Mengenai Peran dan Pentingnya Resi dalam Sebuah Bisnis Bagi pemilik bisnis, supplier, maupun perusahaan ekspedisi tentu sering melihat atau memanfaatkan resi untuk keperluan bisnisnya. Namun, sebenarnya apa itu resi dan pentingnya nomor resi dalam sebuah bisnis? Sederhananya, bagi jasa pengiriman, nomor seri sering digunakan untuk melacak keberadaan barang, apakah masih di perjalanan atau sudah sampai titik pemesan. Selain dari pihak pengirim, resi juga memiliki peran yang tidak kalah penting dari sisi penjual maupun pembeli. Apa saja itu? Simak selengkapnya dalam artikel berikut! Apa Itu Pengertian Resi? Receipt atau resi adalah sebuah dokumen tertulis sebagai bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli pada saat pembayaran barang atau jasa telah berhasil. Mengutip dari Accountingtools, resi mencakup beberapa informasi yang penting dalam sebuah transaksi. Informasi tersebut mencakup kode unik resi, waktu transaksi, deskripsi barang, jumlah yang dibayar, dan pajak penjualan. Pada operasional bisnis sehari-hari, kita dapat menemukan resi yang dikeluarkan oleh bisnis yang ditulis secara manual maupun secara otomatis melalui mesin elektronik (e-receipt). Jika melihat dari perspektif akuntansi, resi dapat menjadi gambaran mengenai total arus kas selama periode waktu tertentu dan keperluan perpajakan. Fungsi dan Manfaat Resi Fungsi dari resi yang paling utama adalah untuk memverifikasi bahwa pembayaran telah berhasil diterima dan barang akan didistribusikan kepada pemesan. Bagi penjual, resi membantu untuk mencatat dan mendokumentasikan aliran keluar masuk barang dan keuangan secara lebih detail. Bagi konsumen, adanya resi sebagai bukti pembelian dapat digunakan nantinya jika saja terjadi hal yang tidak diinginkan seperti cacat produk, sehingga dapat mengajukan klaim atau garansi kepada toko yang menerbitkan resi. Lebih lanjut, bisnis juga akan menggunakan tanda terima untuk tujuan pelacakan penjualan serta memverifikasi pendapatan untuk tujuan perpajakan. Coba Bukti Transaksi Melalui Invoice Generator Gratis dari Mekari Jurnal Kapan dan Bagaimana Menggunakan Resi Umumnya, nomor resi digunakan sebagai bukti pembayaran atas transaksi atau penukaran barang atau layanan dari pemberi dan penerima. Beberapa alasan yang mendasari untuk menggunakan resi dalam bisnis, adalah: Sebagai bukti pengiriman, dari supplier kepada pemesan yang juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengajukan retur atau garansi. Dokumentasi kepemilikan, untuk membuktikan suatu objek merupakan miliknya dan mengetahui besaran nilainya, misalnya aset tanah dan bangunan. Perpindahan kepemilikan, untuk membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan kepemilikan dan umumnya terjadi pada barang bernilai tinggi. Kebutuhan akuntansi, biasanya akan menjadi acuan dasar untuk entri akuntansi pada semua pencatatan transaksi yang berkaitan dengan bisnis. Nah, selanjutnya ketika resi memang dibutuhkan untuk keperluan-keperluan di atas, seseorang yang bertanggung jawab akan menerbitkan resi mewakili bisnis. Biasanya admin kasir yang akan membuatnya secara manual, atau mencetaknya melalui aplikasi invoice generator atau sistem POS. Ada beberapa komponen informasi yang tidak boleh terlupakan dalam sebuah resi. Berikut adalah format rinciannya: Nomor Unik Resi, ini merupakan salah satu komponen yang paling utama dalam resi. Melalui kode ini, pengirim dan pembeli dapat melacak keabsahan dan status keberadaan paket berada. Informasi penjual, mulai dari nama bisnis/perusahaan, cap perusahaan, nama penerbit resi, dan nomor yang bisa dihubungi. Tanggal dan waktu untuk menunjukkan kapan transaksi atau pertukaran terjadi. Detail deskripsi barang atau jasa yang diberikan, mulai dari jenisnya, jumlah yang dibeli, dan harga satuannya. Total biaya transaksi termasuk komponen perpajakan atau biaya lainnya, misalnya biaya pelayanan dan PPn. Metode pembayaran transaksi, misalnya secara tunai, kredit, debit, atau cicil. Jika semua komponen informasi tersebut berhasil dimuat di dalam resi, maka resi dapat menjadi dokumen bukti resmi atau suatu transaksi. Perbedaan dengan Invoice, Bon, atau Faktur Bagi orang awam, mungkin masih bingung dalam membedakan berbagai bukti transaksi yang sering digunakan, mulai dari resi, invoice, bon, maupun faktur. Lalu, apa bedanya? Secara Definisi Resi: Bukti dalam bentuk nomor unik dari penjual atau pengirim Invoice: Dokumen komersial yang dikeluarkan oleh penjual dan berisi catatan secara terperinci mengenai transaksi yang telah terjadi. Bon: Catatan kecil yang menjadi bukti jual-beli atau pengambilan barang tertentu. Nota: Sering dikenal juga dengan faktur, merupakan bukti transaksi yang keluar jika model pembayaran dalam bentuk tunai. Waktu Penerbitan Resi: Dibuat setelah transaksi selesai dilakukan dan akan terpasang bersama dengan paket yang akan dikirim ke pemesan. Invoice: Dapat terbit sesuai kebutuhan, dapat sebelum atau sesudah barang telah disesuaikan. Bon: Bon akan dibuat setelah transaksi berlangsung, dapat diberikan kepada pembeli sebelum atau sesudah pembayaran. Nota: Akan terbit bersamaan dengan keluarnya barang atau jasa yang akan diberikan kepada pemesan. Berdasarkan Skala Transaksi Secara fungsi, baik resi, invoice, bon, dan nota merupakan dokumen atau catatan yang dapat digunakan sebagai bukti transaksi. Namun, penerbitan bukti ini dapat disesuaikan dengan keperluan skala transaksi bisnisnya. Bagi transaksi yang masih dalam skala kecil dan sederhana, biasanya toko cukup menerbitkan bon atau nota. Pada tingkat menengah dan besar, perusahaan dapat menggunakan bukti transaksi yang lebih kuat seperti invoice. Sedangkan untuk resi, dapat dipergunakan untuk semua skala transaksi baik sederhana, menengah, maupun besar. Contoh Resi Bagi Anda yang kesulitan untuk membuat resi, berikut adalah beberapa referensi mengenai nomor resi yang digunakan 0leh para perusahaan ketika mengirimkan barang. Sumber: Shopee Sumber: Sumber: Pos Indonesia Sumber: JNE Tips Membedakan Resi Asli dan Palsu Resi mudah dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena keberadaannya yang penting dalam sebuah transaksi bisnis. Banyak berita yang mencuat mengenai modus penipuan yang berkaitan dengan resi palsu. Umumnya hal ini terjadi pada transaksi jual-beli online atau bahkan dari e-commerce sekali-pun. Oleh karena itu, Anda harus memahami bagaimana cara untuk membedakan resi asli dan palsu untuk menghindari Anda dari kerugian yang tidak diinginkan. Berikut tips-tips yang bisa Anda ikuti: Cek kualitas cetakan dan desain, resi yang asli tentu memiliki resolusi yang tinggi dan tajam serta memiliki detail informasi yang konsisten. Cek informasi pengirim dan penerima. Periksa mulai dari nama penerbit, alamat, nomor yang dapat dihubungi. Resi palsu tentunya tidak akan menunjukkan informasi lengkap ini. Jika Anda melakukan transaksi via e-coomerce, saat ini Anda sudah bisa melacak status transaksi Anda secara langsung di sini. Jika status pengiriman berbeda padahal resi sudah terbit. Bisa dipastikan bahwa resi yang Anda dapatkan adalah palsu. Verifikasi nomor resi yang tercantum di dalamnya. Cara yang paling mudah adalah dengan mengunjungi website resmi untuk pelacakan otomatis yaitu Cekresi.me. Kesimpulan Itulah penjelasan selengkapnya mengenai resi dan kegunaannya dalam sebuah bisnis. Tentunya dengan adanya resi, kita dapat melacak keberadaannya secara pasti serta memudahkan pencatatan yang lebih detail dalam laporan keuangan. Bukti transaksi memang cukup penting, untuk lebih mudah dalam membuatnya, Anda dapat menggunakan perangkat lunak seperti Mekari Jurnal yang dapat membuat bukti transaksi seperti faktur, nota, dan invoice secara otomatis. Manfaatkan segera agar pengelolaan transaksi bisnis Anda semakin lebih efektif dan efisien. Coba di sini sekarang untuk dapatkan free trial selama 7 hari dari kami! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Accountingtools, “Receipt definition”. Muspen, “Tips Membedakan Nomor Resi Asli dan Palsu Dengan Mudah”.