Indonesia Punya 8 Perusahaan Startup Unicorn! Ini Daftarnya Istilah unicorn umumnya merujuk pada perusahaan startup dengan valuasi minimal USD 1 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah ini semakin populer, meskipun masih banyak masyarakat yang belum memahaminya. Ingin tahu lebih jauh tentang perusahaan unicorn, khususnya di Indonesia? Simak artikel berikut! 8 Perusahaan Startup Unicorn Indonesia Diantara ribuan startup yang muncul di Indonesia, terdapat tujuh startup yang berhasil masuk ke jajaran startup unicorn. Siapa saja dan bagaimana mereka meraihnya? 1. GoTo Jenis Bisnis: e-commerce, on-demand service, transportasi Status unicorn: Gojek (2016) dan Tokopedia (2017) GoTo merupakan merger dari dua startup andalan Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia. Ketika bergabung, keduanya sama-sama bergelar unicorn Indonesia. Gojek merupakan pelopor layanan ojek online di Indonesia yang didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim. Layanan aplikasi Gojek dibuat pada 2015 dan berkembang sangat pesat. Mulai dari peningkatan ratusan ribu user per hari, ekspansi ke luar kota, merambah ke berbagai sektor layanan, dan mendapatkan pendanaan series A. Perusahaan unicorn Indonesia ini hingga pada 4 Agustus 2016, Gojek secara resmi berstatus startup unicorn dengan total pendanaan sebesar USD 1,75 Miliar atau sekitar Rp24,6 Triliun! Sementara itu, Tokopedia dibangun pada 17 Agustus 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Tokopedia memiliki misi pemerataan ekonomi secara digital, dengan menjadi sarana jual-beli yang mempertemukan konsumen dan penjual dalam satu aplikasi. Marketplace pertama di Indonesia ini resmi menjadi startup unicorn setelah mendapatkan pendanaan USD 1,1 Miliar dari Alibaba Group. 2. Bukalapak Jenis bisnis: e-commerce Status unicorn: 2017 Bukalapak adalah startup yang bergerak dibidang layanan marketplace dan resmi menjadi unicorn pada Januari 2017. Layanan marketplace ini sangat berfokus pada penggunanya yang mencapai lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak, dan 90 juta pengguna aktif. Perusahaan unicorn Indonesia ini pada Agustus 2021, Bukalapak mencetak valuasi senilai USD 1,5 Miliar atau sekitar Rp21,9 Triliun melalui IPO. 3. J&T Express Jenis bisnis: Ekspedisi Status unicorn: 2021 J&T Express merupakan satu-satunya startup di bidang supply chain, logistik, dan delivery berhasil berstatus unicorn pada 7 April 2021. CB Insight mencatatkan J&T Express sebagai startup unicorn Indonesia tertinggi saat ini dengan valuasi mencapai USD 7,8 Miliar atau setara Rp113,5 Triliun. Salah satu kriteria startup unicorn yang dimiliki oleh J&T Express adalah poin customer oriented dan penggunaan teknologi, seperti: Memiliki jam operasional 365 hari tanpa libur Dapat menjangkau pengiriman ke seluruh Indonesia dengan estimasi 2-3 hari saja Resi pengiriman dapat dipantau dan dilacak secara real time 4. Traveloka Jenis bisnis: Transportasi, lifestyle, finansial Status unicorn: 2017 Traveloka adalah startup yang memberikan layanan pemesanan hotel dan tiket perjalanan. Startup yang dibangun pada 2012 ini telah resmi menyabet gelar startup unicorn pada 2017. Kala itu perusahaan unicorn Indonesia ini, Traveloka, mendapat kucuran dana dari beberapa investor ternama, seperti East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital. Pada tahun 2020, valuasi Traveloka mencapai USD 3 Miliar! Traveloka pernah terpuruk ketika pandemi karena bisnisnya sangat bergantung pada industri pariwisata. Namun, Traveloka dapat bangkit dengan merambah bidang lifestyle dan finansial kedalam 20 produk dan layanan. 5. OVO Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2018 OVO merupakan salah satu layanan dompet digital atau e-wallet terdepan di Indonesia. Startup yang berada dibawah naungan LippoX dan Tokopedia ini, pertama kali diluncurkan pada 2017. Meski baru terhitung beberapa tahun beroperasi, nyatanya OVO dapat berkembang pesat dengan menggandeng berbagai kalangan sebagai mitranya. Beberapa mitra mereka adalah perusahaan besar sekelas Alfamart, Bank Mandiri, dan Grab, serta startup fintech seperti Moka, hingga 300 ribu mitra UMKM di Indonesia. Hanya butuh satu tahun, tepatnya pada 14 Maret 2018, OVO resmi menjadi startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi USD 2,9 Miliar atau sekitar Rp40,6 Triliun. Pada Oktober 2021, Grab resmi mengakuisisi 90% saham OVO dari Tokopedia dan Lippo Group. 6. Xendit Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2021 Xendit adalah startup fintech dengan produk layanan payment gateway untuk pembayaran marketplace. Pada September 2021, Xendit masuk ke jajaran startup unicorn Indonesia dengan suntikan dana Series C sebesar USD 550 Juta atau sekitar Rp2,1 Triliun. Dana tersebut berasal dari sejumlah investor, yaitu Tiger Global Management, Accel, Amasia, dan Justin Kan’s Goat Capital. Pencapaian tersebut diiringi dengan pertumbuhan jutaan transaksi setiap bulan melalui Xendit dan berhasil mencatatkan valuasi sebesar USD 1 Miliar. Dengan begitu, sebagai perusahaan unicorn Indonesia, Xendit menjadi satu-satunya startup layanan B2B yang menjadi unicorn di Indonesia. 7. Ajaib Jenis bisnis: Finansial Status unicorn: 2021 Terakhir, Ajaib merupakan startup unicorn Indonesia di bidang fintech yang fokus pada layanan investasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau. Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Ajaib sukses meraih lebih dari satu juta pengguna dan mendapatkan pendanaan series B hingga USD 243 Juta atau Rp3,46 Triliun pada 2021. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berinvestasi di Indonesia, Ajaib menjadi startup tercepat yang menjadi unicorn dengan valuasi di atas USD 1 Miliar. 8. Kopi Kenangan Jenis bisnis: Retail F&B Status unicorn: 2021 Kopi Kenangan adalah startup kopi grab-and-go asal Indonesia yang didirikan pada 2017. Berbeda dari kedai kopi tradisional, mereka menawarkan pemesanan kopi lewat aplikasi. Pada akhir 2021, Kopi Kenangan resmi menyandang status unicorn setelah meraih pendanaan lebih dari $1 miliar. Ini menjadikannya salah satu food and beverage startup pertama di Asia Tenggara yang mencapai valuasi tersebut. Keberhasilan Kopi Kenangan didorong oleh model bisnis efisien, brand yang kuat, dan inovasi menu lokal. Kini mereka telah berekspansi ke luar negeri dengan brand “Kenangan Coffee,” membawa cita rasa kopi Indonesia ke pasar global. Ciri-ciri Perusahaan Unicorn Ada beberapa karakteristik yang biasanya dimiliki oleh perusahaan unicorn. Adapun ciri suatu bisnis unicorn adalah sebagai berikut. Inovatif dan Disruptif: Unicorn hadir dengan terobosan yang mengubah cara lama, seperti Gojek yang memperkenalkan layanan ojek online. Pionir di Industri Baru: Mereka sering menjadi pelopor, seperti Traveloka yang mempermudah pemesanan perjalanan online. Berbasis Teknologi: Unicorn memanfaatkan teknologi secara maksimal, contohnya Shopee dengan fitur BeautyCam berbasis AR. Berorientasi pada Konsumen: Fokus utama mereka adalah menjawab kebutuhan pelanggan, bukan sekadar mencari untung. Kepemilikan Pribadi: Kepemilikan privat membuat mereka lebih cepat dalam mengambil keputusan dan berinovasi. Apa Bedanya Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn? Unicorn adalah sebutan untuk startup dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Aileen Lee, seorang kapitalis asal AS, untuk menggambarkan betapa langkanya perusahaan rintisan dengan valuasi sebesar itu. Di Indonesia, terdapat beberapa unicorn ternama termasuk Gojek (yang kini masuk decacorn), Tokopedia, dan Kopi Kenangan. Seiring perkembangan, muncullah istilah decacorn, yaitu startup dengan valuasi minimal USD 10 miliar, 10 kali lebih besar dari unicorn. Contohnya adalah Grab dan Bytedance. Level tertinggi adalah hectocorn, dengan valuasi USD 100 miliar. Namun, gelar ini hanya diberikan pada startup, bukan perusahaan besar lama. Hingga kini, hanya Ant Financial dari China yang menyandang status hectocorn. Pemerintah Indonesia pun terus mendorong pertumbuhan startup agar naik kelas dari unicorn ke decacorn dan bahkan hectocorn untuk mendongkrak ekonomi digital nasional. Tren Perusahaan Unicorn di Seluruh Dunia 1. On-demand economy Perusahaan yang bergerak dalam bidang on demand economy menggunakan konsep sumber daya personal. Model on-demand economy sendiri akan terus meningkat dan tidak akan mengalami fluktuasi. Namun, dalam penerapannya membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai, dari jaringan internet, server, platform, hingga program atau aplikasi. Tiga dari lima perusahaan di dunia menerapkan model konsep seperti ini, perusahaan yang memiliki nilai paling tinggi adalah DiDi dan Airbnb. 2. E-commerce Dalam era perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan dengan basis e-commerce perlahan mulai mengusir dominasi toko fisik. Hal tersebut terbukti dari berkurangnya  jumlah toko yang ada di mall. Perusahaan e-commerce terbesar di dunia adalah Amazon dan Alibaba. Kedua perusahaan tersebut pernah menyandang gelar sebagai perusahaan unicorn sebelum akhirnya menjadi perusahaan publik. Sejak banyaknya perusahaan e-commerce, seluruh keperluan toko fisik sudah semakin menurun dan beralih ke digital. Untuk memaksimalkan strategi bisnis e-commerce, Anda juga bisa menggunakan ERP Software untuk membuat proses bisnis berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan yang maksimal. 3. Model bisnis inovatif Selanjutnya adalah model bisnis inovatif, dengan mendukung model bisnis on-demand economy. Perusahaan startup turut menjalin kerjasama dengan melakukan interaksi dan memberikan informasi yang akrab atau biasa disebut dengan network orchestrator. Dengan adanya hal ini, memungkinkan perusahaan untuk menjual produk atau layanan secara kolaboratif serta meningkatkan relasi melalui bisnisnya masing-masing. Salah satu model bisnis inovatif adalah Uber dan Airbnb yang turut menjalin kerjasama untuk memberikan informasinya melalui TripAdvisor. Setiap perusahaan, termasuk unicorn, tentu membutuhkan strategi pemasaran digital untuk mempromosikan bisnisnya. Sebagai informasi, umumnya perusahaan besar, termasuk unicorn di Indonesia, memiliki manajemen keuangan yang matang serta sistem administrasi yang baik, didukung oleh aplikasi akuntansi komputer. Oleh karena itu, Mekari Jurnal menghadirkan layanan yang dapat mendukung kebutuhan perusahaan unicorn di Indonesia. Dengan menggunakan software marketing automation seperti Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola serta mempromosikan bisnis secara lebih efektif dan efisien. Demikian ulasan mengenai bisnis perusahaan unicorn di Indonesia. Semoga bermanfaat.