Daftar Isi

Apa Peran Penting Prototype dalam Pengembangan Produk?

Tayang 06 May 2024

Bisnis biasanya berkembang melalui ide dan inovasi yang tumbuh melalui tahap pengujian yang berulang dan berkelanjutan.

Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat memproduksi produk, layanan, atau sistem yang dapat menjawab solusi atau masalah yang dihadapi oleh target pasar mereka dengan optimal.

Oleh karena itu, tahap pengujian dan kelayakan ini cukup penting dalam pengembangan suatu produk, dan biasanya cukup dikenal dengan istilah prototyping atau prototype.

Apa itu Prototype?

Prototype mengacu kepada versi awal atau model percobaan dari suatu produk, sistem, atau konsep yang sedang dikembangkan oleh perusahaan.

Adapun tujuan dari model percobaan ini adalah untuk menguji dan mengidentifikasi apakah konsep, fitur, atau aspek fungsional lainnya dapat berjalan sesuai perencanaan sebelum lanjut tahap ke produksi massal.

Bentuk dari prototype sendiri cukup beragam tergantung produk yang akan dikembangkan, mulai dari bentuk digital seperti simulasi komputer, atau sudah dalam bentuk model fisik.

Nantinya, dari tahap pengujian ini, perusahaan dapat mengumpulkan dan menganalisis kembali terkait feedback penggunaan, pemenuhan fungsi dari fitur, dan kenyamanan penggunaan sesuai standar ide perencanaan yang sudah dipetakan, untuk kembali disempurnakan sedemikian rupa.

“Inovasi dalam protoyping – adanya perubahan proses selama 3o menit dalam sebuah pengembangan produk atau layanan dalam mempengaruhi komponen biaya sebesar 7.000 jam. Oleh karena itu tahap pengujian merupakan sebuah aspek yang penting dalam pengembangan produk.”

Contoh Model Prototype

Terdapat beberapa pemodelan prototype yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan saat ini.

Jenis-jenis model ini tentunya menyesuaikan dengan kebutuhandari perusahaan, mulai dari:

1. Feasibility Prototype

Feasibility prototype mengacu kepada tahap uji kelayakan terhadap sebuah produk atau sistem yang sudah dikembangkan sedemikian rupa sebelum mengalokasikan sumber daya dalam pembuatannya.

Tujuan dari jenis model ini adalah menilai apakah inovasi ide yang akan dikembangkan dapat direalisasikan dan memiliki potensi yang cukup di pasar.

2. Paper Prototype

Seperti namanya, model ini masih masuk ke dalam tahap yang cukup sederhana, di mana ide atau gagasan yang ingin Anda kembangkan akan dikembangkan di atas kertas.

Perusahaan menerapkan model ini agar ide yang ingin mereka kembangkan dapat cepat divalidasi, kemudian dapat masuk ke tahap pengembangan lebih lanjut.

Model ini juga lebih banyak diterapkan pada skala yang masih kecil dan dalam tahap berkembang, di mana masih memiliki modal awal yang relatif kecil.

3. Wireframes

Model ini menggunakan diagram sebagai dasar strukturnya. Biasanya dapat ditemukan pada produk digital seperti situs web, aplikasi, dan perangkat lunak.

Pada wireframes, Anda dapat menampilkan seluruh fitur dan cara kerjanya dengan sangat detail mulai dari teks, gambar, serta tombol.

4. Low-Fidelity Prototype

Low-fidelity prototypes adalah prototipe yang dibuat dengan tingkat detail yang rendah. Model ini sering kali berfokus memberikan gambaran yang sederhana untuk menganalisis dan mengidentifikasi secara lebih cepat terkait keseluruhan proses.

Walaupun terkesan menguji kelayakan dengan model yang cukup kasar, proses yang dilewati lebih cepat dan murah, sehingga lebih cepat mendapatkan feedback untuk lanjut ke tahap pengembangan berikutnya.

5. High-Fidelity Prototype

Sebaliknya, model high-fidelity prototypes dibuat dengan tingkat detail yang tinggi dan sering kali lebih interaktif karena lebih mengalokasikan sumber daya untuk menguji konsep-konsep secara lebih matang.

Untuk lebih mendekatkan produk dengan konsep yang ingin diuji, biasanya model ini akan menggunakan teknologi perangkat lunak untuk menggambarkan keseluruhan sistem dan fitur secara kompleks.

Ini kebanyakan digunakan pada perusahaan yang ingin mendalami kinerja teknis dan pengalaman pengguna, mendapatkan gambaran akhir dari produk atau sistem, dan mendemonstrasikan hasil pengembangan kepada stakeholder terkait.

Apa Tujuan Utama Pembuatan Prototype?

Saat Anda ingin memulai bisnis, Anda diharuskan untuk menjelaskan secara detail mengenai layanan atau produk yang ingin Anda tawarkan ke pasar.

Ada banyak hal yang perlu Anda jelaskan mulai dari fitur, harga, target pelanggan, dan masalah yang Anda atasi atau tantangan yang perlu Anda hadapi.

Banyaknya aspek yang perlu Anda ketahui tentu akan menjadi tantangan yang perlu perusahaan kelola seefektif mungkin.

Melalui protype, Anda dapat melakukan pengujian secara berkelanjutan untuk dapat menemukan cara yang sempurna dalam memenuhi solusi atas masalah yang dihadapi target pasar. Di sisi lain, juga menemukan area yang perlu diperbaiki dan menjawab tantangan yang akan diprediksi pada tahap perencanaan.

Masih terdapat beberapa tujuan dan fungsi dari adanya tahap prototype, seperti:

  • Menguji apakah desain produk telah memenuhi standar kelayakan pasar.
  • Mengetahui nilai akhir dari setiap fitur dan aspek fungsional dari produk atau layanan yang akan diproduksi.
  • Meningkatkan dan menyempurnakan aspek-aspek yang terdapat pada produk atau layanan sebelum masuk ke pasar.
  • Mempersingkat waktu pengembangan karena berbagai potensi masalah atau risiko negatif lainnya dapat diidentifikasi pada tahap pengujian.
  • Mendapatkan feedback dan kepuasan pelanggan dari pasar terkait fitur yang dapat dikembangkan lebih baik.

Biaya Anggaran untuk Prototype

Melakukan tahap pengujian melalui prototype memang cukup memakan sumber daya yang perusahaan miliki. Walaupun begitu, anggap bahwa anggaran ini akan menjadi investasi jangka panjang terhadap suatu produk atau layanan yang akan Anda kembangkan kedepannya.

Lalu, berapa anggaran yang perlu perusahaan keluarkan untuk sebuah prototype? Biasanya, anggaran ini akan muncul pada Bill of Materials. Pada BOM, Anda dapat mengetahui seluruh pengeluaran yang akan muncul dalam memproduksi satu unit produk, termasuk pengeluaran untuk prototype-nya.

Umumnya, biaya sebuah prototype akan memakan biaya yang jauh lebih mahal daripada ketika barang tersebut diproduksi. Komponen yang perlu diperhitungkan mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, serta peralatan yang akan digunakan.

Tentunya, Anda harus melihat pengeluaran dana ini sebagai investasi untuk dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih bernilai dan mengatasi semua tantangan yang akan dihadapi nantinya.

Manajemen Biaya Produksi Prototype

Anda juga harus memantau dan mengendalikan penggunaan finansial untuk kebutuhan prototype. Jika hal ini tidak dikelola dengan baik, maka bisa saja produk atau layanan yang akan Anda kembangkan malah gagal untuk diproduksi secara massal ke pasar.

Oleh karena itu, mengelola biaya memproduksi prototype menjadi langkahpenting untuk memastikan efisiensi dan ketersediaan dana yang memadai.

Berikut terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

1. Perencanaan Anggaran

Tahap yang paling vital adalah menentukan anggaran secara realistis dan bijak agar tidak berbelebihan pada saat proses prototyping berlangsung.

Perhatikan semua biaya yang mungkin terjadi, termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja, peralatan, pengujian, dan lain-lain.

2. Prioritaskan Kebutuhan

Identifikasi fitur atau elemen penting yang harus ada dalam prototipe dan prioritaskan pengeluaran untuk itu. Hindari pengeluaran yang tidak perlu pada tahap awal.

3. Pilih Metode Produksi yang Efisien

Pertimbangkan metode produksi yang paling efisien dan ekonomis untuk prototyping Anda. Misalnya, menggunakan paper protoyping karena lebih murah dan cepat, atau wireframes karena produk yang dikembangkan merupakan produk digital.

4. Bahan Baku Alternatif

Cari bahan alternatif yang lebih murah tetapi tetap memenuhi kebutuhan prototipe Anda. Terkadang, harga bahan baku terbilang cukup berfluktuasi dan sangat mempengaruhi pengeluaran produksi.

Oleh karena itu, identifikasi bahan yang lebih murah dan dapat memberikan hasil yang sama seperti bahan baku utamanya.

5. Kerjasama dengan Pemasok

Diskusikan dengan pemasok potensial tentang opsi yang lebih murah atau kemungkinan diskon untuk pembelian bahan dalam jumlah besar.

Sertakan juga diskusi untuk memastikan bahwa bahan dapat dikirim sesuai jadwal agar tidak menurunkan kualitas bahan dan waktu yang terbuang percuma.

6. Pantau dan Evaluasi

Selalu pantau pengeluaran Anda dan evaluasi secara berkala. Identifikasi area di mana pengeluaran bisa dioptimalkan atau dikurangi jika terjadi pemborosan yang tidak perlu.

7. Iterasi

Gunakan hasil dari prototipe sebelumnya untuk menginformasikan iterasi berikutnya. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya keseluruhan dengan meminimalkan kesalahan atau kekurangan dalam desain

Kesimpulan

Produk prototype merupakan aspek penting yang diperlukan dalam memproduksi sebuah produk atau layanan yang berkualitas dan berhasil dalam sebuah perusahaan.

Jika Anda tidak memaksimalkan tahapan ini, kemungkinan untuk menemukan tantangan yang tidak direncanakan dan potensi masalah lainnya akan muncul lebih besar.

Oleh karena itu, pahami secara lebih dalam mengenai tahap prototyping dalam pengembangan sebuah produk, mulai dari tahapannya, pemodelannya, terlebih mengenai anggaran yang ideal untuk menerapkannya.

Apabila Anda mengabaikan pengendalian anggaran untuk mengelola sebuah prototype, bisa saja biaya produksi terhadap sebuah produk dapat membengkak, dan tentu akan mempengaruhi efisiensi profit yang akan didapatkan dari produk tersebut.

Salah satu solusi untuk mengatasi efisiensi anggaran yang tepat adalah dengan menunjang pengelolaannya dengan bantuan software akuntansi keuangan bisnis.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi bisnis yang dapat membantu Anda dalam mengelola berbagai anggaran dalam operasional Anda, termasuk proses prototyping.

Melalui fitur biaya & anggaran, Mekari Jurnal dapat melacak berbagai data biaya secara detail dan akurat dan dapat mengestimasi biaya secara otomatis agar dapat menghindari adanya pemborosan yang tidak perlu.

Selain itu, data yang dapat diakses secara realtime dapat menghindari adanya indikasi tindakan fraud atau tindakan tidak bertanggungjawab lainnya yang dapat mempengaruhi keseimbangan finansial perusahaan.

Nikmati manfaatnya dengan mendaftarkan perusahaan Anda sekarang juga! Dapatkan uji coba selama 7 hari untuk mengeksplorasi berbagai fitur unggulan lainnya!

Daftar Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

People Rocket, “Protyping Innovations In A Supply Chain”.

Cad Crowd, “How to Calculate a Product Development Cost Estimation for Design & Prototype Engineering”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal