Daftar Isi

Contoh Kegiatan Produksi Dari Berbagai Industri

Tayang 05 Jun 2024
Diperbarui 08 Juni 2024

Kegiatan produksi merupakan suatu tahapan yang menjadi tulang punggung perusahaan manufaktur dalam mempertahankan keberadaannya di pasar.

Produksi sendiri ialah suatu proses kegiatan di mana terjadi perubahan dari pengolahan sumber daya (input) seperti bahan baku, waktu, dan tenaga menjadi barang jadi (output).

Salah satu tujuan utama dari kegiatan produksi adalah dapat menciptakan barang yang mengalami peningkatan nilai daripada sebelum barang mentah diolah.

Namun, dalam tujuan untuk mencapai hal tersebut, adanya kegiatan produksi juga berkontribusi terhadap memperluas lapangan kerja, hubungan kerja sama dari beda industri, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kegiatan produksi sendiri juga dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari individu, komunitas, hingga perusahaan besar.

Lalu, bagaimana cara mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan tepat? Berikut beberapa contoh kegiatan produksi yang sering dilakukan oleh berbagai bidang industri!

Contoh Kegiatan Industri Dari Berbagai Bidang Industri

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan industri yang sering Anda temukan di Indonesia, yaitu:

1. Kegiatan Produksi dari Industri Agraria

Contoh kegiatan industri pertama yang bisa Anda lihat adalah kegiatan industri dalam bidang agraria.

Pada bidang agraria, biasanya bidang hasil produksinya akan berkaitan erat dengan barang hasil panen dari wilayah pertanian, perkebunan, atau bahkan perhutanan.

Kesamaan dari ketiga wilayah tersebut adalah adanya faktor alam yang turut membantu meningkatkan nilai barang, dari semula bibit, kemudian menjadi kecambah, dan menghasilkan buah dan sayuran yang dapat kita panen dan dijual ke pasar.

Pada kegiatan tersebut, terdapat juga banyak dukungan dari industri lainnya, seperti pabrik pupuk untuk meningkatkan kualitas panen dan pestisida untuk mengusir hama.

Simak lebih lanjut: Cara Meningkatkan Proses Produksi Perusahaan

2. Produksi pada Bidang Perikanan

Selanjutnya yang turut serta menjadi salah satu penghasil ekspor utama Indonesia berasal dari komoditas perikanan.

Berdasarkan sebuah data, Indonesia berhasil mencetak nilai ekspor produk perikanan hingga sebesar USD5,71 miliar atau Rp84,60 triliun pada tahun 2022.

Bagi masyarakat Indonesia, menjalankan kegiatan budidaya ikan dan memanen langsung dari laut merupakan kegiatan turun temurun yang sudah dilakukan sejak nenek moyang.

Pada beberapa industri perikanan, mereka menjalankan bisnis melalui tahapan proses budidaya dari bibit ikan hingga ikan siap dipanen. Lainnya, akan memanen secara langsung dari alam, mulai dari sungai, danau, hingga laut.

3. Produksi pada Bidang Peternakan

Kegiatan produksi pada bidang peternakan menghasilkan hasil produk yang cukup beragam. Ini karena tidak lain bergantung dengan jenis binatang yang dibudidaya, seperti misalkan unggas, kambing, sapi, hingga kuda.

Jika kita lihat dari usaha peternakan ayam, beberapa peluang usaha yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari telur, indukan ayam, daging segar, hingga ayam peliharaan seperti ayam jago.

Di sisi lain, peternakan kuda juga menghasilkan output yang juga beragam mulai dari susu hingga kuda pacu.

4. Produksi pada Bidang Pengolahan Tempe dan Tahu

Pada kegiatan produksi pengolahan tempe dan tahu, memiliki bahan baku utama yang sama yaitu kacang kedelai.

Biasanya, pihak pabrik akan memesan terlebih dahulu bahan baku ke pertanian kedelai yang memiliki siklus panen antara 70 – 90 hari.

Setelah itu, kedelai akan dikirim dan akan diolah oleh pekerja pabrik, di mana kacang kedelai akan diolah menjadi olahan tempe, dan endapan perasan kedelai akan diolah menjadi olahan tahu.

5. Produksi pada Pabrik Pembuatan Pakaian

Pada mulanya, pabrik pakaian akan melakukan pengadaan sebelum produksi dimulai dengan memesan bahan baku, misalnya kapas.

Kemudian, kapas akan diolah lebih lanjut melalui benang jahit melalui proses yang disebut dengan spinning atau pemintalan.

Setelah benang berhasil terbentuk, selanjutnya pakaian baru bisa dibuat sesuai desain yang diinginkan melalui beberapa model, mulai dari tenun, dijahit, atau disulam.

Simak lebih lanjut: Ruang Lingkup dalam Manajemen Produksi

Peran Manajemen Produksi dari SCM Mekari Jurnal

Bagi sebagian besar perusahaan manufaktur yang rutin memproduksi produk untuk diperjualbelikan, mengelola rangkaian pasokan barang merupakan suatu tantangan yang cukup besar.

Pada pengelola yang masih dalam tahap merintis, mungkin masih dapat mengatasinya dengan menyusun pencatatan stok yang rapih, serta menjadwalkan seluruh rangkaian operasional dengan detail.

Namun, bagaimana dengan perusahaan yang sudah masuk ke skala menengah atau besar dengan ribuan produk yang perlu disortir setiap harinya?

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat menunjang pengelolaan supply chain Anda dengan menggunakan Mekari Jurnal SCM.

Salah satu fitur yang dapat membantu adalah fitur manajemen produksi yang telah terintegrasi dengan sistem akuntansi sehingga memudahkan proses pencatatan biaya dan pelaporan keuangan.

Di sisi lain, proses produksi akan semakin efektif berkat pengawasan secara keseluruhan yang bisa Anda lakukan dalam satu dashboard secara online.

Anda juga dapat merencanakan proses produksi secara detail dalam bill of materials mulai dari kebutuhan bahan baku, rangkaian proses dan jadwalnya, estimasi biaya, hingga output yang ingin didapatkan.

Coba gratis sekarang juga dengan mendaftarkan perusahaan Anda atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim kami sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Portal Indonesia, “Gencar Membidik Pasar Ekspor Perikanan”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal