Apa Itu MPS (Master Production Schedule)? Penjelasan dan Manfaatnya dalam Manajemen Produksi

Tayang 07 Jul 2025

Highlights
  • MPS atau Master Production Schedule adalah alat perencana jadwal produksi yang komprehensif dengan menggunakan data historis sebagai acuan data
  • MPS berfungsi untuk mengendalikan stok, menstabilkan alur produksi yang lancar, serta memperkuat kordinasi antar tim
  • Dampaknya, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, mengoptimalkan sumber daya, serta meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Selain mengadopsi metode MPS yang ideal, mendukung pengelolaan operasional dengan aplikasi manufaktur seperti Mekari Jurnal juga menjadi solusi investasi jangka panjang

Perencanaan menjadi tahap penting dalam mengatasi tantangan pasar dan menjaga efisiensi operasional.

Tanpa adanya perencanaan yang tepat, perusahaan berisiko menghadapi tantangan yang dapat merugikan operasional. Jika terus berlanjut, akan berdampak pada reputasi buruk dan biaya serta kepuasan pelanggan yang buruk.

Untuk menghadapi masalah tersebut, peran MPS atau Master Production Schedule menjadi vital dalam mengoptimalkan lini produksi.

Pahami bagaimana MPS dapat menjadi keputusan strategis yang tepat untuk sebuah bisnis dan bagaimana implementasinya pada artikel dari Mekari Jurnal berikut ini.

Pengertian MPS

Master Production Schedule atau MPS merupakan perencanaan berjangka yang memaparkan secara komprehensif informasi produk beserta cara produksinya.

Umumnya perencanaan ini dilakukan untuk jangka mulai dari 3 bulan hingga 2 tahun.

MPS nantinya menjadi sebuah panduan internal bagi tim yang berkolaborasi (biasanya tim produksi dan tim pemasaran) dalam memproduksi barang jadi.

Perusahaan yang menerapkan MPS dengan optimal dapat menghemat biaya dan mencapai produktivitas yang optimal.

Komponen Utama MPS

Komponen-komponen utama yang melengkapi MPS terdiri dari:

  1. Daftar produk & SKU
  2. Tren permintaan berupa forecast pasar dan pesanan aktual
  3. Kapasitas produksi, mencakup kapabilitas mesin, tenaga kerja, dan waktu kerja
  4. Persediaan awal dan cadangan
  5. Durasi produksi dan pengadaan bahan
  6. Time bucket atau batas waktu per periode (bisa dalam mingguan atau bulanan)

Baca Juga: Cycle Time dan Lead Time dalam Produksi: Apa Saja Perbedaannya?

Fungsi MPS dalam Manajemen Produksi

MPS dalam sebuah organisasi dapat menjadi panduan dan penghubung antara tim yang berkolaborasi dalam sebuah produk.

Jika digali lebih dalam, peran dan fungsi MPS mulai dari:

  1. Memastikan perencanaan produksi berjalan sesuai permintaan dan kapasitas
  2. Mengendalikan stok bahan baku, barang setengah jadi (WIP), dan barang jadi dengan optimal
  3. Mempertahankan tren permintaan dan alur produksi tetap stabil
  4. Membangun komunikasi terpusat antar tim yang berkolaborasi
  5. Mengevaluasi jadwal produksi dan menentukan alternatif yang paling efisien
  6. Menetapkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan, meningkatkan laba, dan meminimalkan biaya
  7. Menetapkan beban pemanfaatan untuk mesin dan peralatan pada lantau produksi
  8. Menjaga waktu tunggu tetap rendah
  9. Mengelola pengadaan dan pembelian dengan akurat dan optimal

Baca Juga: Manajemen Shop Floor dalam Proses Produksi

contoh MPS dalam manufaktur

Langkah-langkah Menyusun Rencana Produksi

Berikut adalah panduan sederhana yang bisa Anda lakukan dalam membuat master production schedule.

  1. Petakan permintaan melalui data historis dan buat rencana permintaan
  2. Menghitung bahan baku dan material yang dibutuhkan untuk membuat rencana produksi
  3. Menentukan kapasitas produksi dan pemanfaatan aset produksi
  4. Menyusun jadwal produksi berdasarkan prioritas, lead time, dan bucket time
  5. Susun draf proposal MPS kasar untuk melihat gambaran kasar jadwal produksi yang ingin dicapai
  6. Untuk lebih optimal, gunakan teknik rough-cut capacity planning (RCPP) untuk megevaluasi kapasitas produksi dengan permintaan di periode mendatang
  7. Lebih lanjut, lakukan evaluasi melalui metrik kepuasan pelanggan, penggunaan sumber daya, dan investasi inventaris
  8. MPS bersifat dinamis, sehingga perlu melakukan pemantauan berkala dan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang optimal

Contoh Penerapan MPS di Berbagai Industri

Berikut terdapat contoh komprehensif mengenai penerapan MPS pada tiga industri yang berbeda, yaitu manufaktur umum, F&B, dan otomotif.

1. Pada Industri Manufaktur

Sebuah perusahaan yang memproduksi alat rumah tangga mengimplementasi MPS untuk meningkatkan efisiensi produksinya.

Langkah-langkah yang mereka lakukan mulai dari:

  • Menggunakan data historis sebagai basis data untuk memprediksi permintaan produk
  • Menyusun jadwal produksi, mulai dari kapasitas mesin dan tenaga kerja yang tersedia
  • Melakukan pembelian bahan baku yang cukup dan tidak berlebih
  • Mengintegrasikan MRP dengan MPS untuk pengelolaan jadwal produksi yang lebih optimal

Hasilnya, perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya penyimpanan, serta meningkatkan kepuasaan pelanggan.

Baca Juga: 7 Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya

contoh MPS dalam manufaktur

2. Pada Industri Makanan dan Minuman

Perusahaan produsen yogurt sedang menghadapi tantangan dalam pengelolaan produksi di tengah ketidakpastian permintaan.

Atas dasar ini, perusahaan kemudian ingin menerapkan MPS dengan pendekatan berikut:

  • Menggunakan model khusus untuk merencanakan produksi dan distribusi secara simultan
  • Menjadwalkan produksi harian berdasarkan permintaan pasar dan kapabilitas produksi
  • Mengoptimalkan rute distribusi untuk mengurangi biaya transportasi

Hasilnya, perusahaan dapat beradaptasi di tengah kondisi ekonomi yang dinamis namun tetap menjaga rantai pasok tetap efisien.

Baca Juga: Kenali Cara Kerja Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman

Kesimpulan

MPS menjadi konsep yang membantu menetapkan apa, kapan, dan berapa banyak yang harus diproduksi dengan basis data yang kuat.

Perusahaan yang berhasil mengadopsi MPS dengan ideal mampu merasakan:

Oleh karena itu, menerapkan MPS mampu memberi value nyata serta menjadi investasi strategis jangka panjang.

Selain mengadopsi MPS, Anda juga dapat berinvestasi pada aplikasi manufaktur seperti Mekari Jurnal.

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat mengintegrasikan sistem akuntansi dan manufaktur menjadi satu.

Hal ini membantu Anda dapat mengefisiensikan operasional bisnis serta menjaga biaya operasional tetap optimal.

Tunggu apalagi, konsultasikan masalah bisnis Anda dengan tim kami dan temukan bagaimana Mekari Jurnal dapat membantu Anda!

Konsultasi Masalah Bisnis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!

Dapatkan uji coba gratis selama 7 hari secara langsung!

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

 

 

Referensi:

MDPI, “Master Production Schedule in the Consumer Product Goods Industry: Benefits of APS Applications”.

Siemens, “Master production schedule”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami