Ketahui Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan dengan Benar Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi untuk menetapkan harga pokok produksi yang dibuat perusahaan berdasarkan pesanan, bagaimana cara menghitung dan contoh soal? Pelajari di sini! Dalam perhitungan biaya job order, setiap pesanan merupakan satuan akuntansi yang didalamnya dibebankan biaya bahan, upah, dan biaya overhead dengan menggunakan nomor order dan biaya untuk setiap pesanan pelanggan dicatat dalam kartu biaya job order. Biaya overhead yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan namun tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Mudah kelola anggaran perusahaan dengan Jurnal Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk masing-masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau persatuan. Metode ini menghitung biaya-biaya produksi dari pesanan tertentu yang dikumpulkan dan kemudian kalkulasi harga pokok produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut. Untuk lebih jelas memahami tentang harga pokok pesanan, di bawah ini akan kita bahas secara langsung cara menyelesaikan jurnal perhitungan dengan metode harga pokok pesanan Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Pesanan PT Lestari Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2018 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV Kinanti dengan harga yang dibebankan adalah Rp2.500 per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spanduk dari CV Lancar dengan harga Rp425.000 per buah. Pesanan dari CV Kinanti diberi kode pesanan ELANG-0 dan pesanan dari CV Lancar diberi nomor ELANG-02. Data Kegiatan dan Produksi a. Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut: Bahan Baku Kertas untuk brosur Rp2.150.000 Kain putih 200 meter Rp3.750.000 Bahan Penolong Bahan Penolong B1 Rp450.000 Bahan Penolong B2 Rp550.000 b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut: Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-02. c. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut. Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp9.000. Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp9.000. Upah tidak langsung adalah Rp2.500.000. Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp4.000.000. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp2.250.000. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02. Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut. Biaya pemeliharaan gedung Rp500.000 Biaya depresiasi gedung pabrik Rp1.000.000 Biaya depresiasi mesin Rp1.500.000 Biaya pemeliharaan mesin Rp250.000 Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp750.000 e. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 telah selesai dikerjakan. f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian. g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit. DIMINTA Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan. Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan Jurnal-Jurnal yang diperlukan: 1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong Persediaan Bahan Baku 5.900.000 – Utang Dagang – 5.900.000 Persediaan Bahan Penolong 1.000.000 – Utang Dagang – 1.000.000 2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong BDP – Biaya Bahan Baku 5.900.000 – Persediaan Bahan Baku – 5.900.000 BOP – Sesungguhnya 1.000.000 – Persediaan Bahan Penolong – 1.000.000 3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang Gaji dan Upah 14.150.000 – Utang Gaji & Upah – 14.150.000 b. Pencatatan Distribusi Biaya TK Biaya TK Langsung 5.400.000 – Biaya TK Tidak Langsung 2.500.000 – Biaya Pemasaran 4.000.000 – Biaya Administrasi & Umum 2.250.000 Gaji & Upah – 14.150.000 c. Pembayaran Gaji & Upah Utang Gaji & Upah 14.150.000 – Kas – 14.150.000 4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik BDP – Biaya Overhead Pabrik 8.100.000 – BOP yang Dibebankan – 8.100.000 BOP yang Sesungguhnya 4.000.000 – Persediaan Bahan Bangunan – 500.000 Akum. Depr. Gedung Pabrik – 1.000.000 Akum. Depr. Mesin – 1.500.000 Persediaan Suku Cadang – 250.000 Persekot Asuransi – 750.000 BOP yang Dibebankan 8.100.000 – BOP yang Sesungguhnya – 8.100.000 Baca juga: Kontrol Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead Control), Sisi Lain dari BOP yang Perlu Anda Ketahui! Selisih BOP: Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi. Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara menghitung metode harga pokok pesanan ini : BOP yang Sesungguhnya: Jurnal No. #2 Rp1.000.000 Jurnal No. #3b Rp2.500.000 Jurnal No. #4 Rp4.000.000 Jumlah BOP yang Sesungguhnya Rp7.500.000 BOP yang Dibebankan Rp. 8.100.000 (Selisih pembebanan lebih) Jurnal Selisih BOP BOP yang Sesungguhnya 600.000 – Selisih BOP – 600.000 5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01) Persediaan Produk Jadi 8.000.000 – BDP- Biaya Bahan Baku – 2.600.000 BDP- Biaya TK Langsung – 2.160.000 BDP- Biaya Overhead Pabrik – 3.240.000 6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02) Persediaan PDP 12.400.000 – BDP- Biaya Bahan Baku – 4.300.000 BDP- Biaya TK Langsung – 3.240.000 BDP- Biaya Overhead Pabrik – 4.860.000 7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual Harga Pokok Produksi 8.000.000 – Persediaan Produk jadi – 8.000.000 Piutang Dagang 12.500.000 – Harga Pokok Produksi – 12.500.000 Kompleksnya penghitungan dengan metode penetapan harga pokok pesanan pada sebuah produk, tentunya akan lebih mudah diatasi dan dihitung jika Anda menggunakan sistem akuntansi online yang secara otomatis akan mengolah data yang telah Anda simpan pada setiap pencatatan transaksi yang telah Anda lakukan. Jurnal software akuntansi online, adalah salah satu platform penyedia layanan akuntansi yang secara praktis dan mudah bisa digunakan oleh siapapun dengan latar belakang usaha yang berbeda untuk memperoleh penghitungan dengan metode harga pokok pesanan secara cepat dan efisien. Melalui Jurnal, masalah akuntansi Anda, bukan lagi menjadi kendala besar untuk mendukung kesuksesan usaha. Pelajari lebih lanjut bagaimana software akunting Jurnal dapat membantu akselerasi bisnis Anda.Dapatkan semua informasi tentang Jurnal, di sini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan singkat tentang metode harga pokok pesanan, cara menghitung, dan contoh soal yang bisa Anda pelajari. Mudah-mudahan informasi aplikasi stok barang di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.