5 min read

Apa Itu Manufacturing Execution System (MES): Definisi, Fungsi, Contoh, dan Studi Kasus Implementasi

Diperbarui
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya
Highlights
  • Sistem MES menjadi alat yang menjebatani antara aktivitas di lapangan (shop floor) dengan manajemen operasional lain di dalam pabrik secara realtime
  • Fungsi utama MES adalah mengendalikan proses produksi, mengumpulkan data real-time, menjaga kualitas, hingga menyediakan catatan digital untuk audit dan pelaporan KPI
  • MES menjadi investasi strategis dalam bisnis manufaktur untuk meningkatkan efisiensi, kinerja, dan kualitas sehingga menjadi pilar penting dalam transformasi digital dan daya saing jangka panjang

Industri 4.0 mendorong bisnis manufaktur untuk mengadopsi teknologi modern ke dalam sistem operasional yang lebih modern.

Salah satu teknologi yang mendukung transformasi digital di pabrik yang efektif adalah penerapan Manufacturing Execution System atau MES.

Keberadaan MES menjadi elemen penting dalam rantai pasokan manufaktur dengan menjembatani kontrol shop floor dengan manajemen operasional lainnya yang terhubung.

Untuk memahami lebih dalam mengenai peran MES dalam perusahaan manufaktur dan pemilik bisnis, simak selengkapnya dalam artikel Mekari Jurnal berikut ini.

Apa itu Manufacturing Execution System (MES)?

Manufacturing Execution System (MES) adalah sistem informasi berbasis perangkat lunak yang dirancang untuk pengelolaan pabrik dalam memantau, mengendalikan, dan mengoptimalkan proses produksi secara real-time.

Sebagai sistem informasi, peran vital sistem ini adalah sebagai penghubung antara sistem-sistem perencanaan yang terdapat di lapangan (shop floor).

Melalui fungsi-fungsinya yang akan lebih lanjut dibahas setelah ini, manajemen dapat mengolah data historis dengan lebih cepat dan dalam, untuk mendukung keputusan strategis yang lebih tepat.

Baca Juga: Pemahaman Lengkap tentang Shop Floor dan Manajemennya dalam Proses Produksi

Fungsi Utama MES

Secara garis besar, fungsi paling vital dari MES adalah menghubungkan seluruh operasional secara real-time.

Hal ini didukung dengan mengumpulkan data mesin, memantau kinerja kerja, mengelola urutan produksi, dan menjamin traceability produk.

Hasil dari inisiasi ini adalah keputusan strategis yang berkembang dari pertanyaan-pertanyaan opeasional kritis, seperti:

  • Di mesin mana?
  • Siapa operatornya?
  • Bagaimana kualitasnya?
  • Apa yang sedang diproduksi sekarang?
  • Apa penyebab downtime?

Berikut adalah beberapa fungsi yang dapat dirasakan oleh bisnis, di antaranya:

  • Mengendalikan proses produksi, melalui penjagaan urutan kerja (routing), mengatur resep produksi, dan memastikan standar operasi dipatuhi di setiap tahapan
  • Mengumpulkan data realtime dari mesin (PLC, sensor), sistem SCADA, dan input operator
  • Menjaga kualitas dengan inspeksi inline, mengelola pengujian kualitas, dan memastikan traceability bahan baku hingga produk jadi
  • Menyimpan catatan digital untuk kebutuhan audit dan menjaga kepatuhan standar industri
  • Menyediakan dasbor KPI industri untuk kebutuhan analisis dan pelaporan berdasarkan historis

Contoh Penerapan MES di Berbagai Industri

1. Dalam Industri Otomatif

Di industri otomotif, siklus produksi berjalan dalam skala masif dengan ribuan komponen dari berbagai pemasok, memberikan aspek kompleksitas yang tinggi.

Oleh karena itu, tantangan terbesarnya berada pada aspek traceability, sinkronisasi lini perakitan, dan konsistensi kualitas.

Bagaimana aplikasi MES bekerja dalam sistem ini:

  • Sistem MES akan mulai mengatur urutan perakitan (assembly line) sehingga setiap kendaraan dirakit dengan urutan dan waktu yang tepat (takt time) dan efektif
  • Operator akan menerima instruksi kerja langsung berbasis digital melalui layar mesin atau tablet, termasuk torque setting, urutan pemasangan baut, hingga parameter pengelasan
  • Setiap komponen diberi barcode atau RFID untuk mencatat asal-usul komponen (supplier, batch, tanggal produksi) dan menautkannya ke unit kendaraan tertentu melalui MES
  • Jika ditemukan masalah di kendaraan yang sudah dikirim, perusahaan bisa langsung menelusuri ke batch komponen yang bermasalah, sehingga recall menjadi terfokus dan tidak semua kendaraan harus ditarik di lapangan

Melalui sistem yang bekerja seperti di atas, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi lini produksi, mendeteksi bottleneck dengan cepat, mencegah risiko recall massal, dan meningkatkan kepercayaan merek.

Baca Juga: Mengintegrasikan AI Kecerdasan Buatan dan IoT dalam Manufaktur: Strategi, Manfaat, dan Tantangan

2. Dalam Industri Farmasi

Industri farmasi bekerja dengan sistem regulasi yang ketat, seperti GMP, BPOM, atau FDA.

Oleh karena itu, jika terjadi kegagalan dalam mendokumentasi atau batch tracking dapat menyebabkan pelarangan distribusi produk.

Bagaimana aplikasi MES bekerja dalam sistem ini:

  • Setiap batch obat diproduksi dengan menggunakan Electronic Batch Record (EBR) yang biasa terdapat pada MES, menggantikan dokumen kertas yang rentan salah input
  • MES memvalidasi takaran bahan baku secara otomatis, sehingga jika terdapat perbedaan dosis, sistem dapat langsung menghentikan proses
  • Sistem merekam setiap langkah produksi secara detail, mulai dari siapa operatornya, kapan proses dilakukan, berapa suhu dan tekanan yang digunakan
  • MES terintegrasi dengan sistem quality management untuk hasil uji stabilitas, sehingga produk tidak bisa dikirim sebelum semua syarat lolos

Melalui pengaplikasian tersebut, bisnis dapat menjaga kepatuhan regulasi dan meminimalisir kesalahan manusia yang dapat berisiko denda atau penarikan izin edar.

3. Dalam Industri Makanan dan Minuman (F&B)

Pada perusahaan berbasis komsumsi seperti F&B, tantangan yang dihadapi berupa dukungan daya simpan terbatas, kontrol kualitas yang ketat, serta kebutuhan kecepatan distribusi.

Hal ini cukup berisiko jika produk tidak melalui uji kualitas dengan ketat dan dapat mempengaruhi reputasi merek.

Oleh karena itu, dalam industri F&B, MES akan bekerja dalam:

  • Sistem akan mengatur batch produksi berbasis FIFO (First In, First Out) sehingga bahan baku yang lebih dulu masuk diprioritaskan
  • Dukungan automasi memantau tanggal kedaluwarsa bahan baku dan menolak penggunaan bahan yang sudah melewati masa pakai
  • MES mencatat setiap batch produk mulai dari bahan mentah, proses pengolahan, hingga produk akhir masuk ke gudang
  • Jika terhadap keluhan pelanggan, sistem melacak dengan cepat produk menggunakan batch bahan baku tertentu
  • MES terhubung dengan sistem manajemen kualitas untuk inspeksi kebersihan, suhu penyimpanan, hingga kadar air

Baca Juga: Kenali Cara Kerja Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman

Kesimpulan

Manufacturing Execution System (MES) menjadi alat vital dalam mendukung transformasi digital dengan mengubah data angka menjadi keputusan nyata pada lantai produksi.

Keberadaan MES mendorong perusahaan dalam meningkatkan berbagai aspek produksi dan bisnis secara signifikan.

Sehingga, pemilik bisnis dalam mempertimbangkan MES sebagai investasi strategis dalam menopang daya saing untuk jangka panjang.

Selain sistem MES untuk mendukung siklus produksi, software manufaktur lain seperti Mekari Jurnal ERP dapat menjadi alternatif selanjutnya yang bisa Anda implementasi.

Jika tertarik, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan tim kami secara gratis melalui tombol di bawah ini! Dapatkan uji coba gratisnya selama 7 hari secara langsung.

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

IBM, “Apa itu sistem eksekusi manufaktur (MES)?”.

MFG Tech Hub, “MES Case Studies and Examples: Notable MES Implementations”.

Kategori : Technology

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami