Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dan Jumlahnya

Diperbarui
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya

Highlights
  • BEI merupakan lembaga resmi yang dapat mengakses atau menjualbelikan aset untuk tujuan investasi di Indonesia, termasuk saham dari perusahaan manufaktur
  • Terhitung hingga tahun 2025, terdapat sekitar 200 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, masing-masing terbagi ke dalam tiga sektor utama, yaitu barang konsumsi, industri dasar & kimia, dan aneka industri
  • Perusahaan manufaktur menunjukkan peluang investasi yang positif didukung indeks PMI manufaktur yang ekspansif dan neraca perdagangan yang surplus di tahun 2025 ini

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah dalam menyelenggarakan perdagangan bursa efek di Indonesia.

BEI menjadi infrastruktur pasar keuangan yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan dalam menjalankan jual beli aset untuk tujuan investasi.

Salah satu aset yang diperjualbelikan bebas adalah saham dari perusahaan yang terdaftar di BEI, termasuk perusahaan manufaktur.

Untuk mengetahuinya secara lebih lanjut, simak daftar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berikut ini!

Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Salah satu sektor yang cukup unik dari sembilan kategori sektor adalah sektor manufaktur di mana perusahaan yang terdaftar di dalamnya terbagi menjadi beberapa sektor utama.

Pada indeks sektoral manufaktur terbagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Industri barang konsumsi (consumer goods)
  2. Industri dasar dan kimia (basic industry and chemicals)
  3. Aneka industri (miscellaneous industry)

Dari ke tiga sektoral industri manufaktur ini, di dalamnya terdapat sub sektor lagi yang lebih spesifik, yaitu:

1. Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods)

Terdapat empat subsektor untuk sektor barang konsumsi, yaitu:

  • Sub sektor industri makanan dan minuman
  • Sub sektor industri farmasi
  • Sub sektor rokok
  • Sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga

Baca Juga: Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia Dari Berbagai Sektor

2. Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry and Chemicals)

Untuk subsektor industri dasar dan kimia terbagi menjadi delapan subsektor, yaitu:

  • Sub sektor pulp dan kertas
  • Sub sektor pakan ternak
  • Sub sektor plastik dan kemasan
  • Sub sektor semen
  • Sub sektor kimia
  • Sub sektor logam dan sejenisnya
  • Sub sektor kayu dan pengolahannya
  • Sub sektor keramik porselen dan kaca

3. Aneka industri (Miscellaneous Industry)

Terakhir, dari sektor aneka industri, terbagi menjadi lima subsektor, yaitu:

  • Sub sektor tekstil dan garmen
  • Sub sektor kabel
  • Sub sektor elektronika
  • Sub sektor otomotif dan komponen
  • Sub sektor mesin dan alat berat

Mengutip dari portal resmi IDX (the Indonesia Stock Exchange), terdapat 193 sampai 228 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Baca Juga: Perbedaan Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur, Lengkap!

Kriteria dan Proses Pendaftaran

Anda dapat mendaftarkan saham perusahaan Anda dengan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh BEI.

Kriteria ini tercatat dalam papan pencatatan yang dituju dan terbagi menjadi tiga, yaitu Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Akselerasi.

Mengutip dari IDX, kriteria untuk masing-masing papan pencatatan adalah sebagai berikut:

1. Papan Utama

Papan utama biasanya diisi oleh emiten besar dengan rekam jejak yang cukup panjang.

Kriteria yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk masuk ke papan utama, mencakup:

  • Usia perusahaan paling minimal yaitu 36 bulan atau 3 tahun
  • Memiliki aset berwujud bersih (net tangible assets) minimal bernilai Rp100 miliar.
  • Mencatatkan laba usaha bersih dalam 1 tahun buku terakhir
  • Memiliki laporan keuangan minimal 3 tahun terakhir dengan syarat 2 tahun audit “wajar tanpa pengecualian”
  • Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance
  • Jumlah pemegang saham harus lebih besar dari 1.000 pihak dengan harga saham Rp100 dengan jaminan full commitment
  • Persentase saham publik minimal 300 juta saham atau 20% dari modal disetor untuk nilai ekuitas di bawah Rp500 miliar

Baca Juga: Software Keuangan Perusahaan Manufaktur Harus Punya Fitur Ini!

2. Papan Pengembangan

Selanjutnya terdapat papan pengembangan dengan emiten yang masuk umumnya dalam masa penyehatan laporan keuangan.

Kriteria yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk masuk ke papan pengembangan, mencakup:

  • Usia perusahaan kurang lebih telah beroperasi selama satu tahun
  • Aset berwujud bersih minimum Rp5 miliar atau laba usaha lebih besar dari Rp1 miliar
  • Prospek usaha harus memiliki proyeksi laba usaha pada tahun ke-2 hingga ke-6
  • Opini auditor minimal opini wajar tanpa modifikasi dalam 1 tahun terakhir
  • Persentase saham publik minimal 150 juta saham atau 15% dari modal disetor

3. Papan Akselerasi

Papan akselerasi dapat diakses oleh emiten dengan aset skala kecil dan menengah serta hendak ingin menawarkan umum perdana untuk menggalang dana.

Walaupun terbilang kecil, emiten pada papan akselerasi memiliki potensi untuk berkembang dan menghasilkan keuntungan yang besar bagi investor.

Kriteria yang dimiliki perusahaan pada papan akselerasi, mencakup:

  • Memiliki minimal 20% jumlah saham yang ditawarkan publik dengan pemegang saham lebih dari 300 pihak
  • Masih bisa diakses jika perusahaan masih merugi namun harus memiliki proyeksi membukukan laba maksimal di tahun ke-6
  • Memiliki laporan keuangan minimal satu tahun terakhir disertai opini wajar tanpa modifikasi
  • Aset berwujud bersih tidak diwajibkan
  • Jumlah saham ditawarkan ke publik minimal 20% dengan harga saham Rp50

Baca Juga: Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur: Format dan Contoh Praktis

Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Berikut terdapat 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan database yang tersimpan di IDX pada tahun 2025

No Nama Perusahaan Kode Saham Sektor / Subsektor
1 PT Amman Mineral Internasional Tbk AMMN Barang Baku (Basic Materials)
2 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Barang Baku – Kimia Dasar
3 PT Aneka Tambang Tbk ANTM Barang Baku – Logam & Mineral
4 PT Timah Tbk TINS Barang Baku – Logam & Mineral
5 PT Barito Pacific Tbk BRPT Barang Baku – Kimia & Energi
6 PT Merdeka Copper Gold Tbk MDKA Barang Baku – Logam & Mineral
7 PT Vale Indonesia Tbk INCO Barang Baku – Logam & Mineral
8 PT Trimegah Bangun Persada Tbk NCKL Barang Baku – Konstruksi
9 PT Sumber Global Energy Tbk SGER Barang Baku – Energi
10 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP Barang Baku – Bahan Bangunan (semen)
11 PT Solusi Bangun Indonesia Tbk SMCB Barang Baku – Bahan Bangunan
12 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM Barang Baku – Pulp & Kertas
13 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP Barang Baku – Pulp & Kertas
14 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW Barang Baku – Pulp & Kertas
15 PT Avia Avian Tbk AVIA Barang Baku – Cat & Kemasan
16 PT Panca Budi Idaman Tbk PBID Barang Baku – Pengemasan & Plastik
17 PT ESSA Industries Indonesia Tbk ESSA Barang Baku – Kimia Dasar
18 PT Surya Semesta Internusa Tbk SRSN Barang Baku – Infrastruktur & Kimia
19 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM Barang Baku – Spare Parts (otomotif)
20 PT Berlina Tbk BRNA Barang Baku – Pengemasan Plastik
21 PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA Industri Dasar & Kimia – Kimia
22 PT Intan Wijaya International Tbk INCI Industri Dasar & Kimia – Kimia
23 PT Ekadharma International Tbk EKAD Industri Dasar & Kimia – Kimia
24 PT Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC Industri Dasar & Kimia – Kimia
25 PT Indo Acitama Tbk SRSN* Industri Dasar & Kimia – Kimia
26 PT Madusari Murni Indah Tbk MOLI Industri Dasar & Kimia – Plastik & Kemasan
27 PT Emdeki Utama Tbk MDKI Industri Dasar & Kimia –  Plastik & Kemasan
28 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII Industri Dasar & Kimia – Gas Industri
29 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS Industri Dasar & Kimia – Infrastruktur & Energi
30 PT Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS Plastik & Kemasan
31 PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk SMKL Plastik & Kemasan
32 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI Plastik & Kemasan
33 PT Asiaplast Industries Tbk APLI Plastik & Kemasan
34 PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL Plastik & Kemasan
35 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR Plastik & Kemasan
36 PT Lotte Chemical Titan Tbk FPNI Plastik & Kemasan / Kimia
37 PT Sinergi Inti Plastindo Tbk ESIP Plastik & Kemasan
38 PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ULTJ Barang Konsumsi – Susu Olahan
39 PT Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP Barang Konsumsi – Es Krim
40 PT Cisarua Mountain Dairy Tbk CMRY Barang Konsumsi – Susu Olahan

Analisis Sektor Manufaktur di BEI

Salah satu metrik penting untuk menganalisis pertumbuhan perusahaan manufaktur dapat dilihat melalui Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.

Jika melihat trennya, aktivitas manufaktur menunjukkan ekspansif sejak awal tahun 2025 ini dengan index PMI manufaktur di angka 51,9 poin (Januari, 2025) di mana naik dari sebelumnya 51,2 (Desember, 2024).

Ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur kembali mengalami pertumbuhan setelah melemah sebelumnya.

Neraca perdagangan juga mencatatkan surplus yang sejalan dengan ekspansi manufaktur dan upaya hilirisasi komoditas dalam memperkuat cadangan devisa Indonesia awal tahun 2025.

Ini terlihat dari begitu baiknya potensi investasi yang tumbuh signifikan dalam sektor manufaktur, khususnya non-migas, dari Rp 213 triliun (2019) naik menjadi Rp 457 triliun per 2022–2023.

Selain tren dan perkembangan investasi terkini yang terjadi, Anda juga harus memerhatikan tantangan dan potensi risiko yang dihadapi industri manufaktur kedepannya.

Perusahaan-perusahaan manufaktur di tahun 2025 akan menghadapi berbagai permasalahan yang cukup pelik yang berkaitan dengan biaya operasional dan kondisi pasar.

Beberapa kondisi yang akan dihadapi seperti banjir produk impor ACFTA, depresiasi nilai Rupiah, kenaikan upah minimum, terbatasnya kualitas SDM, dan kondisi geopolitik saat ini yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Perbedaan MES vs ERP dalam Manufaktur: Mana yang Lebih Sesuai untuk Bisnis Anda?

Kesimpulan

Industri manufaktur di Indonesia merupakan salah satu sektor yang paling aktif dan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Tren terkini menunjukkan peluang perusahaan-perusahaan dari sektor manufaktur dapat menjadi sumber investasi yang positif.

Namun, di tengah peluang investasi yang terus meningkat, sektor manufaktur juga dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari biaya operasional yang tinggi, tekanan produk impor, fluktuasi nilai tukar, hingga ketidakpastian global.

Untuk menghadapi hal ini, perusahaan harus jeli dalam mengambil berbagai keputusan keuangan yang strategis dan berbasis data yang andal.

Salah satu solusi efektifnya adalah dengan mengadopsi software manufaktur sebagai alat pendukung digital dalam manajemen keuangan dan operasional.

Mekari Jurnal dapat menjadi pilihan di mana dapat membantu mengoptimalkan arus kas, memantau biaya produksi, dan mengantisipasi risiko keuangan secara lebih cerdas khususnya untuk perusahaan manufaktur.

Bila tertarik, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu secara gratis dengan tim kami melalui tombol di bawah ini.

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

IDX, “Profil Perusahaan Tercatat”

IDX, “Daftar Industrial Classification”

Fiskal Kemenkeu, “Pertumbuhan Sektor Manufaktur dan Neraca Perdagangan yang Positif Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional”

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami