Apa Itu Consumer Insight? Ini Penjelasan Lengkapnya Ternyata istilah Consumer Insight baru popular belakangan ini. Beberapa perusahaan besar, seperti Unilever, mengganti nama posisi Market Research Manager menjadi Consumer Insight Manager. Hal tersebut dilakukan untuk mempertegas bahwa insight tentang konsumen merupakan hal yang penting dari berbagai aspek riset pasar yang harus dikuasai oleh perusahaan. Banyak contoh lahirnya ide produk baru dan ide komunikasi iklan karena kekuatan konsep ini. Dari ide sederhana seperti menambahkan sayuran kering atau bawang goreng dalam produk-produk mie instan, hingga ide slogan “just do it” oleh Nike. Simak penjelasan lengkap tentang Consumer Insight berikut ini. Apa itu Consumer Insight? Consumer Insight merupakan sebuah proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistic, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklannya. Metode ini digunakan untuk menguji hasil kreativitas pengembang produk dan/atau layanan, tanpa upaya untuk menyesuaikan hasil karya dimaksud agar lebih mendekati kebutuhan konsumen. Dalam hal ini, Consumer Insight hanya digunakan untuk menyusun strategi pemasaran dan komunikasi iklan atas produk dan/atau layanan yang telah dikembangkan. Selain itu, Consumer Insight juga digunakan untuk mendapatkan data statistik existing konsumen dalam rangka mengenali segmen konsumen pengguna produk dan/atau layanan yang telah dipasarkan. Perbedaan Consumer Insight dan Market Research Memahami perilaku dan kebutuhan konsumen sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif. Dua istilah yang sering digunakan adalah consumer insight dan market research, namun keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Market research biasanya berkutat pada pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif untuk memahami tren pasar, preferensi konsumen, atau angka penjualan. Ini adalah proses yang sistematis dan objektif, bertujuan mengetahui apa yang terjadi di pasar secara luas. Sementara itu, consumer insight melangkah lebih jauh dengan mencoba memahami mengapa konsumen bertindak seperti itu. Insight ini menggali motivasi emosional, nilai pribadi, dan konteks sosial yang mendorong perilaku mereka. Jadi, consumer insight bukan sekadar data, melainkan interpretasi mendalam yang membutuhkan empati dan pemahaman psikologis terhadap konsumen. Dengan kata lain, riset pasar menyediakan fondasi data, sedangkan consumer insight mengubah data tersebut menjadi pemahaman yang dapat diterapkan untuk menciptakan pengalaman dan strategi yang menyentuh kebutuhan konsumen secara emosional. Cara Membentuk Consumer Insight Consumer Insight diartikan sebagai sebuah hubungan emosi antara produk dengan konsumen. Tidak cukup dengan menyusun segmentasi, target dan positioning, sebuah brand tentu saja membutuhkan pembangunan karakter atau image melalui desain merk dan kemasan. Untuk membuat desain sebuah merk dan kemasan tentu saja seorang Desainer Merk (Brand Builder Designer) harus mampu menyelami emosi terdalam konsumen (tapped into consumer emotion) yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Consumer Insight. Bagaimana untuk membentuk link emosi yang kuat antara desain kemasan dan konsumen? Pertama-tama seorang desainer harus tahu Consumer Insight dari target market pada segmentasi produk yang akan mereka desain. Mereka harus benar-benar merasakan emosi konsumen dan apa yang ingin mereka tonjolkan sebagai image dari merek/brand/produk tersebut kepada para konsumennya. Setiap tarikan garis dan warna akan memberikan citra tersendiri yang tentu saja dapat membangkitkan emosi tertentu bagi konsumen yang melihat/meraba/mencium/mendengarnya. Seorang desainer harus benar-benar mengetahui lingkungan hidup, gaya hidup, cara berpikir dan