Memahami Konsep Benchmarking dalam Bisnis: Tujuan, Manfaat, dan Implementasi Dalam dunia bisnis, Anda akan seringkali menemukan sebuah proses yang berkaitan dengan membandingkan suatu produk maupun fitur berdasarkan suatu kriteria nilai, inilah yang disebut dengan benchmarking. Benchmark adalah sebuah tahapan proses yang bertujuan untuk melihat perbedaan suatu nilai produk atau layanan sebuah bisnis terhadap standar yang dimiliki oleh bisnis lainnya. Proses ini penting untuk mengetahui seberapa jauh performa dan kualitas yang bisnis Anda miliki dengan milik pebisnis lain (kompetitor misalnya). Selain itu, juga berfungsi untuk mengetahui batasan peluang yang bisa Anda optimalkan dalam pasar. Istilah banding-membandingkan ini merupakan faktor yang cukup penting yang dapat mengubah strategi bisnis sebuah bisnis. Oleh karena itu, pahami lebih dalam melalui artikel berikut ini. Pengenalan tentang Benchmark dan Benchmarking Benchmark merupakan sebuah langkah di mana memanfaatkan perbedaan nilai yang kompetitor miliki dengan tujuan untuk meningkatkan nilai (values) yang kita miliki. Sebelum memaparkan lebih dalam apa itu benchmarking, sebenarnya apa sih perbedaan antara benchmark dan benchmarking? Sederhananya, benchmark lebih mengacu kepada metrik atau tolok ukur yang menjadi patokan dalam mengukur perbedaan antara satu aspek dengan lainnya. Sedangkan benchmarking lebih kepada proses aktivitas terjadinya pengukuran untuk membandingkan nilai antara satu aspek dengan aspek lainnya. Benchmarking sendiri memiliki banyak definisi yang beragam, namun yang paling sederhana adalah sebagai berikut. Mengutip dari Databox, benchmarking adalah sebuah proses membandingkan kinerja dua perusahaan yang beroperasi pada bidang, pasar, ukuran, dan target yang sama. Selain itu, benchmarking juga dapat mengacu suatu produk, layanan, proses, fungsi, maupun pendekatan yang sama dalam bisnis. Anda juga bisa menemukan berbagai laporan mengenai hasil benchmarking yang biasanya dipublikasikan oleh berbagai organisasi global demi kepentingan bisnis. Salah satu contohnya adalah laporan yang dikeluarkan oleh KPMG yang berjudul “Benchmarking Innovation Impact 2023“. Apa Tujuan Benchmarking? Pada dasarnya, tujuan dari melakukan benchmarking terhadap suatu perusahaan ada dua pokok utama. Pertama, perusahaan dapat mengetahui sampai mana saat ini bisnis berkembang di pasar berdasarkan strategi dan pendekatan yang diimplementasikan dalam produk dan layanannya. Kedua, benchmark memberikan wawasan bisnis yang membantu perusahaan untuk belajar dan mengidentifikasi apa yang perlu ditingkatkan berdasarkan informasi yang didapat ketika mengamati perusahaan lain agar dapat mencapai tujuan bisnis yang lebih optimal. Kesimpulannya, adanya benchmarking membantu perusahaan mendapatkan data yang penting untuk mengevaluasi performa perusahaan saat ini. Hasil evaluasi dapat membantu menemukan ide dan strategi bisnis yang lebih akurat, dan memastikan kesuksesan bisnis secara berkelanjutan dan jangka panjang. Simak Lebih Lanjut: 6 Hal yang Harus Anda Lakukan untuk Mempertahankan Bisnis Pentingnya Benchmarking bagi Usaha dan Bisnis Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, adanya benchmarking dapat membantu usaha dan bisnis dalam mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan berusaha meningkatkannya berdasarkan performa perusahaan lain. Jika berhasil, bisnis dapat merasakan beberapa manfaat yang cukup signifikan dalam mencapai tujuan bisnis. Antara lain: 1. Mengidentifikasi Kelemahan dan Kekuatan Bisnis Melalui data perbandingan yang sudah dikumpulkan, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka di industri yang sama. Ini membantu perusahaan untuk memahami di mana posisi mereka berada dalam pasar, area mana yang perlu ditingkatkan, dan strategi apa yang perlu diturunkan ataupun dihapuskan. Atau Anda juga bisa menggunakan metode SWOT, bagaimana caranya? Simak di artikel ini, ya! Pahami Analisis SWOT Perusahaan, Simak Contoh Ini! 2. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan Saat ini data merupakan sebuah komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan sebuah bisnis. Ini karena perusahaan dapat membandingkan praktik dan proses bisnis mereka dengan yang terbaik di industri, sehingga perusahaan mendapat dorongan untuk berinovasi dan terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan. 3. Peningkatan Daya Saing Jika berhasil mengadopsi praktik terbaik dan meningkatkan kinerja mereka, perusahaan dapat berkembang dan menjadi lebih kompetitif di pasar. Peningkatan ini tentunya dapat membantu perusahaan dalam menarik menarik lebih banyak pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui produk dan layanan yang sudah terbarukan. Cara Melakukan Benchmarking Setelah Anda mengetahui begitu besarnya peran dalam melakukan benchmarking terhadap keberhasilan bisnis, Anda tentu ingin mengetahui tips yang efektif dalam menjalankannya. Adapun cara melakukannya yang paling efektif mulai dari: Memilih subjek studi yang akan di benchmark, bisa dari kompetitor atau bisnis terbaik dalam bidangnya. Menentukan kriteria atau metrik yang akan menjadi tolok ukur, seperti performa, fitur, nilai. Menganalisis dan mengumpulkan data terkait dengan kinerja bisnis saat ini sebagai landasan untuk membandingkannya dengan subjek benchmark. Selanjutnya, menentukan bagaimana proses benchmarking berjalan, seperti bagaimana pendekatan dan penelitiannya. Mengumpulkan data dan mengelompokkannya sesuai kebutuhan perbandingan. Mengidentifikasi serta menilai perbedaan dan kesenjangan yang ada antara bisnis sendiri dengan bisnis yang menjadi subjek studi. Menganalisis penyebab terjadinya perbedaan, merencanakan perbaikan dan mengkomunikasikannya ke pihak internal. Melakukan uji strategi dan eksperimen terhadap strategi baru apakah dapat menjangkau nilai yang dimiliki oleh subjek studi. Melaporkan hasil dan solusi, serta bagaimana penerapan strategi akan dilanjutkan. Simak Lebih Lanjut: 9 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungan Usaha Maksimal Pentingnya Benchmarking untuk Laporan Keuangan Tidak hanya pada skala pemasaran dan penjualan saja, benchmarking juga dapat diterapkan untuk mengetahui perbandingan kondisi kesehatan finansial suatu bisnis dengan bisnis lainnya. financial benchmarking atau tolok ukur melibatkan proses analisis data keuangan secara menyeluruh mulai dari pendapatan, pengeluaran, dan profitabilitas. Biasanya, metrik keuangan yang digunakan ada tiga, yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditasm dan rasio efisiensi. Ketiga metrik ini penting untuk mengevaluasi stabilitas kesehatan finansial bisnis dan kinerja bisnis dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satu tujuan lainnya adalah agar seluruh keputusan bisnis didasarkan atas data yang kontrit, sehingga memastikan keakuratan dan keandalan informasi dalam laporan keuangan. Benchmarking Laporan Keuangan Berbasis Manual Vs Sistem Selain antar perusahaan, melakukan benchmarking juga bisa dilakukan berdasarkan subjek studi sistem yang diterapkan. Sampai saat ini, penerapan sistem laporan keuangan terbagi menjadi dua, yaitu berbasis manual dan berbasis sistem (otomatis). Jika dilihat secara lebih mendalam, terdapat kelebihan maupun kekurangan yang dapat ditemukan dari keduanya. Tetapi, ditemukan lebih banyak kelebihan jika menggunakan sistem laporan keuangan berbasis komputer dan otomatis. Contohnya, pada sistem berbasis komputer mungkin lebih efisien tetapi memerlukan investasi awal yang lebih besar daripada sistem manual. Namun, pemeliharaan akan semakin mudah dan dapat bertahan secara efektif dalam jangka panjang. Selain itu, adanya otomasi membuat laporan keuangan dapat terhindar dari berbagi risiko fraud atau human error yang mungkin saja dapat terjadi jika dilakukan secara manual. Kontribusi Mekari Jurnal dalam Memastikan Keamanan dan Keandalan Sistem Laporan Keuangan Memahami dasar-dasar dalam melakukan benchmark cukup penting khususnya dalam memahami performa bisnis dengan standar industri yang ada. Tidak terkecuali, benchmarking dapat membantu dalam menganalisis keuangan dan membantu mendapatkan wawasan bisnis untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Agar performa keuangan dapat berjalan dengan baik secara berkelanjutan, Anda perlu memastikan bahwa sistem laporan keuangan Anda menerapkan tingkat keamanan dan keandalan yang tinggi. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk mendapatkan ini adalah dengan menunjang pengelolaan keuangan dengan software akuntansi Mekari Jurnal. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memiliki beberapa fitur unggulan yang dapat membantu mempertahankan keamanan dan keandalan sistem keuangan, seperti: Otomatisasi: Mekari Jurnal menerapkan sistem berbasis otomatis dalam berbagai fiturnya mulai dari pencatatan transaksi, pengelolaan invoice, dan penyusunan laporan keuangan. Adanya sistem ini dapat membantu bisnis dalam mengurangi risiko kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi data. Integrasi: Mekari Jurnal juga telah terintegrasi dengan ekosistem Mekari mulai dari perpajakan, payroll, transaksi, hingga manajemen stok yang mengalirkan data bisnis kepada internal perusahaan secara akurat dan terpercaya. Rekonsiliasi Bank: Membantu dalam memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan selalu sejalan dengan informasi yang diperoleh dari bank, meningkatkan akurasi dan keandalan laporan keuangan. Melalui adanya fitur-fitur ini, perusahaan mampu memaksimalkan kinerja keuangannya dan mampu mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif. Tunggu apalagi? Segera gunakan Mekari Jurnal sekarang dan rasakan manfaatnya! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: The Balance Money, “What Is Benchmarking in Business?”. Databox, “Benchmarking 101: Definition, Types, Benefits and How to Use Them”.