Stock Keeping Unit (SKU): Pentingnya Identifikasi Produk dan Pengelolaan Stok Dalam dunia bisnis modern, pengelolaan inventaris menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan operasional. Salah satu alat yang sangat membantu dalam pengelolaan stok barang adalah Stock Keeping Unit (SKU). SKU memungkinkan bisnis dari berbagai sektor untuk mengidentifikasi, melacak, dan mengelola barang dengan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan meminimalisir kesalahan. Dalam artikel blog Mekari Jurnal ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai pengertian SKU, fungsi-fungsinya, serta memberikan contoh penerapannya dalam berbagai industri. Selain itu dalam manajemen stok, SKU berperan sebagai fondasi yang memungkinkan pengelolaan stok yang efektif. SKU membantu bisnis untuk mengkategorikan produk mereka berdasarkan berbagai atribut seperti ukuran, warna, varian, dan lainnya, sehingga mempermudah dalam pelacakan dan pengelolaan inventaris. Dengan menggunakan SKU, bisnis dapat mengimplementasikan strategi manajemen stok yang lebih canggih, seperti teknik Just In Time (JIT) atau analisis ABC untuk mengidentifikasi produk yang paling penting dalam portofolio mereka. Dengan demikian, SKU tidak hanya menjadi alat penting dalam mencapai efisiensi operasional, tetapi juga menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dan profitabilitas bisnis secara keseluruhan. Apa Itu Stock Keeping Unit (SKU)? Stock Keeping Unit (SKU) adalah kode unik yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi dan melacak setiap produk atau barang yang dijual atau disimpan dalam inventaris. SKU biasanya berupa kombinasi huruf dan angka yang dirancang untuk memberikan informasi spesifik mengenai produk tersebut, seperti jenis, kategori, ukuran, warna, atau lokasi penyimpanan. Kode SKU sering kali disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, sehingga strukturnya bisa berbeda-beda tergantung pada kompleksitas dan jenis produk yang dikelola. Namun, prinsip utamanya tetap sama: membantu mempermudah manajemen stok barang. Contoh SKU: Untuk sebuah produk sepatu: SPT-RED-M10, di mana SPT menunjukkan kategori (sepatu), RED menunjukkan warna (merah), dan M10 menunjukkan ukuran (10 pria). Untuk produk elektronik: LPT-DELL-XPS13, di mana LPT menunjukkan kategori (laptop), DELL menunjukkan merek, dan XPS13 menunjukkan model produk. Dengan kode ini, setiap produk dapat diidentifikasi secara unik, meminimalkan risiko kesalahan dalam pencatatan atau pengelolaan stok. Simak bagaimana SKU dapat mengelola inventori bisnis melalui artikel berikut: 10 Strategi Kelola Inventori Bisnis Ritel dengan SKU Fungsi dan Manfaat SKU untuk Bisnis Tujuan dan fungsi pokok dari menerapkan sistem kode SKU adalah untuk membantu dalam pengelolaan persediaan barang dan efisiensi manajemen gudang. Adapun, penerapan kode stock keeping unit yang tepat akan memberikan manfaat-manfaat berikut ini: 1. Membantu Identifikasi Produk Secara Unik Salah satu fungsi utama SKU adalah memastikan bahwa setiap produk dalam inventaris dapat diidentifikasi secara unik. Kode SKU memberikan informasi spesifik yang membedakan satu produk dengan produk lainnya, bahkan jika produk tersebut memiliki kesamaan tertentu. Misalnya, jika sebuah toko pakaian menjual kaos dengan berbagai warna dan ukuran, setiap kombinasi warna dan ukuran akan memiliki SKU yang berbeda. Hal ini memungkinkan karyawan atau sistem inventaris untuk mengenali setiap variasi produk tanpa kebingungan. Keuntungan: Meminimalkan kesalahan dalam proses pencatatan stok. Mempermudah pencarian barang dalam inventaris. Memberikan data spesifik yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. 2. Penyederhanaan Proses dan Permudah Mengelola Stok SKU membantu perusahaan dalam menyederhanakan proses pengelolaan persediaan, pemenuhan pesanan, dan pelacakan produk. Jika terkelola dengan optimal, hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi kesalahan yang terjadi akibat kebingungan atau kesalahan dalam pengelolaan persediaan. Pengelolaan stok juga menjadi jauh lebih efisien dengan adanya SKU. Dengan sistem ini, perusahaan dapat dengan mudah melacak jumlah stok yang tersedia, mengidentifikasi barang yang hampir habis, serta mengatur pengisian ulang stok secara tepat waktu. Contohnya, dalam sebuah sistem inventaris digital, SKU dapat digunakan untuk: Memantau barang masuk dan keluar. Melakukan stock opname secara akurat. Menganalisis pola pembelian untuk memastikan barang yang paling dibutuhkan selalu tersedia. Manfaat Jangka Panjang: Mengurangi risiko overstock (stok berlebih) atau stockout (kehabisan stok). Meningkatkan efisiensi operasional. Membantu perusahaan menghemat biaya penyimpanan. 3. Identifikasi Produk Secara Detail Sekaligus Bantu Analisis Performa Produk SKU memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi setiap produk secara unik, termasuk informasi tentang jenis produk, varian, ukuran, warna, dan atribut lainnya. Ini membantu dalam memastikan bahwa produk yang dipesan atau dijual adalah produk yang tepat. Melalui SKU, perusahaan dapat melakukan analisis kinerja produk yang lebih mendalam melalui pelacakan produk secara spesifik. Melalui data produk ini, perusahaan dapat membandingkan tingkat penjualan dengan produk, mengidentifikasi tren penjualan, mengidentifikasi produk yang populer, dan mengevaluasi keberhasilan promosi atau kampanye pemasaran. Simak lebih lanjut: Cara Mengelola Stok Barang di Gudang, Ini Tipsnya! 4. Mempermudah Pemantauan Penjualan SKU memungkinkan perusahaan untuk memantau penjualan produk secara detail. Dengan data yang tersedia, manajemen dapat melihat produk mana yang paling laris di pasaran, produk mana yang kurang diminati, serta produk mana yang membutuhkan strategi promosi tambahan. Contoh Implementasi: Sebuah toko elektronik dapat menggunakan laporan berbasis SKU untuk mengetahui bahwa model laptop tertentu memiliki tingkat penjualan yang tinggi, sementara model lainnya membutuhkan diskon untuk meningkatkan penjualannya. Restoran dapat menganalisis SKU bahan baku untuk melihat menu mana yang paling populer berdasarkan penggunaan bahan tertentu. 5. Membantu Manajemen Pesanan Dalam proses pemesanan, SKU sangat membantu dalam mengidentifikasi produk yang diminta pelanggan. Sistem inventaris berbasis SKU dapat memeriksa ketersediaan barang dengan cepat, memastikan bahwa pesanan pelanggan dapat diproses dengan efisien. Keuntungan bagi Pelanggan: Proses pemesanan yang lebih cepat dan akurat. Mengurangi kemungkinan kesalahan pengiriman. Memberikan pengalaman belanja yang lebih baik. Lalu, apa saja strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal ini? Simak selengkapnya dalam artikel berikut: Mengatasi Masalah Akuntansi Terkini Contoh Penerapan Penggunaan SKU dalam Berbagai Industri Berikut adalah beberapa contoh penerapan SKU dalam berbagai jenis bisnis: 1. Toko Pakaian Dalam industri fashion, SKU digunakan untuk mengidentifikasi produk berdasarkan atribut seperti ukuran, warna, dan gaya. Misalnya: TDS-RED-L: Kode untuk kaos merah ukuran besar (large). JNS-BLK-30: Kode untuk celana jeans warna hitam dengan ukuran pinggang 30. Manfaat: Mempermudah pengelolaan variasi produk. Membantu pelanggan menemukan produk spesifik dengan cepat. 2. Toko Elektronik Di toko elektronik, SKU digunakan untuk membedakan produk berdasarkan merek, model, dan spesifikasi teknis. Contohnya: TV-SAMSUNG-43LED: Kode untuk TV Samsung ukuran 43 inci dengan teknologi LED. HP-IPHONE-14PRO: Kode untuk iPhone 14 Pro. Contoh produk lain misalkan smart TV. Anda akan menggunakan kode 0452-SMRT-SHP-HD45 Artinya kode ini mengindikasikan: 0452 (Berkaitan dengan nomor penyimpanan pada toko atau nomor manufaktur). SMRT (Jenis Produk – smart TV). SHP (Merek Dagang – SHARP). HD45 (Karakter dan Ukuran – High Definition layar 45 inch). Manfaat: Memastikan bahwa stok produk dengan spesifikasi tertentu selalu tersedia. Mempermudah manajemen garansi atau pengembalian produk. 3. Restoran Restoran juga dapat menggunakan SKU untuk mengelola bahan baku dan inventaris dapur. Contohnya: BEEF-1KG-PRIME: Kode untuk daging sapi premium seberat 1 kg. SPG-WHT-500G: Kode untuk spageti putih seberat 500 gram. Manfaat: Menghindari pemborosan bahan makanan. Mempermudah pencatatan pengeluaran bahan baku. 4. Industri Logistik Perusahaan logistik menggunakan SKU untuk melacak barang yang dikirimkan kepada pelanggan. Misalnya: PKG-123456: Kode untuk paket tertentu. BOX-MEDIUM-BRN: Kode untuk kotak ukuran sedang warna coklat. Manfaat: Mempermudah pelacakan pengiriman. Meningkatkan akurasi dalam proses pengemasan. 5. Perusahaan Ritel Dalam industri ritel, SKU digunakan untuk mengidentifikasi produk di berbagai cabang toko. Misalnya: MILK-CHOC-1L: Kode untuk susu cokelat kemasan 1 liter. BREAD-WHITE-500G: Kode untuk roti tawar seberat 500 gram. Manfaat: Mempermudah transfer stok antar cabang. Membantu mengidentifikasi tren penjualan berdasarkan lokasi. 6. Contoh SKU Toko Sepatu Misalkan, pada kasus kode SKU pada toko sepatu, Anda bisa menggunakan kode SPT-NK-38-BLK-003 Artinya berdasarkan hal ini: SPT (Jenis Produk – Sepatu) NK (Merek – Nike) 38 (Ukuran Produk) BLK (Kode Warna – Hitam) 003 (Optional – Bisa berkaitan dengan nomor penyimpanan pada toko atau nomor manufaktur). Pada dasarnya, penerapan kode SKU utamanya akan terdiri dari lima aspek atau karakteristik berikut, yaitu merek, tipe, ukuran, warna, dan kode manufaktur. Baca Juga: Strategi Manajemen SKU & Inventory Bisnis Retail untuk Maksimalkan Stok Kapan Sebaiknya Menerapkan SKU dalam Bisnis Penerapan Stock Keeping Unit (SKU) adalah langkah penting dalam pengelolaan inventaris bisnis. Namun, waktu yang tepat untuk mulai menggunakan SKU bisa bervariasi tergantung pada bidang kerja, skala usaha, dan kompleksitas operasi bisnis. SKU idealnya diterapkan sejak awal pendirian perusahaan, tetapi dalam beberapa kasus, bisnis yang sudah berjalan juga dapat mengadopsinya ketika dirasa dibutuhkan. 1. Saat Merintis Bisnis Penerapan SKU sejak awal berdirinya bisnis merupakan langkah strategis untuk membangun fondasi manajemen inventaris yang kuat. Dengan sistem SKU yang diterapkan sejak dini, Anda dapat mempermudah pengelolaan stok barang, melacak penjualan, dan memprediksi kebutuhan inventaris di masa depan. Hal ini sangat penting, terutama bagi bisnis yang memiliki banyak varian produk, baik dari segi jenis, ukuran, warna, maupun merek. Sebagai contoh, jika Anda membuka toko pakaian yang menawarkan kaos dalam berbagai warna dan ukuran, setiap kombinasi produk harus memiliki SKU yang unik. Ini akan mempermudah pencatatan stok dan meminimalkan risiko kesalahan dalam pemrosesan pesanan. Manfaat Penerapan SKU di Awal Bisnis: Mempermudah pengelolaan stok barang sejak awal. Mengurangi kemungkinan kehilangan stok atau salah pencatatan. Memberikan data historis yang berguna untuk analisis bisnis. 2. Ketika Produk dan Gudang Mulai Variatif Bagi perusahaan yang telah lama berjalan tanpa sistem SKU, penerapannya menjadi sangat penting ketika skala operasi bisnis semakin besar. Hal ini biasanya terjadi ketika jumlah produk yang dikelola meningkat dan ruang penyimpanan semakin kompleks. Produk yang bervariasi dari segi fungsi, jenis, ukuran, warna, atau merek memerlukan sistem pengelolaan yang lebih terstruktur agar tidak mengganggu kelancaran operasional. Tanpa SKU, manajemen inventaris pada skala besar akan menjadi tantangan. Ketidakmampuan untuk melacak dan mengidentifikasi produk secara tepat dapat menyebabkan masalah seperti kekurangan stok, stok berlebih, atau kesalahan pengiriman barang. Tanda-Tanda Bisnis Membutuhkan SKU: Jumlah produk yang semakin banyak dengan varian yang berbeda-beda. Kompleksitas penyimpanan di gudang semakin meningkat. Sulit melacak stok barang yang tersedia atau habis. 3. Saat Bisnis Berencana Ekspansi Penerapan SKU menjadi sangat penting ketika bisnis berencana untuk melakukan ekspansi, baik itu melalui penambahan cabang, pengembangan saluran distribusi, atau peningkatan kapasitas produksi. Dengan SKU, bisnis dapat mengelola inventaris di berbagai lokasi secara efisien, memantau pergerakan stok antar gudang, dan memastikan ketersediaan barang di seluruh saluran distribusi. Keuntungan Penerapan SKU dalam Ekspansi Bisnis: Mempermudah pengelolaan stok di berbagai lokasi. Memastikan ketersediaan produk di semua saluran distribusi. Mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih terorganisir. Cara Membuat Kode SKU yang Efektif Membuat SKU yang efektif memerlukan perencanaan dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis Anda. Kode SKU harus dirancang untuk mencerminkan informasi penting tentang produk dan mempermudah identifikasi barang dalam inventaris. 1. Identifikasi Informasi yang Dibutuhkan Langkah pertama dalam membuat SKU adalah menentukan informasi apa saja yang ingin Anda sertakan dalam kode tersebut. Informasi ini harus mencakup atribut yang relevan untuk bisnis Anda, seperti: Jenis produk Ukuran atau dimensi Warna Merek Lokasi penyimpanan Varian atau model Sebagai contoh, jika Anda memiliki toko pakaian, atribut seperti ukuran, warna, dan jenis pakaian sangat penting untuk dimasukkan dalam SKU. Jika Anda memiliki toko elektronik, informasi seperti merek, model, dan spesifikasi produk menjadi faktor utama. 2. Tentukan Format Kode SKU Setelah menentukan informasi yang ingin dimasukkan, langkah berikutnya adalah memilih format untuk kode SKU. Format yang paling umum adalah kombinasi huruf dan angka. Format ini harus dirancang agar mudah dipahami, konsisten, dan fleksibel untuk penambahan produk baru di masa depan. Contoh Format SKU: Produk sepatu: SPT-RED-M10 (sepatu, merah, ukuran 10 pria) Produk elektronik: LPT-DELL-XPS13 (laptop, merek Dell, model XPS 13) Tips Membuat Format SKU yang Efektif: Gunakan huruf untuk kategori produk atau atribut tertentu (misalnya SPT untuk sepatu). Gunakan angka untuk menunjukkan ukuran atau varian produk. Hindari penggunaan karakter khusus yang sulit dimengerti atau diakses oleh sistem tertentu. 3. Pastikan Kode SKU Unik Keunikan adalah prinsip utama dalam pembuatan SKU. Setiap produk harus memiliki kode SKU yang berbeda untuk menghindari kebingungan dalam manajemen inventaris. Pastikan bahwa tidak ada dua produk yang memiliki kode SKU yang sama, bahkan jika produk tersebut memiliki perbedaan kecil. Contoh Kode SKU Unik: Produk kaos hitam ukuran M: TSH-BLK-M Produk kaos hitam ukuran L: TSH-BLK-L 4. Gunakan Standar Nama yang Konsisten Konsistensi adalah kunci dalam membuat SKU yang mudah dipahami. Pastikan semua kode SKU menggunakan pola atau format yang sama. Hindari singkatan yang sulit dimengerti oleh karyawan atau sistem yang belum terbiasa dengan kode tersebut. Kesalahan yang Harus Dihindari: Menggunakan singkatan yang ambigu. Mengubah format SKU di tengah jalan tanpa alasan yang jelas. Menggunakan kode yang terlalu panjang atau rumit. 5. Uji dan Validasi Sistem SKU Sebelum menerapkan SKU secara penuh, uji kode yang telah Anda buat untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan baik dalam sistem manajemen inventaris Anda. Pastikan kode tersebut dapat digunakan untuk melacak produk secara akurat dan efisien. Langkah-Langkah Pengujian: Cek apakah semua kode SKU dapat diidentifikasi dalam sistem inventaris. Uji bagaimana kode SKU berfungsi dalam proses pencatatan stok dan pemesanan. Pastikan kode dapat digunakan untuk menghasilkan laporan penjualan dan stok yang akurat. Rekomendasi Online SKU Generator Tools Gratis Bila Anda menginginkan pembuatan SKU yang cepat dan mudah, Anda bisa menggunakan SKU generator secara online yang biasanya disediakan oleh software manajemen bisnis. Menggunakan online SKU generator juga terjangkau karena banyak software atau website yang menyediakan fitur ini secara gratis, lainnya membutuhkan biaya langganan namun dengan akses fitur yang lebih lengkap. Beberapa rekomendasi yang bisa Anda gunakan sebagai berikut: 1. Zoho Inventory Zoho Inventory adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengelola persediaan dan menyediakan fitur SKU generator. Melalui generator SKU buatan Zoho Inventory, Anda dapat membuat kode SKU secara otomatis pada setiap produk yang Anda inginkan. Pengguna nantinya juga bisa mengatur berbagai format secara fleksibel mulai dari varian, ukuran dan warna sesuai kebutuhan bisnis. 2. 3Dsellers Selanjutnya terdapat online SKU generator buatan 3Dsellers, sebuah platform yang menyediakan layanan pengelolaan penjualan pada ecommerce. Platform ini termasuk ramah bagi pengguna pemula dan para perintis bisnis karena banyak menyediakan fitur gratis lainnya seperti kalkulator biaya dan template email gratis. Penggunaannya juga cukup fleksibel karena dapat mengatur atribusi kode SKU sesuai keinginan, menghilangkan huruf vokal, dan dapat mengekspor data ke dalam jenis CSV. 3. Katana Terakhir, terdapat perangkat lunak ERP manufaktur yang dikenal dengan Katana. Fitur-fitur yang terdapat di dalamnya termasuk manajemen dan perencanaan inventaris yang cukup lengkap. Salah satu fitur yang bisa Anda gunakan yaitu SKU generator online-nya yang dapat Anda akses dengan mudah karena terdapat intruksi cara penggunaannya di dalam website. Fitur pengelolaan SKU pada Katana juga cukup lengkap jika Anda mengajukan via berlangganan dengan rentang biaya tertentu. Jika tidak, Anda masih bisa mengaksesnya melalui layanan uji coba yang dapat Anda akses selama 14 hari. Apa Perbedaan SKU dan Universal Product Codes (UPC)? Biasanya, orang-orang yang masih cukup awam sering tertukar dalam membedakan SKU dan UPC (Universal Product Codes). Hal ini disebabkan UPC yang juga merupakan sebuah kode unik yang terdiri dari rangkaian angka yang unik. Namun jika dilihat lebih teliti, terdapat perbedaan yang cukup signifikan mulai dari cara penerapan maupun fungsinya. Pertama, penggunaan UPC biasanya bersifat universal dan merupakan standar industri yang diterima secara keseluruhan bisnis. Adapun, SKU hanya perlu diketahui oleh internal perusahaan saja dan untuk keperluan pengendalian stok. Kedua, dalam jumlah digit, SKU dan UPC juga masing-masing cukup berbeda, di mana: Terdapat 12 digit angka pada UPC, enam digit pertama untuk kode identifikasi perusahaan manufaktur, dan enam lainnya untuk identifikasi kode produk itu sendiri. Untuk kode SKU, biasanya variatif mulai dari enam hingga 12 digit sesuai kebutuhan perusahaan dan terdiri dari alfanumerik. SKU Memiliki Banyak Manfaat Penting Untuk Bisnis Stock keeping unit atau SKU merupakan sebuah kode unik yang dapat membantu bisnis dalam mengelola dan mengidentifikasi lokasi produk dalam gudang dengan cepat dan mudah. SKU dapat menjadi solusi dalam memberikan pengelolaan stok dan gudang yang lebih baik dan optimal, terlebih pada usaha dengan produk yang bervariasi seperti bidang retail. Jika Anda masih kesulitan dalam menerapkannya, terdapat rekomendasi platform yang dapat membantu dalam membuatnya melalui fitur generator SKU online. Jangan lupa untuk segera menggunakan fitur software manajemen stok barang Mekari Jurnal yang dapat menyajikan perhitungan persediaan secara otomatis dan realtime. Konsultasi Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Semoga artikel ini dapat menjawab pertanyaan Anda seputar SKU atau stock keeping unit, dan semoga bermanfaat! Referensi: Getshogun, “10 Free SKU Generator Tools For Creating SKUs Quickly & Efficiently”. Shopify, “What Is a Stock Keeping Unit (SKU)? Definition and Guide (2024)”. CFI, “Stock Keeping Unit (SKU)”.