Panduan Lengkap Tahapan Implementasi Software Manufaktur Highlights Implementasi software ke dalam sistem manufaktur membutuhkan tahapan perencanaan yang sistematis dan masing-masing memiliki peran penting untuk memaksimalkan pemanfaatan yang optimal Dua langkah paling penting adalah mengidentifikasi area yang membutuhkan dukungan sistem dan pemilihan software yang tepat dengan kebutuhan bisnis Pelatihan merupakan langkah yang mendukung percepatan implementasi serta meningkatkan efisiensi pemanfaatan software setelah berhasil diintegrasikan dengan sistem manufaktur Agar tidak salah dalam memilih software manufaktur yang tepat, Mekari Jurnal ERP merupakan solusi modular dan praktis untuk mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis dalam satu sistem terpadu yang dapat menjadi pilihan software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda Adopsi teknologi seperti software atau perangkat lunak menjadi landasan penting untuk mencapai efisiensi optimal khususnya dalam bidang manufaktur. Oleh karena itu, memahami implementasi yang tepat menjadi bagian penting bagi profesional yang bergerak dalam bidang tersebut. Tidak hanya itu, dengan mendalami pemahaman dalam proses ini, perusahaan dapat memastikan keberhasilan implementasi dan memaksimalkan pemanfaatan software. Agar Anda dapat menyelaraskan seluruh fungsi bisnis dalam manufaktur dengan pengeluaran biaya yang optimal, simak tahapan implementasi software manufaktur berikut ini. Tahapan Implementasi Secara tidak langsung, implementasi software baru ke dalam sistem manufaktur diibaratkan seperti membangun jalur produksi baru di dalam perusahaan Anda. Jika pondasinya lemah, seluruh proses dapat merasakan kekurangannya dan dapat terganggu. Oleh karena itu, diperlukan tahapan yang tepat dan komprehensif untuk mendukung implementasi software yang kuat. Untuk panduan lengkap tahapan implementasi software manufaktur yang optimal bisa Anda ikuti sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Tahap pertama dari implementasi software yang paling utama adalah analisis dan memetakan kebutuhan bisnis. Perusahaan perlu terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan menyeluruh untuk menentukan fitur yang dibutuhkan dalam software yang terpilih. Contoh pemetaan kebutuhan dalam manufaktur, misalnya: Kebutuhan perencanaan produksi untuk memastikan kapasitas produksi, jadwal, dan sumber daya terkelola optimal Kontrol kualitas berbasis real-time untuk menjamin standar mutu melalui inspeksi dan pelaporan berkala 2. Pemilihan Software Tahapan ini merupakan bagian yang paling vital karena software yang sudah dipilih akan menjadi bagian dari sistem manufaktur untuk kedepannya. Oleh karena itu, cocokkan kebutuhan bisnis dengan karakteristik dan fitur yang terdapat di dalam software. Ada beberapa tips penting yang bisa Anda simak: Sesuaikan dengan workflow spesifik industri. Misalnya, MES yang berfokus pada kontrol shop floor, atau ERP dengan modul lengkap all-in-one Pertimbangkan opsi kustomisasi vs. platform standar. Kustomisasi memberi fleksibilitas tinggi, namun membutuhkan biaya dan waktu lebih besar Evaluasi vendor berdasarkan rekam jejak mereka dalam mengimplementasikan solusi di sektor serupa. Vendor dengan pengalaman industri yang relevan akan lebih memahami kebutuhan unik manufaktur Anda Salah satu software manufaktur terbaik yang bisa Anda pilih di pasaran ini adalah Mekari Jurnal yang dapat memaksimalkan proses produksi yang tersinkronisasi dengan data keuangan. Baca Juga: Mekari Jurnal ERP: Solusi Akuntansi Terkini untuk Enterprise dan Perusahaan Besar 3. Perencanaan Proyek Anda kemudian dalam menyiapkan tahapan selanjutnya secara sistematis melalui pembentkan tim perencanaan proyek. Tim ini umumnya terdiri dari eksekutif sponsor, manajer proyek, ahli fungsional, dan super-users. Masing-masing memiliki fungsi: Eksekutif sponsor untuk memastikan dukungan strategis dan pendanaan Manajer proyek yang akan memimpin jalannya implementasi Ahli fungsional sebagai seorang praktisi memahami detail proses di tiap departemen Super-users sebagai pengguna kunci yang akan menjadi pelatih internal Untuk langkah perencanaan sendiri, umumnya mencakup: Membentuk jadwal komprehensif dan detail terkait implementasi software dengan durasi antara 6-24 bulan tergantung skala dan kompleksitas proyek Menyusun anggaran, biaya implementasi, biaya pelatihan, dan estimasi biaya tak terduga Menetapkan indikator capaian (milestone) dari setiap tahapan yang direncanakan Baca Juga: Memahami Diagram Sistem Manufaktur Cara Membuatnya 4. Pengujian dan Validasi Tahapan ini berjalan melalui beberapa tingkatan, fungsinya adalah untuk memastikan sistem sudah matang untuk digunakan dan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan. Tingkatan-tingkatan tersebut terdiri dari: Unit testing: menguji fungsi individual tiap modul Integrasi testing: memastikan modul-modul dapat berinteraksi tanpa error User Acceptance Test (UAT): melibatkan pengguna akhir untuk menguji sistem dalam skenario kerja nyata Hasil pengujian dan validasi akan terasa pada saat pengoperasian software sudah berjalan secara penuh, di mana akan meminimalisir berbagai risiko yang tidak terduga atau direncanakan. 5. Pelatihan Pengguna Tahapan ini penting untuk memaksimalkan implementasi dan pemanfaatan software manufaktur secara optimal. Selain alat yang mendukung operasional sistem, sumber daya manusia juga tetap menjadi komponen penting dalam prosesnya. Pengguna (dalam hal ini manajemen dan pekerja lapangan) yang tidak terlatih tentu akan menurunkan efektivitas kinerja software. Pelatihan dapat dilakukan berdasarkan berbagai tingkatan atau departemen. Agar berjalan efektif, ikuti beberapa tips berikut: Dapat melakukan pelatihan sesuai tingkatan pengguna, dari operator hingga manajer. Super-users dari tiap departemen dapat menjadi pelatih internal agar pengetahuan dapat disebarluaskan Menyediakan dokumentasi dan materi pelatihan yang mudah diakses Kelas dapat mengadopsi sesi workshop untuk implementasi langsung secara praktis Baca Juga: Panduan Lengkap tentang Software ERP untuk Manufaktur 6. Implementasi dan Peluncuran Tahap peluncuran dapat dilakukan melalui beberapa strategi, namun sebagian besar perusahaan melakukannya melalui tiga cara ini: Phased adoption: peluncuran dilakukan secara bertahap melalui departemen tertentu, sehingga risiko lebih terkendali Pilot project: dilakukan uji coba di satu lokasi atau unit kerja kecil terlebih dahulu sebelum diperluas cakupannya ke seluruh organisasi Big bang: semua modul dan fungsi diluncurkan secara sekaligus, ini umumnya hanya direkomendasikan jika persiapan dan pengujian benar-benar matang Dalam proses implementasi dan peluncuran, dikenal juga istilah change control di mana setiap perubahan konfigurasi atau prosedur harus dikelola dan didokumentasikan agar tidak mengganggu stabilitas sistem. 7. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan Tahap ini berlangsung ketika software manufaktur sudah beroperasi penuh (go-live) di mana manajemen secara berkala memantau performa sistem. Sesuai tujuannya, tahap evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dilakukan dengan: Memonitoring performa sistem menggunakan KPI terukur, seperti tingkat produktivitas, akurasi data, dan waktu siklus produksi Perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) untuk beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang Dukungan pasca-implementasi seperti laporan berkala, layanan break-fix, dan pembaruan sistem Studi Kasus Berdasarkan panduan implementasi integrasi ERP dalam manufaktur di atas, salah satu perusahaan kosmetik berhasil memaksimalkan pemanfaatannya secara optimal. Melalui integrasi ERP ke dalam sistem manufaktur, perusahaan kosmetik tersebut merasakan: Mengatasi sistem manual yang lambat, berisiko banyak kesalahan, dan data terpecah-pecah (fragmented data) Mengimplementasikan sistem ERP dengan sistem MES dengan otomatisasi AI dan visibilitas real-time Hanya dalam tiga bulan, terjadi peningkatan signifikan dalam kolaborasi antar departemen, efisiensi produksi, dan akurasi perencanaan berkat visibilitas floor shop, work order, dan BOM yang lebih akurat Kesimpulan Tahapan implementasi software manufaktur menjadi langkah yang sistematis, mulai dari analisis kebutuhan hingga evaluasi berkelanjutan. Selain tahap analisis kebutuhan dan potensi bisnis yang penting, memilih software manufaktur yang tepat juga tidak kalah penting. Salah satu aspek fitur yang paling penting dalam perusahaan manufaktur adalah manajemen produksi, inventaris, dan gudang yang datanya terintegrasi mudah dengan akuntansi dan fungsi bisnis lainnya. Seluruh fungsional bisnis ini dapat Anda akses dengan mudah dalam satu platform di Mekari Jurnal. Mekari Jurnal merupakan software ERP modular yang praktis dan dapat disesuaikan dengan industri bisnis agar semakin efektif. Jika tertarik, Anda dapat berkonsultasi dengan tim kami dengan klik tombol di bawah ini, dapatkan uji coba gratisnya! Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Terima kasih, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat! Referensi: Opensourceintegrators.com, “A Comprehensive Guide to Manufacturing ERP Implementation” Top10ERP, “A Guide to ERP Systems for Process Manufacturing”.