Mekari Jurnal
Daftar Isi
12 min read

Struktur Analisis Jurnal dari Pengertian danJenisnya

Tayang 04 Nov 2022
Diperbarui 19 Oktober 2023

Jurnal biasa dikenal sebagai buku catatan kegiatan sehari-hari. Dalam bidang akuntansi, jurnal biasa digunakan untuk istilah catatan transaksi. Sebagai sebuah catatan transaksi, seorang akuntan harus mengetahui struktur analisis jurnal yang baik dan benar.

Struktur analisis jurnal diperlukan agar laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dan lengkap. Sebelum mengetahui struktur analisis jurnal akuntansi, ada beberapa hal yang juga harus diketahui, di antaranya pengertian jurnal dalam akuntansi, jenis-jenis jurnal hingga manfaat analisis jurnal.

struktur analisis jurnal

Apa Itu Jurnal Akuntansi?

Analisis jurnal menjadi bagian penting dalam bidang akuntansi. Sebelum mengetahui struktur jurnal yang baik dan benar, perlu diketahui pula pengertian dari jurnal dalam bidang akuntansi.

Apakah arti dan fungsinya sama seperti jurnal pada umumnya?

Umumnya, jurnal sering dikenal sebagai kumpulan artikel ilmiah yang membahas tentang suatu topik, sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan tertentu. Namun, jurnal dalam akuntansi memiliki pengertian yang sedikit berbeda.

Menurut KBBI, jurnal diartikan sebagai buku catatan harian. Arti lain dari jurnal juga mencakup tentang catatan yang berisi informasi transaksi berdasarkan periode tertentu. Pengertian jurnal ini sesuai dengan arti jurnal dalam akuntansi.

Dapat dikatakan bahwa, jurnal dalam akuntansi merujuk pada catatan semua transaksi seperti pemasukan, pengeluaran, kas atau data lain yang masih berhubungan dengan transaksi keuangan. Jurnal ini disusun secara rutin berdasarkan periode waktu tertentu.

Dengan adanya jurnal, proses transaksi sebuah usaha menjadi lebih terkontrol. Jurnal juga membantu para penggiat usaha untuk mendeteksi kesalahan dalam proses transaksinya. Oleh karena itu, mengetahui struktur jurnal menjadi hal penting yang juga harus diketahui.

Jadi, pengertian jurnal akuntansi adalah sebagai sebuah catatan seluruh transaksi usaha yang dibuat secara rutin sesuai periode waktu tertentu.

Dengan begitu, jurnal akan menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk mengetahui aliran dana hingga untung-rugi perusahaan.

Prinsip Dasar Dalam Jurnal Akuntansi

Agar menghasilkan jurnal yang baik, mengetahui struktur jurnal saja tidak cukup. Hal lain yang juga harus diketahui adalah prinsip dasar yang digunakan dalam membuat jurnal akuntansi.

Prinsip-prinsip dalam menyusun jurnal akuntansi sangat diperlukan agar jenis data dapat dikelompokkan dengan baik. Adapun prinsip yang dibutuhkan dalam menyusun jurnal akuntansi adalah:

1. Identifikasi Bukti Transaksi

Prinsip pertama yang dilakukan untuk menyusun jurnal akuntansi adalah melakukan identifikasi terhadap bukti-bukti transaksi yang sudah dilakukan. Biasanya bukti transaksi bisa berupa nota, kwitansi, memo, faktur dan lain-lain.

Adanya prinsip ini membuat seorang akuntan harus mengelompokkan bukti transaksi sesuai jenis-jenisnya. Bukti-bukti transaksi yang sudah sesuai jenisnya itu kemudian dicatat dalam jurnal, sebelum dianalisis sesuai struktur jurnal yang sesuai.

2. Penggolongan Jenis Transaksi

Prinsip selanjutnya adalah pengelompokkan jenis transaksi. Tidak hanya bukti transaksi, setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan juga harus dikelompokkan sesuai dengan jenis-jenisnya. Adapun jenis-jenis transaksi yang biasa diketahui adalah modal, harta atau utang.

Sebelum melakukan pengelompokkan jenis transaksi, akuntan harus mengetahui hal yang mempengaruhi dalam transaksi. Jika hal-hal tersebut sudah ditentukan, maka transaksi yang dilakukan selanjutnya dapat dikelompokkan sesuai jenisnya.

3. Proses Penambahan dan Pengurangan Akun

Setiap akun dalam semua transaksi yang telah dilakukan, selanjutnya dapat dilakukan proses penambahan atau pengurangan. Kegiatan inilah yang selanjutnya menjadi prinsip dasar dalam menyusun jurnal akuntansi.

4. Penetapan Debit dan Kredit

Prinsip lain yang harus ada dalam penyusunan jurnal akuntansi adalah penetapan debit dan kredit. Hal tersebut dilakukan pada setiap akun sesuai transaksi yang telah dilakukan.

5. Proses Pencatatan

Prinsip selanjutnya adalah proses pencatatan. Hal ini menjadi bagian yang paling penting untuk menghasilkan jurnal yang baik dan lengkap. Setiap transaksi harus dicatat dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi yang telah dilakukan.

Fungsi Dari Jurnal Akuntansi

Secara umum, jurnal akuntansi memiliki fungsi sebagai penyimpan data transaksi. Namun, jurnal akuntansi ternyata tidak hanya berupa buku besar sumber informasi transaksi dalam sebuah perusahaan. Ada beberapa fungsi lain dari jurnal akuntansi, diantaranya:

1. Pencatatan

Seperti yang sudah dijelaskan, jurnal berfungsi sebagai catatan seluruh transaksi dan kegiatan usaha lainnya. Hal-hal yang termasuk dalam catatan tersebut yakni modal, biaya, aset atau harta kekayaan hingga neraca saldo.

Semua data tersebut dicatat dengan lengkap, sehingga jurnal dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik. Jurnal inilah yang selanjutnya dianalisis sesuai struktur jurnal yang sesuai.

2. Analisis

Setiap transaksi yang dilakukan harus dianalisis terlebih dahulu. Hasil analisis dari transaksi inilah yang selanjutnya dimasukkan dalam catatan jurnal akuntansi. Analisis berhubungan dengan proses debit dan kredit dari akun yang terpengaruh proses transaksi.

Saat sebuah perusahaan melakukan proses transaksi, akun transaksi harus dikategorikan dalam kategori debit atau kredit. Analisis transaksi ini juga berhubungan dengan penjumlahan kredit dan debit, pengelompokkan nama akun hingga catatan kredit dan debit.

3. Historis

Jurnal akuntansi juga memiliki fungsi historis, hal ini berhubungan dengan proses pencatatan yang dilakukan setiap hari. Seperti yang telah dijelaskan, setiap transaksi atau kegiatan usaha selalu dicatat dalam jurnal setiap harinya.

Proses pencatatan juga dilakukan berdasarkan dengan hari, tanggal dan bentuk kegiatan atau transaksi yang berlangsung. Oleh karena itu, jurnal dapat mencatat historis atau perjalanan transaksi selama usaha tersebut berlangsung.

4. Informatif

Jurnal juga menjadi sumber informasi untuk perusahaan. Hal tersebut berhubungan dengan adanya proses pencatatan semua transaksi yang telah dilakukan.

Karena memiliki fungsi informatif, jurnal akuntansi akan menjadi dokumen yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan jurnal akuntansi berisi informasi penting perusahaan, bukan hanya berisi informasi untung-rugi, tetapi juga berisi informasi kelemahan dan kekuatan perusahaan.

Mengingat pentingnya fungsi jurnal akuntansi, membuat proses analisis harus dilakukan dengan analisis jurnal yang sesuai. Jika sudah sesuai, informasi yang disimpan oleh jurnal menjadi lebih terpercaya.

