Tips Kelola Stok Barang Jelang Lebaran agar Tidak Kehabisan Dalam setiap perjalanan bisnis, hampir semua usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai sektor industri sangat bergantung pada pasokan stok barang atau inventory – terlebih pada masa puncak pertumbuhan konsumsi, yakni menjelang Lebaran. Pada momentum Lebaran, umumnya permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang melonjak drastis membuat seluruh pelaku usaha berbondong-bondong meningkatkan kuantitas produksi demi meraih keuntungan. Proses produksi tentu membutuhkan bahan baku dan bahan pendukung, baik dari dalam negeri maupun impor dari negara lain. Alhasil, pasokan bahan baku menjadi sulit didapat karena para pelaku usaha berkompetisi mendapat stok barang untuk produksi masing-masing. Perilaku konsumen cenderung berubah, sehingga proses produksi dan kondisi inventory pun sulit diprediksi. Maka itu, Anda sebagai pelaku usaha perlu menerapkan tips atau strategi kelola inventory yang tepat dan bijaksana agar tak mengganggu pencapaian usaha. Di satu sisi, Anda perlu menjaga persediaan barang demi mendukung produksi agar tak kehilangan momentum memperoleh untung saat Lebaran. Namun di sisi lain, Anda juga patut berhitung secara cermat agar tak mengalami kerugian akibat penumpukan stok barang di kondisi krisis. Tips Mengelola Inventory Bisnis Jelang Lebaran Berikut adalah beberapa tips mengelola inventory bisnis jelang lebaran agar tidak kehabisan stok: Melakukan Proyeksi atas Jumlah Stok Dari sisi supply chain, pengelolaan inventory merupakan hal yang krusial untuk memperoleh pencapaian bisnis yang optimal. Maka itu, dibutuhkan proses perencanaan dan pengendalian inventory untuk memenuhi kebutuhan sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan. Perencanaan dan pengelolaan inventory perlu dilakukan berdasarkan proyeksi kondisi bisnis di masa mendatang. Tipsnya, Anda perlu membuat perkiraan persediaan stok barang yang diperlukan pada periode Ramadan dan Lebaran. Analisa bisa berdasarkan kondisi ekonomi secara umum, kondisi sektor usaha terkait, data inventory periode Lebaran tahun sebelumnya, data inventory periode tahun yang sama sebelum Lebaran, dan potensi pasar yang ada di depan mata. Hasil proyeksi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menyusun rencana pengelolaan inventory guna menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pelajari bagaimana fitur aplikasi inventory barang terbaik dari Jurnal membuat bisnis dan usaha lebih mudah dalam mengelola stok barang. Buktikan dengan coba gratis Jurnal sekarang! Menyusun Rencana Pengelolaan Stok Barang Setelah melakukan proyeksi permintaan, Anda dapat menyusun rencana pengelolaan stok barang atau inventory. Dalam menentukan kuantitas stok barang, Anda akan mengalami dilema antara terbebani biaya yang tinggi atau kehilangan kesempatan meraih keuntungan. Pada dasarnya, inventory merupakan salah satu jenis aset lancar. Hal itu karena ketika menyimpan inventory, Anda membutuhkan modal kerja untuk membeli sejumlah barang. Besarnya investasi modal kerja yang dihitung dengan biaya modal ini biasanya menjadi pertimbangan perusahaan hanya menyimpan inventory dalam jumlah sedikit. Pasalnya, jika mengalami kelebihan inventory, maka Anda akan menanggung modal kerja yang besar, biaya penyimpanan, pajak, asuransi, dan risiko kerusakan atau kehilangan. Sebaliknya, Anda dapat menyimpan stok barang dalam jumlah besar dengan pertimbangan menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, mengurangi biaya pemesanan, utilisasi tenaga kerja dan mesin-mesin, mengurangi biaya transportasi, dan memperoleh pengurangan harga pembelian inventory dari pemasok karena membeli dalam jumlah besar. Pasalnya, kekurangan stok barang akan menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk memenuhi pesanan konsumen, dan kekurangan material untuk proses produksi sehingga menurunkan daya saing perusahaan. Intinya, menyimpan inventory dalam jumlah besar dan kecil merupakan keputusan bisnis penting yang perlu didasari proyeksi yang akurat dan rencana pengelolaan yang matang. Dengan demikian, Anda dapat mengelola inventory secara efektif dengan biaya efisien menjelang Lebaran. Hitung Ulang dan Klasifikasi Stok Barang Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan ialah menghitung ulang persediaan bahan baku, mengelompokkan stok barang ke dalam berbagai kategori, serta menjalankan safety stock. Tujuannya tak lain untuk memudahkan pengelolaan inventory sekaligus melihat ketahanan pasokan bahan baku produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Tak hanya itu, Anda juga perlu mengelompokkan inventory berdasarkan stok lama dan stok baru. Tujuannya, untuk menghindari kerugian akibat adanya barang yang tak terpakai karena habis masa berlaku. Anda bisa mengeluarkan stok lama untuk dipakai dalam proses produksi atau langsung dijual. Guna memudahkan pengelompokan stok barang, Anda bisa menggunakan barcode untuk menandai barang dan menggunakan bantuan teknologi pencatatan inventory. Jika setelah proses hitung ulang dan klasifikasi inventory Anda menilai perlu tambahan persediaan, maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengamanan stok. Upaya pengamanan persediaan barang sangat bergantung pada jenis bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Jika bahan baku cenderung umum dan mudah didapat dari supplier, maka Anda tak perlu menyimpan stok yang berlebihan. Sebaliknya, jika bahan baku memiliki kompleksitas tinggi dan cukup langka, maka Anda perlu menyimpan persediaan lebih banyak. Lakukan Pencatatan Inventory secara Akurat Tips selanjutnya agar stok barang tidak kehabisan saat Lebaran yaitu Anda perlu melakukan pencatatan yang akurat terhadap setiap barang yang masuk dan keluar dari gudang penyimpanan. Dengan memiliki data dan informasi inventory perusahaan yang komprehensif, Anda memegang kendali lebih dalam menentukan keputusan bisnis. Kelola Stok Barang Menjelang Lebaran dengan Aplikasi Mekari Jurnal Pada dasarnya, inventory memiliki berbagai bentuk yang berbeda. Pada perusahaan jasa, inventory merupakan material yang diperlukan untuk memberi layanan jasa kepada konsumen. Pada perusahaan perdagangan atau ritel, inventory merupakan barang yang dibeli dari supplier untuk selanjutnya ditransaksikan kembali ke pembeli tanpa mengubah nilai barang. Sedangkan, dalam perusahaan manufaktur, inventory merupakan material yang diolah dan diberi nilai tambah sehingga menjadi barang jadi siap jual. Bentuk inventory yang beragam tentu menyulitkan Anda untuk melakukan pencatatan secara akurat. Untuk memperoleh kemudahan, Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk membantu melakukan pencatatan inventori. Salah satunya, dengan aplikasi akuntansi Jurnal yang memiliki fitur inventory dan terintegrasi dengan berbagai data perusahaan, termasuk laporan keuangan. Sebagai software akuntansi online, Jurnal ikut mendukung dan berkomitmen membantu menjawab tantangan untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tuntutan untuk mengurangi mobilitas ke tempat kerja dan keramaian umum lewat program #UKMtahankrisis. Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah beberapa tips bagaimana Anda bisa mengelola inventory terutama menjelang Lebaran agar tidak kehabisan stok. Semoga informasi di atas bermanfaat!