Memahami Kemasan Produk: Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Kemasan produk menjadi salah satu faktor yang menjadi daya darik pelanggan untuk membeli produk. Di sisi lain, kemasan juga menjadi wadah yang berfungsi untuk melindungi nilai dari isi di dalam produk. Ini penting bagi perusahaan agar dapat menyampaikan manfaat dari produk dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Oleh karena itu, banyak dari perusahaan yang saat ini mulai berfokus untuk berinovasi dan mengembangkan kemasan produk untuk menjadi lebih kreatif dan aman dibandingkan kompetitor di pasar. Berikut merupakan penjelasan selengkapnya mengenai kemasan produk secara lebih lengkap melalui Blog Mekari Jurnal! Pengertian Kemasan Produk Kemasan merupakan bentuk lapisan fisik terluar dari produk yang Anda perjualbelikan, di mana fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan visual, menyajikan informasi produk, serta mempertahankan nilai dari produk. Terdapat beberapa definisi yang dijabarkan oleh para ahli, seperti: 1. Samodro (2018:43) Kemasan mengacu kepada wadah yang menyimpan nilai, yang mudah untuk dipegang, indah ketika dilihat, dan praktis untuk didistribusikan. 2. Kotler & Keller (2016) Kemasan produk merupakan sebuah kegiatan yang berisikan proses mendesain dan memproduksi sehingga produk dapat terlindungi dan digunakan dengan baik. 3. Klimchuk dan Krasovec (2006: 33) Kemasan adalah suatu wadah atau pembungkus yang didesain secara kreatif mulai dari bentuk, material, warna, struktur, dan elemen lainnya dengan tidak melupakan informasi produk ketika dipasarkan secara publik. Simak lebih lanjut: Tips Membuat Desain Kemasan Produk Menarik dan Unik! Fungsi dan Manfaat dari Kemasan Produk Umumnya, penggunaan dan penerapan kemasan untuk sebuah produk untuk memenuhi tiga tujuan utamanya, yaitu sebagai bagian dari perlindungan, identifikasi brand, serta bagian dari strategi pemasaran. 1. Perlindungan Nilai Guna Produk Fungsi yang pertama adalah berfungsi untuk melindungi produk yang terkandung dari dari kerusakan fisik, kontaminasi, dan gangguan selama penyimpanan, transportasi, dan pemakaian. Oleh karena itu, perusahaan biasanya akan merencanakan desain kemasan mulai dari perlindungannya terlebih dahulu, baru kemudian berkaitan dengan estetika kemasan. Hal ini tidak lebih karena banyak faktor yang perlu diperhatikan, mulai dari fluktuasi kelembaban, cahaya, dan suhu. Misalnya, barang elektronik yang halus memerlukan kemasan yang kokoh dengan lapisan pelindung untuk mencegah kerusakan, sedangkan barang yang mudah rusak memerlukan kemasan yang menjaga kesegaran dan mencegah pembusukan. 2. Penetrasi Merek Dagang yang Efektif Saat ini, kemasan juga memainkan peran penting dalam mengenalkan merek dagang di pasaran. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang baru berkembang sangat memikirkan kemasannya dengan sangat mendalam agar efektif ketika peluncuran produk mulai. Ini juga dikarenakan kemasan berfungsi sebagai representasi visual dan sentuhan dari identitas, nilai, dan citra merek sebagai daya tarik tersendiri. Jika hal ini dapat dilakukan dengan konsisten, kemasan dapat menjadi sebuah ciri khas dari perusahaan Anda. Ini akan membantu konsumen dengan cepat mengidentifikasi dan mengasosiasikan produk dengan merek tertentu, sehingga menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan merek. Salah satu contohnya seperti desain kemasan ikonik seperti botol Coca-Cola yang berkontur atau kotak produk Apple yang ramping dapat langsung dikenali di seluruh dunia. “92% pembeli atau konsumen akan lebih loyal terhadap suatu produk yang memiliki klaim kemasan yang sustainability dan ramah lingkungan. Bahkan 20 FMCG terbesar berkomitmen untuk menargetkan 100% recycled packaging di tahun 2030.” – Mckinsey & NielsenIQ Join Study Report. 3. Strategi Penjualan Kemasan produk juga sudah menjadi bagian integral dari sebuah perencanaan strategi pemasaran sebuah perusahaan. Jika kemasan memiliki daya tarik tersendiri, terlihat unik, sederhana dan mudah dikemas, maka ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di tempat penjualan. Desain yang menarik, bentuk yang inovatif, dan bahan kemasan yang unik dapat menciptakan kesan berkesan dan positif bagi konsumen. Kemasan juga menyampaikan informasi tentang petunjuk penggunaan produk, bahan-bahan, sertifikasi (seperti organik atau ramah lingkungan), dan praktik keberlanjutan, yang dapat memengaruhi persepsi dan perilaku pembelian konsumen. Simak lebih lanjut: Tips Meningkatkan Penjualan dengan Product Packaging Jenis-jenis Kemasan Produk Terdapat tiga jenis kemasan produk yang umum digunakan oleh perusahaan, yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier. 1. Kemasan Primer Bagian ini merupakan kemasan yang menjadi lapisan terdalam pada sebuah produk dan menjadi wadah yang menampung nilai dari produk. Fungsi utama dari kemasan primer adalah untuk melindungi produk dari kerusakan dan kontaminasi faktor eksternal, yang dapat mempengaruhi penurunan nilai produk. Selain itu, kemasan primer juga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan dalam pengemasan dan penggunaan produk ketika diterima oleh pembeli. Contoh dari kemasan produk, mencakup botol pada minuman, tabung plastik untuk peralatan kamar mandi, atau kemasan plastik makanan ringan. 2. Kemasan Sekunder Kemasan sekunder atau kedua akan menjadi lapisan yang membungkus dan melindungi kemasan primer. Walaupun begitu, terkadang kemasan sekunder memiliki durabilitas yang tidak sekuat kemasan primer karena berbahan dasar karton, atau bungkus plastik. Namun, adanya kemasan sekunder dapat membantu dalam mengelompokkan produk pada saat proses distribusi dalam jumlah set yang besar. Selain itu, bisa juga dijadikan sebagai ajang promosi pada penjualan offline dan meningkatkan identifikasi brand di pasar. Salah satu contohnya seperti kotak karton minuman soda di sebuah supermarket untuk menarik perhatian konsumen. “Berdasarkan survei terhadap 6.000 pelanggan, menunjukkan bahwa 47% konsumen akan mempertimbangkan pembelian jika kemasannya terlalu berlebihan atau kurang efektif.” – Group eCommerce Report 2024 by Mondi 3. Kemasan Tersier Terakhir merupakan kemasan tersier yang berfungsi untuk membantu melindungi produk pada saat proses penyimpanan, pengemasan, maupun pengiriman produk yang sudah dikelompokkan. Contoh dari kemasan tersier seperti palet atau scretch wrap untuk mengamankan muatan kotak-kotak barang, atau kontainer untuk pengiriman dalam jumlah besar. Biasanya, ini dapat ditemukan pada saat proses pengelolaan supply chain pada tahap penanganan dan logistik. Bagaimana Mekari Jurnal Membantu dalam Proses Manajemen Produk dan Produksi Kemasan produk memainkan peran penting dalam melindungi sekaligus mengenalkan merek dagang di pasaran. Kedua tujuan ini penting untuk dapat membantu perusahaan dalam mencapai tingkat penjualan sesuai perencanaan di awal periode dan tujuan utama dalam jangka panjang. Pada skala usaha kecil, mengelola aspek-aspek dalam kemasan tidak begitu sulit karena kuantitas produk yang dikelola tidak begitu besar. Namun, hal ini akan menjadi tantangan ketika produk sudah mencapai jumlah ratusan atau ribuan produksi setiap harinya. Oleh karena itu, agar pengelolaan tetap efektif untuk perusahaan menengah ataupun enterprise, Anda dapat menggunakan Mekari Jurnal, software akuntansi yang kini telah terintegrasi dengan berbagai fitur SCM seperti manajemen produksi maupun manajemen produk. Dengan menggunakan fitur manajemen produk, seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan kemasan dapat mengakses informasi produk yang relevan dengan mudah dan realtime. Untuk pengelolaan yang lebih efektif, pengeluaran biaya yang muncul pada saat aktivitas pengelolaan kemasan produk atau proses supply chain lainnya dapat tercatat secara otomatis ke dalam laporan keuangan. Apakah Anda tertarik? Jika masih terdapat pertanyaan lainnya, silahkan tanyakan lebih lanjut kepada tim kami di sini! Konsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Nielsen, “Unpacking eco excellence: How sustainable packaging influences consumers”. Nielsen, “Consumers care about sustainability—and back it up with their wallets”. Mondi, “eCommerce packaging trends for 2024 and beyond: how consumers feel and what society needs”.