan & Dokumen Persyaratan

Apa yang Dimaksud dengan SMKI atau ISMS?

Sistem Manajemen Keamanan Informasi merupakan kerangka kerja yang menggabungkan kebijakan, proses, prosedur, sumber daya, dan struktur organisasi untuk melindungi informasi.

Bisa dikatakan, SMKI merupakan sebuah komponen yang menyeimbangkan antara aspek manusia, proses bisnis, dan kontrol teknis.
Adapun sertifikasi ISO 27001 diterapkan untuk menilai apakah SMKI tersebut telah memenuhi persyaratan standar dan diterapkan secara efektif.

infografis ISO 27001
Sumber: usecure.io

Langkah-langkah Implementasi ISO 27001

Mengimplementasikan ISO 27001 merupakan perjalanan strategis untuk membangun fondasi kepercayaan digital jangka panjang.

Banyak organisasi yang gagal bukan karena standar ini terlalu kompleks, tetapi karena memulainya tanpa narasi yang jelas: “mengapa keamanan informasi perlu dikelola secara sistematis dan berkelanjutan”.

Berikut tahapan implementasi ISO 27001 yang dirancang secara bertahap, realistis, dan selaras dengan dinamika organisasi modern.

1. Persiapan dan Komitmen Manajemen

Implementasi ISO 27001 dimulai dari komitmen manajemen puncak untuk menjadikan keamanan informasi sebagai bagian dari strategi bisnis.

Pada tahap ini, organisasi menetapkan ruang lingkup ISMS, membentuk tim lintas fungsi, dan menyepakati tujuan yang ingin dicapai.

Dukungan manajemen memastikan tersedianya sumber daya dan arah yang jelas sejak awal.

2. Inventaris Aset dan Analisis Konteks

Organisasi mengidentifikasi aset informasi yang kritikal, termasuk data, sistem, dan proses bisnis yang bergantung pada informasi.

Analisis konteks dilakukan untuk memahami kebutuhan pelanggan, kewajiban regulasi, serta risiko eksternal dan internal.

Tahap ini membantu perusahaan memfokuskan perlindungan pada area yang paling berdampak bagi bisnis.

3. Penilaian Risiko Keamanan Informasi

Perusahaan menilai risiko dengan mengidentifikasi ancaman, kerentanan, dan potensi dampaknya terhadap operasi bisnis.

Risiko kemudian diprioritaskan berdasarkan tingkat kemungkinan dan dampaknya.

Hasil penilaian ini menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengamanan informasi.

Baca Juga: Cara Pengendalian Hazard & Peril Melalui Manajemen Risiko

4. Penetapan dan Penerapan Kontrol Keamanan

Berdasarkan hasil penilaian risiko, organisasi memilih kontrol keamanan yang relevan dari Annex A ISO 27001.

Kontrol dapat berupa kebijakan, prosedur, pengamanan teknis, maupun pengaturan organisasi.

Tujuannya adalah menurunkan risiko ke tingkat yang dapat diterima tanpa mengganggu efektivitas operasional.

5. Penyusunan dan Pengelolaan Dokumentasi ISMS

Organisasi menyusun kebijakan dan prosedur keamanan informasi yang mencerminkan praktik yang benar-benar dijalankan.

Dokumentasi berfungsi sebagai panduan kerja sekaligus bukti kepatuhan terhadap standar.

Dokumen yang jelas membantu konsistensi implementasi dan kesiapan audit.

6. Pelatihan dan Peningkatan Kesadaran Keamanan

Karyawan diberikan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan informasi.

Pelatihan disesuaikan dengan tingkat risiko dan fungsi masing-masing peran.

Tahap ini membangun budaya kerja yang sadar akan pentingnya perlindungan data.

7. Audit Internal dan Tinjauan Manajemen

Audit internal dilakukan untuk menilai kesesuaian dan efektivitas penerapan ISMS.

Temuan audit menjadi bahan evaluasi dalam tinjauan manajemen.

Proses ini memastikan adanya perbaikan berkelanjutan sebelum audit eksternal dilakukan.

8. Sertifikasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Organisasi menjalani audit sertifikasi oleh lembaga independen untuk memperoleh pengakuan ISO 27001.

Setelah sertifikasi, ISMS tetap dipelihara melalui audit berkala dan pembaruan kontrol.

Pendekatan ini menjaga keamanan informasi tetap relevan dengan perkembangan risiko dan bisnis.

Kesimpulan

ISO 27001 menyediakan pendekatan holistik dan terstruktur mengenai bagaimana organisasi mengelola keamanan informasi yang tepat, efektif, dan berkelanjutan.

Hal ini demi membangun kepercayaan pelanggan, mengurangi risiko operasional, serta membantu memenuhi tuntutan kepatuhan.

Implementasi yang efektif membutuhkan kombinasi kepemimpinan, proses yang terdokumentasi, dan kontrol teknis.

Untuk lebih mudah memahaminya, Anda dapat mengakses beberapa sumber daya pengetahuan tentang ISO 27001 versi 2022 melalui Scribd versi Indo atau Official Standard ISMS.

Anda juga mengetahui lebih dalam mengenai Jenis Standar ISO Lainnya yang Wajib Diketahui Perusahaan melalui artikel spesifik dalam blog Mekari Jurnal.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk bisnis Anda!

 

 

 

Referensi:

ISO, “ISO/IEC 27001:2022”.

Advisera, “What is ISO 27001? A quick and easy explanation”.

ISO Center Indonesia, “ISO 27001 Information Security”.

Kategori : Other

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami