Memahami Modul MRP: Apa itu dan Bagaimana Fungsinya dalam Bisnis?

Tayang 21 Jul 2025

Apakah Anda tahu bahwa sebuah pabrik di Indonesia setiap tahunnya menahan modal miliaran rupiah hanya karena kelebihan stok atau, sebaliknya, kehilangan pesanan karena kehabisan bahan baku produksi.

Kondisi ini cukup memprihatinkan jika terus dibiarkan. Terlebih, industri manufaktur merupakan sektor industri yang menyerap tenaga kerja nasional paling besar.

Untuk mengatasi ini, maka mengelola rantai pasokan agar semakin efesien merupakan kunci dalam memperkuat daya saing dan beradapatasi dengan pasar yang dinamis.

Salah satu solusi efektif adalah mengadopsi modul MRP, yaitu sistem yang membantu menyelaraskan kebutuhan material, jadwal produksi, serta mengendalikan alur operasional dengan lancar.

Apa itu Modul MRP?

Modul MRP atau material requirements planning merupakan sistem pengelolaan end-to-end terkait kebutuhan bahan baku, material, dan komponen pendukung untuk proses produksi.

Umumnya, modul MRP terletak di dalam sistem ERP yang mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis. Namun, saat ini sudah banyak MRP yang berjalan secara stand-alone.

Adapun modul ini bekerja dengan berlandaskan tiga input beserta fungsinya, yaitu:

  1. Master Production Schedule (MPS) sebagai sistem yang menjadwalkan produksi utama
  2. Bill of Materials (BOM) sebagai alat untuk mengelola daftar bahan baku dan komponen untuk setiap produk yang diproduksi
  3. Inventory Status File (ISF) sebagai database untuk mengelola data stok yang tersedia demi mencegah stock-out atau overstock

Manfaat Menggunakan Modul MRP

Implementasi modul MRP yang tepat berdampak pada perusahaan yang merasakan beberapa manfaat, di antaranya:

1. Efisiensi dalam Pengelolaan Persediaan

MRP mengurangi biaya penyimpanan dan investasi pada bahan yang menganggur dengan pendekatan just‑in‑time (JIT).

2. Pengurangan Biaya Produksi

Modul MRP membantu pengelolaan berbasis otomatis sehingga mengurangi beban manual yang boros sumber daya.

Terdapat juga berbagai fitur notifikasi dan pemantauan realtime yang dapat mengurangi overtime, produk cacat, dan downtime mesin.

Baca Juga: Biaya Produksi (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan

3. Peningkatan Produktivitas & Efektivitas

Tim produksi dapat mengakses data yang akurat secara realtime melalui MRP.

Hal ini dapat memudahkan tim dalam memenuhi target tepat waktu, membangun alur kerja yang lancar, dan kolaborasi antar tim yang lebih solid.

4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Melalui bahan baku dan jadwal produksi yang terkelola dengan rapi, perusahaan dapat memenuhi pengiriman pelanggan dengan tepat waktu.

Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan serta mempertahankan reputasi perusahaan yang baik di mata masyarakat.

Bagaimana Modul MRP Diterapkan dalam Bisnis?

Ada langkah-langkah efektif yang bisa Anda terapkan dalam mengadopsi modul MRP ke dalam operasional bisnis.

Simak beberapa tipsnya berikut ini:

1. Mapping Proses Produksi dan Rantai Pasokan

Langkah pertamanya adalah mengidentifikasi dan memetakan seluruh workflow, mulai dari pengadaan bahan baku hingga quality control.

Ada beberapa tips dan strategi yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  1. Exploding, artinya menguraikan BOM untuk setiap produk dengan rinci
  2. Netting, memeriksa selisih kebutuhan dengan stok yang tersimpan
  3. Offsetting, menyusun jadwal pemesanan dan produksi sesuai lead time dan MPS (Master Production Schedule)

2. Menyiapkan Data yang Akurat dan Terpercaya

Data menjadi fondasi dasar yang penting dalam modul MRP. Jika ini tidak akurat dan berbeda dengan data sebenarnya, maka hasil akhirnya juga akan salah arah.

Oleh karena itu, demi menjaga data tetap akurat dan sesuai dengan sebenarnya di lapangan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Rutin melakukan udit stok dan memperbarui status secara realtime (termasuk barang rusak atau QC belum release)
  2. Pastikan semua tanggal (sales order, purchase order, dan produksi) sudah benar, valid dan terkini
  3. Perbarui lead time dari pihak vendor secara berkala agar perencanaan tetap realistis

3. Memilih Sistem Perangkat Lunak yang Tepat

Jangan asal dalam memilih sistem yang menjadi tulang punggung modul MRP berjalan dalam operasional bisnis sehari-hari Anda.

Sesuaikan software dengan budget bisnis, karakteristik perusahaan, serta tujuan akhirnya.

Ada tiga model yang menjadi perhatian, yaitu:

  1. Model stand–alone, di mana modul MRP saja sudah cukup jika hanya butuh perencanaan material
  2. Modul ERP akan menjadi pilihan ideal jika sudah menggunakan ERP untuk fungsi bisnis lain dan alur kerja yang lebih kompleks
  3. Cloud-based MRP bisa menjadi piliha apabila Anda membutuhkan sistem yang scalable serta cocok untuk UKM dengan anggaran terbatas

Ada beberapa pertimbangan lainnya yang bisa Anda jadikan patokan, yaitu dukungan integrasi, fleksibilitas, UI, kemudahan pelatihan, dan layanan vendor.

Baca Juga: Integrasi Software Stok Barang dan EDI: Meningkatkan Kecepatan Rantai Pasok untuk Bisnis Modern

4. Lakukan Pengujian Sistem

Tahap ini juga sering dikenal dengan “what-if scenarios“. Fungsi dari tahapan ini adalah melakukan simulasi sebelum implementasi sebenarnya dilakukan.

Ini demi menguji berbagai skenario yang dapat terjadi dan tindakan pencegahannya, seperti perubahan kebutuhan mendadak, keterlambatan bahan, atau fluktuasi permintaan.

5. Mengadakan Pelatihan Karyawan

Jangan lupa untuk mengadakan kelas pelatihan kepada pekerja di lapangan yang akan mengadopsi modul MRP.

Ini penting karena keberadaan teknologi membutuhkan dukungan tim dengan wawasan yang relevan guna mendukung implementasi yang optimal.

6. Monitoring dan Evaluasi

Jika modul MRP sudah diluncurkan, maka manajemen selanjutnya dapat terus memantau perkembangan dan mengevaluasinya.

Pantau metrik seperti variansi antara rencana dan realisasi serta metrik KPI seperti inventory turnover, on-time delivery, dan biaya persediaan.

Lakukan audit dan peninjauan rutin untuk mengidentifikasi masalah jika terjadi dengan cepat, dan terapkan budaya continous improvement.

Baca Juga: Manfaat Software Manufaktur untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas di Industri Manufaktur

Kesimpulan

Modul MRP menjadi tulang punggung dalam menjalankan operasional produksi pada industri modern.

Oleh karena itu, memahami secara menyeluruh mengenai implementasi dan manfaat modul MRP menjadi penting bagi pihak manajemen maupun pekerja di lapangan.

Bagi Anda yang mencari sistem yang mengintegrasikan sistem akuntansi dan operasional untuk kebutuhan bisnis menengah dan besar, maka aplikasi manufaktur Mekari Jurnal menjadi pilihan yang tepat.

Mekari Jurnal mengadopsi sistem manufaktur handal dengan mengelola rantai pasokan secara end-to-end, mulai dari pengadaan bahan baku hingga analisis produk varians,

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fitur-fitur unggulannya, silahkan konsultasi lebih lanjut ke tim kami, gratis!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Throughput.inc, “What is Material Requirements Planning (MRP)?”.

Investopedia, “Material Requirements Planning (MRP): How It Works, Pros and Cons”.

IJIRCST, “A Study On Implementation of Material Requirement Planning
(MRP) For Manufacturing Industries”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami