Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur: Panduan untuk Pemula Pada artikel ini akan menjabarkan mengenai contoh siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur beserta template yang bisa diunduh! Seluruh perusahaan memiliki kebutuhan akan pengelolaan akuntansi yang terstruktur, akurat, dan dapat dipertanggung jawabkan. Sebagian besar prinsip dasar akuntansi yang diterapkan tetap sama, namun perusahaan manufaktur menghadapi tantangan yang lebih kompleks dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Oleh karenanya, bagi sebagian besar pelajar atau akuntan pemula yang ingin mendalami konteks ini perlu waktu untuk memahaminya dengan baik. Untuk membantu Anda, artikel ini akan memberikan panduan yang lebih praktis mengenai pembuatan siklus akuntansi dalam perusahaan manufaktur! Download Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur dalam Format Excel di Sini! Apa Itu Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur? Dari konteks akuntansi, siklus akuntansi perusahaan manufaktur mengacu pada serangkaian prosedur kegiatan perusahaan untuk mencatat, mengelola, dan menyajikan informasi keuangan mereka dengan sistematis dan terstruktur. Perusahaan manufaktur sendiri adalah salah satu jenis perusahaan yang berfokus dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi melalui serangkaian proses produksi. Kompleksitas kegiatan operasional tersebut mempengaruhi pengelolaan keuangan yang lebih rumit jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau perdagangan. Ada beberapa komponen dan akun tambahan, seperti pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung, pemeliharaan mesin produksi, dan biaya overhead pabrik. Untuk penjelasan yang lebih komprehensif mengenai hal ini, Anda dapat membaca artikel Mengenal Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Untuk tahapannya sendiri dalam satu tahun periode akuntansi secara bertahap: 1. Penerimaan Dokumen Transaksi Transaksi yang terjadi membutuhkan dokumen sebagai bukti sah. Beberapa contoh bukti transaksi yang sering ditemui seperti purchase requisition, purchase order, atau invoice. Menyimpan dan mendokumentasikan bukti ini penting untuk proses pencatatan dan pelaporan dalam laporan keuangan. 2. Penjurnalan Setelah dokumen transaksi diterima, informasi tersebut akan direkam ke dalam jurnal akuntansi yang terbagi menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal khusus berfungsi untuk mencatat transaksi yang lebih rinci, seperti data vendor. 3. Posting ke Buku Besar Pencatatan yang sudah tercantum dalam jurnal kemudian akan dipindahkan ke dalam buku besar. Buku besar ini berfungsi sebagai tempat untuk merangkum seluruh transaksi yang telah tercatat. Pencatatan transaksi akan dicatat berdasarkan akun yang relevan, seperti kas, piutang usaha, utang usaha, dan biaya. 4. Penyusunan Neraca Saldo Neraca saldo digunakan untuk memastikan bahwa nilai saldo debit dan kredit dalam seluruh akun sudah seimbang, sehingga jika terjadi kesalahan dapat terlihat melalui neraca saldo ini. 5. Pembuatan Jurnal Penyesuaian Penyesuaian transaksi yang belum tercatat atau membutuhkan pembaruan akan tercatat lebih dulu pada jurnal ini. Umumnya jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur akan berkaitan dengan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Penyesuaian ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang akurat. 6. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Tahapan ini dilakukan untuk menyusun ulang neraca saldo untuk pencatatan saldo akun yang sudah diperbarui. Hal ini penting karena akan menjadi dasar utama dalam penyusunan laporan keuangan. 7. Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan neraca saldo dan buku besar yang telah disusun, laporan keuangan perusahaan dapat memulai tahap penyusunan. Beberapa laporan keuangan yang penting untuk disusun oleh perusahaan manufaktur adalah laporan laba rugi, arus kas, posisi keuangan, dan perubahan modal. 8. Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pada bagian penyusunan laporan keuangan akan terdapat bagian CALK yang berisikan informasi tambahan mengenai angka-angka yang muncul dalam laporan keuangan. 9. Penyusunan Jurnal Penutupan Pada akhir periode akuntansi, penyusunan jurnal penutupan dilakukan untuk menutup akun-akun sementara, seperti pendapatan dan biaya. Tujuannya adalah agar saldo pada akun-akun tersebut menjadi nol pada awal periode selanjutnya, dan perusahaan manufaktur memulai kembali siklus akuntansinya. 10. (Opsional) Penyusunan Jurnal Pembalik Ini adalah langkah alternatif jika perusahaan perlu membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada periode sebelumnya. Tujuan dari hal ini adalah untuk menghindari pencatatan yang ganda atau keliru di periode berikutnya. Simak Lebih Lanjut: Jurnal Pembalik: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Transaksi Komponen Utama Akuntansi Perusahaan Manufaktur Terdapat beberapa komponen yang perlu Anda ketahui dengan baik. Komponen ini akan menjadi jenis akun yang biasa akan ditemukan dalam mencatat transaksi pada perusahaan manufaktur. Pada bagian persediaan, terdapat: Bahan Baku, yaitu bahan yang digunakan langsung dan menjadi fondasi dalam proses produksi, seperti logam, plastik, atau kain. Barang Dalam Proses (Work In Progress/WIP), adalah barang yang masih dalam tahap produksi dan belum selesai. Barang Jadi akan mengacu pada produk yang sudah selesai diproduksi dan siap untuk diperjualbelikan Kemudian pada bagian produksi, terdapat: Biaya Bahan Baku adalah anggaran biaya yang keluar untuk pengadaan bahan baku. Biaya Tenaga Kerja Langsung mengacu pada komponen biaya yang keluar sebagai upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Biaya Overhead Pabrik adalah biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya listrik, pemeliharaan mesin, dan biaya administrasi pabrik. Rumus-Rumus Penting Ada dua rumus penting yang biasa digunakan dalam pengelolaan siklus akuntansi perusahaan manufaktur, antara lain: Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik. Harga Pokok Produksi (HPP) = Biaya Produksi + Barang Dalam Proses Awal – Barang Dalam Proses Akhir. Kedua rumus perhitungan ini biasanya akan membantu dalam menghitung biaya produksi secara akurat dalam proses manufaktur. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Untuk memudahkan Anda dalam memahami bagaimana siklus akuntasi pada perusahaan manufaktur, simak studi kasus di bawah ini. PT Textile Abadi adalah perusahaan manufaktur tekstil skala besar yang memproduksi kain untuk kebutuhan industri fashion dan rumah tangga. Perusahaan ini memiliki aktivitas utama berupa pembelian bahan baku, produksi, pembayaran gaji karyawan, dan penjualan grosir. Adapun transaksi di bulan Januari 2024 adalah sebagai berikut: Pembelian Bahan Baku: Pada 5 Januari 2024, PT Textile Abadi membeli bahan baku berupa kapas dan pewarna kain senilai Rp 1.500.000.000 secara kredit dari PT Mitra Bahan. Pembayaran Gaji Karyawan: Pada 25 Januari 2024, perusahaan membayar gaji karyawan pabrik senilai Rp 600.000.000. Alokasi Biaya Overhead Pabrik: Selama bulan Januari, biaya overhead pabrik seperti listrik, air, dan perawatan mesin diakui sebesar Rp 250.000.000. Penjualan Grosir: Pada 30 Januari 2024, PT Textile Abadi menjual kain secara grosir kepada PT Toko Fashion senilai Rp 2.000.000.000 dengan pembayaran sebagian tunai Rp 1.200.000.000 dan sisanya secara kredit. Untuk siklus akuntansi yang dibuat berdasarkan transaksi tersebut, bisa Anda lihat dalam: Download Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur dalam Format PDF di Sini! Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan Lain Dalam pengelolaannya, siklus akuntansi dalam perusahaan manufaktur memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan perusahaan jasa atau perdagangan, seperti memiliki beberapa akun tambahan: Akun persediaan barang dalam proses (WIP), adalah barang yang masih dalam proses produksi. Biaya overhead pabrik, adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produk, namun diperlukan untuk mendukung proses produksi. Selain itu, juga ada perbedaan pada: Proses penilaian persediaan yang lebih kompleks karena melibatkan barang mentah hingga barang jadi. Format metode akuntansi yang digunakan umumnya menggunakan cara akrual. Bagaimana Software Akuntansi Membantu? Bagi perusahaan manufaktur, pengelolaan akuntansi bisa lebih kompleks dan menemukan banyak tantangan daripada jenis perusahaan lain manapun. Tantangan ini disertai dengan berbagai risiko tambahan jika metode pengelolaan yang masih dilakukan secara manual. Oleh sebab itu, software akuntansi bisa menjadi solusi untuk membantu dalam mengelola siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur, seperti Mekari Jurnal. Mekari Jurnal adalah aplikasi akuntansi yang dapat membantu perusahaan manufaktur untuk mengelola seluruh aktivitas akuntansi secara menyeluruh dibantu dengan sistem berbasis otomatis. Tiga komponen fitur unggulan yang bisa dirasakan oleh perusahaan manufaktur, seperti: Fitur pencatatan dan pembukuan otomatis sehingga dapat mengurangi kesalahan manusia dan memakan waktu yang lebih cepat. Fitur supply chain management di mana terdapat dukungan pengelolaan inventaris, produksi, dan pergudangan dan pengelolaannya yang terintegrasi langsung dengan fitur akuntansi. Fitur laporan keuangan yang telah terintegrasi dengan pembukuan digital Mekari Jurnal untuk menghitung biaya produksi dan laporan keuangan secara efisien. Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional serta transparansi laporan keuangan. Itulah penjelasan selengkapnya mengenai panduan akuntansi bagi pemula yang disertai contoh siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur. Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba, silahkan daftarkan perusahaan Anda segera dan rasakan pertumbuhan bisnis yang signifikan! Coba Mekari Jurnal Gratis untuk Mempermudah Akuntansi Perusahaan Manufaktur Anda! Referensi: Chron, “Accounting Process for a Manufacturing Company”. MRP, “Manufacturing Accounting – A Simple Guide”.