11 Tips Sukses Melakukan Scale Up Bisnis di 2024 Setiap pengusaha pasti menginginkan kemajuan dalam bisnisnya. namun, tidak semua pebisnis tahu, kapan saat yang tepat untuk membawa bisnisnya naik kelas atau istilahnya scale up bisnis. Ada yang sudah mengetahui waktu yang tepat, namun kesulitan mendapatkan tambahan modal. Padahal peluang bisnis online sudah makin luas, lantas harus bagaimana? Sama seperti mencari mentor bisnis dan mencari goal bisnis, menentukan waktu scale up bisnis juga sangat penting untuk di perhatikan. Tenang! Pertama-tama, pastikan dulu apakah bisnis Anda sudah settle. Setidaknya, angka pemasukan atau keuntungan bisnis Anda sudah stabil. Jika demikian, selamat! Bisnis Anda sudah siap scale up. Nah, dalam melakukan scale up bisnis, tidak hanya tentang mendapatkan pemasukan yang lebih, tapi juga bertambahnya biasa operasional bisnis. Membengkaknya biaya ini yang sering menjadi hambatan. Tidak semua pebisnis punya dana lebih. Namun, hal ini tidak boleh jadi alasan untuk tidak scale up. Karena saat ini banyak fasilitas pendanaan bisnis yang bisa Anda pilih. Apa Itu Scale Up? Scale up mengacu kepada bagaimana bisnis dapat berkembang lebih maju untuk mencapai target bersama serta potensi terbesarnya. Umumnya konteks scale up ditujukan kepada skala bisnis yang masih dalam tahap pengembangan, mulai dari skala kecil atau rintisan. Salah satu tujuan utama dari proses ini adalah dapat meningkatkan volume penjualan, pengenalan merek dagang, hingga meningkatkan rasio profitabilitas. Selain itu, adanya scale up juga membantu bisnis dapat mempertahankan posisinya di pasar dengan kompetitor lainnya yang setara. “Untuk berhasil melakukan scale up dengan sukses dalam bisnis, perusahaan harus dapat melewati tahap pengembangan yang disebut dengan extrapolation, di mana perusahaan akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi secara bersamaan untuk mendapatkan pelanggan baru untuk mempertahankan pendapatan.” – Harvard Business Review 11 Tips Melakukan Scale Up dalam Bisnis Fase ketika perusahaan mampu melakukan scale up merupakan tahap yang terjadi secara cepat dan paling signifikan dalam pertumbuhan bisnis, sekaligus tahap yang memiliki paling banyak tantangan. Maka dari itu, scale up membutuhkan strategi yang berbeda dibandingkan saat Anda memulai bisnis. Jangan sampai peningkatan skala bisnis malah menjadi langkah yang salah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda. 1. Fokus kepada tujuan, bukan keadaan saat ini Jangan buat keputusan berdasarkan keadaan bisnis Anda saat ini, tetapi pikirkan seperti apa perusahaan Anda dalam beberapa tahun ke depan. Anda harus punya visi yang jelas serta strategi yang baik untuk mencapainya. 2. Pastikan bisnis Anda siap Ketika Anda meningkatkan skala bisnis, banyak rintangan yang akan datang. Kelemahan di berbagai aspek akan mulai terkuak, sedangkan hal-hal tersebut tidak selalu bisa diperbaiki ketika proses scale up sudah berjalan. Oleh karena itu, pikirkan dengan matang mengenai dampak scale up terhadap perusahaan Anda. Pastikan fondasi bisnis Anda sudah kuat. 3. Belajar dari kompetitor Pelajari strategi kompetitor Anda yang telah berhasil melakukan scale up. Cari tahu alasan di balik kesuksesan mereka dalam mengembangkan perusahaannya. Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, sistem apa yang diterapkan, atau produk apa yang dijual. Pahami model bisnis mereka serta belajar dari kekurangannya. 4. Lindungi business value Anda Banyak hal yang dapat berubah drastis ketika bisnis Anda di-scale up. Nilai-nilai perusahaan tidak boleh goyah akibat adanya berbagai perubahan yang terjadi karena peningkatan skala bisnis. Anda harus tetap menjaga business value yang sudah Anda pegang sejak perusahaan berdiri. 5. Bangun tim yang efektif Ketika melakukan scale up, Anda pasti membutuhkan lebih banyak staf. Berangkat dari startup yang jumlah karyawannya sedikit, Anda mungkin butuh penyesuaian dengan karyawan baru. Namun, semua orang wajib menyadari pentingnya business value Anda. Konsistensi dan kualitas adalah hal yang utama. Ciptakan budaya dan lingkungan yang mendorong orang-orang untuk terus berkarya. Semua anggota tim harus benar-benar terlibat, termotivasi, diakui, dan dihargai. 6. Terapkan aturan yang jelas Peraturan tidak harus mencekik, tetapi cukup untuk membimbing. Adanya tujuan dan strategi memungkinkan Anda untuk mengetahui tenaga kerja seperti apa yang Anda butuhkan. Merekrut orang yang tepat di setiap divisi sangatlah krusial. Selain itu, attitude juga sama pentingnya dengan keterampilan dan pengalaman. Semua orang harus menerapkan kebiasaan work smart dan berjalan ke arah yang sama. 7. Minta bantuan ahli Ada kalanya merekrut ahli bukanlah solusi yang tepat untuk permasalahan Anda. Terkadang lebih baik Anda melakukan outsourcing, yaitu penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh. Sadari juga kapan Anda perlu mendelegasikan tanggung jawab. 8. Jangan pernah kompromi terkait kualitas dan konsistensi Tidak ada gunanya mengembangkan bisnis jika produk atau layanan Anda menjadi buruk karena kemungkinan besar pelanggan akan beralih ke kompetitor. Menerapkan aturan dan metode yang sesuai serta memiliki karyawan dan budaya yang tepat merupakan kunci untuk menjaga kualitas secara keseluruhan. Kesalahan memang tidak bisa dihindari saat step up, tetapi hal tersebut jangan dijadikan alasan. Pahami penyebab dari kesalahan, belajar dari sana, dan usahakan jangan sampai terulang. 9. Coba untuk memprediksi masa depan Memiliki produk, proses, dan orang yang tepat tidak selalu menjamin perjalanan scale up yang mulus. Masih ada kemungkinan Anda akan menghadapi kesulitan yang perlu Anda ketahui sebelum hal itu merusak bisnis. Jika Anda berhasil menemui masalah sebelum menjadi parah, maka Anda punya waktu untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menentukan solusinya. Masalah dapat diketahui melalui analisis data, lalu Anda bisa memperbaikinya sesegera mungkin atau mengambil tindakan pencegahan. Perhatikan keadaan keuangan, pantau arus kas, dan ukur kinerja perusahaan Anda setiap hari. 10. Identifikasi hambatan Buat daftar masalah yang kira-kira akan Anda hadapi selama proses scale up dan gunakan pendekatan yang realistis. Mengidentifikasi hambatan membantu Anda untuk mengatasi kelemahan perusahaan beserta ancaman yang dapat timbul. Ada beberapa faktor yang sering mengganggu peningkatan skala bisnis yang akan dibahas di bagian selanjutnya. 11. Tunjang Pekerjaan dengan Perangkat Lunak Terintegrasi Setiap perusahaan tentunya mengelola karyawan, membeli produk atau jasa, menjual atau mendistribusikan sesuatu, dan mencatat keuangan. Software terintegrasi memungkinkan perusahaan dari segala industri untuk mengintegrasikan dan mengelola seluruh fungsi dasar tersebut. Selain itu, software terintegrasi bermanfaat untuk mengoptimalkan efisiensi, meningkatkan kolaborasi antardepartemen, menghemat biaya operasional. Apa Saja Tantangan Melaksanakan Scale Up? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, scale up merupakan tahap perkembangan bisnis yang memiliki paling banyak tantangan. Walaupun dapat membuat perusahaan menjadi lebih baik, scale up juga dapat mengganggu kelancaran bisnis jika tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus Anda antisipasi. 1. Belum mencocokkan produk dengan pasar Kesalahan pertama yang biasanya dilakukan oleh para founder adalah terlalu cepat melakukan scale up. Banyak founder yang terburu-buru meningkatkan produksi ketika masih banyak error dalam produk, target pasar belum jelas, atau mereka belum mengetahui apakah pasarnya bersifat sustainable atau tidak. Jika Anda belum mengatasi kendala-kendala tersebut, maka perusahaan Anda belum siap untuk melakukan peningkatan skala. Selesaikan masalah, sempurnakan produk, dan kuatkan fondasi perusahaan Anda sebelum melakukan scale up. 2. Bekerja bersama orang yang salah Memilih orang yang salah, baik itu supplier, staf, investor, atau tim internal, untuk diajak bekerja sama adalah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh founder. Menerima bantuan dari orang lain memang mudah, tetapi Anda harus memikirkan rencana jangka panjang. Ingat bahwa orang-orang tersebut memiliki dampak langsung terhadap bisnis Anda. Jika memungkinkan, rekrut orang yang berpengalaman dalam melakukan scale up dan andalkan keahlian mereka, tetapi pertimbangkan juga kompetensi dan kesesuaian mereka dengan budaya perusahaan Anda. 3. Berfokus pada penjualan dan pemasaran sesaat, bukan permintaan jangka panjang Saat melakukan scale up, banyak founder yang berfokus pada peningkatan aktivitas penjualan dan pemasaran mereka, tetapi hal tersebut hanyalah taktik jangka pendek. Mendapatkan pembeli yang setia serta membangun permintaan jangka panjang merupakan hal yang tak kalah penting. 4. Terlibat dalam perang harga Saat mulai meningkatkan skala bisnis, godaan untuk bersaing harga dengan kompetitor memang besar. Anda mungkin berpikir bahwa apabila Anda dapat meningkatkan produksi, maka Anda dapat memotong harga dan tetap mendapatkan keuntungan. Meskipun kadang-kadang strategi tersebut berhasil, persaingan harga lebih sering merugikan bisnis Anda, baik dalam hal keuntungan maupun kualitas. Lebih baik bersaing dalam kualitas, kecerdikan, dan layanan pelanggan daripada berlomba-lomba untuk menjadi perusahaan yang menyediakan produk paling murah. Jika Anda menjual produk dengan harga yang sebanding dengan kualitas, maka Anda tidak perlu terlalu stres karena persaingan. 5. Tidak mengubah struktur manajemen Struktur manajemen dan kepemimpinan yang sesuai untuk 50 orang mungkin tidak cocok untuk 250 orang. Scale up membawa perubahan dan tantangannya sendiri, jadi tim Anda harus siap beradaptasi. Anda harus menyesuaikan struktur manajemen dan kepemimpinan seiring meningkatnya skala bisnis Anda. 6. Mengabaikan masalah yang muncul Seorang founder yang sedang mengembangkan bisnis tidak boleh menutup mata terhadap berbagai isu yang muncul. Proses scale up dapat membuat hampir semua orang keluar dari zona nyaman mereka. Pasti ada masalah tentang tenaga kerja, kepribadian, atau produk yang akan bermunculan. Jangan meyakinkan diri sendiri bahwa semuanya baik-baik saja padahal sebenarnya tidak. Jangan biarkan diri Anda percaya bahwa tidak ada jalan keluar dari suatu masalah. Anda harus siap untuk menghadapi masalah secara langsung untuk menghindari kerusakan jangka panjang pada perusahaan Anda. 7. Tidak menyadari bahwa pemangkasan juga bagian dari scale up Beberapa founder berpikir bahwa scale up hanya melibatkan penambahan dan peningkatan. Namun, seiring bertumbuhnya bisnis, Anda mungkin menemukan hal-hal yang tidak lagi berfungsi, departemen yang tidak lagi dibutuhkan, dan staf yang tidak lagi cocok. Memangkas hal-hal yang sudah tidak bekerja dengan baik juga penting agar perusahaan Anda berkembang secara efektif. Mudahkan Proses Scale Up Bisnis dengan Sistem Operasional Bisnis Terintegrasi Pada era digitalisasi ini, melewati tahapan scale up akan semakin efektif dengan menggunakan sistem terintegrasi yang mencakup seluruh aktivitas bisnis mulai dari keuangan, operasional, dan perpajakan. Sebagai salah satu software dengan fitur yang cukup lengkap di Indonesia, Mekari Jurnal membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja urusan manajemen bisnis mereka. Mekari Jurnal menyediakan berbagai fitur untuk akuntansi dan keuangan bisnis, mulai dari menyusun anggaran, pencatatan otomatis, invoice maker, dan menyusun laporan keuangan. Selain itu, Mekari Jurnal juga telah terintegrasi dengan fitur sistem SCM di mana membantu dalam mengelola aliran produk, informasi lokasi dan status barang, dan pemenuhan pesanan konsumen. Terakhir, Mekari Jurnal juga telah terintegrasi dengan sistem pengelolaan pajak yang sudah bermitra resmi dengan DJP Indonesia, yaitu Mekari Klikpajak. Dengan menggunakan aplikasi bisnis modern yang otomatis dan serba efisien ini, segala urusan scale bisnis akan terbantu dengan sendirinya. Tunggu apalagi? Segera daftarkan bisnis Anda sekarang dan dapatkan free trial selama 7 hari untuk mengeksplorasi berbagai fitur di dalamnya. Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: HBR, “The Overlooked Key to a Successful Scale-Up”. Scaleupnation, “The scale-up phase is about building your race car while driving it”.