Pentingnya Quality Control dalam Perusahaan Manufaktur

Tayang 21 Jul 2025

Highlights
  • Keberadaan quality control menjadi kunci penting dalam mengendalikan biaya operasional bisnis dan menjaga kestabilan arus kas perusahaan
  • Melalui penerapan pengendalian kualitas yang tepat, perusahaan dapat mempertahankan kualitas produk tinggi, mengurangi limbah, dan menjaga reputasi perusahaan tetap baik
  • Solusi efektif untuk menerapkan quality control yang optimal dengan mengadopsi aplikasi manufaktur, seperti Mekari Jurnal yang mengintegrasikan sistem akuntansi-operasional untuk dalam satu platform

Coba bayangkan, satu manufaktur elektronik skala besar tercatat dapat membuang hingga 10.000 casing TV cacat hanya dalam satu kali produksi.

Belum lagi, kerugian akan semakin besar akibat biaya tenaga kerja dan pemeliharaan mesin yang membengkak akibat lembur yang berkelanjutan untuk memenuhi target pasar.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik angka-angkat tersebut? Pasalnya, hal ini terletak dari quality control yang tidak dikelola dengan baik dan tepat.

Pada industri manufaktur, standarisasi dan pengendalian kualitas menjadi strategi preventif untuk menyelamatkan biaya dan memperkuat kepercayaan pelanggan.

Bagi perusahaan yang berhasil mengimplementasikan sistem quality control dengan baik, melaporkan terjadi peningkatkan profitabilitaas hingga 26% dan penjualan sebesar 9% (Studi dari the American Society for Quality)

Apa Itu Definisi Quality Control?

Quality control merupakan serangkaian proses dalam manajemen produksi mulai dari memeriksa, mengukur, dan memastikan bahwa output (produk) produksi telah sesuai standar kualitas perusahaan.

Metodenya sendiri cukup beragam sesuai karakteristik dan kebutuhan perusahaan. Namun, umumnya berkaitan dengan inspeksi, pengujian, sampling, dan verifikasi.

Baca Juga: Biaya Kualitas Dalam Akuntansi Manajemen

Metode Quality Control

Untuk dapat mempertahankan kualitas, perusahaan harus menerapkan beberapa metode sebagai alat untuk mengendalikannya.

Beberapa metode quality control yang sering digunakan dalam industri manufaktur, mencakup:

1. Kontrol Proses

Metode yang paling dasar dalam mempertahankan kualitas output produksi, operator mengontrol metrik-metrik seperti suhu, tekanan, kecepatan agar produksi berjalan konsisten.

Contohnya seperti pabrik produksi massal F&B yang memonitor suhu ruang mulai dari produksi hingga inventaris agar produk makanan tidak berubah kualitasnya.

metode quality control control charts dalam manufaktur
Sumber; ashwinmore

2. Diagram Kendali (Control Charts)

Metode ini membantu melacak data historis proses produksi dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi.

Misalnya sebuah pabrik tekstil menggunakan X-bar chart dalam memonitor ketebalan kain.

Jika dalam suatu waktu proses produksi terjadi perbedaan, maka mesin akan mengintervensi proses tersebut.

Baca Juga: Penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam Menjalankan Bisnis

3. Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling)

Seperti namanya, metode ini akan menguji dalam bentuk sampel kecil komponen dalam sebuah batch untuk memvalidasi standarisasi dan memastikan seluruh produk diterima.

Ini biasanya digunakan pada inspeksi dalam industri otomotif untuk mendefinisikan berapa banyak produk cacat dan mengendalikan kualitas produk.

4. Statistical Process Control atau SPC

Metode ini memantau dan mengendalikan proses produksi berbasis data statistik secara keseluruhan proses quality control berlangsung.

Metode SPC umumnya ditemukan pada industri manufaktur berbasis robotik sehingga data akan terkirim secara realtime untuk mendeteksi terjadinya produk cacat.

Failure Mode and Effect Analysis sebagai metode quality control
Sumber: alamy

5. Failure Mode and Effect Analysis atau FMEA

Metode FMEA merupakan metode berbasis analisis untuk mengidentifikasi peluang kegagalan dalam siklus produksi dan mencegahnya di masa depan.

FMEA biasanya digunakan oleh tim engineer perusahaan khususnya dalam proses pengelasan guna menghindari potensi retak dan menemukan tindakan pencegahannya yang efektif.

Baca Juga: Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi

6. Six Sigma

Six sigma merupakan pendekatan strategis yang umum digunakan pada sebuah perusahaan.

Namun, awal mulanya dipolopori dalam industri manufaktur dalam mengendalikan kualitas produk secara stabil.

metode ini memiliki keunggulan dalam mengurangi variabilitas secara efektif, sehingga Anda akan mudah menemukan penggunaan metode ini di berbagai perusahaan.

metode quality control quality control
Sumber: FourWeekMBA

7. Pareto Analysis

Pareto analysis sering dikenal juga dengan aturan 80/20. Artinya, 20% masalah yang terjadi akan berdampak kepada 80% faktor lainnya.

Sehingga, tim pengendalian harus menemukan 20% dari masalah yang terjadi, misalnya produk cacat, untuk memperbaiki 80% dampak yang dirasakannya.

8. Root Cause Analysis atau RCA

Metode RCA berfokus dalam mengidentifikasi akar penyebab dari masalah yang memengaruhi kualitas produk dan operasional perusahaan.

Tujuannya tentu agar masalah dapat diperbaiki dengan tepat dan mencegah terulangnya kembali di masa depan.

Misalnya, ketika dalam produksi ditemukan pipa yang mengalami kebocoran, tim quality control harus mengevaluasi keseluruhan faktor yang dapat menyebabkan masalah terjadi.

Setelah dianalisis dari awal hingga akhir, ditemukan bahwa pemasangan paking yang salah, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk menghindari masalah yang sama di kemudian hari.

Baca Juga: Memahami Yield Produksi: Definisi dan Rumus Penting

Manfaat Menerapkan Quality Control

Melalui penerapan quality control yang optimal, perusahaan manufaktur dapat merasakan berbagai manfaat yang signifikan, sepertinya misalnya:

  1. Menghasilkan kualitas produk bernilai tinggi secara konsisten
  2. Mendeteksi masalah sejak dini dan mengatasinya guna terhindar masalah yang sama di masa depan
  3. Efisiensi biaya berkat biaya produksi, biaya inventaris, dan biaya rework yang menurun
  4. Limbah produksi semakin rendah
  5. Memastikan telah memenuhi regulasi dan standar industri yang ditetapkan pemerintah
  6. Memperkuat citra perusahaan dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan
  7. Moral karyawan semakin meningkat termasuk produktivitasnya

Kesimpulan

Quality control bukan hanya sekadar pemeriksaan akhir, namun menjadi budaya perusahaan yang menyentuh aspek-aspek dalam manufaktur untuk menjaga reputasi perusahaan di pasar dan mata masyarakat.

Pengendalian kualitas yang ideal terbentuk dari hasil penerapan metode analisis konkrit dan pemantauan berkala.

Tidak lupa, semuanya telah didukung oleh teknologi canggih dan SDM yang kuat guna mencapai efisiensi tinggi.

Salah satu solusi terkini yang efektif adalah mengadopsi aplikasi manufaktur seperti Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal ERP merupakan solusi sistem berbasis cloud yang mengintegrasikan sistem akuntansi dan operasional dalam satu platform.

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat menjaga kualitas dan mutu produk mulai dari pengelolaan bill of materials dan work order yang dibuat secara otomatis.

Jika tertarik, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut kepada tim kami secara gratis! Klik tombol di bawah ini sekarang juga, ya!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

Dapatkan uji coba gratis selama 7 hari setelah konsultasi, semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!

 

 

 

Referensi:

Steelhead, “Quality Statistics and Why Your QMS Matters”.

ScienceDirect, “An Intelligent Quality Control Method for Manufacturing Processes Based on a Human–Cyber–Physical Knowledge Graph”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami