Daftar Isi

Faktur Penjualan Kredit: Pengertian, Komponen, dan Contoh

Tayang 16 Sep 2020
Diperbarui 14 Mei 2025
Di tulis oleh: Author Avatar Desy

Faktur penjualan kredit merupakan bukti sah yang diterbitkan setelah terjadinya transaksi secara kredit atau cicilan. Dokumen ini memiliki peran penting dalam dunia bisnis, terutama untuk memenuhi kelengkapan administrasi yang diperlukan dalam pembuktian transaksi keuangan perusahaan.

Faktur penjualan juga memegang peranan penting dalam hubungan bisnis, baik antara individu dan organisasi maupun antarorganisasi. Hal ini karena faktur memiliki kekuatan legal sebagai bukti jumlah transaksi yang terjadi, sehingga dapat digunakan sebagai alat pendukung dalam aspek finansial dan administratif.

Penjelasan lebih rinci mengenai faktur penjualan kredit dapat Anda temukan di blog Mekari Jurnal, di sini!

Key Highlights
  • Faktur penjualan kredit adalah alat bukti transaksi yang sah dan terbit setelah terjadi transaksi secara kredit.
  • Faktur berguna sebagai dasar hukum yang bisa menjadi acuan menghindari kerugian dari barang/jasa yang belum diterima atau transaksi yang tidak terjadi dengan sempurna.
  • Mekari Jurnal menyederhanakan proses bisnis Anda dengan menawarkan kemudahan pembuatan faktur penjualan, sekaligus mengoptimalkan pembukuan usaha secara efisien.

Apa yang Dimaksud dengan Faktur Penjualan Kredit?

Dalam dunia ekonomi, terdapat bukti transaksi yang dikenal sebagai faktur penjualan. Secara umum, faktur penjualan merupakan dokumen sah yang digunakan sebagai bukti terjadinya transaksi.

Namun, jika berfokus pada faktur penjualan kredit, ini adalah dokumen komersial yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli untuk mencatat transaksi penjualan barang atau jasa, di mana pembayaran akan dilakukan di kemudian hari, baik secara kredit maupun cicilan.

Baca juga: Commercial Invoice: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Kenapa Faktur Penjualan Kredit Penting?

7 Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya

Faktur penjualan adalah fondasi penting dari setiap transaksi komersial. Tanpa faktur, akan sulit untuk membuktikan terjadinya penjualan, melakukan penagihan, mencatat keuangan dengan benar, dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dokumen ini menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam hubungan bisnis antara penjual dan pembeli.

1. Faktur Penting bagi Penjual

Lebih jelasnya, berikut adalah alasan mengapa faktur penjualan penting bagi penjual:

  • Bukti Transaksi yang Sah: Faktur merupakan dokumen legal yang mencatat secara resmi terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa. Ini menjadi bukti konkret atas kesepakatan antara penjual dan pembeli.
  • Penagihan Pembayaran: Faktur berfungsi sebagai permintaan pembayaran yang jelas dan terstruktur kepada pembeli. Di dalamnya tercantum rincian barang/jasa, harga, dan jumlah yang harus dibayar.
  • Dasar Pencatatan Akuntansi: Faktur menjadi sumber utama informasi untuk mencatat pendapatan penjualan dalam pembukuan atau sistem akuntansi perusahaan. Ini penting untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
  • Pengelolaan Piutang Usaha: Khusus untuk penjualan kredit, faktur menjadi dasar untuk mencatat dan melacak piutang usaha (uang yang masih terutang oleh pelanggan). Ini membantu dalam pengelolaan arus kas dan penagihan.
  • Analisis Penjualan: Data dari faktur dapat dianalisis untuk memahami tren penjualan, produk atau layanan terlaris, dan perilaku pembelian pelanggan. Informasi ini penting untuk pengambilan keputusan strategis.
  • Kepatuhan Pajak: Faktur seringkali diperlukan sebagai dokumen pendukung dalam pelaporan dan pembayaran pajak penjualan (misalnya, PPN).

