Daftar Isi
12 min read

8 Hambatan Bisnis Internasional dan Solusi untuk Mengatasinya

Tayang 09 Aug 2022
Diperbarui 18 Okt 2023

Hambatan bisnis internasional yang sering terjadi cukup banyak jenisnya. Dimulai dari perbedaan mata uang, rendahnya kualitas SDM, hingga konflik negara.

Bagi pengusaha yang bergerak dibidang ekspor impor pasti sudah tidak asing lagi dengan hambatan bisnis internasional. Permasalahan yang cukup berpengaruh pada laju perdagangan dalam negeri ini harus segera dicari solusinya.

Bila hambatan tersebut tidak segera diselesaikan, bisa berdampak pada produktivitas perusahaan.

Bahkan dapat berpengaruh juga pasokan kebutuhan dalam negeri terutama bagi negara yang sebagian besar kebutuhannya masih bergantung pada negara lain. Inilah tantangan para pengusaha.

Definisi dan Faktor Pendorong Bisnis Internasional

Bisnis internasional merupakan kegiatan jual beli produk antar negara yang sifatnya saling menguntungkan dan berdasarkan pada kesepakatan bersama.

Aktivitas bisnis internasional biasanya berupa ekspor dan impor barang sehingga nantinya bisa menyebabkan industrialisasi menjadi lebih berkembang.

Selain itu bisnis internasional juga bisa mendorong peningkatan jumlah investasi. Akan tetapi pelaksanaan jual beli antar negara tersebut tidak semudah yang dikira.

Hadirnya hambatan bisnis internasional membuat perdagangan menjadi terkendala dan prosesnya menjadi lama.

Perusahaan ekspor impor harus segera mengatasi hambatan bisnis internasional agar pencapaian tujuan bisa terlaksana serta dapat menekan biaya operasional. Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya datang dari pemerintah.

Dalam pembuatan sebuah kebijakan yang berkaitan dengan perdagangan internasional, pemerintah harus memperhatikan nasib eksportir dan importir agar pendapatannya tidak mengalami penurunan. Jika birokrasi dipermudah, bukan tidak mungkin perekonomian dalam negeri akan semakin maju.

Munculnya bisnis yang melibatkan beberapa negara ini bukannya tanpa sebab. Ada beberapa faktor pendorong perdagangan internasional. Di antaranya adalah:

1.     Penghematan Biaya Produksi

Bagi negara yang belum mempunyai teknologi ataupun ilmu pengetahuan yang memadai untuk membuat produk seperti kendaraan maupun handphone, akan lebih baik jika membelinya dari negara lain.

Jika memaksa untuk membuat sendiri, biaya produksinya akan lebih tinggi.

Tentunya dengan cost yang besar tersebut akan membuat harga produk menjadi mahal. Karena itulah beberapa negara lebih memilih untuk mengekspor produk dari negara lain untuk menghemat biaya produksi dan kebutuhan masyarakat pun bisa terpenuhi dengan mudah.

2.     Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki jenis serta jumlah sumber daya alam yang berbeda. Misalnya saja Indonesia yang kaya akan sumber daya alam berupa minyak bumi, timah, batubara, karet serta jenis sumber daya alam lainnya.

Kondisi inilah yang mendorong Indonesia untuk mengekspor SDM tersebut ke negara lain.

Sementara negara yang sumber daya alamnya terbatas atau bahkan tidak memiliki sama sekali, harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Beberapa negara lebih memilih mengimpor bahan mentah ataupun setengah jadi untuk menghemat anggaran belanja.

Biaya impor SDA akan semakin tinggi jika terdapat hambatan bisnis internasional baik berupa sistem birokrasi yang tak mudah hingga kondisi ekonomi negara. Sebab itulah permasalahan tersebut segera diatasi agar impor maupun ekspor bahan alam menjadi semakin lancar.

3.     Perbedaan Penguasaan Teknologi

Tidak dipungkiri bahwa beberapa negara masih memiliki penguasaan teknologi yang cukup rendah. Perbedaan penguasaan teknologi inilah yang mendorong terciptanya bisnis internasional dimana negara dengan teknologi maju memilih untuk menjual produknya ke negara lain.

Harga produknya pun beragam mulai dari yang terendah hingga mencapai nominal yang tinggi. Misalnya saja Indonesia yang lebih memiliki impor kendaraan dari Jepang yang teknologinya lebih maju supaya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

4.     Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Munculnya hambatan bisnis internasional tak hanya merugikan perusahaan sebagai pembuat produk tetapi juga negara. Kebutuhan nasional tidak akan terpenuhi jika hanya mengandalkan bisnis dalam negeri saja. Bagaimanapun juga ada beberapa produk yang tidak bisa dibuat sendiri oleh suatu negara.

Karena itu untuk memenuhi kebutuhan nasional, negara mengimpor beberapa produk dari negara lainnya. Jika kebutuhan nasional bisa terpenuhi, maka kesejahteraan rakyat akan tercapai. Kegiatan impor juga menjadi salah satu upaya agar harga produk yang dibutuhkan masyarakat bisa lebih ditekan.

manfaat bisnis internasional

5.     Keinginan Menjalin Kerjasama Ekonomi

Perdagangan internasional menjadi salah satu cara untuk menjalin kerjasama yang baik antar negara terutama dibidang perekonomian. Adanya rasa saling membutuhkan membuat kerjasama antar negara tersebut bisa berlangsung dalam waktu lama.

Kerjasama antar negara tersebut juga menjadi solusi untuk menghindari hambatan bisnis internasional. Proses perijinan perdagangan pun semakin mudah sehingga perusahaan bisa menjual produknya ke luar negeri dengan mudah tanpa perlu melalui birokrasi yang berbelit-belit.

6.     Adanya Kesamaan Selera Masyarakat Dunia

Faktor pendorong bisnis internasional yang selanjutnya adalah adanya kesamaan selera masyarakat dunia. Misalnya saja produk fashion dengan merk yang sudah mendunia. Penggemarnya tidak hanya berasal dari negara produk tersebut dibuat tapi juga negara lainnya.

Tingginya permintaan akan produk tersebut membuat perusahaan yang memproduksi brand ternama melakukan perdagangan internasional. Masyarakat tak perlu jauh-jauh datang ke negara tersebut karena bisa membelinya di negeri sendiri.

Manfaat Bisnis Internasional

Tak hanya perusahaan saja yang merasa terancam dengan adanya hambatan bisnis internasional. Pemerintah pun akan mengalami dampak yang kurang menguntungkan jika perdagangan internasional tidak bisa berjalan lancar.

Negara yang maju akan mendorong kegiatan eksportir agar perekonomian semakin maju. Selain itu aktivitas importir juga diperlukan untuk memudahkan pengaturan harga pasar serta memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ada beberapa manfaat lain dari bisnis internasional. Yaitu:

·         Memperluas Lapangan Pekerjaan

Perusahaan yang bergerak dalam bidang impor ekspor skala besar pasti membutuhkan SDM yang cukup banyak jumlahnya untuk mengelola bisnis. Perekrutan tenaga kerja pun tidak boleh sembarangan, harus memiliki skill dan kualitas yang tinggi.

Rendahnya kualitas menjadi salah satu hambatan bisnis internasional yang harus dihindari. Tenaga kerja yang tidak memiliki skill mumpuni, bisa menurunkan kualitas produk. Akibatnya produk tersebut akan kalah saing di pasaran.

·         Meningkatkan Pendapatan Negara

Salah satu pendapatan negara terbesar adalah berasal dari pemberlakukan tarif import. Semakin banyak produk luar negeri yang masuk ke pasaran dalam negeri, semakin tinggi pula penerimaan kas negara. Meski begitu kebijakan pemerintah ini justru menjadi hambatan bisnis internasional.

Jika tarif impor yang dikenakan tinggi, maka akan berpengaruh pada jumlah importir yang menjual dagangannya ke dalam negeri. Dampak lainnya adalah harga produk menjadi lebih tinggi karena beban tarif impor yang cukup berat.

Banyak negara yang membebaskan tarif impor untuk produk tertentu agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Selain itu tanpa tarif impor harga barang akan menjadi lebih murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.

·         Menstabilkan Harga dalam Negeri

Manfaat perdagangan internasional yang selanjutnya adalah membuat harga pasar dalam negeri menjadi stabil. Kelangkaan produk yang terjadi di dalam negeri bisa membuat harganya lebih mahal mengingat permintaan pasar yang cukup tinggi.

Untuk menstabilkan harga pasar, pemerintah mengambil kebijakan dengan mengimpor produk tersebut. Dengan begitu pasokannya tetap terjaga, dan persaingan harga pun menjadi kembali lebih sehat.

·         Mengembangkan Dunia Usaha

Pemberlakukan tarif impor yang tinggi memang menjadi hambatan bisnis internasional yang membuat importir enggan menjual produknya di dalam negeri. Namun disisi lain, hal tersebut justru menguntungkan pengusaha kecil karena harga produknya lebih rendah dari barang impor.

Akan tetapi kondisi ini justru menimbulkan persaingan yang kurang sehat. Adanya bisnis internasional diharapkan mampu memicu pengusaha lokal untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang tak kalah saing serta harga yang lebih terjangkau.

·         Pengalihan Teknologi

Negara yang kaya akan SDA namun tidak memiliki dukungan teknologi yang baik, akan lebih memilih untuk mengekspor sumber daya alam. Sebaliknya, rata-rata negara maju yang mempunyai teknologi canggih justru miskin SDA.

Sehingga negara tersebut akan mendatangkan bahan baku dari luar untuk selanjutnya diolah sendiri. Namun saat ini sudah banyak negara yang menginvestasikan modal dengan membangun pabrik di negara berkembang. Tujuannya tentu untuk lebih menekan biaya produksi karena tak perlu mengimpor bahan.

Untuk negara berkembang, kondisi ini jelas menguntungkan karena bisa meningkatkan kualitas SDM. Jadi nantinya diharapkan negara berkembang seperti Indonesia tak hanya kaya akan bahan alam saja, tetapi juga bisa mengolahnya sendiri dengan bantuan SDM yang sudah berpengalaman tersebut.

·         Mencukupi Kebutuhan Dalam Negeri

Meningkatnya kebutuhan masyarakat jika tidak dibarengi dengan persediaan yang cukup, bisa membuat harga bahan pokok melonjak naik. Selain itu juga sering terjadi kelangkaan yang membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhannya.

Untuk itulah pemerintah memberlakukan kebijakan bisnis internasional agar bisa mendatangkan barang-barang yang menjadi kebutuhan masyarakat dari negara lain. Kebijakan perdagangan internasional memudahkan negara dalam meningkatkan pasokan agar tidak terjadi kelangkaan produk.

Untuk melancarkan impor bahan pokok dari luar, pemerintah harus menghindari hambatan bisnis internasional berupa birokrasi yang berbelit-belit. Semakin mudah birokrasi yang diterapkan, maka makin banyak pula importir yang mau memasok bahan kebutuhan masyarakat.

hambatan bisnis internasional

Hambatan Bisnis Internasional

Perdagangan yang melibatkan dua negara ini juga sering mengalami kendala baik yang berasal dari salah satu negara maupun keduanya. Hambatan bisnis internasional kerap ditemui pengusaha yang menyebabkan perusahaan kesulitan menjual produk ke luar.

Begitu juga dengan import barang, akan sulit dilakukan jika masih ada hambatan bisnis internasional. Berikut ini adalah beberapa contoh hambatan yang kerap menjadi kendala dalam bisnis internasional. Di antaranya:

1.     Perbedaan Mata Uang

Untuk memudahkan perhitungan bisnis, negara pengekspor lebih memilih untuk dibayar menggunakan mata uang negaranya. Perbedaan inilah yang kadang membuat negara penerima produk kesulitan karena harus menukar ataupun mengkonversikan mata uang yang akan dibayarkan.

Namun, hambatan bisnis internasional sudah tidak menjadi kendala lagi saat ini karena kesepakatan kedua belah pihak untuk menggunakan jenis mata uang asing lainnya seperti dolar AS dan Euro. Cek juga tentang alat pembayaran internasional.

2.     Kebijakan Ekonomi Internasional

Seringkali konsep kebijakan pasar bebas yang telah disepakati secara internasional bertolak belakang dengan keinginan suatu negara. Jika barang yang masuk semakin banyak, maka produk lokal akan kalah saing dan terpaksa menurunkan harga agar bisa menarik minat masyarakat.

Untuk memproteksi komoditas produk dalam negeri, negara menerapkan kebijakan pembatasan impor serta pemberlakukan tarif impor. Kebijakan inilah yang menjadi hambatan bisnis internasional dan merugikan importir karena biaya produksi menjadi naik.

3.     Konflik di Suatu Negara

Hambatan bisnis internasional yang kerap menghalangi perdagangan antar negara adalah adanya konflik di suatu negara. Konflik tersebut bisa berupa kudeta, peperangan, demonstrasi besar-besaran, kerusuhan, dan lain sebagainya.

Situasi ini akan sangat mempengaruhi keamanan transaksi jual beli. Selain kegiatan ekspor impor mengalami penurunan, investasi pun akan sulit didapatkan. Itulah sebabnya konflik negara bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan kondisi ekonomi dalam negeri.

4.     Kualitas Pekerja yang Rendah

Negara yang kaya akan sumber daya alam namun tidak dibarengi dengan mutu SDM yang baik, akan menghasilkan produk yang kurang berkualitas. Hal inilah yang membuat produk menjadi kalah saing dengan barang sejenis yang dihasilkan negara lain.

Sumber Daya Manusia menjadi salah satu faktor penting yang menunjang proses produksi. Pekerja yang berkualitas mampu menciptakan produk yang berkualitas serta bernilai tinggi.

Produk seperti ini dijual ke negara manapun akan tetap laku dan tak kalah saing dengan produk serupa yang lebih murah.

Sebisa mungkin perusahaan mengatasi hambatan bisnis internasional yang satu ini jika ingin bisnis yang dikelolanya semakin maju dan memiliki pangsa pasar yang luas. Perekrutan pekerja harus dilakukan sebaik mungkin dan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.

5.     Birokrasi yang Rumit

Untuk bisa melaksanakan kegiatan ekspor impor, perusahaan harus mengikuti peraturan birokrasi. Namun untuk mendapatkan persetujuan, prosesnya cukup lama bahkan ada beberapa pungutan yang harus dibebankan kepada pihak perusahaan.

Semakin lama prosesnya, maka semakin tinggi pula biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan. Parahnya lagi, kepercayaan antara penjual dan pembeli bisa hilang karena perdagangan tidak bisa dijalankan secepat mungkin.

Hambatan bisnis internasional tak hanya merugikan perusahaan sebagai pelaku kegiatan ekspor impor, negara pun akan kehilangan pemasukan. Negara importir pun akan enggan melakukan penjualan produk ke dalam negeri karena birokrasinya yang cukup lama.

6.     Organisasi Satu Regional

Ada banyak organisasi antar negara yang terbentuk saat ini, misalnya seperti ASEAN. Dalam organisasi tersebut terdapat kebijakan yang mengatur perdagangan internasional, dimana hanya negara anggota organisasi saja yang bisa ekspor impor produk.

Kebijakan ini menutup kesempatan bagi negara lain non anggota untuk melakukan impor produk. Mungkin saja produk yang dihasilkan negara lain kualitasnya lebih baik dan berani memberikan harga yang lebih rendah.

Di sisi lain kebijakan ini cukup menguntungkan bagi negara berkembang yang menjadi anggota. Hal tersebut karena persaingan menjadi tidak ketat sehingga memudahkan penguasaan pasar dalam negeri. Akan tetapi tanpa adanya persaingan pasar, kualitas produk jadi tidak terkontrol.

7.     Pembatasan Jumlah Impor

Dengan adanya perdagangan internasional, negara mendapatkan tambahan kas dari tarif impor yang dikenakan. Namun disisi lain, jika impor produk terutama bahan pokok terus dilakukan, akan berdampak pada kondisi bisnis dalam negeri.

Pasokan produk yang terlalu banyak justru akan membuat harganya semakin turun. Tentu hal ini sangat merugikan pengusaha dalam negeri karena produknya tidak laku karena kalah saing harga dengan produk impor. Sebab itulah negara melakukan pembatasan impor produk tertentu.

Hambatan bisnis internasional terjadi jika negara merasa pasokan dalam negeri sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun bagi negara importir, kebijakan ini kurang menguntungkan karena tidak bisa menjual produknya ke dalam negeri.

8.     Perbedaan Bahasa

Selain perbedaan mata uang, pemakaian jenis bahasa yang berbeda juga menjadi hambatan bisnis internasional. Misalnya saja importir Tiongkok yang lebih fasih bahasa mandarin sementara pihak Indonesia lebih mengerti bahasa inggris.

Perbedaan bahasa ini jika tidak dicari solusinya bisa membuat kesalahpahaman. Tentunya hal tersebut bisa merugikan salah satu pihak. Cara terbaik yang kerap diterapkan oleh perusahaan adalah dengan menyewa penerjemah atau mengutus karyawan yang fasih dalam menggunakan beberapa bahasa asing.

Solusi Mengurangi Hambatan Bisnis internasional

Bagaimana dampak dari perdagangan internasional? Tanpa adanya bisnis internasional, negara akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama bagi negara berkembang yang minim teknologi.

Selain itu perdagangan antar negara ini juga memberi kesempatan pengusaha dalam negeri untuk berkembang dan memperkenalkan produknya ke negara lain.

Namun sayangnya dalam menjalankan kegiatan ini, pihak eksportir dan importir kerap menemui hambatan bisnis internasional.

Apapun jenis usaha yang dijalankan pasti akan mengalami kendala apalagi jika skalanya sudah ekspor. Sudah pasti akan banyak hambatan yang dihadapi. Untuk memudahkan proses perdagangan internasional ini, peran pemerintah juga diperlukan sebagai pembuat kebijakan.

Ada beberapa hal yang bisa pemerintah lakukan untuk mengurangi hambatan bisnis internasional. Di antaranya adalah:

  • Meregulasi ulang birokrasi ekspor impor barang agar prosesnya lebih cepat, efektif, dan efisien
  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya alam agar semakin banyak jenis produk yang bisa diekspor ke luar negeri
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara memperbaiki sistem perekrutan serta membekali dengan keterampilan yang mumpuni
  • Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi
  • Meningkatkan bea masuk barang untuk memproteksi produk dalam negeri dan menciptakan persaingan yang sehat
  • Memberlakukan kuota impor agar tidak terjadi penumpukan pasokan bahan pokok

Hambatan bisnis internasional memang tidak bisa dihindari. Akan tetapi kendala tersebut bisa dikurangi melalui berbagai cara seperti dengan mempermudah sistem birokrasi, peningkatan kualitas SDM, menaikkan tarif impor untuk produk tertentu.

Pengelolaan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor memang tidak mudah. Terutama untuk memantau stok gudang, pembuatan perencanaan dan pembuatan laporan keuangan, dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Salah satu cara yang tepat adalah dengan memanfaatkan aplikasi gudang untuk memantau stok berbasis web serta pembukuan otomatis melalui program akuntansi Mekari Jurnal.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal