Daftar Isi
14 min read

Tips Memilih Partner Bisnis agar Business Partnership Lancar!

Tayang 10 Nov 2019
Diperbarui 11 Sep 2024

Secara sederhana, business partnership merupakan bisnis dengan banyak pemilik, yang masing-masing telah berinvestasi dalam bisnis tersebut.

Beberapa kemitraan mencakup individu yang bekerja dalam bisnis, sementara yang lainnya mungkin termasuk mitra yang memiliki partisipasi terbatas serta kewajiban yang terbatas pula.

Sebelum memulai kemitraan, Anda harus menentukan jenis kemitraan apa yang Anda inginkan.

Diantaranya adalah Kemitraan Umum, terdiri dari mitra yang berpartisipasi dalam operasi sehari-hari dari kemitraan adalah siapa yang bertanggung jawab sebagai pemilik hutang dan tuntutan hukum.

Kemitraan Terbatas, yang memiliki satu mitra umum yang mengelola bisnis dan satu atau lebih mitra terbatas yang tidak berpartisipasi dalam operasi kemitraan dan yang tidak memiliki tanggung jawab.

Serta Kemitraan Pertanggungan Terbatas yang serupa dengan kemitraan terbatas, namun mungkin ada beberapa mitra umum.https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-laba/

Kelebihan dan Kekurangan Business Partnership

Business partnership atau kemitraan adalah bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih yang memiliki sebuah bisnis bersama, dengan tujuan utama menghasilkan laba. Business partnership merupakan salah satu cara yang paling umum digunakan untuk memulai bisnis, terutama bagi mereka yang ingin berbagi tanggung jawab, modal, dan risiko. Dalam kemitraan ini, ada dua bentuk umum yang dikenal, yakni firma dan CV.

Firma adalah kemitraan di mana seluruh mitra terlibat secara aktif dalam operasional bisnis dan bertanggung jawab penuh terhadap segala aktivitas bisnis. Di sisi lain, CV (Commanditaire Vennootschap) adalah bentuk kemitraan yang membedakan mitra aktif dan pasif. Mitra aktif bertanggung jawab penuh atas operasional bisnis, sementara mitra pasif hanya menanamkan modal dan tidak ikut dalam pengelolaan sehari-hari.

Business partnership menawarkan banyak keuntungan yang memungkinkan para mitra untuk saling melengkapi keterampilan, berbagi beban tanggung jawab, dan mengumpulkan modal yang lebih besar.

Namun, di balik kelebihannya, business partnership juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan. Menurut data statistik, sekitar 70% kemitraan bisnis akhirnya gagal, menunjukkan bahwa tantangan dalam kemitraan tidak bisa diabaikan begitu saja. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai kelebihan dan kekurangan dari business partnership.

Kelebihan Business Partnership

Pendirian yang Mudah dan Sederhana

Salah satu kelebihan utama dari business partnership adalah pendiriannya yang relatif mudah. Jika belum diperlukan untuk menjadikan usaha kemitraan tersebut formal dan tercatat secara hukum, pendirian bisa dilakukan dengan cara informal.

Dengan kata lain, sebuah partnership bisa dibentuk hanya berdasarkan perjanjian lisan atau kesepakatan tertulis antara para mitra, tanpa harus melalui proses hukum yang rumit. Ini memberikan kemudahan bagi orang-orang yang ingin memulai bisnis dengan cepat dan efisien.

Selain itu, karena proses pendirian yang sederhana, business partnership memungkinkan para mitra untuk fokus pada pengembangan bisnis tanpa terganggu oleh masalah administratif yang berlebihan. Namun, meskipun pendirian yang informal ini mudah dilakukan, disarankan tetap ada perjanjian tertulis yang mengatur hak dan kewajiban para mitra, untuk menghindari konflik di kemudian hari.

Keterampilan yang Saling Melengkapi

Kemitraan memungkinkan para mitra untuk menggabungkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang berbeda. Keterampilan yang saling melengkapi ini dapat menjadi kekuatan utama dalam menjalankan bisnis, karena masing-masing mitra bisa fokus pada area yang mereka kuasai.

Misalnya, satu mitra mungkin memiliki keahlian di bidang pemasaran, sementara mitra lainnya lebih berpengalaman dalam hal operasional dan manajemen. Dengan adanya kombinasi keterampilan ini, bisnis dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Kombinasi keterampilan yang berbeda juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan solusi yang lebih komprehensif kepada pelanggan, meningkatkan kualitas layanan atau produk yang mereka tawarkan. Selain itu, dengan adanya lebih dari satu orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan, ada peluang lebih besar untuk menemukan ide-ide inovatif yang bisa menguntungkan bisnis.

Pembagian Laba yang Fleksibel

Keuntungan lain dari business partnership adalah fleksibilitas dalam pembagian laba. Pembagian keuntungan dapat disesuaikan dengan kesepakatan yang dicapai oleh para mitra di awal kerja sama.

Dalam beberapa kasus, pembagian laba mungkin tidak harus sama dengan perbandingan modal yang disetorkan, karena beban kerja dan tanggung jawab bisa berbeda-beda di antara para mitra. Dengan fleksibilitas ini, kemitraan bisa diatur sedemikian rupa agar adil bagi semua pihak yang terlibat.

Misalnya, seorang mitra yang berperan aktif dalam menjalankan operasional harian mungkin menerima bagian keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan mitra yang hanya berperan sebagai investor pasif. Pembagian yang disepakati ini membantu menjaga keseimbangan dan keadilan dalam kemitraan, sehingga semua mitra merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja keras demi kesuksesan bersama.

Kemudahan dalam Mencari Mitra Pasif (Komanditer)

Salah satu keuntungan unik dari kemitraan adalah adanya kemungkinan untuk melibatkan mitra pasif atau komanditer. Mitra komanditer adalah individu yang hanya berinvestasi dalam bisnis tanpa terlibat langsung dalam operasional sehari-hari.

Mereka bersedia menanamkan modal dan mengambil risiko yang terbatas pada jumlah investasi yang mereka berikan. Keterlibatan mitra pasif ini memungkinkan pengumpulan modal tambahan tanpa harus mengurangi kendali operasional dari mitra aktif.

Keberadaan mitra pasif juga memberikan fleksibilitas dalam mengatur kepemilikan bisnis, karena orang-orang yang tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis dapat melakukannya tanpa harus mengorbankan waktu dan energi mereka untuk terlibat dalam manajemen sehari-hari. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses modal yang lebih besar dan mempercepat ekspansi usaha.

Pengumpulan Modal yang Lebih Besar

Dibandingkan dengan bisnis perorangan, kemitraan memiliki potensi untuk mengumpulkan modal yang lebih besar. Dengan adanya beberapa mitra yang terlibat, masing-masing mitra dapat berkontribusi modal sesuai kemampuan mereka, sehingga jumlah total modal yang tersedia untuk bisnis menjadi lebih besar.

Modal yang lebih besar ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi yang lebih signifikan, seperti memperluas fasilitas produksi, meningkatkan teknologi, atau meluncurkan kampanye pemasaran yang lebih luas.

Selain itu, dalam beberapa kasus, mitra aktif mungkin bersedia untuk mengikat komitmen modal mereka hingga harta pribadi mereka. Ini memberikan kepastian bagi kreditur atau investor lain bahwa bisnis memiliki dukungan keuangan yang cukup, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman atau modal tambahan jika diperlukan.

Kekurangan Business Partnership

Kewajiban Tidak Terbatas

Salah satu kelemahan utama dari business partnership adalah kewajiban yang tidak terbatas bagi para mitra. Ini berarti bahwa jika bisnis menghadapi masalah keuangan atau utang yang besar, para mitra mungkin harus menggunakan harta pribadi mereka untuk menutupi kewajiban tersebut.

Kewajiban tidak terbatas ini berlaku terutama untuk mitra aktif yang terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis. Sebaliknya, mitra pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang mereka investasikan.

Kewajiban tidak terbatas ini merupakan risiko besar yang harus dihadapi oleh para mitra. Jika bisnis mengalami kegagalan atau menghadapi masalah hukum, para mitra bisa kehilangan lebih dari sekadar investasi awal mereka. Oleh karena itu, penting bagi para mitra untuk memahami risiko ini dan memastikan bahwa mereka memiliki perlindungan hukum yang memadai sebelum memulai kemitraan.

Akumulasi Modal yang Masih Kurang Optimal

Meskipun business partnership memiliki keunggulan dalam pengumpulan modal yang lebih besar dibandingkan bisnis perorangan, akumulasi modal dalam kemitraan masih belum seoptimal dalam perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT).

Dalam PT, pemilik saham memiliki akses yang lebih luas untuk mengumpulkan modal dari publik melalui penjualan saham. Sementara dalam kemitraan, pengumpulan modal terbatas pada kontribusi dari para mitra.

Keterbatasan ini dapat menjadi kendala bagi bisnis yang ingin melakukan ekspansi besar-besaran atau membutuhkan modal besar untuk proyek-proyek jangka panjang. Jika bisnis menghadapi kebutuhan modal yang lebih besar daripada yang bisa disediakan oleh para mitra, kemitraan mungkin terpaksa mencari sumber pendanaan eksternal, seperti pinjaman atau investor baru, yang bisa menambah kompleksitas dalam pengelolaan bisnis.

Kesulitan dalam Keluar dari Kemitraan

Salah satu tantangan terbesar dalam business partnership adalah kesulitan bagi mitra yang ingin keluar dari kemitraan. Dalam banyak kasus, mitra yang ingin keluar dari kemitraan harus menjual saham mereka kepada mitra lain atau pihak ketiga.

Namun, seringkali mitra lain tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli saham tersebut, atau mereka mungkin tidak tertarik untuk mengambil alih bagian mitra yang ingin keluar.

Situasi ini bisa menyebabkan kebuntuan, di mana mitra yang ingin keluar tidak bisa menemukan solusi yang memuaskan, sementara mitra lainnya juga tidak siap untuk mengambil alih. Dalam beberapa kasus, kebuntuan ini bisa berujung pada pembubaran kemitraan secara keseluruhan, yang bisa berdampak negatif pada bisnis. Selain itu, jika nama perusahaan sudah menjadi merek dagang yang dikenal oleh pelanggan, pembubaran kemitraan bisa merugikan reputasi bisnis.

Potensi Konflik Antar Mitra

Dalam business partnership, keputusan bisnis sering kali harus diambil secara kolektif oleh para mitra. Namun, ini juga membuka peluang terjadinya konflik antar mitra, terutama jika ada perbedaan pandangan mengenai arah bisnis, alokasi sumber daya, atau strategi pengembangan. Potensi konflik ini bisa semakin meningkat jika tidak ada kesepakatan yang jelas mengenai pembagian tanggung jawab dan wewenang dalam pengelolaan bisnis.

Konflik yang tidak terselesaikan dengan baik bisa merusak hubungan antar mitra dan mengganggu kelancaran operasional bisnis. Oleh karena itu, penting bagi para mitra untuk memiliki mekanisme penyelesaian konflik yang jelas sejak awal, serta menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan dalam menjalankan bisnis.

Tips Memilih Business Partner

Dalam dunia bisnis, memiliki mitra usaha atau business partner yang tepat dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan. Business partner bukan hanya seseorang yang berbagi beban dan tanggung jawab, tetapi juga seseorang yang akan membantu Anda mengatasi berbagai tantangan dalam perjalanan bisnis. Oleh karena itu, memilih business partner yang tepat merupakan hal yang sangat penting dan memerlukan pertimbangan matang.

Business partner adalah orang pertama yang akan Anda tuju ketika berbicara mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab dalam operasional bisnis. Mereka berperan dalam memajukan perusahaan serta membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Maka dari itu, ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan siapa yang akan menjadi partner bisnis Anda. Berikut ini adalah tips yang bisa Anda ikuti untuk memilih business partner yang tepat.

1. Memiliki Visi dan Misi yang Sama

Langkah pertama dalam memilih business partner adalah memastikan bahwa calon partner Anda memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Anda. Visi dan misi ini menjadi fondasi penting dalam menjalankan bisnis. Jika visi dan misi antara Anda dan calon partner berbeda, besar kemungkinan akan terjadi konflik di masa depan. Misalnya, jika Anda ingin fokus pada pengembangan jangka panjang sementara partner Anda lebih tertarik pada keuntungan jangka pendek, hal ini bisa menjadi masalah besar.

Untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan, diskusikan visi dan misi perusahaan secara terbuka dan pastikan bahwa calon partner Anda memiliki pandangan yang sama. Ketika visi dan misi telah diselaraskan, maka segala keputusan yang diambil akan lebih mudah dan lebih harmonis.

2. Memiliki Nilai yang Sama

Selain visi dan misi, kesamaan nilai juga penting dalam hubungan bisnis. Nilai-nilai ini bisa mencakup hal-hal seperti etika kerja, integritas, hingga cara pandang terhadap risiko. Jika Anda dan business partner memiliki nilai-nilai yang berbeda, hal ini dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan kerja dan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sebagai contoh, jika Anda menghargai transparansi dan kejujuran dalam semua aspek bisnis, namun partner Anda cenderung lebih fleksibel terhadap aturan dan berani mengambil jalan pintas, ini bisa menimbulkan konflik yang berpotensi merusak bisnis di kemudian hari. Oleh karena itu, pilihlah partner yang memiliki nilai yang sama, sehingga Anda bisa saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.

3. Memiliki Tujuan yang Sama

Business partner yang baik harus memiliki tujuan yang sama atau setidaknya saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan tersebut. Ketika Anda dan partner bisnis memiliki tujuan yang sama, maka semua langkah yang diambil akan lebih terfokus pada pencapaian target yang sudah disepakati. Hal ini akan mempermudah kerjasama dalam jangka panjang.

Apabila ada perbedaan tujuan, pastikan bahwa kedua belah pihak bisa berkompromi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sejalan. Ketidakselarasan dalam tujuan bisa menghambat kemajuan bisnis dan menyebabkan keretakan dalam hubungan partnership.

4. Pilih Partner yang “Get-it”

Maksud dari istilah “Get-it” adalah memilih partner yang serius dan fokus terhadap tujuan mereka. Partner yang Anda pilih harus memiliki tekad kuat dalam mencapai kesuksesan dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang kurang produktif. Orang yang “Get-it” adalah orang yang mengerti betul tujuan yang ingin dicapai dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

Partner bisnis yang “Get-it” juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap peran mereka dalam perusahaan. Mereka tidak hanya hadir untuk menikmati hasil, tetapi juga bersedia bekerja keras bersama-sama untuk menghadapi tantangan. Pilihlah seseorang yang tidak hanya ambisius, tetapi juga konsisten dan serius dalam mencapai kesuksesan bersama.

5. Memiliki Kompetensi di Bidangnya

Memilih partner bisnis yang kompeten di bidangnya adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha. Kompetensi ini bisa berupa pengalaman kerja, keahlian teknis, hingga kemampuan manajerial yang relevan dengan bisnis yang Anda jalankan. Business partner yang kompeten akan membantu Anda dalam menangani masalah-masalah yang muncul di bidang yang mereka kuasai, sehingga Anda bisa lebih fokus pada aspek lain dari bisnis.

Sebagai contoh, jika Anda lebih fokus pada strategi pemasaran, maka carilah partner yang kompeten di bidang operasional atau keuangan. Dengan memiliki partner yang ahli di bidang tertentu, Anda bisa membagi tugas sesuai dengan keahlian masing-masing dan memastikan bahwa semua aspek bisnis dikelola dengan baik.

6. Memiliki Standar Moral yang Tinggi

Sangat penting bagi seorang business partner untuk memiliki standar moral yang tinggi. Dalam dunia bisnis, etika dan integritas adalah aspek yang tidak bisa diabaikan. Partner yang memiliki etika bisnis yang kuat akan membantu menjaga reputasi perusahaan dan memastikan bahwa semua keputusan yang diambil didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang baik.

Partner dengan standar moral yang tinggi juga akan menghormati hak-hak karyawan, pelanggan, dan semua pihak yang terlibat dalam bisnis. Mereka tidak akan mengambil jalan pintas atau melakukan tindakan yang merugikan demi keuntungan pribadi. Memiliki partner yang beretika akan membantu Anda dalam menjaga kredibilitas perusahaan di mata publik dan meningkatkan kepercayaan dari pelanggan serta mitra bisnis lainnya.

7. Mampu Saling Mengisi dan Melengkapi

Dalam sebuah business partnership, penting bagi para mitra untuk memiliki kemampuan saling mengisi dan melengkapi. Ini berarti bahwa keahlian, pengalaman, dan kekuatan masing-masing partner harus saling melengkapi satu sama lain. Jika Anda memiliki keahlian di satu bidang, maka sebaiknya carilah partner yang memiliki keahlian di bidang lain yang belum Anda kuasai.

Misalnya, jika Anda seorang ahli pemasaran, carilah partner yang memiliki pengalaman di bidang manajemen keuangan atau operasional. Dengan demikian, Anda dapat membentuk tim yang solid dan saling melengkapi, sehingga setiap aspek bisnis dapat dijalankan dengan optimal.

8. Mampu Bersikap Tenang dan Memotivasi

Dalam dunia bisnis, pasti akan ada saat-saat di mana perusahaan menghadapi tantangan besar atau mengalami tekanan. Oleh karena itu, penting untuk memilih partner bisnis yang mampu bersikap tenang di bawah tekanan. Partner yang memiliki kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih saat menghadapi situasi sulit akan menjadi aset berharga dalam bisnis.

Selain itu, partner bisnis yang baik juga harus mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain. Ketika bisnis menghadapi masa-masa sulit, partner yang penuh motivasi akan membantu menjaga semangat tim dan mendorong semua orang untuk terus bekerja keras. Partner yang mampu memotivasi adalah partner yang akan selalu berusaha menemukan solusi dan tidak mudah menyerah.

9. Memiliki Keinginan Kuat untuk Terus Belajar

Bisnis adalah dunia yang terus berubah dan berkembang. Oleh karena itu, penting untuk memilih partner bisnis yang memiliki keinginan kuat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Partner yang memiliki rasa ingin tahu dan selalu terbuka untuk mempelajari hal-hal baru akan membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan pasar dan inovasi teknologi.

Partner yang terus belajar juga akan lebih mampu menghadapi tantangan dan mencari solusi kreatif untuk mengatasi masalah bisnis. Mereka akan selalu berusaha meningkatkan kemampuan diri dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

10. Jujur dan Dapat Dipercaya

Kualitas yang paling penting dalam memilih partner bisnis adalah kejujuran dan integritas. Dalam sebuah partnership, kepercayaan adalah fondasi utama yang harus dibangun. Anda harus yakin bahwa partner bisnis Anda adalah seseorang yang jujur dan dapat diandalkan, baik dalam hal keuangan, pengambilan keputusan, maupun dalam hubungan bisnis dengan pihak lain.

Partner yang jujur dan dapat dipercaya akan selalu terbuka dalam komunikasi dan tidak akan menyembunyikan informasi penting dari Anda. Mereka juga akan selalu menghormati komitmen yang telah dibuat dan bekerja dengan transparansi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya kejujuran dan kepercayaan, Anda dapat membangun hubungan kerja yang kokoh dan sukses dalam jangka panjang.

Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk melakukan business partnership?

Yang penting untuk Anda perhatikan adalah Anda harus berhati-hati dalam menjalankan business partnership jika Anda hanya berperan sebagai partner yang memberikan uang, tidak memberikan waktu, dan tidak melakukan apa-apa untuk usaha.

Karena suatu saat, usaha atau bisnis tersebut akan dikuasai oleh partner Anda yang mempunyai waktu.

Dengan menghabiskan waktu untuk usaha, seseorang akan lebih tahu mengenai seluk beluk bisnis tersebut. Menjalankan bisnis memang membutuhkan skill dan strategi yang tepat.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Mudah Dengan Aplikasi Mekari Jurnal

Agar pengelolaan bisnis Anda lebih mudah dan praktis, gunakan bantuan aplikasi akuntansi agar keuangan bisnis berjalan lancar. Mekari Jurnal hadir sebagai software akuntansi online yang telah digunakan oleh banyak pebisnis di Indonesia.

Daftar sekarang untuk mencobanya selama 7 hari, GRATIS tanpa dipungut biaya.

 

 

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami