Memahami Analisis Fill Rate dalam Manajemen Rantai Pasokan Salah satu ekspektasi yang diminta oleh pelanggan adalah kecepatan pengiriman sejak produk dipesan dan ketepatan produk yang dikirim sesuai pesanan. Tentunya, ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan ini. Agar dapat terpenuhi dengan optimal, maka perusahaan dapat menggunakan suatu indikator yang dapat memperhitungkan keakuratan pesanan. Salah satu indikator yang digunakan adalah fill rate, fill rate merupakan salah satu indikator atau metrik yang dapat membantu bisnis dapat mengoptimalkan ketepatan waktu dan produk sesuai posanan pelanggan. Hasilnya, pemenuhan pemesanan dapat terpantau dan dioptimalkan, agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan dan kembali melakukan pesanan berulang. Apa yang dimaksud dengan Fill Rate? Fill rate mengacu kepada indikator atau metrik yang dapat mengukur efisiensi manajemen gudang dalam mengelola produk pesanan dan memastikan waktu yang dibutuhkan hingga pesanan sampai ke titik pengiriman. Pada beberapa sektor, fill rate juga dikenal dengan fulfillment rate atau demand satisfaction rate. Selain berfungsi untuk memastikan ketepatan waktu, indikator ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa pengiriman dapat memenuhi pesanan tanpa adanya backorder atau kehabisan stok. Nantinya, hasil perhitungan indikator ini dapat menjadi gambaran kepada perusahaan mengenai seberapa efisien rantai pasokan beroperasi dan memenuhi permintaan. Simak lebih lanjut: Optimalkan Manajemen Gudang dengan Warehouse Management System Pentingnya Fill Rate Analysis dalam SCM Salah satu dampak yang paling penting dari mengoptimalkan hasil dari fill rate analysis adalah mampu membantu perusahaan dalam mensukseskan pertumbuhan bisnisnya. Fill rate mampu mengidentifikasi secara mendalam apakah pelanggan bisnis Anda sudah puas terhadap pelayanan Anda dalam memenuhi pesanannya. Berikut merupakan beberapa dampak lainnya dari keberadaan fill rate analysis terhadap bisnis Anda. 1. Membangun Reputasi Dapat memaksimalkan perhitungan fill rate tentu akan menempatkan Anda menjadi bisnis yang lebih unggul daripada kompetitor lainnya yang berada di bidang yang sama. Hal ini tentunya dapat membangun reputasi merek dagang yang lebih baik dan membuka peluang bisnis yang lebih luas. Salah satu hasilnya adalah dapat menarik pihak retailer untuk membangun hubungan dan kerjasama yang baik serta lebih menguntungkan kepada bisnis Anda. 2. Mendorong Loyalitas Pelanggan Memiliki tingkat fill rate yang tinggi tentu mengindikasikan bahwa operasional bisnis Anda dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan baik. Pelanggan tentu akan memiliki kesan yang baik ketika berinteraksi kepada perusahaan, dan hal ini akan terus diingat dalam benaknya. Walaupun begitu, perusahaan harus tetap mempertahankan tingkat produktivitas dan pelayanan agar pelanggan tetap loyal dengan produk bisnis Anda. Apa saja yang faktor yang mempengaruhi loyalitas? Simak selengkapnya dalam: Tips Membuat Pelanggan Menjadi Lebih Loyal Terhadap Bisnis 3. Memberi Wawasan Terkait Operasional Lalu, bagaimana ketika fill rate Anda mencapai angka yang rendah dan pelanggan merasa tidak luas dengan pelayanan usaha Anda? Ini dapat menjadi waktu Anda menganalisis data perhitungan fill rate, dan mengidentifikasi area saja yang menjadi penyebab masalahnya. Fill rate dapat menjadi acuan dasar data yang bisa Anda analisis karena dapat menggambarkan secara akurat mengenai efisiensi operasional SCM dan bagaimana persediaan yang Anda miliki dapat memenuhi kebutuhan pesanan. Metode dan Formula Pengukuran Fill Rate Setiap perusahaan tentu memiliki target tertentu dalam menentukan hasil fill rate analysis yang optimal bagi bisnisnya. Namun, umumnya perusahaan akan menargetkan persentase yang mendekati 100 persen. Lalu, bagaimana perusahaan dapat menghitung fill rate? Berikut merupakan rumus sederhana untuk menghitung fill rate, yakni: Fill Rate = (Jumlah Total Pesanan yang Terpenuhi ÷ Jumlah Pesanan) × 100 Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, jumlah total pesanan yang terpenuhi mengacu kepada pesanan yang berhasil bisnis penuhi dari keseluruhan jumlah pesanan dalam periode tersebut. Setelah angka pastinya dapat ditemukan, hasil perhitungan itu dapat dikalikan sebesar 100 untuk mendapatkan angka persentasenya. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan bahan baku menjual produknya dan ingin mencari tahu fill rate-nya dalam satu periode, berikut caranya. Perusahaan mencatatkan total pesanan dan berhasil mendapatkan pesanan bahan baku yang selesai sebesar 962 dari 1.000 pesanan. Maka, perhitungannya akan sebagai berikut (962 ÷ 1.000) × 100 = 96,2%. Tracey Smith, President of Numerical Insights LLC mengemukakan bahwa “hasil fill rate analysis di antara 85 dan 95 persen merupakan target yang paling umum, sedangkan hasil diatas 95 persen adalah acuan yang digunakan oleh perusahaan dengan kinerja tinggi.” Strategi Meningkatkan Rasio Pemenuhan Stok Menghitung persentase pemenuhan pesanan dengan menggunakan fill rate tentu akan menyajikan wawasan mendalam terkait performa operasional bisnis. Lalu, jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi target, solusi apa yang harus dilakukan perusahaan? Menyusun strategi pengelolaan lebih lanjut adalah kunci utama dari pengelolaan pemenuhan pesanan, berikut merupakan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk dapat meningkatkan rasio tingkat pemenuhan pesanan bisnis. 1. Menjaga Stok Persediaan Stabil Mempertahankan stok persediaan tetap stabil merupakan kunci dari manajemen persediaan yang optimal. Stabil dalam artian tidak kekurangan namun juga tidak berlebihan. Karena jika tidak, barang akan berisiko mengalami kerusakan atau menjadi deadstock. 2. Maintain Proses Operasional Cara selanjutnya adalah dengan terus menjaga proses operasional terus berlangsung dan berkelanjutan. Pesanan tentu akan terus masuk jika operasional terus berjalan, maka jangan pernah berhenti untuk memenuhi stok persediaan di dalam ruangan penyimpanan. Sehingga jika pemesan menunggu terlalu lama atau mengalami re-order/ backorder, maka perlahan mereka akan pindah ke kompetitor Anda. Simak lebih lanjut: Cara Menghitung Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 3. Menjaga Hubungan dengan Retailer Salah satu tips selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan, termasuk pihak retailer. Cara yang paling penting adalah tetap menjaga persediaan stok di gudang, namun pada beberapa kasus yang tidak dapat dihindari, maka jelaskan masalah tersebut kepada pihak retailer. Tentunya jika Anda dapat menjaga hubungan yang baik dengan membangun komunikasi yang terbuka dan transparan, pihak retailer juga dapat memahami mengenai masalah yang sedang bisnis Anda lewati. 4. Menawarkan Produk Alternatif Jika memang terhadap fluktuasi kebutuhan yang tiba-tiba dan terjadi hambatan dalam memenuhi persediaan stok sehingga pesanan tidak dapat terpenuhi, maka Anda dapat menawarkan produk lain dengan nilai dan fungsi yang sama. 5. Akses Data Persediaan Secara Real-time Salah satu tips yang paling efektif adalah dengan menunjang pekerjaan operasional Anda dengan ketersediaan data terupdate dan real-time. Ini dapat Anda dapatkan dengan menerapkan software inventory management berbasis online, sehingga kondisi perputaran siklus persediaan di gudang dapat terpantau secara berkala. Integrasi Perangkat Lunak untuk Manajemen Fill Rate Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu tips yang paling efektif adalah menunjang pekerjaan dengan perangkat lunak. Solusi yang bisa Anda temukan saat ini adalah dengan menggunakan Mekari Jurnal SCM untuk kebutuhan operasional Anda. Mekari Jurnal SCM merupakan software yang mengintegrasikan seluruh pengelolaan supply chain management ke dalam satu perangkat. Salah satu fitur yang bisa Anda gunakan adalah Fill Rate Report di mana laporan ini dapat menyajikan perhitungan seputar pemenuhan pesanan dari setiap produk dengan membandingkan stok yang tersedia dengan permintaan pesanan secara otomatis. Anda hanya perlu mengatur periode perhitungannya dan Anda dapat memprediksi pesanan yang dapat terpenuhi, memantau stok yang tersedia setiap periode, dan merekap barang masuk dan keluar secara berkala untuk untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Simak lebih lanjut: 7 Manfaat Aplikasi Gudang dalam Manajemen Inventory Kesimpulan Itulan penjelasan selengkapnya mengenai analisis fill rate dalam mengelola pemenuhan pesanan. Fill rate secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan efisiensi produktivitas dan reputasi perusahaan berkat mengoptimalkan tingkat pemenuhan pesanan dan ketersediaan stok yang ada di gudang. Referensi: ISM, “The Monthly Metric: Fill Rate”. Indeed, “What Is Fill Rate? (Definition, Types and How To Calculate)”.