Financial Modelling: Definisi, Tujuan, Jenis, dan Cara Implementasi Financial modelling merupakan sebuah langkah yang bisa perusahaan lakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis berdasarkan hasil peninjauan performa sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik di periode selanjutnya. Umumnya, model keuangan ini memiliki konteks yang dekat pada dunia bisnis, akuntansi, dan keuangan bisnis dalam menjalankan operasional sehari-hari. Bagi perusahaan, langkah ini memiliki peran yang cukup vital karena dapat memberikan gambaran mengenai tujuan yang ingin perusahaan capai di masa depan. Salah satu tujuan dari pemodelan finansial adalah sebagai acuan dasar dalam mendukung keputusan bisnis yang strategis. Melalui pemodelan ini, informasi keuangan dapat tersampaikan dengan detail dan akurat, memberikan Anda kesempatan untuk mengeksplorasi yang lebih dalam. Lalu, apa yang dimaksud dengan financial modelling dalam bisnis dan perusahaan? Secara sederhana, pemodelan keuangan mengacu kepada metode pengumpulan, memprediksi, dan menyajikan performa keuangan berdasarkan dari beberapa metrik dan variabel pada periode masa lalu, saat ini, dan masa depan. Artinya, proses pemodelan akan mengacu kepada data historis perusahaan yang dapat dilihat pada berbagai laporan keuangan yang telah mereka susun setiap periode. Tujuan dan Manfaat Financial Modelling Salah satu tujuan utama dari melakukan financial modelling adalah mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai performa sebuah keuangan bisnis berdasarkan data historis di masa lalu, periode saat ini, dan memprediksi tren performa yang terjadi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memetakan apa saja langkah dan solusi yang dapat diproyeksikan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Model keuangan yang tercipta nantinya juga dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan dan untuk jangka panjang, mengutip dari CFI di antaranya: 1. Pemahaman Perusahaan yang Lebih Baik Salah satu inti dari membuat model keuangan yang baik tentunya adalah memiliki pemahaman akan perusahaan yang juga baik. Hal itu dikarenakan dalam menyusun model, terdapat berbagai faktor dan variabel yang perlu Anda perhatikan dan perubahannya dapat memberikan dampak kepada perusahaan secara signifikan. Sehingga, penyusunan model akan menitikberatkan kepada pengumpulan sejumlah data penting terkait bisnis, melakukan analisis dan uji coba, demi mencapai keputusan bisnis yang strategis. Walaupun begitu, proses yang cukup memakan waktu dan tenaga ini memberikan Anda sebuah pemahaman yang lebih baik terhadap perusahaan baik dari sisi internal maupun eksternal. 2. Mengelola Investasi dengan Lebih Optimal Melalui adanya data finansial dalam suatu model memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam terhadap suatu potensi nilai saham suatu bisnis. Data dapat dianalisis untuk mengidentifikasi area-area yang mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dan efektif. Di sisi lain, perusahaan juga dapat mengetahui nilai sebenarnya ketika mereka menjual saham kepada investor bank atau swasta. 3. Meminimalisir Risiko Masalah Akuntansi dan Keuangan Adanya pengumpulan data secara menyeluruh, metode pengujian, proses identifikasi yang komprehensif menyajikan gambaran yang detail dan kompleks terhadap kinerja akuntansi dan keuangan perusahaan. Ini dapat membantu dalam menemukan masalah sebelum masalah itu dapat menghambat performa dan pertumbuhan keuangan. Simak lebih lanjut mengenai masalah akuntansi dan keuangan terkini dalam artikel di sini: Masalah Akuntansi Terkini: Solusi dan Cara Mengatasinya 4. Mendapatkan Prakiraan Anggaran yang Akurat Data yang dihasilkan dari financial modelling dapat menjadi sumber penting untuk memprediksi tren atau peristiwa ekonomi yang akan mempengaruhi keuangan. Melalui hasil prediksi yang sudah diidentifikasi tersebut, dapat mempermudah penyusunan anggaran yang tepat dan akurat. 5. Bisa Mengevaluasi Performa Keuangan Secara Berkala Financial modelling juga bisa menjadi metode analisis untuk mengetahui sejauh mana performa keuangan bekerja saat ini. Caranya adalah dengan membandingkan hasil aktual dengan rencana anggaran yang direncanakan di periode awal. Dengan adanya tinjauan performa secara berkala, perusahaan bisa mendapatkan feedback dan penyesuaian secara cepat untuk mengoptimalkan keuntungan. Adanya penyesuaian cepat juga membantu dalam meringankan tekanan dan mempermudah penyusunan informasi dengan lebih sedikit waktu dan tenaga. Jenis-Jenis Financial Modelling Pada umumnya, financial modelling berkaitan dengan membuat rangkuman data yang merepresentasikan kondisi laporan keuangan sebagai acuan untuk membuat keputusan bisnis. Oleh karena itu, terdapat jenis financial modelling yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Berikut terdapat 10 model keuangan yang sering Anda temukan dalam sebuah bisnis atau perusahaan: 1. Three-Statement Model: Model ini memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai performa bisnis suatu periode berdasarkan tiga laporan keuangan, yaitu laba-rugi, arus kas, dan neraca. 2. Discounted Cash Flow Model: Atau model arus kas diskonto (DCF Model), memberikan gambaran nilai dan nilai ekuitas perusahaan apakah terlalu rendah atau tinggi dengan memperhitungkan time-value money dengan mendiskontokan arus kas bebas. 3. Consolidation Model: Memberikan rangkuman dari masing-masing performa setiap unit bisnis dan menyimpulkannya dalam satu sistem model tunggal. 4. Forecasting Model: Model ini memprekdiksi proyeksi masa dengan berdasarkan estimasi anggaran periode sebelumnya. 5. Sum of the Parts Model: Biasanya menggabungkan beberapa model DCF menjadi sebuah satu sistem proyeksi di mana menjumlahkan aset yang tidak sesuai dengan analisis model DCF. 6. Budget Model: Menyusun model keuangan berdasarkan anggaran perusahaan dan juga dapat menyambungkannya pada laporan laba-rugi untuk membuat perencanaan keuangan di masa depan. 7. Option Pricing Model: Model penetapan harga memberikan kemudahan dalam menghitung secara sederhana. 8. Leveraged Buyout Model: Model ini memberikan gambaran proyeksi kinerja bisnis yang lebih kompleks di mana cocok bagi seorang analis ekuitas atau investasi perbankan. 9. Initial Public Offering Model: Masih sering digunakan oleh investor, model IPO bertujuan untuk mengevaluasi potensi nilai bisnis dari sebuah perusahaan untuk mencapai nilai saham yang potensial. 10. Merger Model: Model yang mencakup nilai pertambahan berdasarkan evaluasi dari hasil merger atau akuisisi perusahaan, serta mengukur kemampuan perusahaan dalam membangun investasi. Cara Implementasi Financial Modelling di Perusahaan Financial modelling merupakan sebuah proses secara keseluruhan dalam merencanakan keuangan khususnya berkaitan dengan planning dan projection. Agar Anda dapat membuat financial modelling yang tepat dan efektif, sebelumnya Anda harus dapat mengelola pencatatan transaksi terlebih dahulu. Mengutip dari DKK Business Consulting, pencatatan transaksi merupakan langkah yang cukup penting dalam siklus akuntansi. Langkah-langkah dalam mengelolanya yaitu: Mencatat transaksi, mengumpulkan bukti transaksi, dan dokumen pendukungnya. Mengkategorisasikan pencatatan dan mencantumkan chart of account sesuai karakteristik. Setelah melewati koreksi dan penyesuaian, masukkan ke dalam neraca. Gabungkan seluruh saldo pada buku besar sesuai jenis laporan keuangan. Buat jurnal penutup untuk mendapatkan gambaran posisi keuangan pada setiap akhir periode masa kerja. Pada periode tutup buku, setelah masuk periode awal selanjutnya, Anda dapat menerapkan jurnal pembalik. Setelah Anda sudah mengoptimalkan pengelolaan catatan transaksi perusahaan Anda, langkah selanjutnya adalah mengolah data dalam laporan keuangan. Ada beberapa tahapan yang penting dalam membuat financial modelling, yaitu: 1. Tinjau Data Historis Keuangan Perusahaan Salah satu langkah pertama yang bisa Anda lakukan selanjutnya adalah meninjau historis keuangan perusahaan untuk selanjutnya membuat asumsi dan prediksi di masa mendatang berdasarkan perjalanan performa keuangan tersebut. Untuk menganalisisnya, Anda dapat melakukan berdasarkan beberapa variabel seperti margin kotor, biaya tetap, tingkat pertumbuhan, dan perputaran inventaris. Nantinya, dari analisa ini Anda dapat mengetahui gambaran secara bertahap bagaimana keuangan bertumbuh berdasarkan suatu waktu. Lakukan analisa keuangan Anda secara lebih cepat dan lengkap dengan fitur analisis berbasis AI Mekari Jurnal! 2. Buat Laporan Keuangan Laba-Rugi Setelah itu, Anda dapat melakukan perhitungan laba-rugi keuangan perusahaan menggunakan variabel yang sama. Variabel tersebut antara lain pendapatan, laba kotor, HPP, serta beban operasional. Nantinya, hasil perhitungan akan menunjukkan pendapatan akhir perusahaan sebelum ada potongan bunga, pajak, dan depresiasi. 3. Mengisi Laporan Neraca Jika Anda sudah berhasil untuk menghitung laba-rugi perusahaan dengan akurat dan lengkap, Anda bisa lanjut untuk memasukkan data ke dalam neraca. Anda bisa melakukannya dengan menghitung piutang, persediaan, dan hutang yang perusahaan miliki dan gabungkan keseluruhan hasil ke dalam data pada neraca. 4. Susun Jadwal Aset Perusahaan Langkah selanjutnya adalah Anda dapat mulai menyusun jadwal untuk properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Fungsi utama dari jadwal PP&E adalah untuk melacak saldo dan biaya penyusutan. PP&E sendiri merupakan aset tidak lancar dan berwujud di neraca yang membantu dalam menghasilkan pendapatan, sehingga berperan penting dalam financial modelling dan analisis operasional perusahaan. 5. Membuat Laporan Arus Kas Terakhir, Anda bisa menutup proses pembuatan financial modelling dengan menyusun laporan arus kas perusahaan. Laporan ini secara keseluruhan menjabarkan seluruh riwayat transaksi masuk dan keluar bisnis dalam satu periode untuk mendapatkan gambaran akurat mengenai performa keuangan bisnis. Selengkapnya mengenai cara mengukur performa keuangan dapat Anda lihat pada artikel berikut: Cara Mengukur Kinerja Keuangan Sebuah Perusahaan Kesimpulan Financial modelling merupakan suatu langkah penting yang dapat perusahaan lakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Salah satu metode utama dari pemodelan ini adalah berpacu pada data historis keuangan perusahaan sebagai basis informasi untuk memprediksi tren dan merencanakan anggaran. Tujuannya, adalah untuk menentukan keputusan strategis yang tepat, pengelolaan investasi yang optimal, manajemen risiko, dan merancang anggaran yang akurat. Agar proses membuat financial modelling efektif, Anda perlu mengelola dengan akurat aspek-aspek vital di dalamnya, seperti pencatatan riwayat transaksi, penyusunan laporan keuangan, mengelola aset, dan penyampaian informasi keuangan. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk menunjang pekerjaan yang kompleks dan rumit dengan meminimalisir waktu, tenaga, dan kesalahan data adalah menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memudahkan Anda dalam mengakses kebutuhan data keuangan di mana saja dan kapan saja, Andapun dapat mengaksesnya secara up-to-date dan realtime. Fitur-fitur unggulan di dalamnya juga dapat membantu mengelolah berbagai operasional bisnis dengan cepat, mulai dari analisis laporan berbasis AI, manajemen persediaan, hingga pencatatan dan laporan keuangan berbasis otomatis. Dapatkan free trial version selama 7 hari bagi pendaftar pertama dan eksplorasi semua fitur yang ada! Konsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!