Pemahaman Lengkap tentang Shop Floor dan Manajemennya dalam Proses Produksi

Tayang 24 Jun 2025
Highlights
  • Shop floor merupakan pusat aktivitas fisik dalam proses manufaktur yang terdapat pada pabrik, menunjukkan butuhnya proses pengelolaan yang lebih spesifik dan terpadu
  • Terdapat tiga teknik manajemen yang masing-masing dapat digunakan sesuai kebutuhan bisnis, mencakup 5S, Value Stream Mapping (VSM), dan Kaizen
  • Manajemen shop floor dapat dilakukan secara lebih efesien jika dibantu dengan implementasi software terintegrasi yang kuat, seperti Mekari Jurnal yang membantu pengelolaan rantai pasokan secara end-to-end

Manajemen shop floor menjadi bagian integral dalam proses produksi yang menjaga kesinambungan, kualitas, dan efisiensi.

Secara desain, shop floor menjadi tumpuan produksi karena sebagai pusat penciptaan nilai produk akhir, sehingga menjadi posisi yang paling riskan.

Tanpa pengelolaan yang baik, risiko kesalahan, keterlambatan, dan pemborosan dapat mencapai angka tertinggi.

Memahami Shop Floor Lebih Dalam

Sebagai “jantung operasi produksi”, shop floor mengacu pada area fisik fasilitas produksi yang menjadi aktivitas utama manufaktur.

Area ini menjadi perhatian penuh karena menjadi tempat di mana nilai diwujudkan, melalui kerja sama manusia, mesin, dan alur kerja yang terorganisir.

Komponen yang terdapat di dalamnya, mencakup:

  • Tenaga kerja langsung (personil lapangan)
  • Mesin dan peralatan produksi serta pendukungnya
  • Barang dalam proses (Work in Progress)
  • Lay out dan alur kerja produksi
  • Produk jadi bernilai tinggi

Menjalankan area floor shop yang optimal dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Secara tidak langsung juga mengurangi downtime (penundaan), dan pengendalian konsumsi material dan limbah.

Baca Juga: Cycle Time dan Lead Time dalam Produksi: Apa Saja Perbedaannya?

Bagaimana Cara Menjalankan Shop Floor Management dalam Produksi?

Agar dapat memastikan bahwa aliran produksi berjalan lancar dan terhindar dari risiko negatif, manajemen shop floor perlu dilakukan.

Manajemen dilakukan dengan proses pengawasan dan pengendalian aktivitas yang ketat di lantai produksi, di antaranya:

  • Melakukan rapat harian secara berkala untuk mendeteksi hambatan atau peluang dengan cepat
  • Memantau alur produksi dan komponennya secara berkala
  • Melakukan uji standarisasi pada proses dan output agar sesuai SOP dengan konsisten
  • Melaksanakan evaluasi berkala dan berkelanjutan

Teknik dan Strategi dalam Shop Floor Management

Sebagian besar perusahaan manufaktur menjalankan floor shop management berlandaskan beberapa teknik dan strategi.

teknik manajemen floor shop dalam produksi

Teknik-teknik ini meliputi:

1. 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain)

Metode 5S berfokus untuk menciptakan linkungan kerja yang rapih, bersih, dan efisien.

Dalam prosesnya, metode ini menitikberatkan kepada lima aspek.

  • Sort, menghilangkan barang yang tidak diperlukan
  • Set in order, menata kembali alat dan bahan agar lebih mudah dijangkau
  • Shine, memastikan agar area kerja selalu dalam keadaan bersih dan aman
  • Standardize, menjaga agar operasional terlaksana sesuai standarisasi prosedur
  • Sustain, mempertahankan kelangsungan praktik yang disiplin dan berkelanjutan

Dengan menjalankan kelima aspek ini, perusahaan dapat menjaga area produksinya dengan risiko kecelakaan yang minim, serta meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Mengoptimalkan Efisiensi Bisnis dengan Lean Management

2. Value Stream Mapping

VSM mengacu kepada teknik visual dalam memetakan aliran material dan informasi dari awal hingga akhir produksi.

Melalui pemetaan ini, tim di lapangan dapat dengan mudah dan lancar:

  • Mengidentifikasi setiap tahapan proses
  • Manajemen waktu dengan tepat pada setiap langkahnya
  • Memetakan area yang perlu diperbaiki atau dihilangkan
  • Memfasilitasi komunikasi terpusat
  • Membangun sistem perencanaan berkelanjutan

Setelah berhasil memetakan kondisi terkini, manajer dapat melakukan analisis waste dalam proses produksi dan merencanakan alur produksi yang lebih ramping.

3. Kaizen/ Continuous Improvement

Kaizen merupakan model budaya yang menerapkan peningkatan berkelanjutan didorong oleh kontribusi dari seluruh karyawan di lapangan.

Prinsip yang diadopsi dalam model ini cukup sederhana, yaitu:

  • Melakukan perubahan kecil secara terus menerus dan perlahan meningkat
  • Meningkatkan kualitas alur produksi dan nilai produk akhir
  • Melakukan efisiensi tanpa perlu investasi besar-besaran
  • Menjaga keamanan tetap terjaga seiring peningkatan proses

Berbeda dengan model lainnya, Kaizen percaya akan perbaikan alami di tempat kerja, yang berdampak pada karyawan yang lebih termotivasi dan membangun saling percaya antara satu dengan lainnya.

Baca Juga: Pemahaman Mendalam Tentang Sistem Manufaktur Dan Implementasinya

Contoh Penerapan Shop Floor Management dalam Perusahaan

Untuk lebih dalam memahami bagaimana implementasi manajemen shop floor dilakukan, berikut contoh-contohnya dalam sebuah perusahaan.

1. PT PAL Menggunakan VSM

Sebuah studi langsung dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dilakukan pada galangan kapan PT PAL Indonesia.

Dalam studinya, memperdalam bagaimana perusahaan mengimplementasi Cost-Integrated Value Stream Mapping pada divisi lini kapal niaga.

Perusahaan kemudian mengidentifikasi adanya pemborosan dalam bentuk barang serta gerakan dalam alur produksi.

Setelah PT PAL berhasil memetakan masalah kemudian menyusun future state mapping.

Melalui rancangan baru ini, perusahaan dapat merasakan:

  • Mengurangi waktu proses produksi hingga 8,8% dari kondisi sebelumnya
  • Menghilangkan waste atau pemborosan sebesar 29,2%
  • Mengurangi biaya produksi per unit sebesar 21,5%

2. PT PHC Indonesia dalam Menerapkan Lean dan Kaizen

Mengutip dari Jurnal Manajemen Bisnis Tri Bhakti, meneliti bagaimana PT PHC Indonesia menerapkan lean dan kaizen untuk mengelola gudangnya.

Dalam hal ini, mereka menerapkannya secara spesifik di area proses picking material, yang merupakan salah satu area shop floor gudangnya.

Setelah menerapkannya, perusahaan melihat dampak positif di mana terjadi peningkatan pada angka produktivitas sebesar 34.08%.

3. Studi Kasus XYZ dalam Implementasi 5S

Studi ini berasal dari Jurnal Rekayasa Sistem Industri UPB yang mengambil studi kasus pada PT XYZ dalam memperbaiki area kerja menggunakan metode 5S.

Dalam prosesnya, perusahaan melakukan observasi terlebih dahulu pada floor shop produksi menggunakan metode audit checklist dan evaluation checklist.

Dari pemantauan tersebut, ditemukan bahwa terdapat masalah, seperti:

  • Peralatan dalam produksi yang sudah rusak atau tidak terpakai
  • Rendahnya tingkat kebersihan pada floor shop
  • Tidak ada prosedur tertulis
  • Karyawan kurang memahami prosedur pengelolaan lantai produksi dan kurang terlibat dalam prosesnya
  • Tidak ada pengendalian internal berkala

Setelah berhasil mengidentifikasi masalah yang dihadapi, perusahaan berhasil meningkatkan skor 5S dari yang sebelumnya 37,78% menjadi kategori baik yaitu 80%.

Baca Juga: Strategi Efisiensi Biaya Produksi Efektif Dalam Berbagai Industri!

Kesimpulan

Shop floor menjadi jantung kehidupan dalam proses produksi, di mana jika dikelola dengan baik, memberikan dampak signifikan terhadap nilai kualitas produk dan pertumbuhan perusahaan.

Hal ini terlihat dari manfaat nyatanya setelah berhasil mengadopsi manajemen floor shop yang tepat dalam proses produksi.

Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan material dan biaya, serta pengendalian internal yang lebih baik.

Floor shop merupakan bagian integral dalam manajemen rantai pasokan sebuah perusahaan.

Agar pengelolaan supply chain dan biaya yang lebih optimal, gunakan dukungan software terintegrasi seperti Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal merupakan software berbasis cloud yang mengintegrasikan sistem akuntansi dengan manajemen supply chain.

Hal ini menjadikannya software manufaktur yang ideal untuk mengelola proses produksi secara end-to-end menjadi lebih efisien.

Jika tertarik, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu seputar masalah dalam bisnis Anda dan bagaimana Mekari Jurnal menjadi solusinya.

Klik tombol di bawah ini sekarang, dapatkan juga uji coba gratisnya selama 7 hari!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

ITS, “Perancangan Lean Production System Dengan Pendekatan Cost Integrated Value Stream Mapping Pada Divisi Kapal Niaga Studi Kasus PT PAL Indonesia”.

Stietribhakti, “Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Manajemen Bisnis Tri Bhakti”.

UPB, “Usulan perbaikan area kerja menggunakan metode 5S guna tahap awal penerapan lean manufacturing (studi kasus PT. XYZ)”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami