Tersertifikasi Oleh
5 min read

Cara Menghindari Risiko Kelebihan Stok dalam Bisnis Anda

Diperbarui
Di tulis oleh: Author Avatar Nicholas Bunkharisma

Manajemen stok barang yang seimbang, baik untuk mencegah kekurangan maupun kelebihan, sangat penting dalam bisnis manufaktur. Pengelolaan yang kurang tepat berisiko menimbulkan penumpukan barang di gudang atau kondisi overstock.

Situasi ini tidak hanya mengurangi kapasitas ruang penyimpanan, tetapi juga meningkatkan biaya operasional. Pada produk tertentu, risiko kerusakan atau kadaluwarsa semakin tinggi.

Lalu, bagaimana cara menghindari risiko kelebihan stok barang di gudang? Simak penjelasan selengkapnya dari Mekari Jurnal berikut ini.

Key Takeaways
  • Kelebihan stok barang terjadi ketika persediaan tidak seimbang dengan permintaan. Dampaknya bukan hanya biaya penyimpanan meningkat, tetapi juga dapat menurunkan nilai produk karena risiko usang atau kadaluwarsa.
  • Strategi seperti menetapkan level stok minimum, menganalisis data historis, dan menjalin komunikasi dengan pemasok dapat mencegah terjadinya overstock.
  • Dengan aplikasi manufaktur untuk gudang dan inventory seperti Mekari Jurnal, proses perencanaan produksi hingga manajemen stok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terkontrol.

Apa itu Kelebihan Stok?

Kelebihan stok terjadi ketika jumlah barang yang tersimpan di gudang jauh melampaui kebutuhan pasar. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh perencanaan awal yang kurang tepat, proyeksi permintaan yang tidak sesuai, atau keputusan pembelian berlebih (over-ordering).

Menurut Mweshi (2022), dalam artikel yang membahas dampak overstock terhadap industri manufaktur, kondisi kelebihan stok membuat modal perusahaan terkunci di gudang sehingga mengurangi fleksibilitas finansial.

Selain itu, menurut riset tersebut dijelaskan juga bahwa stok berlebih meningkatkan risiko barang menjadi usang, rusak, atau hilang. Situasi ini bukan hanya menekan profit, tetapi juga membatasi ruang perusahaan untuk berinvestasi pada kebutuhan lain.

Penyebab Kelebihan Stok di Gudang

Penyebab-Kelebihan-Stok-di-Gudang-Mekari-Jurnal

Kelebihan stok di gudang terjadi bukan tanpa sebab, melainkan bisa dipengaruhi oleh dua faktor seperti: preferensi/daya beli konsumen yang berubah dan perencanaan produksi yang kurang tepat. Berikut beberapa penyebab yang perlu dihindari.

1. Proyeksi Permintaan yang Tidak Akurat

Kesalahan dalam membaca tren pasar membuat jumlah stok tidak sebanding dengan permintaan. Hal ini sering muncul jika perencanaan hanya berbasis asumsi, bukan data historis yang valid.

Tapi tenang saja, dengan menggunakan software manufaktur dengan sistem ERP terintegrasi seperti Mekari Jurnal, visualisasi data perencanaan produksi dan penjualan dapat diakses secara real-time. Hal ini memungkinkan perusahaan menganalisis tren permintaan konsumen dengan lebih akurat.

2. Kesalahan dalam Analisis Pasar

Kurangnya riset pasar secara mendalam membuat perusahaan gagal dalam memahami perilaku konsumen. Akibatnya, perubahan preferensi pelanggan yang cepat berpotensi menyebabkan produk menumpuk dan sulit terserap pasar.

3. Pembelian Berlebihan dan Minimnya Strategi Pengendalian

Membeli bahan baku atau produk dalam jumlah besar tanpa perhitungan matang dapat menimbulkan penumpukan. Tanpa strategi kontrol inventaris, risiko kelebihan stok semakin besar.

Namun, dengan menggunakan software bill of materials (SBOM), perusahaan jadi lebih mudah dalam memprediksi dan merencanakan kebutuhan produksi secara presisi. Dengan cara ini, perusahaan dapat menghindari penumpukan bahan baku di gudang.

Cara Menghindari Risiko Kelebihan Stok

Cara-menghindari-overstock-Mekari-Jurnal

Kelebihan stok menjadi risiko yang kerap terjadi dalam industri manufaktur. Karena itu, tim produksi perlu memahami strategi untuk mencegah penumpukan barang di gudang.

1. Analisis Data Penjualan

Pemanfaatan data historis sangat penting untuk membaca pola permintaan pelanggan. Dengan menganalisis tren, musim, hingga perilaku konsumen, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan stok secara lebih akurat.

Sehingga setiap pembelian memiliki alasan yang jelas dan berbasis data, bukan intuisi.

2. Manajemen Inventaris yang Efisien

Sistem inventaris digital berbasis cloud memungkinkan pemantauan stok secara real-time di seluruh gudang. Fitur seperti notifikasi otomatis, pelacakan batch, dan integrasi dengan penjualan membantu mendeteksi potensi overstock.

3. Pengaturan Level Stok Minimum dan Maksimum

Menetapkan batas stok minimum dan maksimum dapat mencegah dua risiko sekaligus yaitu, kehabisan barang dan penumpukan. Stok minimum menjamin ketersediaan produk bagi pelanggan, sementara stok maksimum menekan biaya penyimpanan serta risiko barang usang.

4. Strategi Pembelian yang Bijak

Setiap keputusan pembelian harus didasarkan pada tren pasar aktual, bukan sekadar tawaran diskon menarik dari pemasok. Diskon besar memang sering menggoda, namun jika stok tak bergerak, biaya penyimpanan dan risiko obsolescence justru lebih mahal.

5. Peningkatan Komunikasi dengan Pemasok

Komunikasi yang baik dengan pemasok memungkinkan fleksibilitas dalam menentukan frekuensi dan jumlah pengadaan. Selain itu, pemasok yang kooperatif sering bersedia menyediakan opsi lead time lebih singkat, sehingga stok tak perlu menumpuk di gudang.

Belajar dari Contoh Manajemen Inventory yang Baik

Bagaimana manajemen inventory yang baik? Berikut ada 2 contoh perusahaan yang berhasil menerapkan manajemen inventory yang efektif untuk mengontrol stok barang di gudang. Dari 2 studi kasus berikut, Anda dapat melihat praktik yang bisa dijadikan referensi agar stok tidak menumpuk.

Pertama, mengambil pembahasan dari riset Fauziyyah & Purwanggono (2018) yang mengangkat kasus PT Showa Indonesia Manufacturing, produsen shock absorber untuk kendaraan roda dua dan roda empat.

Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah overstock material CKD akibat permintaan pasar yang fluktuatif, serta outstanding material karena keterlambatan pemasok. Dampaknya, biaya penyimpanan meningkat dan jadwal produksi kerap terganggu.

Sebagai solusi, PT Showa Indonesia Manufacturing menerapkan level stock sebagai stok pengaman serta pendekatan dynamic inventory. Strategi ini membuat titik pemesanan lebih fleksibel, sehingga risiko penumpukan stok berkurang dan operasional menjadi lebih efisien.

Studi kasus lain diambil dari KLAR, perusahaan teknologi perawatan gigi kosmetik di Jakarta dan Yogyakarta. Tantangan yang dihadapi adalah manajemen inventori yang tidak akurat dan proses invoicing manual, sehingga pembelian bahan baku sering berlebih atau kurang.

KLAR kemudian beralih ke software manufaktur Mekari Jurnal untuk mengelola stok barang dengan lebih akurat. Dengan sistem ini, KLAR kini dapat memantau ketersediaan bahan baku secara real-time dalam satu dasbor, sehingga perencanaan produksi lebih efisien dan terkontrol.

Kesimpulan

Mulai kelola stok dengan efisien agar bisnis Anda terhindar dari kerugian akibat kelebihan stok dan barang menumpuk di gudang. Overstock tidak hanya menambah biaya penyimpanan, tetapi juga menunjukkan bahwa bisnis tidak memiliki perencanaan awal yang akurat. Stok berlebih yang tidak terjual lama-lama bisa berubah menjadi deadstock.

Oleh karena itu, bisnis harus beralih menggunakan software manufaktur yang support IoT dan otomasi untuk analisis data real-time, manajemen inventaris yang terstruktur, dan memantau setiap pergerakan barang di gudang.

Software Manufaktur Mekari Jurnal hadir sebagai solusi manajemen stok akurat dengan fitur inventaris dan laporan real-time. Untuk informasi lebih lanjut mengenai fitur dan bagaimana Mekari Jurnal menyederhanakan proses manufaktur Anda, segera hubungi tim kami atau coba demo gratis sekarang.

Referensi:

Fauziyyah, A. S., & Purwanggono, B. (2018). Analisis Kasus Overstock dan Outstanding Material Menggunakan Root Cause Analysis (Studi Kasus PT Showa Indonesia Manufacturing). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/download/18279/17358

Mweshi, G. (2022, September). Effects of Overstocking and Stockouts on the Manufacturing Sector. https://www.researchgate.net/publication/363832040_Effects_of_Overstocking_and_Stockouts_on_the_Manufacturing_Sector

Kategori : Other

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami