5 min read

Apa Itu Good Manufacturing Practices (GMP) dan Pentingnya dalam Industri

Tayang
Di tulis oleh: Author Avatar Yulia Andini

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah sistem yang memastikan produk seperti makanan, kosmetik, dan produk farmasi diproduksi dan dikendalikan secara konsisten sesuai dengan standar kualitas.

GMP mencakup seluruh aspek produksi, mulai dari bahan baku, peralatan, hingga kebersihan dan pelatihan karyawan.

Dalam kegiatan produksi, GMP dijadikan landasan untuk menciptakan hasil produksi yang aman untuk semua orang tanpa menimbulkan risiko yang berbahaya bagi tubuh.

Blog Mekari Jurnal akan membahas penjelasan lengkap mengenai Good Manufacturing Practices (GMP) dan manfaatnya dalam industri pangan melalui artikel berikut!

Apa Itu Definisi Good Manufacturing Practices (GMP)?

apa itu good manufacturing practices?

Good Manufacturing Practices (GMP) atau biasanya disebut Cara Produksi Makanan Yang Baik (CMBP) adalah pedoman dasar untuk memastikan produk, seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik, diproduksi menggunakan bahan yang aman, sehingga kualitas dan keamanannya terjamin bagi konsumen.

Tujuan utama dari GMP adalah untuk meminimalkan risiko adanya kandungan berbahaya pada produk konsumsi atau pakai melalui pengujian produk akhir.

Awalnya, GMP bermula dari kebutuhan untuk mencegah risiko produk yang tidak aman, terutama di industri farmasi.

Seiring berjalannya waktu, GMP berkembang dan diadopsi oleh industri lain seperti makanan, minuman, dan kosmetik untuk menjamin konsistensi dan integritas produk.

Di Indonesia sendiri, peraturan mengenai GMP tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI telah No.23/MEN.KES/SK/I/1978 yang membahas tentang pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik.

Prinsip-Prinsip Dasar Good Manufacturing Practices

Prinsip dasar good manufacturing practices

Dalam penerapannya, Good Manufacturing Practices (GMP) didasarkan pada beberapa prinsip utama yang harus dipenuhi demi menjaga akuntabilitas produsen dan kualitas yang dihasilkan.

Berikut adalah prinsip dasar GMP:

1. Kebersihan dan Sanitasi

Dalam industri manufaktur pangan, kebersihan dan sanitasi adalah faktor penting untuk memastikan lingkungan produksi yang higienis dan mencegah kontaminasi. Dalam prinsip Good Manufacturing Practices ini, produsen harus selalu menjaga kebersihan pabrik, peralatan, dan seluruh karyawan agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas.

2. Pelatihan dan Kualifikasi Tenaga Kerja

Prinsip dasar GMP selanjutnya adalah pelatihan dan kualifikasi tenaga kerja. GMP juga memastikan bahwa semua karyawan mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk tugas mereka, guna meminimalkan risiko kesalahan dalam proses produksi dan menimimalisir risiko kelalaian.

3. Pemantauan dan Pengendalian Proses

Prinsip yang ketiga dalam GMP adalah pemantauan produksi. Setiap tahapan dalam proses produksi harus dipantau dan dikendalikan dengan ketat untuk memastikan konsistensi dan kualitas produk. Dan juga prinsip ini dapat memastikan kualitas bahan baku dan hasil jadi tidak terkontaminasi bahan berbahaya.

4. Dokumentasi yang Rapi

Seluruh prosedur, instruksi, dan catatan produksi harus didokumentasikan dengan rinci dan akurat. Kenapa ini menjadi prinsip dasar? Karena dokumentasi ini dapat dijadikan alat akuntabilitas terhadap kinerja manufaktur.

Pentingnya Good Manufacturing Practices dalam Industri

Pentingnya menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP)

Good Manufacturing Practices bukannya sekadar pedoman untuk memastikan integritas produk dan kualitas produksi.

GMP juga memiliki berbagai manfaat dalam proses produksi, baik bagi produsen maupun konsumen.

Berikut adalah alasan pentingnya menerapkan prinsip GMP dalam bisnis manufaktur:

  • Dampak GMP terhadap Kualitas Produk: Dengan mengikuti standar GMP, produsen dapat menjamin produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang seragam, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, dan terjaminnya keamanan produk.
  • Mengurangi Risiko Penarikan Produk dari Pasar: Kontrol kualitas yang ketat di setiap tahap produksi secara signifikan mengurangi potensi produk cacat atau tidak aman yang harus ditarik dari peredaran.
  • Meningkatkan Kepercayaan Konsumen: Produk yang diproduksi di bawah standar GMP memberikan jaminan keamanan dan kualitas, yang pada akhirnya membangun kepercayaan konsumen dan loyalitas terhadap produk.

Implementasi Good Manufacturing Practices di Berbagai Sektor

Contoh menerapkan Good Manufacturing Practices

Good Manufacture Practices telah menjadi standar global di berbagai industri termasuk, FMCG, dan farmasi, pangan dan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.

Ada beberapa perbedaan dalam implementasi GMP pada sektor industri, berikut adalah jenis prinsip GMP yang diterapkan beberapa manufaktur:

1. GMP dalam Industri Farmasi

Good Manufacturing Practice (GMP) di industri farmasi mengacu pada Current Good Manufacturing Practice (CGMP) yang sangat ketat karena produk farmasi langsung berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan manusia.

Implementasi Praktis di Industri Farmasi:

  • Kualitas kontrol yang ketat.
  • Mengontrol fasilitas dan lingkungan produksi.
  • Memberikan pelatihan khusus untuk semua karyawan tentang prosedur GMP.
    mendokumentasikan detail produksi.

Contoh: Pfizer Indonesia

Pfizer menerapkan CGMP dengan sistem terintegrasi yang mencakup automated manufacturing systems, real-time monitoring, dan digital documentation untuk memastikan konsistensi kualitas vaksin dan obat-obatan.

2. GMP dalam Industri Makanan

Di industri makanan, GMP berfungsi sebagai program prasyarat (prerequisite program) untuk implementasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points).

GMP menyediakan kondisi dasar dan lingkungan yang diperlukan untuk keamanan dan kualitas pangan, sementara HACCP fokus pada identifikasi dan pengendalian bahaya spesifik.

Implementasi Praktis di Industri Makanan:

  • Higiene dan sanitasi.
  • Desain dan pemeliharaan fasilitas.
  • Kontrol bahan baku dan supplier.
  • Pengendalian proses produksi.

Contoh: Nestlé Indonesia

Nestlé menerapkan Good Manufacturing Practices yang terintegrasi dengan teknologi IoT untuk monitoring real-time parameter produksi, sistem otomatis untuk cleaning-in-place (CIP), dan blockchain untuk traceability bahan baku dari petani lokal.

3. GMP dalam Industri Kosmetik

Sedangkan, industri kosmetik mengikuti ISO 22716:2007 sebagai panduan GMP yang memberikan framework untuk keamanan dan kualitas produk kosmetik.

Selain itu, di Amerika Serikat sendiri, NSF/ANSI 455-3 menyediakan sertifikasi GMP khusus untuk kosmetik.

Implementasi Praktis di Industri Kosmetik:

  • Kontrol formulasi dan bahan.
  • Proses produksi kosmetik.
  • Area produksi khusus.
  • Testing dan release.

Contoh: Unilever Indonesia

Unilever menerapkan GMP dengan sistem digital twin untuk monitoring produksi real-time, automated quality control testing, dan sustainable packaging initiatives yang tetap memenuhi standar keamanan produk.

Baca juga: Mengintegrasikan AI Kecerdasan Buatan dan IoT dalam Manufaktur: Strategi, Manfaat, dan Tantangan

Kesimpulan

Good Manufacturing Practices (GMP) bukan hanya aturan, melainkan sebuah komitmen terhadap kualitas, keamanan, dan integritas produk.

Dengan menerapkan GMP, perusahaan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga melindungi konsumen, memperkuat reputasi, dan membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan.

Dengan menggunakan aplikasi manufaktur, proses penerapan GMP menjadi lebih sederhana dan efisien.

Fitur aplikasi manufaktur Mekari Jurnal dapat memantau proses produksi secara end-to-end dan real-time, menghitung biaya produksi secara otomatis, dan terintegrasi dengan beberapa fungsi bisnis yang lain.

Mekari Jurnal dapat membantu bisnis manufaktur menerapkan prinsip GMP lebih mudah dan efektif untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas sesuai ketetapan yang berlaku.

Kategori : Other

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami