Cara Menghitung Diskon untuk Meningkatkan Penjualan Diskon merupakan sebuah strategi yang paling sering digunakan oleh bisnis dalam meningkatkan volume penjualannya. Selain volume penjualan, tujuan dari menerapkan diskon kepada produk atau jasanya juga cukup beragam. Namun, bagaimana cara menghitung diskon agar profit tidak buntung? Pentingnya Menghitung Diskon dalam Bisnis Memberikan potongan diskon kepada sebuah produk atau jasa dapat memainkan peran penting dalam mendorong penjualannya dalam bisnis. Namun, kepentingan dalam pemberian diskon tersebut berbeda-beda tergantung kebutuhan target pasar, kondisi inventaris, jenis produk, maupun tujuan bisnis secara keseluruhan. Walaupun strategi diskon dapat mendorong penjualan secara cukup cepat, penerapannya harus dilakukan secara bijak dan pertimbangan yang cukup strategis. Beberapa pertimbangan dan manajemen risiko perlu dilakukan, namun banyak manfaat yang dapat dirasakan jika hal ini dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Beberapa manfaat tersebut, seperti: Dapat menarik pelanggan baru serta mempertahankan retensi pelanggan lama sehingga meningkatkan customer lifetime value. Efektif dalam membersihkan stok yang berlebih, yang mendekati masa kadaluwarsa, maupun mempromosikan produk baru. Adanya diskon mampu memberikan visibilitas lebih baik di antara kompetitor sehingga meningkatkan daya tarik tersendiri. Mendapatkan keuntungan kompetitif dibandingkan pesaing lain di pasar. Namun, jika tidak diimbangin dengan manajemen yang baik, penerapan diskon malah dapat mengganggu aliran arus kas dan margin profitabilitas. Jika Anda berketergantungan dengan strategi ini, bisa saja merek dagang Anda juga di cap berkualitas rendah dan nilai ekonomisnya akan dipertanyakan. Menggunakan Fitur Produk Bundle dalam Mekari Jurnal SCM Mengelola produk yang diperjualbelikan tentu cukup memakan waktu dan biaya. Belum lagi, bagi mereka yang bekerja dalam bidang trading dan retail. Hal ini akan semakin rumit dan kompleks karena terdapat banyak strategi penetapan harga yang berkaitan dengan suatu produk, sehingga akan sulit untuk mengelolanya satu per satu. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, segera gunakan Mekari Jurnal yang memiliki fitur bundle yang mampu membantu Anda dalam mengelola seluruh jenis produk yang bisnis Anda miliki secara langsung dalam satu dashboard. Fitur bundle juga dapat mengatur harga per produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda serta membuat promosi lewat program promo berdasarkan data persediaan barang Anda. Masih banyak fitur lainnya yang dapat mendukung operasional bisnis Anda semakin optimal dalam Mekari Jurnal. Segera daftarkan perusahaan Anda dan dapatkan free trial selama 7 hari! Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang Juga! Cara Menghitung Diskon secara Manual Untuk menghitung diskon pada dasarnya dapat dilakukan menggunakan rumus sederhana dan manual. Ada beberapa model rumus yang biasa perusahaan gunakan, yaitu: 1. Model Diskon Tunggal Cara perhitungan diskon yang paling sederhana dan umum ditemukan adalah metode perhitungan diskon tunggal. Rumusnya, yaitu menggunakan rumus: (% diskon x harga sebenarnya dari produk/jasa dalam kurs rupiah) Setelah itu, Anda dapat menghitung harga produk setelah diskon dengan cara: Harga produk setelah diskon = harga asli produk – diskon dalam rupiah atau Harga produk setelah diskon = (100% – %diskon) x harga asli produk. Persentase dari diskon nantinya akan dikonversi ke dalam bentuk desimal, yaitu 1/100 x diskon, contohnya seperti 15 x 1/100 = 0,15. Contoh perhitungan diskon-nya adalah sebagai berikut, jadi terdapat sebuah lemari dengan harga sebesar Rp 800.000. Kemudian, terdapat voucher potongan diskon sebesar 25%. Jadi cara menghitungnya adalah sebagai berikut, Rp800.000 x 25% = Rp200.000. Maka, biaya yang harus dibayar berarti Rp800.000 – Rp200.000 = Rp600.000. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan rumus yang lain yaitu, (100% – 25%) x Rp800.000 = 75% x Rp800.000 = 0,75 x Rp800.000 = Rp600.000. 2. Model Diskon Ganda Selain menggunakan model perhitungan tunggal, terdapat juga cara menghitung diskon dengan model ganda. Contohnya, seperti yang sering Anda temukan dalam usaha retail atau departement store yang terdapat sebuah plang bertuliskan: “50% + 10%”. Lalu, bagaimana cara menghitung model diskon seperti ini? Pada dasarnya, perhitungan dasarnya adalah melalui perhitungan bertingkat, di mana rumus yang bisa Anda gunakan, yaitu: Harga normal produk/jasa setelah diskon pertama: (100% – %diskon pertama) x harga normal produk. Kemudian hitung melalui diskon kedua: (100% – %diskon kedua) x harga produk setelah diskon pertama. Untuk memudahkan dalam memahami diskon bertingkat ini, berikut contoh perhitungannya. Pada sebuah departement store, terdapat sebuah event sale di mana sebuah celana memiliki nilai sebesar Rp250.000 sebelum diskon dan mendapat diskon 50% + 15%. Untuk menghitungnya, hitung diskonnya yang pertama terlebih dahulu baru selanjutnya hitung diskon yang kedua. Harga Akhir Diskon Pertama: (100% – 50%) x Rp250.000 = 50% x Rp250.000 = Rp125.000. Harga Akhir Diskon Kedua; (100% – 15%) x Rp125.000 = 85% x Rp125.000 = Rp 106.250. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka harga akhir dari celana tersebut setelah adanya potongan diskon menjadi Rp106.250. Kesimpulan Strategi diskon dalam sebuah bisnis tentu dapat meningkatkan eksistensi dari sebuah merek dagang melalui produk-produknya dengan harga yang kompetitif. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan pengelolaan diskon yang efektif agar terhindar dari risiko yang malah dapat menurunkan volume penjualan atau nilai merek. Salah satu cara untuk mengelola hal ini adalah dengan cara menghitung diskon secara sederhana terlebih dahulu. Jika pengelolaan diskon sudah mencakup kuantitas yang lebih besar dan kompleks, Anda bisa menunjang pengelolaan dengan Mekari Jurnal SCM. Selamat mencoba, ya! Referensi: UMM, “Cara Menghitung Diskon yang Mudah dengan Manual dan Kalkulator”. Katadata, “Cara Menghitung Diskon Lengkap dengan Contoh Soal”.