Pemilihan Penggunaan Single-Level BOM dan Multi-Level BOM dalam Bisnis Manufaktur

Tayang 17 Jun 2025
Highlights
  • Bill of materials disusun untuk menggambarkan bahan, komponen, dan proses untuk memproduksi suatu produk dengan detail dan presisi
  • Terdapat dua jenis BOM, yaitu model single-level dan multi-level yang masing-masing memiliki karakter, tujuan, maupun fungsinya tersendiri
  • Single-level BOM terdiri dari satu tingkat tanpa sub-komponen dan ideal untuk produk dengan tahapan proses yang sederhanadan minim relasi antar komponen
  • Multi-level BOM dibuat dengan cakupan banyak bahan dan antar-komponen serta menampilkan hubungan antar bagian yang hierarkis, cocok untuk produk dengan proses produksi yang kompleks dan membutuhkan visibilitas
  • Keduanya akan semakin mudah untuk dibuat dan dikelola jika dibantu oleh software terintegrasi seperti Mekari Jurnal

Bill of material (BOM) dalam manufaktur berperan sebagai sebuah “resep” komprehensif dalam membuat produk yang ideal.

Di dalam BOM terdapat daftar yang detail mencakup seluruh bahan, komponen, dan tahapan proses dalam memproduksi sebuah unit.

Dalam penyusunannya, BOM terbagi menjadi dua yaitu model single-level dan multi-level BOM.

Keduanya memiliki pengaruh dan karakteristik yang berbeda dalam proses operasional produksi yang akan berlangsung.

Simak perbedaan keduanya dan bagaimana contoh diagram pembuatannya dalam artikel berikut ini!

Tentunya, pengelolaan BOM akan semakin mudah jika dibantu dengan dukungan sistem operasional terintegrasi seperti Mekari Jurnal.

Definisi dan Perbedaan Single-level dan Multi-level BOM

Terdapat dua struktur utama yang biasa digunakan dalam membuat BOM, yaitu single-level dan multi-level.

1. Single-level BOM

Single-level BOM mengadopsi struktur daftar bahan dan proses tanpa adanya rincian sub-komponen dari setiap bagian produksi.

Itu menggambarkan bahwa format penyusunan ini hanya mewakili satu tingkatan rakitan saja dan tidak menyertakan subratikan tingkat di bawahnya.

Bentuk tingkatannya jika dilihat secara sederhana akan terbentuk seperti berikut:

single-level BOM
single-level BOM

Atau bisa juga terlihat sebagai berikut:

Single‑Level BOM
┌────────────┐
│        Produk A         │
├────────────┤
│         Komp X          │
│         Komp Y          │
│         Komp Z          │
└────────────┘

Jika Anda ingin menggunakan format ini, terdapat kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu:

Kelebihan Kekurangan
Mudah dibuat dan dipahami Kurang informatif saat produk kompleks karena tidak memetakan relasi antar komponen
Cepat untuk perencanaan pembelian dan perakitan Sulit memecahkan akar masalah kegagalan produk
Ideal untuk produk sederhana Mengoptimalkan stok sub-komponen bisa menemui hambatan

Baca Juga: Contoh Nyata Penggunaan Bill of Material dalam Industri Sepatu dan Tas

2. Multi-level BOM

Sedikit berbeda dengan single-level BOM, multi-level berisikan beberapa subrakitan yang masing-masing juga berupa BOM satu tingkat.

Istilah lainnya yakni mengadopsi model indented atau menampilkan hubungan relasi antar komponen secara hierarkis, seperti pohon keluarga.

Tampilan tingkatan model BOM ini akan terbentuk seperti berikut:

multi-level bom
multi-level bom

Atau dapat terlihat juga sebagai berikut:

Multi‑Level BOM
Produk A
├── Sub‑assembly 1
│      ├── Komp X1
│      └── Komp X2
├── Sub‑assembly 2
│      ├── Komp Y1
│      └── Komp Y2
└── Bahan Z

Jika Anda ingin menggunakan model multi-level, perhatikan kelebihan dan kekurangan penggunaannya berikut ini:

Kelebihan Kekurangan
Terlihat relasi komprehensif antara sub‑komponen dan produk akhir Pembuatan dan pemeliharaan cenderung lebih rumit
Memudahkan penskalaan produksi yang kompleks Tidak efisien untuk produk sederhana, dan kurang relevan pada produksi kontinu tanpa sub‑produk
Mengedepankan kontrol biaya, traceability, dan perencanaan matang Membutuhkan dukungan sistem MRP/ERP untuk mengelola secara efektif

Baca Juga: Peran yang Berbeda antara BoM Teknik (EBOM) dan BoM Manufaktur (MBOM)

Kapan Harus Menggunakannya?

Keduanya diterapkan pada situasi yang berbanding terbalik.

Hal ini terbagi menjadi empat faktor, dari sisi kompleksitas, frekuensi penggunaan sub-assembly, dan dukungan sistem ERP atau sistem MRP.

Anda juga bisa melihat perbandingan situasi penggunaan antara single-level vs multi-level melalui tabel berikut:

Single‑Level BOM Multi‑Level BOM
Produk dengan sedikit atau tanpa sub‑komponen Produk kompleks dengan beberapa tingkat sub‑komponen
Proses fabrikasi hanya terdiri dari satu tahap assembly Sub‑assembly yang digunakan berulang pada banyak produk
Sumber bahan baku langsung digunakan tanpa pengolahan internal Ketika traceability, efficiency, supply chain planning, dan cost detail sangat dibutuhkan

Umumnya penggunaan model single-level BOM diterapkan pada produk-produk sederhana, seperti perabotan kayu, buku, dan peralatan elektronik sederhana.

Sedangkan penggunaan multi-level BOM ini biasanya muncul pada perakitan yang kompleks, seperti mobil, elektronik canggih, atau barang rakitan tinggi lainnya.

diagram proses single-level dan multi-level bom

Diagram Proses dan Contoh Penggunaan

Berikut terdapat contoh alur pembuatan dan penggunaan BOM, baik itu single-level dan multi-level dalam membuat produk.

1. Single-level BOM untuk Kursi Plastik

BOM mencantumkan berbagai bahan baku yang dibutuhkan dalam membuat kursi plastik.

Penyusunan menggunakan single-level karena tidak ada bagian-bagian kecil yang dirakit dan semua komponen akan dicetak sekaligus dalam satu cetakan besar.

Deskripsi produk:

Sebuah kursi plastik standar yang diproduksi dalam satu proses cetakan (injection molding), tanpa ada perakitan dari komponen lain. Produk ini memiliki struktur sederhana dan terdiri dari bahan-bahan utama tanpa sub-komponen tambahan.

Bahan baku dan komponen penyusun:

Polimer plastik (misalnya polypropylene) – 2 kg

Pewarna (warna merah, biru, dll) – 0.05 kg

Pelumas cetakan – 0.02 liter

Label cetakan merek – 1 buah

Diagram single-level BOM untuk alur pembuatan kursi plastik:

contoh diagram single-level bom kursi plastik

Baca Juga: Ketahui Strategi Efisiensi Biaya Produksi Efektif Dalam Berbagai Industri!

2. Multi-level BOM untuk Sepeda

Deskripsi produk:

Sepeda merupakan produk dengan mekanikal sistem yang saling terhubung.

Selain komponennya beragam, masing-masing sub-komponen juga terdiri dari struktur masing-masing.

Oleh karena itu, menggunakan multi-level BOM bisa menjadi solusi untuk menyusun sepeda dengan optimal.

Komponen penyusun dan komponen bertahap:

Level 0 – Produk Akhir Sepeda Gunung 27.5
Level 1 – Sub-Assembly Utama Rangka Sepeda
Sistem Kemudi
Sistem Penggerak (Drivetrain)
Sistem Rem
Sistem Roda
Tempat Duduk
Level 2 – Sub-Assembly Detail 1. Rangka Sepeda
  • Pipa rangka utama (aluminium/steel)
  • Las dan sambungan
  • Cat dan finishing
2. Sistem Kemudi
  • Stang (handlebar)
  • Stem
  • Fork (garpu depan)
3. Sistem Penggerak
  • Pedal
  • Crankset
  • Rantai
  • Gear depan (chainring) dan belakang (cassette)
  • Shifter (pengatur gigi)
4. Sistem Rem
  • Tuas rem (brake lever)
  • Kabel atau sistem hidrolik
  • Cakram rem (disc brake) atau kaliper V-brake
5. Sistem Roda
  • Velg
  • Jari-jari (spokes)
  • Hub
  • Ban dalam dan luar
6. Tempat Duduk
  • Saddle
  • Tiang saddle (seatpost)
  • Klem pengunci saddle

Diagram single-level BOM untuk alur pembuatan kursi plastik:

contoh diagram multi-level bom sepeda

Baca Juga: Cara Mengelola Bill of Materials (BOM) di Mekari Jurnal

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai single-level dan multi-level BOM beserta kapan, contoh, dan gambaran diagram dari masing-masing BOM.

Bisa dikatakan bahwa masing-masing struktur BOM memiliki fungsi dan tujuannya tersendiri, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

Aspek Single‑Level BOM Multi‑Level BOM
Kompleksitas Sederhana Tinggi
Tingkat Kesulitan Mudah dalam pembuatan & pengelolaan Detail, kompleks, dan rumit sehingga perlu dukungan sistem ERP/MRP
Transparansi Terbatas pada bagian utama saja Komprehensif dan hubungan relasi terperinci

Singkatnya, gunakan single-level untuk produk-produk  yang sederhana dan dengan proses yang cepat.

Sedangkan Anda bisa memilih multi-level untuk produk dengan kompleksitas tinggi dan memerlukan visibilitas penuh untuk efisiensi rantai pasok.

Lalu, solusi efektif untuk mengelola kedua struktur BOM ini dengan lebih mudah, Anda bisa menggunakan software terintegrasi seperti Mekari Jurnal.

Melalui fitur manajemen produksi Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola, mengkustomisasi, dan membuat BOM dengan lebih mudah untuk langkah produksi yang lebih efisien.

Konsultasikan sekarang juga ke tim kami dan dapatkan uji coba gratis berbagai fiturnya!

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Openbom, “BOM: Single-level, Multi-level, Flattened”.

Axacute, “Multi-Level Bill of Materials: A Comprehensive Guide”.

LinkedIn, “Single-Level vs. Multi-Level Bill of Materials (BOM) – What’s the Difference?”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami