Perkembangan & Keuntungan Transaksi Cashless dalam Proses Bisnis Di era digital seperti sekarang ini, metode pembayaran digital banyak digemari masyarakat Indonesia. Dengan metode pembayaran ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai yang terlalu banyak ketika bepergian. Bukan hanya itu, metode pembayaran ini juga telah didukung oleh pemerintah Indonesia. Misalnya, Pemerintah memberlakuan transaksi e-money untuk membayar akses jalan tol di seluruh Indonesia sejak Oktober 2017. Inilah salah satu titik awal masyarakat Indonesia untuk beralih ke transaksi non tunai atau cashless. Berkembangnya Pembayaran Cashless di Indonesia Peralihan dari pembayaran tunai atau cash ke pembayaran non tunai atau cashless awalnya diinisiasi oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI No. 11/12/PBI/2009) tentang uang elektronik pada tahun 2009. Kemudian gagasan transaksi non tunai kembali diperkuat dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) oleh Bank Indonesia pada tahun 2014. Selanjutnya secara perlahan dalam perekonomian Indonesia semakin menjamur layanan dan fasilitas pembayaran non tunai sejak saat itu. Tercatat hingga akhir Juni 2018, volume transaksi uang elektronik mencapai 206,9 juta transaksi dan pada September 2018 jumlah uang elektronik yang beredar sebanyak 142.477.296 instrumen, berdasarkan data statistik Bank Indonesia . Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 298.6% pada volume transaksi uang elektronik dibandingkan pada bulan Juni 2017 lalu. Pemberlakukan e-money untuk transaksi akses jalan tol di Indonesia mulai Oktober 2017 juga menstimulasi peningkatan jumlah uang elektronik sebesar 198% atau hampir dua kali lipat dibandingkan pada September 2017 lalu, yakni sebanyak 71.783.618 instrumen uang elektronik di Indonesia. Bukan hanya e-money, saat ini juga telah banyak beredar metode pembayaran lainnya, yaitu e-wallet atau dompet digital. Di Indonesia, sudah banyak e-wallet yang beredar di Indonesia seperti T-Cash, OVO Payment, Go-Pay, DANA, dan masih banyak lagi. Keuntungan Pembayaran Cashless Ada baiknya untuk mengetahui apa saja keuntungan pembayaran cashless. Seperti yang dilansir dari sosialisasi GNNT BI berikut. a. Lebih praktis dan aman Uang tunai memiliki kecenderungan untuk menempati semakin banyak ruang penyimpanan, sedangkan uang elektronik yang umumnya kini berbentuk kartu chip based atau bentuk lainnya yang server based hanya memakan sedikit tempat atau bahkan sudah ada di ponsel pintar bawaan masing-masing. Sehingga bentuk uang yang lebih praktis sekaligus lebih aman dalam bertransaksi. b. Menurunkan biaya pengelolaan uang fisik Pengelolaan uang fisik, mulai dari percetakan uang fisik/tunai dan penghancuran uang fisik yang sudah tidak layak memakan banyak anggaran negara, yakni sekitar Rp3,5 triliun dalam setahun. c. Perencanaan ekonomi lebih akurat Dengan bertransaksi menggunakan uang elektronik, perencanaan ekonomi akan lebih akurat karena tiap transaksi cashless tercatat dengan baik dan akurat. Sedangkan transaksi uang fisik masih rawan dengan adanya praktik ekonomi terselubung, yang umumnya tidak tercatat dengan baik maupun akurat. d. Meningkatkan sirkulasi uang Transaksi uang elektronik atau cashless yang lebih praktis dan aman akan menstimulasi peningkatan sirkulasi uang dalam perekonomian negara. Dari beberapa penjelasan di atas, tentunya transaksi pembayaran cashless semakin menarik dan menjanjikan untuk diterapkan. Tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam transaksi atau pembayaran cashless. Apakah Pelanggan Anda Cashless? Di atas adalah beberapa penjelasan dan keuntungan menggunakan metode pembayaran digital. Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan metode ini untuk bisnis, Anda harus ketahui terlebih dulu, apakah pelanggan Anda termasuk orang yang cashless atau lebih menyukai transaksi dengan uang fisik? Anda bisa cari tahu jawaban tersebut dengan melihat demografis pelanggan Anda, misalnya berapa usia mereka, pekerjaan mereka, dan apakah mereka tidak asing dengan transaksi cashless. Jika pelanggan Anda termasuk golongan millennial yang hampir setiap saat membawa ponsel pintar, kartu debit atau kartu kredit mereka, kiranya mereka tidak akan sulit untuk menerapkan transaksi cashless ini. Cashless Menghemat Waktu Transaksi tunai menurut Leo Kremer, Co-chief Executive of Dos Toros dilansir dari Forbes, menciptakan efek bottleneck, di mana terjadi kemacetan pada satu titik transaksi. Dengan menerapkan transaksi cashless pelanggan dapat lebih cepat memulai dan menyelesaikan sebuah transaksi dan bergerak ke kegiatan atau lokasi selanjutnya. Bukan hanya itu, dengan metode cashless, Anda juga tidak perlu lagi repot mencari uang untuk mengembalikan uang pelanggan dari transaksi penjualan yang terjadi. Setimpalkah Naiknya Biaya Proses Transaksi? Transaksi cashless tentunya akan melewati beberapa server atau proses lainnya dengan cepat, yang mana hal ini akan memakan sekian persen dari transaksi yang dilakukan. Umumnya transaksi dengan kartu kredit akan memakan biaya transaksi setidaknya 2% dari nominal yang ditransaksikan. Perhatikan pula biaya pemeliharaan fasilitas dan instrumen transaksi cashless. Itulah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan transaksi cashless. Apakah Anda tertarik untuk beralih menggunakan transaksi non-tunai ini? Midtrans adalah salah satu payment gateway yang telah dipercaya banyak perusahaan besar seperti Airyrooms, Bukalapak, Go-Jek, dan masih banyak lagi. Setelah Anda memilih untuk menggunakan metode cashless, hal penting lain yang harus Anda perhatikan adalah mengelola keuangan bisnis Anda. Jurnal merupakan salah satu software invoice dan software akuntansi online yang mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis Anda kapan dan di mana saja.