5. Instruksi

Melakukan pendebitan dan pengkreditan untuk setiap akun dalam catatan menjadi instruksi yang ada pada jurnal akuntansi. Hal inilah yang menjadikan jurnal juga memiliki fungsi instruksi.

Instruksi untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan berhubungan dengan pencatatan transaksi dalam buku besar. Dalam akuntansi, buku besar menjadi media atau alat untuk mencatat perubahan-perubahan yang ada pada seluruh akun akibat dari transaksi keuangan yang terjadi.

Adanya sistem kredit dan debit yang dilakukan, membuat proses mencatat data ke dalam buku besar lebih mudah untuk dilakukan. Proses inilah yang nantinya akan membuat analisis jurnal sesuai dengan struktur jurnal yang ada.

Jenis-Jenis Dari Jurnal Akuntansi

Untuk menganalisis jurnal sesuai struktur jurnal akuntansi, perlu diketahui terlebih dahulu berbagai jenis dari jurnal akuntansi tersebut. Jurnal-jurnal tersebut dikelompokkan dari jenis transaksi yang dilakukan. Adapun jenis-jenis jurnal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jenis Jurnal Umum

Jurnal umum dapat diartikan sebagai jurnal yang berisi seluruh catatan transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk memberi kemudahan untuk pengelolaan keuangan.

Penyusunan jurnal umum juga bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh transaksi yang dilakukan. Selain itu, penilaian terhadap transaksi hingga dampak dari transaksi juga dapat tercatat dengan adanya jurnal umum ini.

Proses pencatatan jurnal umum dilakukan sesuai dengan tanggal transaksi yang dilakukan. Sehingga, jurnal umum dapat memberikan gambaran dari kegiatan yang dilakukan perusahaan pada setiap harinya.

2. Jenis Jurnal Khusus

Sesuai namanya, jurnal ini berisi catatan dari transaksi khusus yang dilakukan dalam setiap usaha atau bisnis. Biasanya jurnal khusus ini dilakukan oleh perusahaan atau lembaga yang melakukan bisnis dengan skala besar.

Hal tersebut terjadi karena transaksi yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal khusus adalah transaksi yang banyak dan dilakukan secara berulang. Jurnal khusus memiliki empat jenis yang didasarkan pada jenis transaksinya.

Jenis-jenis jurnal khusus tersebut diantaranya jurnal pembelian, penjualan, pemasukan kas dan jurnal pengeluaran kas. Masing-masing jurnal mencatat jenis transaksi sesuai nama jurnalnya, misalnya jurnal pembelian digunakan khusus untuk mencatat seluruh transaksi pembelian.

Adanya jurnal khusus memungkinkan adanya pembagian dalam pekerjaan. Sehingga, untuk menyelesaikan jurnal ini dibutuhkan beberapa orang untuk mengerjakannya.

Meskipun dalam proses penyelesaiannya membutuhkan banyak orang, tetapi adanya jurnal khusus ini memudahkan dalam mencatat transaksi ke buku besar. Sebab, setiap pembayaran atau transaksi yang dicatat pada jurnal khusus menjadi lebih jelas.

3. Jenis Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat saldo pada akun tertentu, dimana jumlah seluruh transaksi dapat terlihat. Tujuan jurnal penyesuaian berhubungan erat dengan prinsip akuntansi, yakni transaksi diubah menjadi metode akrual.

Dalam metode akrual, pendapatan diperoleh dari ketika transaksi terjadi. Itu artinya, semua pengeluaran dan pemasukan dicatat saat transaksi berlangsung, bukan saat uang kas diterima. Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menetapkan saldo dan dicatat pada buku besar saat satu periode berakhir.

Selain itu, jurnal ini juga berfungsi untuk perhitungan beban dan pendapatan dalam satu periode. Untuk membuat jurnal penyesuaian, diperlukan neraca saldo, akun-akun yang telah dianalisis, catatan data transaksi yang tidak sesuai kondisi, hingga transaksi-transaksi yang belum dicatat.

4. Jenis Jurnal Penutup

Seperti namanya, jurnal ini disusun pada akhir suatu periode pelaporan keuangan. Tujuannya adalah untuk menyiapkan neraca akhir dan menutup akun nominal. Sehingga, data pada akun sementara dipindahkan ke akun permanen.

Komponen-komponen seperti pendapatan, laba serta pengeluaran, menjadi komponen yang terdapat pada akun sementara. Komponen inilah yang nantinya akan ditutup pada buku catatan di akhir tahun.

Contoh Jurnal penutup akan disusun setelah laporan keuangan selesai dibuat. Fungsi dari jurnal ini adalah untuk mengembalikan jumlah saldo akun hingga nol agar transaksi pada periode selanjutnya tidak terpengaruh.

Penutupan akun sementara menyebabkan saldo modal sebuah perusahaan jadi memiliki jumlah yang sama dengan neraca saat satu periode berakhir. Saldo inilah yang nantinya akan dijadikan patokan untuk melanjutkan catatan pada periode yang akan datang.

5. Jenis Jurnal Pembalik

Jurnal ini disebut juga dengan reverse entry. Jurnal pembalik disusun untuk mencegah adanya akun ganda, serta membalikkan jurnal penyesuaian yang bertujuan untuk membentuk akun neraca.

Pembuatan jurnal ini tidak harus dilakukan, itu artinya jurnal pembalik boleh dibuat, boleh juga tidak dibuat. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk memberi kemudahan dalam proses pencatatan, menyederhanakan dan memeriksa kesalahan dari jurnal penyesuaian yang selesai dibuat.

struktur analisis jurnal

Analisis Jurnal Akuntansi

Untuk mengetahui struktur analisis jurnal, hal yang perlu diketahui lebih dahulu adalah arti dari analisis jurnal. Menurut KBBI, analisis berarti sebuah proses menyelidiki peristiwa atau topik bahasan yang ditujukan untuk mengetahui hal yang sebenarnya terjadi.

Proses analisis dalam jurnal akuntansi berhubungan dengan proses atau tahapan dalam membuat laporan data-data keuangan atau transaksi. Keberhasilan proses analisis akan berpengaruh pada kelengkapan data laporan keuangan.

Hal tersebut terjadi karena, analisis menjadi proses awal untuk menghasilkan laporan keuangan pada periode tertentu. Proses analisis harus dilakukan dengan detail agar data yang dicatat dalam pembukuan harus sesuai dengan bukti atau kenyataan dilapangan.

Lalu, sebenarnya apa manfaat dari melakukan analisis ini? Dan apa saja struktur analisis jurnal untuk menghasilkan laporan keuangan yang benar dan sesuai?

1. Manfaat Analisis Jurnal Akuntansi

Analisis jurnal yang baik akan membuat suatu laporan keuangan bermanfaat bagi perusahaan atau orang-orang yang terlibat didalamnya. Manfaat analisis terhadap transaksi dalam jurnal akuntansi adalah untuk mengetahui status keuangan sebuah perusahaan.

Data-data yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan akan dicek terlebih dahulu melalui proses analisis. Sehingga, data pada laporan keuangan akan menampilkan data pendapatan hingga data pengeluaran yang dilakukan perusahaan.

Dari proses itulah sebuah perusahaan akan mengetahui dalam satu periode, perusahaan tersebut mendapat untung atau rugi. Selain itu, analisis jurnal akuntansi juga digunakan sebagai cara untuk mengetahui kelemahan yang dimiliki sebuah perusahaan.

Oleh sebab itulah, laporan keuangan sebuah perusahaan menjadi dokumen yang sangat rahasia untuk pihak luar. Sebaliknya, bagi internal perusahaan laporan keuangan sangat berguna untuk meningkatkan produk atau usaha yang dijalankan perusahaan tersebut.

Selain manfaat-manfaat tersebut, analisis dalam akuntansi juga diperlukan untuk mengetahui keunggulan perusahaan dan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan selanjutnya. Karena itu, proses analisis harus dilakukan sesuai struktur jurnal, sehingga laporan keuangan menjadi lengkap.

2. Struktur Analisis Jurnal Akuntansi

Begitu pentingnya proses analisis dalam akuntansi, membuat struktur analisis jurnal menjadi bagian yang sangat dibutuhkan sebelum menghasilkan laporan. Berikut ini dijelaskan bagaimana struktur analisis jurnal akuntansi yang baik agar bisa menghasilkan laporan keuangan yang baik dan lengkap.

a. Mengetahui Jenis Dokumen Akuntansi

Akuntansi memiliki akun atau dokumen yang berisi data-data transaksi dan kegiatan usaha lainnya. Untuk memulai proses analisis, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui jenis-jenis akun yang ada dalam proses akuntansi.

Akun-akun yang dimaksud yakni berupa akun atau dokumen penjualan, produksi, pendapatan, utang piutang hingga dokumen retur. Setiap dokumen dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis dokumennya. Setelah itu, setiap jenis dokumen dicatat sebagai data akuntansi berdasarkan periode tertentu.

Setiap data yang ada dapat dicatat dalam periode harian, bulan atau tahunan. Proses pengelompokkan periode data disesuaikan dengan kebutuhan setiap perusahaan.

b. Memperoleh Data dari Setiap Jenis Dokumen

Setelah mengetahui jenis dokumen akuntansi dan berhasil mengelompokkan dokumen sesuai jenisnya. Struktur analisis jurnal selanjutnya adalah memperoleh data yang dibutuhkan setiap jenis dokumen. Setiap data yang dibutuhkan harus sesuai dan dapat dipercaya.

Data dari setiap jenis dokumen yang dibutuhkan antara lain bukti transaksi, data pemasukan dan pengeluaran serta data utang piutang. Selain itu, data lain seperti operasional kerja hingga data karyawan juga menjadi data yang harus dikumpulkan untuk setiap jenis dokumen.

c. Proses Pengukuran Data Transaksi

Jika semua data transaksi jurnal akuntansi sudah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran. Proses pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan data yang telah disusun dengan estimasi keuangan di awal periode.

Proses pengukuran dilanjutkan dengan membandingkan keadaan keuangan saat sebelum dan setelah perusahaan melakukan transaksi. Dengan proses inilah untung dan rugi dari sebuah perusahaan atau bisnis akan terlihat.

d. Menentukan Data Pemasukan dan Pengeluaran

Struktur jurnal yang selanjutnya yakni menentukan data pemasukkan dan pengeluaran. Setelah data diukur, akan terlihat data nyata dari pemasukan perusahaan dan pengeluaran. Dari sinilah data-data pada jurnal akan dianalisis lebih lanjut.

e. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah semua data dikumpulkan dan diukur dengan baik dan benar, maka struktur jurnal yang terakhir adalah dengan membuat laporan keuangan. Jurnal yang sudah berisi data transaksi dan sudah dianalisis, akan menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Biasanya laporan keuangan selalu dibuat sesuai periode tertentu, sesuai kebutuhan dari perusahaan masing-masing. Jika data sudah transaksi sudah dianalisis sesuai struktur yang baik, maka laporan yang disusun dapat digunakan sebagai pedoman pengambilan keputusan.

Mekari Jurnal menjadi bagian penting dari akuntansi. Menganalisis data transaksi sesuai dengan struktur analisis jurnal yang ada, akan menghasilkan jurnal yang baik dan lengkap. Dari jurnal inilah nantinya laporan keuangan dari sebuah perusahaan dapat disusun.

Mekari Jurnal menjadi salah satu software akuntansi online yang saat ini banyak digunakan untuk proses pencatatan. Selain membantu proses akuntansi, dan pembukuan usaha juga menyediakan berbagai artikel seputar bisnis dan ekonomi.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal