Memahami Cost of Goods Manufactured: Konsep, Rumus, dan Contohnya Highlights Cost of Goods Manufactured adalah alat untuk menghitung total pengeluaran biaya perusahaan ketika memproduksi barang jadi dalam periode waktu tertentu. COGM menjadi kunci penting dalam perusahaan manufaktur dalam menjaga kestabilan arus kas, meningkatkan profitabiltas, dan daya saing perusahaan Mengadopsi software akuntansi, seperti Mekari Jurnal, menajadi solusi efektif dalam memantau dan mengelola biaya dalam produksi secara real-time dan otomatis Pengelolaan biaya operasional menjadi strategi untuk memenangkan persaingan perusahaan dalam industri manufaktur, salah satu metrik yang sering digunakan adalah penetapan Cost of Goods Manufactured atau COGM. Sebagian perusahaan manufaktur biasanya memiliki aktivitas memproduksi produk lebih dari satu produk dengan berbagai macam variasi model. Tentunya, masing-masing produk dan model memiliki perbedaan biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dalam menganalisis dan mengoptimalkan biaya yang digunakan ketika produksi. Jika dibiarkan, bisa saja akan terjadi penyimpangan yang dapat memengaruhi stabilitas keuangan ketika manajemen tidak mengantisipasinya dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, manajemen bisa mengadopsi teknologi yang dapat memantau aktivitas bisnis dan menghitung pengeluaran biayanya dengan otomatis, seperti Mekari Jurnal. Apa itu Cost of Goods Manufactured? Cost of Goods Manufactured (COGM) juga sering dikenal dengan Harga Pokok Produksi (HPP) atau biaya produksi barang. COGM merupakan suatu konsep yang menghitung total pengeluaran biaya yang dilakukan perusahaan ketika memproduksi barang jadi dalam periode waktu tertentu. Cakupan biaya ini termasuk biaya langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan proses produksi. Contohnya seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Menurut Prasetyo (2020), menghitung biaya produksi barang dilakukan dengan mengakumulasikan semua biaya pada proses bahan mentah yang diolah menuju barang jadi. Dari sini, COGM digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh harga jual dan perolehan keuntungan perusahaan. Dalam konteks akuntansi bisnis, COGM penting untuk memperoleh informasi biaya yang tercantum di dalam laporan keuangan. Di mana, laporan keuangan ini akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen untuk memproyeksi kebutuhan anggaran di periode selanjutnya. Baca Juga: Biaya Produksi (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan Rumus Cost of Goods Manufactured Terdapat dua cara yang sering digunakan dalam menghitung indikator COGM dalam perusahaan manufaktur, yaitu cara tradisional dan metode Activity Based Costing (ABC). 1. Rumus COGM Metode Tradisional Untuk menghitung dengan metode tradisional, Anda dapat menggunakan rumus mudah dan sederhana berikut ini: Persediaan Awal + Biaya Keluar Selama Produksi – Persediaan Akhir = COGM atau Persediaan Barang dalam Proses Awal + Total Biaya Manufaktur – Persediaan Barang dalam Proses Akhir = COGM Untuk menghitungnya, jumlahkan terlebih dahulu seluruh biaya yang keluar selama proses produksi berlangsung dalam periode yang sama. Biaya ini meliputi: Biaya bahan baku, bahan-bahan yang digunakan secara langsung dalam memproduksi barang Biaya tenaga kerja langsung, mencakup upah pekerja yang terlibat langsung dalam pembuatan produk Biaya overhead pabrik, meliputi biaya utilitas seperti penyusutan mesin, pemeliharaan, dan sewa pabrik Nilai inventaris dalam proses awal, jika ada inventaris yang belum selesai dari periode sebelumnya Nilai inventaris dalam proses akhir, menghitung pekerjaan yang dimulai tetapi belum selesai selama periode berjalan Jika dielaborasi lebih kompleks, maka rumus perhitungan COGM akan terlihat sebagai berikut: Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik + Persediaan Barang dalam Proses Awal − Persediaan Barang dalam Proses Akhir = Harga Pokok Produksi (HPP) Baca Juga: Hitung Variable Costing dalam Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Metodenya Contoh Menghitung COGM Untuk memahaminya lebih lanjut, simak contoh menghitung COGM berdasarkan studi kasus berikut. Sebuah perusahaan komputer ingin menghitung nilai dari proses produksinya untuk selanjutnya menentukan harga jual. Singkatnya, rincian biaya yang keluar untuk kebutuhan proses produksi adalah sebagai berikut: Bahan baku: Kebutuhan perakitan seperti komponen elektronik, casing, dan monitor. Total biaya ini mencapai Rp900.000.000. Tenaga kerja langsung: Perusahaan membutuhkan karyawan untuk merakitnya. Total upah yang dibayarkan dalam periode tersebut berjumlah Rp200.000.000. Biaya overhead pabrik: Biaya tambahan yang mencakup utilitas, penyusutan mesin, dan sewa – dengan total Rp95.000.000. Inventaris WIP awal: Pada awal bulan, terdapat sebagian komputer rakitan yang telah selesai dari produksi bulan sebelumnya. Total nilai perakitan yang belum selesai ini adalah Rp90.000.000. Persediaan akhir WIP: Pada akhir bulan, persediaan akhir barang dalam proses sebesar Rp90.000.000. Adapun total produksi dari perakitan komputer yaitu mencapai 1.000 unit. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sederhana COGM yakni: Rp900.000.000 + Rp200.000.000 + Rp95.000.000 + Rp90.000.000 – Rp90.000.000 = Rp1.195.000.000 Berdasarkan perhitungannya, nilai COGM untuk bulan tersebut adalah Rp1.195.000.000 dengan COGM per unitnya adalah Rp1.195.000 2. Menghitung COGM dengan Analisis ABC (Activity Based Costing) Metode Activity Based Costing merupakan metode terbaru untuk menentukan COGM. Mengutip dari Walther & Skousen (2010), “Metode ABC menerapkan pembagian produksi ke dalam aktivitas utamanya, menentukan biaya dari aktivitas tersebut, dan mengalokasikan biaya yang dilihat dari berapa banyak aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.” Ada dua tahapan yang harus dilalui, yaitu: Melakukan identifikasi cost pools atau kelompok aktivitas Pembebanan biaya aktivitas ke produk atau jasa dengan ukuran sesuai jumlah aktivitas yang digunakan Baca Juga: Perbedaan Bahan Baku dan Bahan Penolong Serta Cara Mengelolanya Contoh Menghitung COGM Menggunakan Metode ABC Untuk memahaminya lebih jelas, berikut terdapat ilustrasi bagaimana menganalisa COGM menggunakan ABC. Sebuah perusahaan produsen tas ingin menghitung COGM dari proses produksi 1.200 unit di periode pembuatannya, dengan rincian tas sintetis 800 unit dan tas kulit 400 unit. Pertama, identifikasi cost pools atau kelompok aktivitasnya, yang terlihat sebagai berikut: Aktivitas Total Biaya Overhead (Rp) Cost Driver Total Konsumsi Biaya Penggunaan Bahan Penolong 4.000.000 Unit Produk 1.200 unit Biaya Listrik Mesin 1.500.000 KWH 900 KWH Biaya Penyusutan Mesin 2.000.000 Jam 250 jam Biaya Inspeksi Produk 200.000 Jumlah Unit Diperiksa 1.200 unit Biaya Pemeliharaan Fasilitas 2.500.000 Luas Bangunan (m2) 1.000 m² Kedua, penentuan dari nilai tarif cost driver dengan mengukur tarif cost driver per masing-masing unit selama aktivitas produksi. Aktivitas Cost Driver Konsumsi Aktivitas Biaya Penggunaan Bahan Penolong Unit 1.200 Biaya Listrik Mesin KWH 900 Biaya Penyusutan Mesin Jam 250 Biaya Inspeksi Produk Jumlah Unit Diperiksa 1.200 Biaya Pemeliharaan Fasilitas Luas Bangunan (m2) 1.000 Jika sudah berhasil dipetakan, langkah ketiga adalah melanjutkan ke tahap menentukan pool rate dengan menentukan tarif per satuan cost driver yang diperoleh dari pembagian total biaya dengan total konsumsi aktivitas. Aktivitas Cost Driver Total Biaya (Rp) Konsumsi Aktivitas Tarif Aktivitas (Rp) Biaya Penggunaan Bahan Penolong Unit Produk 4.000.000 1.200 3.333 / unit Biaya Listrik Mesin KWH 1.500.000 900 1.666 per KWH Biaya Penyusutan Mesin Jam 2.000.000 250 8.000 per jam Biaya Inspeksi Produk Jumlah Unit Diperiksa 200.000 1.200 166 per unit Biaya Pemeliharaan Fasilitas Luas Bangunan (m2) 2.500.000 1.000 2.500 per m² Keempat, hitung jumlah biaya overhead sepatu berdasarkan pool rate yang sudah dihitung. Aktivitas Tas Sintetis (Rp) Tas Kulit (Rp) Biaya Penggunaan Bahan Penolong 800 x 3.333 = 2.666.400 400 x 3.333 =1.333.200 Biaya Listrik Mesin 800 x 1.666 = 1.332.800 400 x 1.666 = 666.400 Biaya Penyusutan Mesin 800 x 8.000 = 6.400.000 400 x 8.000 =3.200.000 Biaya Inspeksi Produk 800 x 166 = 132.800 400 x 166 = 66.400 Biaya Pemeliharaan Fasilitas 800 x 2.500 = 2.000.000 400 x 2.500 = 1.000.000 Total Overhead 12.532.000 6.266.000 Adapun biaya bahan baku untuk produksi tas sintetis sebesar Rp14.000.000 dan tas kulit sebesar Rp7.500.000. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung sama-sama sebesar Rp4.000.000. Perhitungan komponen perhitungan untuk COGM adalah sebagai berikut: Komponen Tas Sintetis (Rp) Tas Kulit (Rp) Biaya Bahan Baku 14.000.000 7.500.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 4.000.000 4.000.000 Biaya Overhead 12.532.000 6.266.000 COGM 30.532.000 17.766.000 Unit Produk 800 400 COGM per Unit 38.165 44.415 Baca Juga: Biaya Produksi (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan Kesimpulan Mamahami Cost of Goods Manufactured (COGM) menjadi langkah penting dalam mengelola biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas. Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menghitung COGM beserta COGM per unit, di mana metode ABC (Activity Based Costing) merupakan cara terbaru dengan melihat konsumsi sumber daya per unit. Dengan menghitung COGM secara akurat, perusahaan dapat menentukan harga jual yang lebih tepat dan mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan. Untuk dapat membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan tepat, gunakan perangkat lunak akuntansi terintegrasi seperti Mekari Jurnal. Melalui fitur-fitur manajemen biaya Mekari Jurnal, lakukan analisa lebih cepat dengan berbasis otomatis dan pemantauan secara real-time. Coba Mekari Jurnal SCM sekarang dan konsultasikan permasalahan pengelolaan operasional Anda kepada tim kami melalui tombol di bawah ini! Konsultasi Masalah Anda dan Coba Mekari Jurnal Sekarang! Semoga artikel ini bermanfaat! Referensi: Sahputra, R. D. . and Hanum , Z. . (2022) “Analisis Penetapan COGM (Cost Of Goods Manufactured) Dengan ABC (Activity Based Costing) Sebagai Metode Pengukuran Harga Jual”, Owner : Riset dan Jurnal Akuntansi, 7(1), pp. 423-434. doi: 10.33395/owner.v7i1.1261. Unleashed, “Cost of Goods Manufactured (COGM) Formula & How to Calculate”. Katana, “How to calculate the cost of goods manufactured”.