2. Faktur Penting bagi Pembeli

Sedangkan, bagi pembeli, berikut alasan mengapa faktur penjualan kredit hadir sebagai bukti transaksi:

  • Bukti Pembelian: Faktur menjadi bukti bahwa pembeli telah melakukan pembelian barang atau jasa dari penjual.
  • Verifikasi Pesanan: Pembeli dapat menggunakan faktur untuk memverifikasi apakah barang atau jasa yang diterima sesuai dengan pesanan.
  • Klaim Garansi atau Pengembalian: Faktur seringkali diperlukan sebagai bukti pembelian saat mengajukan klaim garansi atau proses pengembalian barang.
  • Pengajuan Penggantian Biaya (Reimbursement): Dalam konteks bisnis, karyawan yang melakukan pembelian atas nama perusahaan memerlukan faktur untuk mengajukan penggantian biaya.
  • Kepatuhan Pajak: Faktur pembelian dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklaim kredit pajak masukan (khusus untuk PKP).

Fungsi Faktur Penjualan Kredit

Faktur penjualan kredit memiliki fungsi yang sangat penting dalam transaksi bisnis yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

  • Bukti Transaksi Kredit yang Sah: Faktur ini merupakan dokumen resmi yang mencatat terjadinya penjualan barang atau jasa secara kredit antara penjual dan pembeli. Ini menjadi bukti legal atas kesepakatan mengenai barang/jasa, harga, dan jangka waktu pembayaran.
  • Penagihan Pembayaran di Masa Depan: Faktur kredit berfungsi sebagai dasar bagi penjual untuk menagih pembayaran kepada pembeli sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati. Dokumen ini mengingatkan pembeli akan kewajiban pembayarannya.
  • Dasar Pencatatan Piutang Usaha: Bagi penjual, faktur penjualan kredit adalah dokumen utama untuk mencatat timbulnya piutang usaha. Ini krusial untuk pengelolaan arus kas dan pelaporan keuangan.
  • Pengendalian Kredit: Faktur kredit membantu penjual dalam mengelola risiko kredit. Dengan mencatat setiap penjualan kredit, penjual dapat memantau batas kredit pelanggan dan riwayat pembayaran.
  • Referensi untuk Penagihan Lanjutan: Jika pembayaran melewati jatuh tempo, faktur kredit menjadi referensi penting untuk proses penagihan lebih lanjut, termasuk pembuatan surat tagihan atau tindakan lainnya.
  • Dasar Hukum: Dalam kasus sengketa pembayaran, faktur penjualan kredit dapat digunakan sebagai bukti hukum untuk mendukung klaim penjual atas pembayaran yang belum diterima.

Apa saja Komponen dalam Faktur Penjualan Kredit?

Faktur penjualan kredit memiliki beberapa komponen penting yang memberikan informasi lengkap mengenai transaksi penjualan yang pembayarannya ditangguhkan. Berikut adalah komponen-komponen utama yang biasanya tercantum dalam faktur penjualan kredit:

1. Informasi Penjual

Pada bagian informasi penjual, terdapat komponen penting, seperti:

  • Nama Perusahaan/Nama Individu: Nama lengkap badan usaha atau perorangan yang menjual barang atau jasa.
  • Alamat Lengkap: Alamat fisik perusahaan atau individu penjual.
  • Nomor Telepon: Nomor telepon yang dapat dihubungi.
  • Alamat Email: Alamat email untuk korespondensi.
  • Logo Perusahaan (Opsional): Identitas visual perusahaan.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Nomor identifikasi wajib pajak penjual (penting untuk transaksi bisnis dan faktur pajak).

2. Informasi Pembeli

Elemen pada informasi pembeli pada faktur penjualan kredit juga harus mencakup beberapa kategori, di antaranya adalah:

  • Nama Perusahaan/Nama Individu: Nama lengkap badan usaha atau perorangan yang membeli barang atau jasa.
  • Alamat Lengkap: Alamat fisik perusahaan atau individu pembeli (untuk pengiriman dan penagihan).
  • Nomor Telepon: Nomor telepon yang dapat dihubungi.
  • Alamat Email: Alamat email untuk korespondensi.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Opsional, namun penting untuk transaksi B2B dan faktur pajak bagi pembeli PKP.

3. Detail Faktur Penjualan Kredit

Selain detail pelanggan dan pembeli, faktur penjualan kredit juga memberikan informasi mengenai transaksi faktur itu sendiri. Biasanya, elemen ini berguna untuk melacak transaksi yang terjadi. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Nomor Faktur: Nomor unik yang digunakan penjual untuk mengidentifikasi faktur secara spesifik. Nomor ini biasanya berurutan dan penting untuk pelacakan dan referensi.
  • Tanggal Faktur: Tanggal faktur diterbitkan. Tanggal ini penting untuk menentukan periode akuntansi dan awal perhitungan jangka waktu kredit.
  • Tanggal Jatuh Tempo: Tanggal terakhir pembayaran harus diterima oleh penjual. Tanggal ini ditentukan berdasarkan syarat pembayaran kredit yang disepakati.
  • Nomor Pesanan Pembelian (Purchase Order Number – PO Number) (Opsional): Nomor referensi yang diberikan oleh pembeli pada saat pemesanan. Ini membantu menghubungkan faktur dengan pesanan pembelian pembeli.
  • Syarat Pembayaran: Keterangan mengenai jangka waktu kredit, misalnya “Net 30 days” (pembayaran dalam 30 hari setelah tanggal faktur), “2/10, Net 30” (diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jatuh tempo 30 hari), atau ketentuan cicilan.
  • Tanggal Pengiriman (Jika relevan): Tanggal barang dikirimkan.
  • Nomor Pengiriman (Shipping Number/Waybill Number): Nomor resi atau nomor pelacakan pengiriman.

4. Rincian Barang atau Jasa

Selain itu, faktur penjualan kredit juga memuat detail produk atau jasa yang menjadi objek transaksi, pada umumnya memuat informasi berikut:

  • Deskripsi Barang atau Jasa: Penjelasan rinci mengenai setiap barang atau jasa yang dijual.
  • Kuantitas: Jumlah unit barang atau jam/periode jasa yang dijual.
  • Harga Satuan: Harga per unit barang atau per satuan waktu/periode jasa.
  • Jumlah: Hasil perkalian antara kuantitas dan harga satuan untuk setiap item.

5. Ringkasan Keuangan

Di dalam faktur penjualan, informasi penting seperti ringkasan nominal transaksi juga menjadi komponen penting untuk dituliskan. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Subtotal: Total harga barang atau jasa sebelum pajak dan diskon.
  • Diskon (Jika ada): Jumlah potongan harga yang diberikan (bisa dalam persentase atau nilai nominal).
  • Nilai Setelah Diskon: Subtotal dikurangi diskon.
  • Pajak (Jika berlaku): Rincian jenis pajak (misalnya, PPN) dan jumlahnya.
  • Biaya Pengiriman (Jika ada): Biaya yang dikenakan untuk pengiriman barang.
  • Total Tagihan: Jumlah keseluruhan yang harus dibayar oleh pembeli (termasuk subtotal, diskon, pajak, dan biaya-biaya lainnya).

6. Catatan Tambahan (Opsional)

Informasi tambahan atau instruksi khusus terkait pembayaran atau transaksi.

Contoh Faktur Penjualan Kredit

Contoh Faktur Penjualan Kredit

Membuat Faktur Penjualan Lebih Cepat dengan Mekari Jurnal

Mekari Jurnal adalah software akuntansi berbasis cloud yang membantu mempercepat proses transaksi serta pencatatan keuangan perusahaan.

Dengan fitur pembuatan faktur otomatis dan integrasi data penjualan, Mekari Jurnal tidak hanya mempercepat proses penagihan bisnis Anda, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan dalam pembuatan dokumen faktur.

Melalui sinkronisasi data pelanggan dan produk yang akurat, Anda dapat menghemat waktu secara signifikan dalam penyusunan setiap faktur penjualan.

Manfaatkan berbagai fitur unggulan seperti template faktur profesional yang dapat disesuaikan, pengiriman faktur digital, serta pencatatan transaksi otomatis untuk meningkatkan produktivitas tim penjualan dan administrasi Anda.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami