Daftar Isi
8 min read

Bisnis Database, Aman atau Tidak?

Tayang 07 Feb 2022
Diperbarui 27 Mei 2025

Apa itu bisnis databse? Mengapa bisnis database menguntungkan? Sebab, bisnis ini hanya mengumpulkan data personal masyarakat dari berbagai sumber tanpa biaya apapun. Kemudian data tersebut dijual kepada pihak yang memerlukannya.

Apa Itu Bisnis Database?

Berbicara mengenai perkembangan bisnis, ada satu jenis bisnis lagi yang ingin redaksi Jurnal sampaikan, yakni bisnis database.

Namun, kamu sudah tahu apa itu bisnis database? Bisnis database adalah bisnis yang dilakukan oleh orang-orang yang mengumpulkan data (kontak hp, nomor whatsapp, pin BBM, dan sejenisnya) dari banyak supplier, penyedia, produsen, perusahaan untuk diperjualbelikan. Produk utama bisnis database di sini adalah data.

Contoh lain adalah bisnis database yang berasal dari aplikasi bisnis smartphone yang digemari dan dipakai penggunanya. Data diperoleh saat pengguna mendaftar aplikasi yang umumnya gratis tersebut. Seperti data nomor telpon, email, status pekerjaan, alamat, atau lainnya.

Data ini akan dijual kembali kepada perusahaan yang membutuhkannya. Umumnya data dijual kepada perusahaan yang akan dan ingin berpromosi lebih dekat kepada calon konsumennya.

Bisnis data juga dilakukan oleh perusahaan jasa survei. Mereka akan menyebarkan survei, baik dengan cara online atau offline, kepada masyarakat. Survei yang dilakukan tergantung dari keinginan kliennya.

Misalnya suatu perusahaan survei mendapatkan klien dari perusahaan kecap yang ingin mengetahui dan mengukur tingkat kepuasan atau kelemahan produknya, merek lain yang disuka atau tidak disuka konsumen, atau popularitas produknya.

Cara sederhana bisnis data yang seringkali tidak disadari adalah bisnis pulsa, baik online atau offline. Pebisnis pulsa ini sangat berpeluang melakukan bisnis data di balik bisnis utamanya.

Sudah barang tentu dia akan memperoleh nomor telpon dari setiap konsumen yang ingin membeli pulsa. Data yang dimiliki penjual pulsa bisa dijual kepada pihak-pihak yang memerlukannya.

Di atas sekadar contoh bisnis data, dari level perusahaan hingga pedagang kecil.

bisnis database

Keuntungan Menjalani Bisnis Database

Bisnis database adalah sebuah bisnis yang sangat populer. Popularitas disebabkan perolehan keuntungannya. Keuntungan ini dapat dilihat dari banyak aspek seperti dijelaskan di bawah ini:

1. Bisnis yang Mudah Dijalani

Keuntungan yang pertama adalah bahwa bisnis ini mudah sekali untuk dijalankan. Hanya dengan cara bermain sosial media, dan iklan melalui internet saja. Tidak perlu proses produksi, tidak perlu membuka toko dan tidak perlu membayar karyawan.

Tanpa perlu banyak proses di atas maka dengan mudahnya semua orang bisa menjalankan bisnis online menjual database. Dengan hanya perlu meluangkan sedikit waktu, maka sukses bersama dengan berjualan database sudah bisa tergambarkan dengan jelas.

2. Modal Sekali untuk Seumur Hidup

Satu kelebihan yang di miliki bisnis ini yang tidak ada di bisnis lain adalah bahwa pembelian produk dilakukan hanya sekali seumur hidup. Apa maksud dari sekali seumur hidup dalam bisnis ini? Jadi para pebisnis database hanya perlu membeli sebuah file berharga sekitar Rp350.000 hingga Rp500.000 saja.

Dan selebihnya file tersebut dapat dijual dengan harga yang sama dengan pembelian ataupun dengan harga yang lebih tinggi. Jadi modal yang dikeluarkan cukup sekali dan berlaku sampai dengan seumur hidup.

Tidak perlu sering berbelanja produk, tanpa mengkhawatirkan stok ketersediaan barang. Berbisnis dengan menjual database hanya cukup satu kali mengeluarkan modal.

3. Bisa Dijual di Berbagai Channel

Penjualan data melalui banyak channel mulai dari blog, facebook, instagram, BBM, hingga WhatsApp. Di era digital seperti sekarang, banyak channel ‘gratisan’ yang dimanfaatkan untuk menjual database supplier.

Pemanfaatan seluruh media sosial dan media chatting di atas demi memaksimalkan penjualan database supplier dan meraih keuntungan hingga jutaan rupiah.

Kekurangan Bisnis Database

Kelebihan bisnis ini memang menggiurkan. Kamu bisa memperoleh keuntungan besar dari bisnis ini. Namun di samping kelebihan, bisnis ini juga memiliki kekurangan.

1. Berisiko Menjadi Bisnis Ilegal

Disebut bisnis ilegal karena data pribadi masyarakat yang seharusnya tidak dikonsumsi secara umum justru dijualbelikan tanpa persetujuan pemilik data. Dalam aturannya, jual beli data pribadi masyarakat melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dalam Undang-Undang ITE disebutkan, setiap orang yang dilanggar haknya dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan UU ITE dan perubahannya.

Selain itu penggunaan data pribadi masyarakat secara ilegal, yang belakangan ini digunakan oleh jasa keuangan fintech, juga sudah dilarang oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Edaran OJK Nomor 14/SEOJK.07/2014.

2. Validasi Data yang Kurang

Selain ilegal, kekurangan bisnis ini adalah menjaga validitas data. Perlu kamu ketahui, bisnis model ini didasarkan oleh kepercayaan. Jika data yang kamu jualbelikan cukup valid, klien akan menjadi pelangganmu. Namun jika data yang kamu jual tidak valid, tidak akan lagi pembeli yang datang kepadamu.

Meski tidak membutuhkan banyak dana yang keluar dari kantong, kamu harus menjaga validitas data yang kamu miliki. Jika data yang kamu miliki ribuan, maka kamu harus menjaga ribuan data tersebut tetap valid.

Menjaga data agar selalu valid bukanlah hal yang mudah. Terlebih masyarakat saat ini merupakan masyarakat yang sudah peduli dengan kerahasiaan datanya.

Jika masyarakat mengetahui data pribadinya menjadi konsumsi pihak yang tidak bertanggung jawab, tindakan yang paling mudah adalah memperbarui datanya. Tentu pembaruan data ini membuat data yang kamu miliki tidak lagi valid.

Bisnis Database Apakah Aman?

Namun, perlu ditekankan bahwa bisnis jual beli database di Indonesia, terutama data pribadi, adalah kegiatan usaha yang sensitif dan berisiko tinggi. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), praktik jual beli data pribadi tanpa dasar hukum yang sah dapat dikenakan sanksi pidana dan denda yang sangat besar.

Berikut adalah penjelasan mengapa bisnis ini memiliki risiko yang tinggi:

1. Legalitas dan UU PDP

UU PDP secara tegas mengatur tentang pengumpulan, penggunaan, penyimpanan, dan transfer data pribadi. Poin-poin penting yang relevan dengan jual beli database adalah:

  • Persetujuan Subjek Data: Data pribadi hanya boleh dikumpulkan dan diproses jika ada persetujuan yang sah dari pemilik data (subjek data). Ini berarti, jika Anda menjual atau membeli database yang berisi data pribadi, Anda harus memiliki bukti persetujuan dari setiap individu yang datanya ada di database tersebut untuk tujuan jual beli tersebut. Dalam praktiknya, sangat jarang database yang dijual belikan memiliki persetujuan eksplisit untuk tujuan tersebut.
  • Tujuan yang Jelas: Pengumpulan dan pemrosesan data harus memiliki tujuan yang jelas dan sah. Menjual data pribadi secara sembarangan tidak termasuk dalam tujuan yang sah.
  • Larangan Jual Beli Data Pribadi: Pasal 54 Ayat (2) UU PDP secara eksplisit menyatakan: “Setiap Orang dilarang menjual atau membeli Data Pribadi.” Ini adalah poin krusial yang membuat bisnis jual beli database pribadi secara umum menjadi ilegal di Indonesia.
  • Sanksi Pidana dan Denda: Pelanggaran terhadap UU PDP, termasuk jual beli data pribadi secara melawan hukum, dapat dikenakan sanksi pidana penjara hingga 5 tahun dan/atau denda hingga Rp 50 miliar (Pasal 67 UU PDP).
  • Hak Subjek Data: Subjek data memiliki hak untuk menarik persetujuan, meminta penghapusan data, atau menuntut ganti rugi jika data pribadinya disalahgunakan.

2. Risiko Bagi Penjual Database

Selain sanksi hukum terkait penjualan data pribadi, penjual juga bisa menghadapi risiko berat. Berikut adalah penjabaran risiko bagi penjual database:

  • Tuntutan Hukum dan Denda: Ancaman pidana dan denda sesuai UU PDP.
  • Kerugian Reputasi: Jika terungkap bahwa perusahaan Anda terlibat dalam praktik jual beli data yang tidak sah, reputasi bisnis akan hancur dan kepercayaan pelanggan akan hilang.
  • Kehilangan Kepercayaan Pelanggan: Pelanggan tidak akan mau lagi berinteraksi dengan bisnis yang tidak menjaga privasi data mereka.
  • Gugatan Perdata: Subjek data yang dirugikan dapat mengajukan gugatan perdata untuk meminta ganti rugi.

3. Risiko Bagi Pembeli Database

Selain penjual mendapatkan sanksi, berikut adalah risiko yang dihadapi pembeli database yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku:

  • Data Tidak Valid atau Usang: Database yang dijual seringkali berisi data yang sudah usang, tidak akurat, atau tidak lengkap, sehingga nilai guna bisnisnya rendah.
  • Risiko Hukum: Sama seperti penjual, pembeli database ilegal juga dapat dikenakan sanksi pidana dan denda karena menggunakan data yang diperoleh secara melawan hukum.
  • Risiko Penipuan: Database yang dijual bisa jadi hasil penipuan atau peretasan, yang berarti Anda ikut terlibat dalam tindak kejahatan.
  • Spam dan Pelanggaran Privasi: Menggunakan database yang dibeli untuk tujuan pemasaran (misalnya, mengirimkan email atau SMS) tanpa persetujuan eksplisit dari penerima dapat dianggap spam dan melanggar privasi, yang juga dapat menimbulkan keluhan dan tuntutan.
  • Reputasi Buruk: Penggunaan database ilegal dapat merusak citra bisnis Anda di mata publik dan calon pelanggan.

Kapan Jual Beli Database BISA Aman (dan Legal)?

Ada beberapa pengecualian atau situasi di mana transfer data (bukan jual beli data pribadi sebagai komoditas semata) dan dapat dianggap sah:

  • Akuisisi/Merger Perusahaan: Jika database adalah bagian dari penjualan seluruh bisnis atau merger, di mana kepemilikan data beralih sebagai bagian dari aset perusahaan yang sah. Dalam hal ini, tujuan pengolahan data tetap sama dan harus mematuhi kebijakan privasi yang ada. Namun, persetujuan tetap diperlukan jika data akan digunakan untuk tujuan yang berbeda dari tujuan awal saat dikumpulkan.
  • Database Non-Pribadi: Jika database yang dijual tidak berisi informasi pribadi, misalnya, database data statistik anonim, data pasar umum yang tidak bisa diidentifikasi ke individu tertentu, atau data teknis non-personal atau data yang berasal dari lembaga survei yang tervalidasi.
  • Dengan Persetujuan Eksplisit dan Transparan: Jika setiap individu dalam database telah memberikan persetujuan eksplisit dan terinformasi bahwa data mereka boleh dijual atau dibagikan kepada pihak ketiga untuk tujuan tertentu. Ini sangat sulit dicapai dalam skala besar.

Kelola Segala Jenis Bisnis dengan Mekari Jurnal

Mekari Jurnal adalah software akuntansi serbaguna yang dirancang untuk mengelola operasional berbagai jenis bisnis. Dengan fitur akuntansi terintegrasi dan sistem pencatatan keuangan otomatis, Mekari Jurnal memudahkan pengelolaan serta integrasi keuangan bisnis Anda secara efisien, terlepas dari bidang industri atau skala usahanya.

Beragam fitur Mekari Jurnal memungkinkan Anda menganalisis kinerja bisnis secara menyeluruh, mengidentifikasi arus pengeluaran dan pendapatan, serta mengevaluasi profitabilitas dari berbagai lini usaha atau produk yang Anda miliki.

Mekari Jurnal tidak hanya menyederhanakan proses pengelolaan keuangan, tetapi juga memberikan visibilitas yang jelas terhadap performa bisnis Anda, sebuah landasan penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di segala jenis industri.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami