Pengertian Likuidasi, Jenis-Jenis, dan Contoh Kasusnya Highlights Pengertian likuidasi adalah suatu proses hukum untuk membubarkan perusahaan dengan cara menjual aset dan melunasi kewajiban kepada kreditur sebelum sisa aset dibagikan ke pemilik. Terdapat tiga jenis utama yaitu likuidasi sukarela (atas kehendak pemilik atau pemegang saham) dan likuidasi wajib, dan sementara. Salah satu contoh nyata likuidasi adalah penutupan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency akibat tidak mampu membayar utang, yang menyebabkan asetnya dijual untuk melunasi kewajiban. Dalam dunia bisnis, likuidasi adalah suatu istilah yang kerap kali digunakan ketika suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, tak mampu membayar utang, atau ingin diberhentikan secara sukarela. Oleh karena itu, jadi seperti apa proses dan penjelasan lebih lengkapnya terkait likuidasi? Simak artikel ini sampai akhir ya! Apa Itu Likuidasi? Secara definisi, pengertian likuidasi adalah proses pembubaran dan penutupan perusahaan di mana seluruh aset perusahaan dijual (dilikuidasi). Maksud dari penjualan aset perusahaan (dilikuidasi) tersebut adalah untuk membayar kewajiban kepada kreditur, dan sisanya (jika ada) dibagikan kepada pemegang saham. Proses likuidasi termasuk menyelesaikan penjualan harta perusahaan, penagihan hutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta pemilik perusahaan. Ini sering terjadi dalam berbagai perusahaan karena masalah finansial. Biasanya perusahaan mengalami kebangkrutan atau kerugian yang membuatnya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Dengan perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuidasi merupakan pilihan yang harus diambil. Salah satu contoh perusahaan Indonesia yang sempat dinyatakan bangkrut adalah PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA), salah satu produknya adalah Teh Sariwangi. PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) secara sah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 16 Oktober 2018. Hal tersebut dikarenakan perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dimulai pada 9 Oktober 2015. Dengan putusan pailit tersebut, Sariwangi AEA resmi berstatus pailit. Aset perusahaan akan dikelola oleh kurator untuk dilelang dan hasilnya digunakan untuk membayar utang kepada kreditur. Baca Juga: Penyebab Perusahaan Pailit yang Harus Diketahui Jenis-Jenis Likuidasi dan Contohnya Dalam sebuah bisnis, proses di mana sebuah perusahaan mengalami kerugian merupakan hal yang wajar terjadi. Tetapi jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban dalam jangka pendek, maka likuidasi harus dilakukan. Berikut adalah jenis-jenis likuidasi dan contohnya: Likuidasi Wajib Likuidasi wajib dilakukan saat pembubaran sebuah perseroan yang mana pembubaran ini bukan untuk peleburan dan penggabungan perseroan. Dengan ini, perseroan yang telah dibubarkan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk proses tersebut. Likuidasi wajib bisa dilakukan jika pihak-pihak yang memiliki hak atas perusahaan melakukan petisi pembubaran perusahaan ke pengadilan. Dengan adanya petisi tersebut maka proses likuidasi wajib bisa dilakukan. Pihak-pihak tersebut adalah perusahaan itu sendiri, kreditor, pemegang saham, sekretaris negara atau yang setara, dan penerima resmi. Contohnya, jika sebuah perusahaan sudah tidak mampu menyelesaikan beban hutang dalam jangka pendek maupun jangka panjang, maka pihak-pihak yang berwenang dalam perusahaan berhak mengajukan petisi untuk perusahaan agar melakukannya Baca Juga: Perbedaan Pailit dan Bangkrut Dalam Dunia Bisnis yang Harus Diketahui Likuidasi Sukarela Likuidasi sukarela berbeda dengan wajib. Likuidasi sukarela dilakukan secara sukarela dan setiap pihak sepakat untuk melakukannya Paling tidak sebesar 75% pemegang saham perusahaan harus menyetujui agar proses likuidasi sukarela bisa dilakukan dengan lancar. Keputusan ini juga harus disetujui oleh dewan perusahaan. Di dalam struktur dewan perusahaan terdapat campur tangan direktur perusahaan dan pemegang saham yang menentukan apakah perlu dilakukan atau tidak. Misalnya, ketika perusahaan mengakhiri usahanya karena dianggap tak mampu lagi bersaing dengan kompetitor atau pasar beralih. Maka hal ini bisa menjadi salah saatu opsi yang bisa dilakukan, sebelum perusahaan mengalami kerugian yang lebih besar. Likuidasi Sementara Pengertian likuidasi sementara adalah aktivitas yang dilakukan saat perusahaan sedang dalam kondisi melakukan pelanggaran-pelanggaran dan aset milik perusahaan terancam. Likuidasi sementara adalah pilihan yang diambil sampai waktu yang ditentukan untuk perusahaan kembali lagi. Likuidator sementara akan ditunjuk untuk mempertahankan status quo sampai menunggu keputusan dari sidang petisi. Tugas dari likuidator sementara adalah mempertahankan aset perusahaan agar tetap aman hingga keputusan diambil. Likuidator sementara dilarang mendistribusikan aset perusahaan kepada kreditor. Contohnya, saat perusahaan mengalami masalah yang berkaitan dengan pelanggaran hukum meskipun perusahaan tersebut masih bisa berjalan dan mampu menyelesaikan tanggung jawabnya. Maka pilihan ini bisa dilakukan untuk menyelamatkan aset perusahaan agar tidak hilang. Pengertian likuidasi terjadi pada perusahaan yang memiliki masalah keuangan. Oleh karena itu penting sekali bagi perusahaan untuk menjaga proses laporan keuangan serta pengelolaan keuangan perusahaan agar tidak terjadi kesalahan yang bisa merugikan perusahaan. Faktor yang Menyebabkan Likuidasi Setelah mengetahui apa saja jenis serta pengertian likuidasi, selanjutnya ada baiknya Anda juga harus paham apa saja faktor yang bisa menyebabkan likuidasi. Berikut beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan: Gagal Bayar Hutang Pastikan arus keuangan Anda bisa berjalan secara sehat tanpa ada kerugian yang berarti. Karena apabila arus keuangan buruk, ini akan berimbas pada sulitnya Anda untuk membayar hutang kepada kreditur. Baca Juga: Kenali Perbedaan Hutang dan Piutang, Ketahui Tips Cara Mengelolanya Kerugian Berturut-turut Jika dalam periode waktu yang lama ternyata perusahaan Anda terindikasi mengalami kerugian operasional secara terus menerus, hal ini merupakan sinyal pertanda bahwa keuangan Anda tidak baik-baik saja. Kerugian operasional dapat menghambat bisnis Anda, sehingga modal akan habis dan perusahaan menjadi tidak layak beroperasi. Baca Juga: 4 Tanda Bisnis Anda Sedang Mengalami Kerugian Putusan Pengadilan (Pailit) Likuidasi bisa terjadi karena pengadilan menyatakan perusahaan Anda pailit setelah mulanya dilakukan permohonan dari kreditur. Oleh karena itu, hindari kerugian operasional dan gagal bayar hutang seperti yang disebutkan sebelumnya, agar perusahaan Anda tidak mengalami pailit alias bangkut Gagal Restrukturisasi atau Homologasi Kemudian likuidasi dapat terjadi ketika kesepakatan damai (PKPU) gagal dipenuhi, seperti halnya dalam kasus Sariwangi yang akhirnya dibatalkan pengadilan. Manajemen yang Buruk Kesalahan pengelolaan operasional, keuangan, atau strategi bisnis dari manajemen yang semakin buruk akan mempercepat runtuhnya suatu perusahaan. Baca Juga: Pentingnya Manajemen Akunting dalam Kehidupan Bisnis Persaingan Pasar yang Ketat Likuidasi juga bisa disebabkan oleh perusahaan yang tidak mampu bersaing karena kalah teknologi, harga, atau inovasi dengan para kompetitornya, sehingga akhirnya terjadi kebangkrutan. Tahapan dari Likuidasi Berdasarkan pengertian likuidasi di awal, rasanya masih kurang cukup apabila Anda tidak diberikan secara jelas apa saja tahapan dari likuidasi yang sering dilakukan. Berikut adalah tahapan likuidasi yang wajib Anda ketahui: Pengajuan Permohonan Pailit Yaitu tahapan ketika kreditur atau perusahaan mengajukan permohonan pailit ke pengadilan. Pengadilan nantinya akan memeriksa permohonan dan memutuskan apakah perusahaan memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit. Penunjukan Kurator Setelahnya, pengadilan kemudian akan menunjuk kurator untuk mengelola aset perusahaan. Kurator ini bertugas untuk mengelola dan mengawasi aset perusahaan yang sedang dilikuidasi hingga seluruh proses selesai. Inventarisasi Aset dan Kewajiban Apabila sudah ditunjuk, kurator kemudian akan melakukan inventarisasi aset dan kewajiban perusahaan. Kurator akan melakukan pencatatan menyeluruh terhadap seluruh aset yang dimiliki perusahaan, termasuk properti dan aset lainnya. Selain itu, kewajiban perusahaan kepada kreditor juga harus didata dengan jelas untuk memastikan pembagian yang adil. Penjualan Aset Aset-aset perusahaan yang telah diinventarisasi, selanjutnya akan dijual melalui lelang atau bisa juga dengan cara lain yang dianggap efektif oleh kurator. Tujuan utama dari penjualan ini adalah untuk mengumpulkan dana yang nantinya dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. Pembayaran Kewajiban Setelah aset tadi dijual, hasil penjualan akan digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan kepada kreditur yang memiliki prioritas hukum. Pembayaran ini dilakukan sesuai dengan urutan prioritas yang diatur oleh hukum, dimulai dari kreditur dengan jaminan hingga tanpa jaminan. Penyusunan Laporan Pada tahap ini, kurator akan menyusun laporan lengkap mengenai seluruh proses likuidasi, termasuk aset yang dijual, dana yang terkumpul, dan kewajiban yang dibayar. Laporan ini akan diserahkan kepada pengadilan dan para kreditur, untuk memastikan semua proses berjalan transparan dan sesuai dengan ketentuan hukum. Penutupan Perusahaan Setelah semua kewajiban dibayar dan proses likuidasi selesai, perusahaan akan secara resmi dibubarkan oleh pengadilan. Penutupan ini menandakan bahwa perusahaan telah memenuhi seluruh kewajiban dan likuidasi telah selesai, dengan semua aspek perusahaan dinyatakan selesai secara hukum. Pakai Mekari Jurnal untuk Pengelolaan Keuangan Bisnis Anda Agar terhindar dari hal ini, Anda perlu mengelola dan memantau kinerja keuangan perusahaan dengan cermat. Dalam hal ini, software akuntansi online bisa menjadi solusi untuk membantu Anda dalam proses pengelolaan keuangan. Salah satunya adalah Mekari Jurnal yang merupakan software akuntansi online dengan fitur yang mampu mempermudah proses pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan Mekari Jurnal sebagai aplikasi keuangan perusahaan terpercaya, perusahaan bisa mengelola keuangannya dengan hasil yang lebih akurat. Mekari Jurnal dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan dengan adanya software akuntansi yang akurat. Cari tahu selengkapnya mengenai produk ini di website Mekari Jurnal atau coba demo gratis selama 14 hari.