Daftar Perusahaan Startup Unicorn Indonesia & Karakteristiknya Istilah unicorn secara umum merujuk pada salah satu perusahaan startup besar. Kata “unicorn” sendiri biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan kelas perusahaan dalam sisi finansialnya. Apakah Anda tahu bahwa perusahaan yang bergelar unicorn merupakan perusahaan yang memiliki nilai valuasi mencapai USD 1 miliar? Semua perusahaan termasuk perusahaan unicorn tentu membutuhkan suatu strategi pemasaran digital untuk mempromosikan bisnisnya. Dengan menggunakan software marketing automation seperti Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola dan mempromosikan bisnis Anda dengan lebih efektif dan efisien. Dalam beberapa tahun ini, istilah tersebut menjadi bahan perbincangan masyarakat. Namun, masih banyak masyarakat yang awam akan istilah unicorn. Untuk mengetahui secara lebih jelas khususnya perusahaan unicorn indonesia, simak artikel berikut ini! Apa Itu Unicorn? Unicorn adalah sebuah sebutan yang merujuk kepada perusahaan besar yang mempunyai nilai valuasi mencapai USD 1 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun. Kata “unicorn” muncul pertama kali saat digunakan oleh Aileen Lee seorang kapitalis asal Amerika Serikat. Apakah Anda pernah mendengar nama William Tanuwijaya? Sosok ini merupakan pendiri sekaligus CEO perusahaan unicorn Indonesia yaitu Gojek. Sekarang ini, perusahaan unicorn kian berkembang pesat di seluruh dunia. Terhitung pada Maret 2021 lalu, total keseluruhan perusahaan unicorn tersebut mencapai 279 perusahaan. Namun, selain itu ada juga istilah perusahaan lain, seperti decacorn dan hectacorn. Decacorn merupakan perusahaan dengan nilai valuasi sebesar USD 10 miliar, sedangkan hectacorn merujuk terhadap perusahaan yang mempunyai nilai valuasi mencapai USD 100 miliar. Nilai valuasi dapat diartikan sebagai nilai ekonomi dalam sebuah bisnis yang tujuannya terkait terhadap pengukuran seberapa besar potensi suatu perusahaan. Ciri – Ciri Perusahaan Unicorn Ada beberapa karakteristik yang biasanya dimiliki oleh perusahaan unicorn. Adapun ciri suatu bisnis unicorn adalah sebagai berikut. 1.Adanya Inovasi Ciri utama yang biasanya terdapat pada perusahaan unicorn adalah adanya inovasi bisnis. Hal ini dapat kita lihat pada Gojek. Awalnya, kita tidak mengenal layanan ojek, antar-jemput, maupun pemesanan online. Namun berkat kemunculan startup tersebut, terjadi perusahaan besar di bidang transportasi. 2.Berfokus pada Pelayanan Konsumen Umumnya, layanan yang diberikan oleh perusahaan unicorn adalah B2C (Business to Consumer), yakni strategi bisnis berfokus pada keterjangkauan pelanggan secara luas. Contohnya adalah Spotify yang mengembangkan layanan musik dalam aplikasi gratis dan legal. 3.Mengembangkan Teknologi Ciri khas hampir seluruh startup unicorn adalah adanya pengembangan teknologi yang memungkinkan Anda dapat mengakses berbagai fasilitas dalam satu aplikasi. Contohnya adalah Gojek dengan layanan ojek online, pesan makanan, antar barang, dan berbagai pembayaran. 4.Kepemilikan Pribadi Salah satu alasan mengapa suatu perusahaan berkembang secara pesat hingga meraih predikat unicorn adalah karena kepemilikannya secara pribadi. Dengan demikian, bisnis tersebut lebih responsif dan cepat dalam mengambil keputusan terkait investasi hingga valuasinya meningkat. Karakteristik Perusahaan Unicorn Indonesia Selain valuasi, apa sih kriteria sehingga startup bisa dikatakan sebagai unicorn? Nah, ini dia jawabannya: 1. Inovatif dan Disruptif Startup unicorn lekat dengan sifat inovatif dan disruptif. Mereka tak segan untuk mengubah sistem yang sudah ada dengan inovasi atau terobosan baru. Contoh paling dekat adalah perusahaan unicorn Indonesia, yakni Gojek yang mengubah cara bertransportasi masyarakat. Dengan platform yang dibuat, mereka menghubungkan pengemudi ojek dan konsumen dengan lebih mudah. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan bermotor roda dua tidak dapat menjadi angkutan umum. Namun, karena kemacetan dan kesulitan akses kendaraan umum yang murah masih menjadi permasalahan, Gojek terus berkomitmen mengusung ide otomatisasi layanan ojek online. Pada akhirnya, setelah ada PP Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, inovasi yang dibawa Gojek menjadi bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat secara lebih luas. 2. Pionir Startup yang meluncurkan ide-ide baru dan unik jauh lebih berpeluang menjadi unicorn. Sebab, biasanya masih memiliki pangsa pasar yang luas dan tingkat kompetisi yang rendah. Misalnya, perusahaan unicorn Indonesia, yakni Traveloka menjadi startup pertama di bidang travel dengan membantu konsumen merencanakan perjalanan dengan mudah. Tidak sampai disana, sebagian besar startup yang menjadi pelopor pun dapat meningkatkan bisnis dengan berbagai inovasi. Jadi, mereka tetap selangkah lebih maju jika ada kompetitor muncul. 3. Berbasis Teknologi Salah satu ciri khas startup adalah komitmen yang tinggi pada pemanfaatan teknologi. Baik berupa website, web app, ataupun aplikasi. Nah, dengan teknologi tersebut, startup berlomba untuk menghadirkan user experience yang baik bagi pelanggan. Mulai dari sisi kecepatan, user interface, hingga inovasi fitur-fitur canggih. Contohnya, Shopee yang menggunakan teknologi augmented reality bernama BeautyCam. Dengan fitur tersebut, pengguna Shopee dapat mencoba produk make up secara virtual. Jadi, konsumen dapat menentukan produk yang tepat terlebih dahulu sebelum membeli. Sebagai informasi, umumnya, perusahaan besar termasuk unicorn Indonesia memiliki manajemen keuangan perusahaan yang sudah maju sehingga mereka memiliki sistem administrasi yang baik yang didukung oleh aplikasi komputer akuntansi yang maksimal. Maka dari itu Mekari Jurnal menghadirkan layanan tersebut yang dapat digunakan perusahaan unicorn di Indonesia. 4. Customer Oriented Layaknya sebuah perusahaan, startup juga menjual produk maupun layanan dengan gencar. Namun, startup yang akhirnya menjadi unicorn biasanya sangat berfokus pada konsumen, bukan keuntungan semata. Startup unicorn mendesain produk dan layanannya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan mudah dan cepat. Jika konsumen sudah terbiasa dengan kemudahan yang diberikan, maka secara tidak langsung produk atau layanan startup akan menjadi bagian dari kehidupan konsumen. Makin luas produk atau layanan startup digunakan, makin tinggi nilai valuasinya, dan makin besar peluangnya menjadi perusahaan unicorn Indonesia. 5. Fokus Pada Pertumbuhan Untuk mencapai valuasi miliaran dolar, usaha ala kadarnya tentu tidak cukup. Buktinya, gelar unicorn lebih banyak dicapai oleh startup yang ambisius mengejar pertumbuhan bisnis. Tentu saja pertumbuhan tersebut harus berpegang pada visi dan misi yang ada dan product development yang sudah direncanakan sebelumnya. Salah satu kuncinya adalah jeli melihat peluang untuk mengembangkan bisnis. Contohnya, Perusahaan unicorn Indonesia, Gojek menggunakan Go Pay dan Pay Later sebagai bagian dari upaya memberikan kemudahan pembayaran kepada konsumen. Dengan semakin meningkatnya penggunaan layanan berkat kemudahan tersebut, bisnis jadi mudah berkembang, bukan? Apa Perbedaan Perusahaan Unicorn dengan Deca Core dan Hectocorn? Decacorn Kata decacorn merupakan gabungan kata “deka” yang berasal dari bahasa Yunani. Deka merujuk kepada penambahan angka 10 akhiran dari “Unicorn”. Sesuai dengan namanya, perusahaan decacorn adalah suatu perusahaan yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat dari Unicorn, yaitu sebesar USD 10 miliar. Beberapa perusahaan Asia yang mampu mencapai level deca core adalah Grab, Toutiao (Bytedance), DJI Innovations dan tujuh perusahaan lainnya. Berdasarkan data dari CBInsight Real Time Unicorn Tracker pada tahun 2019, di negara Indonesia perusahaan yang turut mampu mencapai level tersebut adalah Gojek. Hectocorn Hectocorn memiliki dua level lebih tinggi dari Unicorn, yang artinya perusahaan bergelar hectocorn memiliki nilai valuasi mencapai USD 100 miliar. Walaupun terdapat banyak perusahaan yang nilai valuasinya sudah jauh melampaui USD 100 miliar, namun gelar tersebut tidak bisa mereka sandang. Hal ini, karena gelar Hectocorn hanya berlaku bagi perusahaan yang masih rintisan atau startup yang masih dalam tahap pengembangan. Saat ini, belum ada perusahaan bergelar hectocorn di Indonesia. Dari seluruh dunia, hanya perusahaan Ant Financial yang sebelumnya dikenal sebagai Alipay, perusahaan fintech yang menjalin kerjasama dengan Alibaba Group yang berhasil mendapatkan gelar tersebut. Sulitnya menyandang gelar tersebut, akhirnya Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate melakukan motivasi bisnis untuk perusahaan startup untuk segera mencapai level unicorn hingga hectacorn demi meningkatkan strata ekonomi digital dalam negeri. Tren Perusahaan Unicorn di Seluruh Dunia On-demand economy Perusahaan yang bergerak dalam bidang on demand economy menggunakan konsep sumber daya personal. Model on-demand economy sendiri akan terus meningkat dan tidak akan mengalami fluktuasi. Namun, dalam penerapannya membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai, dari jaringan internet, server, platform, hingga program atau aplikasi. Tiga dari lima perusahaan di dunia menerapkan model konsep seperti ini, perusahaan yang memiliki nilai paling tinggi adalah DiDi dan Airbnb. E-commerce Dalam era perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan dengan basis e-commerce perlahan mulai mengusir dominasi toko fisik. Hal tersebut terbukti dari berkurangnya jumlah toko yang ada di mall. Perusahaan e-commerce terbesar di dunia adalah Amazon dan Alibaba. Kedua perusahaan tersebut pernah menyandang gelar sebagai perusahaan unicorn sebelum akhirnya menjadi perusahaan publik. Sejak banyaknya perusahaan e-commerce, seluruh keperluan toko fisik sudah semakin menurun dan beralih ke digital. Untuk memaksimalkan strategi bisnis e-commerce, Anda juga bisa menggunakan ERP Software untuk membuat proses bisnis berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan yang maksimal. Perusahaan unicorn indonesia pun ada juga dengan basis e-commerce. Model bisnis inovatif Selanjutnya adalah model bisnis inovatif, dengan mendukung model bisnis on-demand economy, perusahaan startup turut menjalin kerjasama dengan melakukan interaksi dan memberikan informasi yang akrab atau biasa disebut dengan network orchestrator. Dengan adanya hal ini, memungkinkan perusahaan untuk menjual produk atau layanan secara kolaboratif serta meningkatkan relasi melalui bisnisnya masing-masing. Salah satu model bisnis inovatif adalah Uber dan Airbnb yang turut menjalin kerjasama untuk memberikan informasinya melalui TripAdvisor. 7 Perusahaan Unicorn Indonesia Diantara ribuan startup yang muncul di Indonesia, terdapat tujuh startup yang berhasil masuk ke jajaran startup unicorn. Siapa saja dan bagaimana mereka meraihnya? 1. GoTo Jenis Bisnis: e-commerce, on-demand service, transportasi Status unicorn: Gojek (2016) dan Tokopedia (2017) GoTo merupakan merger dari dua startup andalan Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia. Ketika bergabung, keduanya sama-sama bergelar unicorn Indonesia. Gojek merupakan pelopor layanan ojek online di Indonesia yang didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim. Layanan aplikasi Gojek dibuat pada 2015 dan berkembang sangat pesat. Mulai dari peningkatan ratusan ribu user per hari, ekspansi ke luar kota, merambah ke berbagai sektor layanan, dan mendapatkan pendanaan series A. Perusahaan unicorn Indonesia ini hingga pada 4 Agustus 2016, Gojek secara resmi berstatus startup unicorn dengan total pendanaan sebesar USD 1,75 Miliar atau sekitar Rp24,6 Triliun! Sementara itu, Tokopedia dibangun pada 17 Agustus 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Tokopedia memiliki misi pemerataan ekonomi secara digital, dengan menjadi sarana jual-beli yang mempertemukan konsumen dan penjual dalam satu aplikasi. Marketplace pertama di Indonesia ini resmi menjadi startup unicorn setelah mendapatkan pendanaan USD 1,1 Miliar dari Alibaba Group. Selain nilai valuasi dan sama-sama pionir di bidangnya, GoTo juga membuktikan kriteria inovatif dan deskriptifnya dengan berbagai layanan berbasis teknologi yang diberikan. 2. Bukalapak Jenis bisnis: e-commerce Status unicorn: 2017 Bukalapak adalah startup yang bergerak dibidang layanan marketplace dan resmi menjadi unicorn pada Januari 2017. Layanan marketplace ini sangat berfokus pada penggunanya yang mencapai lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak, dan 90 juta pengguna aktif. Perusahaan unicorn Indonesia ini pada Agustus 2021, Bukalapak mencetak valuasi senilai USD 1,5 Miliar atau sekitar Rp21,9 Triliun melalui IPO. 3. J&T Express Jenis bisnis: Ekspedisi Status unicorn: 2021 J&T Express merupakan satu-satunya startup di bidang supply chain, logistik, dan delivery berhasil berstatus unicorn pada 7 April 2021. CB Insight mencatatkan J&T Express sebagai startup unicorn Indonesia tertinggi saat ini dengan valuasi mencapai USD 7,8 Miliar atau setara Rp113,5 Triliun. Salah satu kriteria startup unicorn yang dimiliki oleh J&T Express adalah poin customer oriented dan penggunaan teknologi, seperti: Memiliki jam operasional 365 hari tanpa libur Dapat menjangkau pengiriman ke seluruh Indonesia dengan estimasi 2-3 hari saja Resi pengiriman dapat dipantau dan dilacak secara real time Tak heran, hanya dalam waktu enam tahun, startup layanan logistik ini dapat menyaingi beberapa kompetitornya yang bahkan sudah ada puluhan tahun. 4. Traveloka Jenis bisnis: Transportasi, lifestyle, finansial Status unicorn: 2017 Traveloka adalah startup yang memberikan layanan pemesanan hotel dan tiket perjalanan. Startup yang dibangun pada 2012 ini telah resmi menyabet gelar startup unicorn pada 2017. Kala itu perusahaan unicorn Indonesia ini, Traveloka, mendapat kucuran dana dari beberapa investor ternama, seperti East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital. Pada tahun 2020, valuasi Traveloka mencapai USD 3 Miliar! Traveloka pernah terpuruk ketika pandemi karena bisnisnya sangat bergantung pada industri pariwisata. Namun, Traveloka dapat bangkit dengan merambah bidang lifestyle dan finansial kedalam 20 produk dan layanan. 5. OVO Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2018 OVO merupakan salah satu layanan dompet digital atau e-wallet terdepan di Indonesia. Startup yang berada dibawah naungan LippoX dan Tokopedia ini, pertama kali diluncurkan pada 2017. Meski baru terhitung beberapa tahun beroperasi, nyatanya OVO dapat berkembang pesat dengan menggandeng berbagai kalangan sebagai mitranya. Beberapa mitra mereka adalah perusahaan besar sekelas Alfamart, Bank Mandiri, dan Grab, serta startup fintech seperti Moka, hingga 300 ribu mitra UMKM di Indonesia. Hanya butuh satu tahun, tepatnya pada 14 Maret 2018, OVO resmi menjadi startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi USD 2,9 Miliar atau sekitar Rp40,6 Triliun. Pada Oktober 2021, Grab resmi mengakuisisi 90% saham OVO dari Tokopedia dan Lippo Group. 6. Xendit Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2021 Xendit adalah startup fintech dengan produk layanan payment gateway untuk pembayaran marketplace. Pada September 2021, Xendit masuk ke jajaran startup unicorn Indonesia dengan suntikan dana Series C sebesar USD 550 Juta atau sekitar Rp2,1 Triliun. Dana tersebut berasal dari sejumlah investor, yaitu Tiger Global Management, Accel, Amasia, dan Justin Kan’s Goat Capital. Pencapaian tersebut diiringi dengan pertumbuhan jutaan transaksi setiap bulan melalui Xendit dan berhasil mencatatkan valuasi sebesar USD 1 Miliar. Dengan begitu, sebagai perusahaan unicorn Indonesia, Xendit menjadi satu-satunya startup layanan B2B yang menjadi unicorn di Indonesia. 7. Ajaib Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2021 Terakhir, Ajaib merupakan startup unicorn Indonesia di bidang fintech yang fokus pada layanan investasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau. Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Ajaib sukses meraih lebih dari satu juta pengguna dan mendapatkan pendanaan series B hingga USD 243 Juta atau Rp3,46 Triliun pada 2021 serta menjadi salah satu perusahaan unicorn Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berinvestasi di Indonesia, Ajaib menjadi startup tercepat yang menjadi unicorn dengan valuasi di atas USD 1 Miliar. Sekian ulasan detail bisnis perusahaan unicorn di Indonesia, semoga bermanfaat.