cara pandang dari calon konsumen yang menjadi target dari produk yang akan didesain. Sehingga dalam titik tertentu, desainer tersebut akan beremosi seperti layaknya target konsumen yang akan dibidik. Hal Penting dalam Membangun Consumer Insight Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang Consumer Insight, yaitu: Insight tidak harus datang dari brand manajer saja, tetapi bisa datang dari semua orang yang tergabung dalam sebuah organisasi. Consumer Insight perlu dibudayakan dalam suatu organisasi. Adanya Consumer Insight Manager di organisasi merupakan salah satu cara untuk menghimpun semua insight yang relevan sehingga dapat disalurkan sesuai dengan kapasitasnya. Insight tidak akan berguna apabila tidak actionable. Tantangannya adalah bagaimana membuat informasi yang digali sebagai insight menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh tim pemasaran (product development, research agency, perencana strategi pemasaran, pemasar lapangan), serta dapat diterjemahkan dalam suatu rencana yang nyata. Contoh Strategi Bisnis yang Didukung Consumer Insight Berikut adalah beberapa contoh bagaimana brand besar menggunakan consumer insight untuk menciptakan strategi yang relevan dan berdampak: IKEA: Menyadari banyak orang tinggal di ruang kecil, mereka menawarkan furnitur modular yang hemat tempat dan fleksibel. Gojek: Melihat kebutuhan akan layanan praktis dan serba ada, mereka kembangkan super-app yang lebih dari sekadar ojek online. Tokopedia: Menangkap keresahan UMKM yang ingin platform lokal yang ramah, mereka fokus pada pemberdayaan seller kecil. Dove: Melihat bahwa standar kecantikan membuat wanita merasa tidak cukup baik, mereka angkat pesan “Real Beauty” yang inklusif. Indomie: Tahu bahwa orang mencari cita rasa lokal yang akrab, mereka hadirkan varian rasa khas Nusantara. Spotify: Menyadari bahwa musik bersifat personal, mereka tawarkan playlist dan rekomendasi yang disesuaikan secara otomatis. Grab: Paham bahwa keamanan adalah prioritas pengguna, mereka tingkatkan fitur seperti verifikasi driver dan share trip. Cara Mendapatkan Consumer Insight Berikut cara-cara efektif mendapatkan consumer insight melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode Kuantitatif untuk Mendapatkan Consumer Insight Survei Terstruktur: Menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang sudah ditentukan untuk mengumpulkan data dari banyak responden. Survei ini membantu mengidentifikasi pola, preferensi, dan karakteristik konsumen secara luas. Data Transaksi dan Penjualan: Menganalisis data pembelian untuk melihat produk atau layanan mana yang paling diminati, kapan waktu pembelian, dan perilaku belanja konsumen secara keseluruhan. Analitik Digital: Melacak perilaku pengguna di situs web, aplikasi, atau media sosial melalui tools analytics. Metode ini memberikan wawasan tentang interaksi, kebiasaan browsing, dan respon terhadap konten digital. Polling Online: Menggunakan polling singkat dan cepat untuk mengukur opini konsumen terhadap produk, fitur, atau kampanye secara real-time dan dalam jumlah besar. Metode Kualitatif untuk Mendapatkan Consumer Insight Wawancara Mendalam: Diskusi satu-satu dengan konsumen untuk menggali motivasi, emosi, dan kebutuhan yang tersembunyi. Metode ini memungkinkan peneliti mendapatkan insight yang tidak terlihat lewat data kuantitatif. Focus Group Discussion (FGD): Diskusi kelompok yang memicu ide dan opini berbeda, sehingga membuka wawasan baru mengenai persepsi dan pengalaman konsumen secara kolektif. Ethnography/Observasi Lapangan: Mengamati konsumen langsung dalam konteks sehari-hari mereka, melihat interaksi alami dengan produk atau layanan tanpa gangguan. Teknik ini mengungkap kebutuhan yang tidak disadari konsumen. Analisis Konten Media Sosial: Memantau percakapan, komentar, dan review di platform sosial untuk memahami sentimen, keinginan, dan masalah konsumen dalam konteks yang lebih luas dan real-time. Consumer Insight Lewat Metode Ethnography Dalam persaingan bisnis yang ketat, sangat dibutuhkan riset pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara akurat, maka dibutuhkan penelusuran informasi secara mendalam terhadap konsumen itu sendiri. Penelusuran secara mendalam tersebut dapat dilakukan melalui Metode Ethnography. Ethnography merupakan sebuah studi untuk mencari insight dari responden secara mendalam sampai akarnya, dan mencari tahu kenapa mereka melakukannya, serta apa yang mereka lakukan. Tetapi tidak hanya berdasarkan perkataan dari responden, melainkan adanya observasi secara langsung untuk melihat aktivitas dari responden. Tanpa Consumer Insight yang mendalam, sulit bagi perusahaan untuk menjadi pemenang. Studi Ethnography tidak hanya dapat digunakan pada perusahaan produk dan jasa, tetapi juga multiple context misalnya seperti kampanye partai politik, dan lainnya. Penerapan Consumer Insight melalui Metode Ethnography menjadi pilihan metodologi karena memberikan jalan untuk memperoleh insight yang lebih kaya dan mendalam. Teknik ini mampu memberikan perspektif baru, melihat segala sesuatunya dari kacamata konsumen, bukan produsen. Maka perlunya untuk melakukan teknik ini sebelum sebuah perusahaan melakukan suatu inovasi atau rekonstruksi nilai atau benefit sehingga lebih tepat sasaran. Teknik Ethnography untuk Gali Insight Berikut ini ada beberapa teknik yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan dan dikombinasi satu sama lainnya atau dapat dikembangkan dan diadaptasi tergantung pada lingkup permasalahan Metode Ethnography: Participatory Observation, merupakan teknik pengamatan yang bersifat aktif. Ethnographer ikut bersama dalam melakukan kegiatan responden yang sedang diteliti untuk memahami dengan lebih baik proses-proses yang terlibat didalamnya. Non-participatory Observation, merupakan teknik pengamatan pasif. Ethnographer pada dasarnya hanya memperhatikan dan mencatat apa yang sedang terjadi di hadapannya. Unstructured Interview, merupakan sebuah observasi yang dibarengi atau diikuti dengan proses wawancara yang tidak terlalu dipentingkan strukturnya. Wawancara ini dapat dilakukan sambil melihat perkembangan yang terjadi di lapangan secara langsung. Contextual In-depth Interview atau yang biasa disebut dengan istilah On-site Depth Interview. Pertanyaan yang disusun lebih terstruktur. Karena Ethnographer biasanya telah memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik dan luas tentang konsumen dan permasalahannya. Dalam situasi ekonomi yang melemah, peran Consumer Insight menjadi semakin penting. Dengan dilakukannya proses Consumer Insight secara tepat baik dari sisi waktu maupun penggunaan output-nya. Maka Consumer Insight tidak akan lagi menjadi proses utama pemasaran yang sering terlupakan dalam upaya mengenal kebutuhan konsumen. Setelah mengetahui beberapa uraian di atas, diharapkan Anda dapat memahami tentang konsep-konsep penting untuk menyusun strategi pemasaran dan meningkatkan penjualan sebuah produk. Jangan lupa untuk mengelola bisnis Anda dengan tepat, salah satunya dengan penggunaan software akuntansi yang handal dan praktis. Mekari Jurnal hadir sebagai solusi terbaik dan cocok digunakan untuk para UKM di Indonesia. Dengan menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola laporan keuangan pada bisnis Anda secara lebih praktis dan mudah. Daftarkan bisnis Anda sekarang untuk mencoba 14 hari gratis. Lihatlah, bagaimana aplikasi penjualan dari Mekari Jurnal mampu memberikan keuntungan dan kemudahan untuk bisnis Anda melalui fitur-fiturnya yang lengkap.