Derivatif Adalah: Pengertian, Manfaat, Instrumen Terbaik yang Dapat Dipilih Dalam dunia bisnis, derivatif adalah alat ukur yang digunakan oleh bisnis dalam mengelola risiko dan perencanaan keuangan. Ini diperlukan untuk membantu dalam memmprediksi tanpa mengetahui kepastian akan kondisi keuangan di masa mendatang. Apalagi bagi pelaku usaha, ada kalanya perekonomian negara mengalami inflasi sehingga mempengaruhi keuangan perusahaan. Di sisi lain, meningkatnya modal dan tuntutan kenaikan gaji tidak bisa dihindari. Tak heran jika banyak pelaku usaha menjadikan investasi sebagai salah satu solusi demi melindungi keuangan perusahaan dari berbagai ketidakpastian tersebut. Dalam kegiatan investasi, dikenal pula bermacam instrumen. Instrumen investasi merupakan pilihan aset di mana investor akan menanamkan modalnya. Salah satu jenis instrumen investasi yang bisa digunakan adalah kontrak atau perjanjian. Kontrak yang dijadikan instrumen investasi memang seringkali belum benar-benar dipahami. Padahal instrumen satu ini merupakan salah satu bentuk derivatif keuangan yang tercantum dalam Bursa Efek Indonesia. Pertanyaannya adalah apa itu derivatif keuangan dalam bisnis? Apa pula instrumen yang menyertainya? Nah Mekari Jurnal, sebagai penyedia software akuntansi yang membantu para pengusaha, kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang bisnis derivatif. Definisi Derivatif Keuangan Mengutip dari Bursa Efek Indonesia, derivatif dalam dunia ekonomi dan akuntansi adalah kontrak bilateral berupa perjanjian dalam penukaran pembayaran. Derivatif dapat menjadi sebuah instrumen keuangan yang berdasarkan data nilai aset, seperti saham, obligasi, mata uang, atau komoditas. Aset-aset ini terbentuk dari efek yang diturunkan atau dari produk turunannya. Artinya, kontrak bilateral yang terjadi tergantung pada nilai aset atau bisa juga terjadi dengan nilai yang diturunkan dari tingkat referensi atau indeks. Selain itu, suku bunga, kurs tukar, dan ekuitas menjadi bagian dari acuan pokok transaksi derivatif ini. Harga aset yang dijual-belikan tersebut merupakan kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli. Sedangkan nilai aset di masa depan akan dipengaruhi instrumen induknya. Masih membingungkan? Secara sederhana maka derivatif adalah produk turunan dari semua jenis investasi. Sebagai contoh, jika Anda baru saja membeli emas lalu ada yang menawar produk turunan emas berupa kontrak perdagangan emas. Kontrak perdagangan emas yang dimaksud berupa grafik dengan nilai kontrak tertentu. Aktivitas seperti ini merupakan jenis derivatif yang dimaksud. Seperti yang sudah disinggung di awal, derivatif keuangan tercantum pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Derivatif yang terdapat di BEI inilah yang merupakan derivatif keuangan atau financial derivative. Derivatif keuangan dianggap sebagai instrumen yang variabelnya dijadikan acuan untuk instrumen keuangan, baik berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, suku bunga, mata uang, dan elemen lainnya. Manfaat Derivatif Keuangan Derivatif digunakan oleh manajemen suatu lembaga keuangan atau perusahaan hingga investor dalam hal mengelola risiko pergerakan suku bunga, harga saham, komoditas, hingga nilai tukar mata uang mereka. Pemanfaatannya dilakukan tanpa mempengaruhi posisi fisik produk acuan. Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan derivatif keuangan. 1. Memperoleh Keuntungan Tentu saja kegiatan kontrak dengan pihak lain dilakukan demi mendapat untung. Keuntungan ini bisa didapat dengan memanfaatkan perbedaan nilai suatu aset acuan dengan nilai aset lain. Hal ini juga yang terjadi dalam aktivitas bursa. Contohnya jika ada perbedaan indeks di suatu kota dengan indeks yang sama di kota lain. Maka, perbedaan nilai indeksi ini akan dimanfaatkan pelaku deviatif untuk mendapat keuntungan. 2. Memindahkan Risiko Risiko kerugian tentu sangat dekat dalam kegiatan bisnis derivatif. Tetapi tiap pelaku bisnis derivatif akan berusaha untuk menghindarinya. Salah satu upaya menghindari kerugian tersebut ialah melalui pemindahan risiko dengan sistem derivatif. Contohnya adalah nelayan yang menjual ikannya ke spekulator melalui kontrak berjangka. Melalui sistem ini, nelayan bisa mendapat perlindungan risiko ketika terjadi penurunan tangkapan. Kedua manfaat diatas memang menjadi manfaat utama yang didapatkan. Namun selain itu, setiap pelaku usaha bisa saja memiliki alasan tersendiri dari kegiatan deviatif keuangan yang dilakukannya. 3. Risiko Derivatif Keuangan Selain mempunyai manfaat besar, sebagai suatu instrumen investasi berupa kontrak perdagangan, maka derivatif keuangan juga memiliki risiko yang tak kalah besar. Risiko itu bisa terjadi lantaran dalam derivatif hanya menggunakan spekulasi harga di masa depan. Hal ini menjadikan derivatif dianggap lebih berisiko dibandingkan saham. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan kontrak pembelian emas maka Anda dapat menjualnya tanpa memiliki emasnya. Hanya saja, harga dari kontrak emas tersebut sangat fluktuatif. Harga yang fluktuatif akan tergantung pada harga komoditas emas di pasaran. Instrumen Bisnis Derivatif Instrumen bisnis derivatif keuangan merupakan suatu instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung pada nilai aset yang menjadi dasarnya. Instrumen bisnis derivatif keuangan sendiri sudah cukup dikenal dan diperdagangkan di Indonesia karena dianggap memiliki potensi dalam membantu manajemen risiko. Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, perlindungan dari risiko menjadi salah satu manfaat penggunaan derivatif keuangan. Untuk mencapainya, dibutuhkan suatu instrumen. Berkaitan dengan derivatif keuangan, maka dikenal dua jenis instrumen yakni future and forwards contract dan options contract : 1. Future and Forwards Contract Instrumen bisnis derivatif keuangan berupa kontrak future dan forwards merupakan inovasi dalam pasar modal. Kontrak ini berisi perjanjian dua pihak dalam mengirim atau menerima instrumen finansial dan komoditas pada waktu tertentu di masa depan. Namun, waktu dan harganya sendiri sudah ditentukan ketika penandatanganan kontrak yang merupakan kesepakatan kedua belah pihak. Kontrak future mengelola individu agar terlibat pada kontrak serta wajib melakukan pengiriman atau penerimaan. Apabila kontrak future dapat diperjualbelikan di suatu bursa, maka berbeda dengan kontrak forward yang dilaksanakan secara langsung oleh kedua belah pihak. Pemanfaatan kontraknya sendiri dilakukan untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga di masa depan. 2. Option Contract Instrumen bisnis derivatif keuangan berupa kontrak opsi merupakan pemberian hak kepada pemegangnya dalam melakukan suatu tindakan. Dikenal ada dua jenis kontrak opsi yaitu opsi beli dan opsi jual. Opsi beli artinya pemberian hak kepada pemegangnya untuk membeli aktiva finansial di harga dan waktu tertentu sampai jatuh tempo. Sedangkan opsi jual merupakan pemberian hak kepada pemegangnya untuk menjual aktiva finansial di harga dan waktu tertentu sampai jatuh tempo. Selain kedua jenis instrumen di atas, strategi lain yang juga kerap dipakai dalam upaya peningkatan pembelian adalah coverall call. Ini merupakan kegiatan menjual opsi beli pada suatu saham yang sudah dimiliki atau sudah dibeli pada saat bersamaan dengan penjualan opsi belinya. Dasar Hukum Derivatif Dalam Bisnis Pemilik bisnis juga tenang saja dalam menerapkan kegiatan invetasi ini, pasalnya seluruh transaksi derivatif sudah berlandaskan dasar hukum. Beberapa dasar hukum yang berkaitan dengan derivatif dalam bisnis, seperti: UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari 2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100). SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek. Peraturan Pemerintah no.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan Efek. Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek. Kelola Bisnis Lebih Efisien dengan Mekari Jurnal Kenapa sih software akuntansi itu penting dalam mengelola transkasi derivatif dalam bisnis anda? Bayangkan, ketika toko atau tempat usaha anda masih mengandalkan pencatatan transaksi secara manual berbasis spreadsheet atau Excel. Tidak hanya membutuhkan banyak waktu dan tenaga, bisnis derivatif anda juga kemungkinan menghadapi risiko kesalahan manual yang berdampak fatal atau kerugian finansial. Oleh karena itu, software akuntansi dapat menjadi solusi untuk memaksimalkan efisiensi pencatatan dengan sistem berbasis automasinya. Salah satu rekomendasi yang bisa Anda temukan di pasaran adalah Mekari Jurnal, yaitu software akuntansi yang sudah ditunjang dengan sistem otomasi berbasis online dalam fitur pembukuannya. Melalui fitur ini, Anda dapat dengan mudah melihat rincian transaksi bisnis secara keseluruhan dan mengumpulkannya dalam satu database. Tunggu apalagi? Coba gratis sekarang dan dapatkan free trial 7 hari dari kami! Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Bursa Efek, “Derivatif”. Investopedia, “Derivatif: Jenis, Pertimbangan, dan Pro dan Kontra”.