Dalam rangka memperhatikan kesehatan dan keselamatan seluruh karyawannya, beberapa perusahaan di Indonesia sudah menerapkan kebijakan work from home (WFH). Arti WFH adalah sebuah sistem yang memperbolehkan pekerja atau karyawan bekerja dari rumah masing-masing. Banyak sektor bisnis di Indonesia yang memperbolehkan karyawannya untuk bekerja dari rumah terhitung tanggal 16 Maret 2020.
Masa-masa seperti ini terbilang sangat menantang para pebisnis. Banyak pemilik bisnis yang akhirnya terpaksa meliburkan karyawannya bahkan menutup sementara usahanya. Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan omzet penjualan yang drastis sehingga mengancam kestabilan bisnis. Omzet adalah jumlah uang hasil penjualan dalam periode tertentu. Lalu, bagaimana cara agar dapat mempertahankan bisnis di tengah kekhawatiran penurunan omzet ini?
Pengaruh Aturan WFH Terhadap Omzet Bisnis UMKM
Work from home atau yang dikenal dengan singkatan WFH, sedikit banyak berpengaruh pada penurunan omzet UMKM. Para pelanggan memilih untuk menutup diri dan menjaga jarak sehingga mempengaruhi aktivitas bisnis. Semua kegiatan yang berkaitan dengan interaksi fisik antara manusia menjadi sangat berkurang saat ini. Wajar sekali sebagai pemilik bisnis UMKM merasa takut dan khawatir dengan kestabilan bisnisnya.
Wabah Covid-19 saat ini membuat masyarakat mengurangi aktivitas ekonomi secara drastis. Kegiatan berbelanja kebutuhan tersier atau berlibur menjadi kegiatan yang paling dihindari. Tentu saja hal ini berdampak pada bisnis di sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Pada akhirnya, wabah ini tidak hanya mengganggu performa UMKM, namun juga penurunan omzet bisnis dalam jangka panjang.
Sementara saat ini, bisnis di sektor kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pokok masih menjadi yang paling diburu oleh masyarakat. WFH Corona membuat masyarakat lebih fokus kepada pemenuhan kebutuhan makanan dan kesehatan. Jika Anda adalah pemilik bisnis di bidang ini, harap perhatikan stok bahan baku dalam jangka panjang. Memastikan ketersediaan bahan baku akan di tengah pandemi, merupakan salah satu keputusan penting yang akan berpengaruh pada kestabilan bisnis.
Baca juga : Kiat Kelola Bisnis UKM Tetap Prima di Tengah Wabah COVID-19
Solusi atas Kekhawatiran Penurunan Omzet Penjualan pada Bisnis UMKM
Sejak diberlakukan social distancing di Indonesia, membuat kebanyakan orang melakukan kegiatan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Aktivitas bisnis yang terganggu menciptakan kekhawatiran pada pemilik bisnis. Sampai kapan situasi krisis ini akan terjadi? Pada dasarnya, kecemasan ini wajar terjadi. Pasalnya, hampir seluruh sektor bisnis merasakan hal yang sama, walaupun dengan porsi yang berbeda-beda. Anda dapat mengatasi kekhawatiran tersebut dengan hal-hal seperti ini:
1. Mencari Sumber Penghasilan Lain
Memiliki cadangan sumber pemasukan bisnis akan membantu menutupi beban usaha yang sedang bermasalah. Seperti yang diketahui bahwa saat ini pendapatan bisnis sedang bermasalah di satu pintu. Mengapa tidak mencari sumber income yang lain?
Dengan adanya lebih dari satu sumber penghasilan, maka kekhawatiran menghadapi krisis usaha menjadi berkurang. Tidak ada salahnya Anda memanfaatkan kesempatan ini untuk mengalihfungsikan bisnis dari offline store menjadi online store. UMKM di sektor F&B dapat memulai mencari penghasilan cadangan dengan menjual bahan baku makanan kepada masyarakat. Contohnya,saat ini restoran steak sedang sepi pengunjung sehingga mereka mulai menjual steak mentah siap masak lengkap beserta bumbunya. Dengan begitu, masyarakat masih bisa mengkonsumsi steak walau di rumah saja dan bisnis masih tetap berjalan.
Menjadi mitra ojek online atau membuka layanan delivery akan memperbesar peluang pasar bisnis Anda. Setidaknya, penghasilan cadangan ini mampu menutupi usaha utama yang sedang bermasalah. Mulailah sekarang, agar pendapatan bisnis tidak berhenti begitu saja.
2. Meninjau Kembali Laporan Arus Kas
Saat gempuran Covid-19 mengganggu aktivitas bisnis, secara langsung akan mengganggu perputaran arus kas. Kondisi ini menyebabkan performa dan prospek bisnis jangka panjang menjadi terganggu pula. Untuk mengurangi kekhawatiran akan omzet bisnis sekaligus mempertahankan UMKM, Anda perlu merencanakan keuangan secara tepat.
Laporan arus kas tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi catatan pengambilan keputusan di masa krisis seperti ini. Laporan arus kas berfungsi untuk mengukur kas yang telah diterima dan alokasi penggunaan dalam periode tertentu. Untuk mempermudah pengelolaan kondisi arus kas UMKM, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada Jurnal.
Baca Juga: Tips agar Bisnis UKM Mampu Bertahan di Masa Pandemi Corona
Fitur laporan arus kas di Jurnal membantu Anda mengukur kas yang sudah digunakan oleh perusahaan. Tidak hanya itu, manfaat lainnya dari fitur ini adalah untuk menunjukkan bagaimana kas tersebut berpindah dalam jangka waktu tertentu. Laporan kas adalah pedoman Anda untuk menentukan kebijakan keuangan perusahaan selanjutnya. Jurnal adalah salah satu software keuangan terbaik di Indonesia yang cocok digunakan oleh UKM. Jurnal akan membantu Anda mengelola bisnis secara detail, mulai pencatatan hingga pelaporan.
Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung. Cukup ketuk banner di bawah ini untuk mendapatkan promo kesempatan bonus berlangganan Jurnal selama 60 hari dan diskon 35% (Min subscribe 12 bulan). Salam sehat dan produktif selalu!
