Daftar Isi

Contoh Siklus Akuntansi untuk Bisnis Menengah, Kecil dan UMKM

Tayang 25 Dec 2024
Diperbarui 6 Jan 2025

Dalam menjalankan bisnis, baik dari skala kecil hingga besar, pengelolaan keuangan yang baik adalah salah satu kunci kesuksesan.

Agar pengelolaan berjalan dengan ideal, maka perlu adanya penerapan siklus akuntansi yang tepat mulai dari mencatat transaksi secara sistematis hingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Oleh karenanya, artikel ini akan memaparkan secara mendalam mengenai contoh siklus akuntansi, terutama bagi bisnis menengah, kecil, dan UMKM, serta bagaimana siklus akuntansi ini dapat diimplementasikan dengan lebih efisien.

Apa Itu Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi mengacu pada sebuah rangkaian proses berulang pada perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan transaksi keuangan.

Siklus ini telah menjadi fondasi dalam penyusunan laporan keuangan yang komprehensif, akurat, dan relevan.

Melalui siklus ini, setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan tercatat dengan jelas, dimulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan akhir.

Tanpa adanya penerapan siklus akuntansi yang tepat, perusahaan akan sulit untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan yang penting dalam membuat keputusan bisnis yang strategis.

Tahapan dalam Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui oleh setiap perusahaan.

Setiap dari tahapan ini berfungsi untuk mencapai tujuan utama dari siklus akuntansi, yaitu:

  1. Memastikan semua transaksi keuangan dicatat dengan benar
  2. Mengklasifikasikan informasi keuangan dengan tepat, dan
  3. Melaporkan kinerja keuangan secara menyeluruh dan akurat.

Untuk mencapai tujuan ini, maka ada beberapa langkah yang perlu dilewati, berikut tahapan siklus akuntansi yang ideal, mulai dari:

1. Identifikasi Transaksi

Setiap transaksi yang terjadi dan berkaitan dengan perusahaan harus direkam dengan detail dan dibuktikan dengan dokumen pendukung transaksi.

2. Analisis Transaksi

Setelah transaksi berhasil didokumentasikan dengan baik, maka analisis dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap performa keuangan perusahaan.

3. Pencatatan dalam Jurnal Umum

Pencatatan yang telah sesuai dengan standar pendokumentasian kemudian akan dicatat ke dalam jurnal umum sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

4. Posting ke Buku Besar

Setelah jurnal diselesaikan, transaksi akan dipindahkan ke buku besar untuk merekam dan mengklasifikasikan berdasarkan saldo akun yang relevan.

5. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo disusun untuk memastikan bahwa semua aspek dan komponen dalam keuangan telah terpenuhi serta memastikan bahwa jumlah debet dan kredit seimbang.

6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Memindahkan saldo dan melakukan penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum tercatat atau belum diposting dengan benar.

7. Penyusunan Laporan Keuangan

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi dan paling kompleks adalah penyusunan laporan keuangan.

Laporan keuangan yang dibuat mulai dari neraca, laba rugi, posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.

8. Jurnal Penutup

Setelah laporan berhasil disiapkan, tahapan penutupan dilakukan untuk mengakhiri periode akuntansi dan memulai periode baru.

Jangan lupa untuk menutup rekening nominal karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aliran sumber yang terjadi pada periode berjalan.

Contoh Siklus Akuntansi Secara Umum

Untuk memudahkan Anda dalam memahami siklus akuntansi secara umum dalam konteks bisnis kecil, menengah, dan UMKM.

Berikut terdapat studi kasus pada sebuah perusahaan jasa.

1. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum

Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal umum sesuai dengan prinsip debit dan kredit yang berlaku.

Berikut adalah contoh pencatatannya dalam jurnal umum.

Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Maret 2024 Penjualan layanan kepada Klien A Piutang Usaha Rp10.000.000 Pendapatan Jasa Rp10.000.000
5 Maret 2024 Pembayaran gaji karyawan Beban Gaji Rp3.000.000 Kas Rp3.000.000
10 Maret 2024 Pembelian perangkat lunak pemasaran Aset Tetap Rp2.500.000 Kas Rp2.500.000
15 Maret 2024 Penerimaan pembayaran dari Klien A Kas Rp10.000.000 Piutang Usaha Rp10.000.000

2. Pemindahan ke Buku Besar

Setelah pencatatan transaksi di jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan informasi ke akun yang relevan pada buku besar.

Misalnya memidahkannya ke akun piutang usaha:

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
1 Maret 2024 Penjualan layanan kepada Klien A Rp10.000.000 Rp10.000.000
15 Maret 2024 Penerimaan pembayaran dari Klien A Rp10.000.000

Atau pada akun kas:

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
5 Maret 2024 Pembayaran gaji karyawan Rp3.000.000 Rp(3.000.000)
10 Maret 2024 Pembelian perangkat lunak pemasaran Rp3.000.000 Rp(5.500.000)
15 Maret 2024 Penerimaan pembayaran dari Klien A Rp10.000.000 Rp4.500.000

3. Menyusun Neraca Saldo

Setelah memindahkan data transaksi ke buku besar, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit seimbang.

Akun Debit Kredit
Piutang Usaha Rp10.000.000
Kas Rp4.500.000
Aset Tetap Rp2.500.000
Pendapatan Jasa Rp10.000.000
Beban Gaji Rp3.000.000

4. Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi (misalnya, pada akhir bulan Maret), perusahaan perlu melakukan penyesuaian untuk transaksi yang belum tercatat.

Misalnya, apabila terdapat pendapatan yang belum diterima atau beban yang belum dibayar.

Namun, pada contoh ini tidak ada penyesuaian yang perlu dilakukan.

5. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah tahapan penyesuaian, langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari laporan laba rugi dan neraca.

Contoh laporan laba rugi yang bisa dibuat adalah sebagai berikut.

Keterangan Jumlah (Rp)
Pendapatan Jasa Rp10.000.000
Beban Gaji Rp3.000.000
Laba Bersih Rp7.000.000

Keterangan:

  • Pendapatan jasa didapatkan dari hasil penjualan layanan kepada klien A, sementara beban gaji adalah biaya yang keluar untuk membayar karyawan.

Untuk contoh neracanya akan tercatat sebagai berikut:

Aset Jumlah (Rp)
Aset Lancar
Kas Rp4.500.000
Piutang Usaha
Aset Tetap Rp2.500.000
Jumlah Aset Rp7.000.000
Kewajiban dan Ekuitas
Ekuitas Pemilik Rp7.000.000
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Rp7.000.000

6. Penutupan

Pada akhir periode akuntansi, akun-akun pendapatan dan beban akan ditutup untuk memulai periode akuntansi yang baru.

Dalam hal ini, pendapatan jasa dan beban gaji akan dipindahkan ke akun ekuitas.

Akun Debit Kredit
Pendapatan Jasa Rp10.000.000
Beban Gaji Rp3.000.000
Ekuitas Pemilik Rp7.000.000

Setelah penutupan dilakukan, laporan keuangan periode berikutnya akan dimulai dengan saldo ekuitas baru yang mencerminkan laba yang diperoleh pada periode sebelumnya.

Pentingnya Siklus Akuntansi untuk Bisnis

Menerapkan siklus akuntansi yang tepat tidak hanya dirasakan oleh kepentingan internal saja, melainkan juga untuk kepentingan eksternal seperti laporan pajak, hubungan dengan investor, dan kepercayaan pelanggan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa siklus akuntansi itu penting, yaitu:

1. Menjaga Transparansi Keuangan

Perusahaan dapat menunjukkan secara transparan bagaimana aliran uang terjadi, di mana penting dalam membangun kepercayaan dengan stakeholder bisnis seperti investor, kreditor, dan pemerintah.

2. Mendukung Pengambilan Keputusan

Informasi keuangan yang diperoleh memungkinkan pemilik bisnis dan manajer untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik.

Misalnya, dengan melihat laporan laba rugi, pemilik bisnis dapat menilai apakah perusahaan sedang mengalami profitabilitas atau tidak.

3. Memenuhi Kewajiban Perpajakan

Perusahaan pada berbagai skala termasuk UMKM memeliki kewajiban untuk melaporkan pajaknya dengan benar.

Oleh karenanya, memiliki siklus akuntansi yang baik dapat memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan.

4. Memonitor Kinerja Keuangan

Jika dapat berjalan dengan ideal, siklus akuntansi dapat membantu memonitor kinerja keuangannya secara berkala dengan menghasilkan gambaran jelas mengenai posisi keungan, termasuk likuiditas dan solvabilitasnya

5. Akuntabilitas yang Lebih Tinggi

Siklus akuntansi memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan jelas dan dapat diaudit. Ini berarti bahwa setiap tindakan keuangan yang dilakukan perusahaan dapat dilacak, divalidasi, dan diperiksa, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat akuntabilitas perusahaan.

Akuntabilitas ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya, sekaligus meminimalisir potensi kesalahan atau penyalahgunaan dana.

Tips Mempermudah Siklus Akuntansi

Bagi UMKM khususnya bisnis kecil dan baru merintis, tentu siklus akuntansi bisa terasa rumit dan akan memakan banyak waktu.

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa tips dalam mempermudah penerapannya, mulai dari:

1. Menggunakan Aplikasi Akuntansi

Salah satu cara terbaik untuk menjalankan siklus akuntansi yang cepat adalah dengan mengadopsi aplikasi akuntansi.

Dengan berinvestasi pada aplikasi akuntansi, seperti Mekari Jurnal, mungkinkan Anda untuk secara otomatis mencatat transaksi dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat dengan waktu yang cepat dan tenaga yang lebih sedikit.

2. Manfaatkan Fitur Laporan Keuangan Otomatis

Fitur laporan keuangan otomatis pada software akuntansi memungkinkan Anda untuk dengan mudah menghasilkan laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas hanya dalam beberapa klik.

Hal ini dapat sangat membantu terutama bagi pemilik bisnis kecil yang kekurangan sumber daya manusia seperti pengelola keuangan.

3. Pelatihan dan Pembelajaran Akuntansi

Bagi Anda yang masih terbatas dalam memiliki wawasan di bidang akuntansi, maka mendalaminya merupakan langkah yang bisa Anda mulai terlebih dahulu.

Anda bisa mulai mengikuti pelatihan akuntansi atau menyewa seorang akuntan untuk membantu mempercepat pemahaman dan penerapan siklus akuntansi dengan tepat.

4. Automatisasi Pengingat untuk Penyesuaian

Jika ditelusuri lebih dalam, terdapat fitur automasi pengingat khusus untuk pencatatan transaksi dan penyesuaian dan bisa sangat berguna.

Melalui notifikasi pengingat otomatis ini, Anda tidak akan melewatkan transaksi penting atau pengakuan pendapatan yang belum diterima.

Berdasarkan hal tersebut, bisa dilihat bahwa peran aplikasi akuntansi seperti Mekari Jurnal memberikan dampak besar dalam pertumbuhan bisnis UMKM dalam mengadopsi siklus akuntansi yang tepat.

Berbagai tantangan yang ditemui ketika menerapkan siklus akuntansi tanpa bantuan teknologi bisa teratasi dengan mudah.

Melalui hal itu juga, baik pihak internal maupun stakeholder perusahaan juga merasa senang karena bisnis terus bertumbuh dengan baik.

Jangan sampai tertinggal dengan kompetitor bisnis Anda, daftarkan segera dan tingkatkan pengelolaan keuangan Anda menjadi semakin efektif!

Coba Mekari Jurnal untuk Mengelola Keuangan Bisnis Anda dengan Lebih Cepat dan Akurat!

 

 

 

Referensi:

Daskera, “Accounting Cycle – Definition & Examples for Business”.

Detikjabar, “Siklus Akuntansi Adalah: Pengertian, Tahapan, dan Contohnya”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami