Daftar Isi
5 min read

Cloud Computing: Cari Tahu Definisi dan Sejarah Kehadirannya

Tayang 21 Jul 2020
Diperbarui 15 Jan 2024

Ketika mendengar istilah ‘Cloud Computing’ atau ‘Komputasi Awan’, sebagian masyarakat yang awam terhadap teknologi tentu kebingungan mengartikannya. Maka itu, cari tahu definisi dan sejarah kehadiran Cloud Computing, baik di dunia maupun di Indonesia. 

Bukan tanpa sebab, para pelaku bisnis perlu mengetahui definisi dan sejarah kehadiran Cloud Computing karena berfungsi untuk mendorong perkembangan kinerja bisnis.

Baca Juga : Cloud Computing dan Perannya Dorong Pertumbuhan Bisnis Anda

Pengertian Cloud Computing

Cloud Computing dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Komputasi Awan. ‘Komputasi’ diterjemahkan sebagai gabungan pemanfaatan teknologi komputer, sedangkan ‘Awan’ merupakan metafora dari pengembangan infrastruktur berbasis internet.

Secara harfiyah, definisi Cloud Computing diartikan sebagai kumpulan seperangkat teknologi yang biasanya membentuk lingkungan cloud. Namun Rountree, Derrick; Castrillo, 2014 menilai kumpulan teknologi tersebut bukan inti dari Cloud Computing.

Cloud Computing merupakan gaya komputasi baru di mana sumber daya yang terukur secara dinamis dan sering kali menggunakan konsep virtualisasi yang disediakan oleh provider dengan memanfaatkan media internet. 

Secara konsep, definisi Cloud Computing berarti menyimpan dan mengakses data dan program melalui internet dari lokasi berbeda atau menggunakan komputer dari hard drive komputer kita. Syarat utama dalam konsep Cloud Computing adalah kehadiran internet untuk mengakses data.

Menurut K. Chandrasekara pada 2018, dengan menggunakan Cloud Computing, Anda bisa mengakses data atau program di mana saja, kapan saja, dan dengan perangkat apapun.

Menurut Sullivan pada 2009 dalam ‘The Definitive Guide to Cloud Computing’, Cloud Computing merupakan model pemberian layanan teknologi informasi untuk pengguna secara fleksibel dengan server virtual, skalabilitas besar, dan manajemen layanan. Layanan teknologi informasi ini dapat digunakan oleh organisasi untuk mempermudah menjalankan proses bisnisnya. 

Herwin Anggeriana pada 2011 dalam Jurnal ‘Cloud Computing: Komputasi Awan’ menilai Cloud Computing merupakan tren baru di bidang komputasi terdistribusi di mana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet. 

Pengguna Cloud Computing dapat mengakses layanan dari berbagai perangkat seperti PC, laptop, bahkan smartphone tanpa perlu memiliki infrastruktur fisik lain. Pengguna hanya perlu menyewa ‘infrastruktur virtual’ dari penyedia pihak ketiga. 

Provider TI memberikan layanan kepada pengguna platform Cloud Computing dengan pembayaran berdasarkan penggunaan. Data-data di dalam layanan tersebut disimpan di banyak server cloud dan kumpulan server membentuk data center.

sejarah akuntansi

Sejarah Kehadiran Teknologi Cloud

Berdasarkan sejarahnya, Cloud Computing merupakan hasil evaluasi bertahap. Konsep penggabungan computing resources melalui jaringan global disebut-sebut berawal pada tahun 1960-an seiring dengan kemunculan ‘Intergalactic Computer Network’ oleh JCR Licklider. 

Ia juga bertanggung jawab atas pembangunan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) tahun 1969. Saat itu ia memiliki cita-cita bahwa seluruh manusia di dunia seharusnya bisa terhubung dan mengakses program dan data dari sarana manapun dan di manapun. 

Namun pandangan lain diungkapkan Herwin Anggeriana dalam bukunya ‘Cloud Computing: Komputasi Awan’. Menurut dia, hal yang mendasari konsep Cloud Computing berawal pada 1960-an.

Saat itu, John McCarthy, Pakar Komputasi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang juga dikenal sebagai salah satu pionir kecerdasan buatan menyampaikan gagasan bahwa “suatu hari nanti jaringan komputasi akan menjadi infrastruktur publik, sama halnya seperti listrik dan telepon.” 

Baca Juga : Kenali 6 Model Cloud yang Bisa Dipakai UKM untuk Hadapi Krisis

Dalam perkembangannya, Cloud Computing sebenarnya tumbuh bersama internet dan web. Terlihat bahwa pendorong utama teknologi komputasi ialah adanya revolusi internet. 

Pada era 1990-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas lebih baik, tapi biaya lebih rendah. Untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka menggunakan bandwidth jaringan, lalu menggunakan simbol awan sebagai petunjuk titik demarkasi antara provider dan pengguna. Pada dasarnya, Komputasi Awan memperluas batas untuk menutup server serta infrastruktur jaringan. 

Sampai akhirnya pada 1995, Larry Ellison, Pendiri Oracle memunculkan ide Network Computing sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai Desktop Computing dengan Windows 95. 

Ellison menawarkan ide bahwa pengguna tidak membutuhkan software sistem operasi yang dijejalkan ke dalam PC mereka, melainkan dengan Network Computing sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya inovasi itu lenyap karena kualitas jaringan komputer yang belum memadai, dan pengguna kembali memilih PC desktop.

Seiring perkembangan performa jaringan komputer pada akhir 1990-an, lahir konsep penerus Network Computing yaitu Application Service Provider (ASP) yang menawarkan akses program aplikasi tertentu melalui web. Faktor pendorong kemajuan konsep ini adalah munculnya berbagai layanan hosting dan bahasa pemrograman berbasis web. 

Sampai akhirnya muncul terobosan baru bernama Cloud Computing yang tak bergantung pada sistem operasi tertentu, melainkan hanya perlu mengakses internet dan menuju alamat situs untuk menjalankan program yang dibutuhkan. 

Popularitas Komputasi Awan semakin menjulang saat munculnya layanan dalam bentuk software as a service (SaaS) Salesforce.com pada tahun 1999. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) ini dianggap sebagai pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui Internet. 

Perkembangan berikutnya pada 2005 Amazon Web Services meluncurkan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), Google App Engine, dan IBM Blue Cloud Initiative. Jadi, terdapat situs layanan web yang di komersialkan dan memungkinkan individu atau perusahaan kecil untuk menyewa server agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.

di Indonesia, terdapat pula pemain-pemain besar yang menjalankan bisnis berbasis Cloud Computing, seperti perusahaan milik pemerintah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Telkom menyediakan layanan Cloud Computing untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Perusahaan nasional lain yang menyediakan layanan Software as a Service (SaaS) berbasis Cloud Computing adalah Mekari. Perusahaan memiliki 3 produk unggulan yakni, software akuntansi online Jurnal, software payroll and HR Talenta, dan software lapor dan bayar pajak Klikpajak. 

Software berbasis cloud Mekari Jurnal merupakan pilihan tepat bagi Anda yang membutuhkan bantuan pengelolaan laporan keuangan dengan lebih mudah dan praktis. Jurnal juga menyediakan berbagai fitur pendukung bisnis yang mampu mendorong perkembangan usaha Anda. 

Cari tahu selengkapnya mengenai produk software akuntansi Jurnal! Cukup ketuk banner di bawah ini untuk mendapatkan promo kesempatan meraih diskon 20% untuk free trial 14 days dan 2x training dengan minimal subscribe 6 bulan!

Banner Blog

Kategori : Other
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal