Landed Cost dalam Bisnis: Pengertian, Studi Kasus, dan Solusi Manajemen Ketika sedang mengembangkan sebuah bisnis, tentunya Anda akan mencatat berbagai jenis pengeluaran, baik itu besar maupun komponen terkecil-pun. Namun, apakah Anda pernah mendengar istilah landed cost sebelumnya? Komponen kecil dalam pengeluaran bisnis terkadang sulit untuk terlihat, apalagi untuk dicatat dengan lengkap dalam pembukuan. Jika terus didiamkan, tentunya faktor-faktor kecil ini akan terus tertimbun, dan perlahan akan mengikis keuntungan Anda. Oleh karena itu, pahami lebih dalam mengenai landed cost dan bagaimana menghadapinya dengan tepat! Apa Itu Pengertian Landed Cost Dalam beberapa bidang usaha, terkadang landed cost juga dikenal dengan landing price. Landed cost mengacu kepada keseluruhan biaya yang muncul pada saat proses pengiriman barang dari ruang penyimpanan ke titik pengiriman termasuk biaya overhead. Selain landing price, landed cost juga dikenal dengan landed price, total landed cost, net landed cost, atau total delivered cost. Pada konteks yang lebih luas seperti aktivitas ekspor-impor, landed cost akan termasuk biaya yang berasal dari komponen lainnya seperti bea cukai, asuransi, dan pajak. Mengidentifikasi semua komponen dalam landed cost secara akurat dapat memberikan kemudahan dalam menentukan harga jual sebuah produk dan memaksimalkan margin profitabilitasnya. Komponen Biaya dalam Landed Cost Beberapa komponen yang termasuk dalam landed cost, yaitu: Biaya Produk Biaya produk merupakan fondasi dasar dari landed cost, biaya produk biasanya akan berkaitan dengan pengeluaran yang terjadi selama produk diproduksi. Komponen ini biasanya akan berkaitan dengan bahan baku, biaya overhead, dan biaya tenaga kerja. Penjual biasanya membutuhkan biaya produksi untuk dapat menentukan estimasi biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Biaya Pengiriman Komponen ini termasuk biaya yang bersifat variabel atau dapat berubah sesuai kebutuhan pengiriman barang ke titik pemesan. Agar perhitungannya efektif, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti metode pengiriman, ukuran barang (berat dan volume), jarak, dan mitra pengiriman. Asuransi Pengiriman Barang Biaya asuransi termasuk ke dalam landed cost karena barang yang pada proses pengiriman minimal harus memiliki asuransi untuk melindungi kualitas dan nilainya. Biaya asuransi termasuk ke dalam biaya variabel dan outputnya dapat berbeda-beda tergantung nilai barang, risiko rute pengiriman, atau tingkat perlindungan yang dipilih. Perpajakan Pajak-pajak dalam proses pengiriman dapat termasuk ke biaya tetap atau variabel tergantung negara yang akan dituju untuk pengiriman barang. Perusahaan harus memahami secara seksama mengenai perpajakan dan aturan lainnya agar dapat mematuhinya dengan tepat, salah satunya seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Bea Cukai Bagi Anda yang aktif dalam kegiatan impor barang, bea masuk mengacu kepada pungutan negara yang akan dikenakan kepada barang yang akan masuk dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. Komponen Biaya Overhead Masih banyak komponen pengeluaran biaya lainnya yang dapat masuk ke dalam landed cost. Hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan pada saat proses pengiriman barang. Beberapa contohnya seperti biaya konversi mata uang, biaya penanganan, ataupun biaya inspeksi. Dampak Besar bagi Bisnis Beberapa komponen biaya memang terlihat cukup kecil untuk dicatat sehingga tidak jarang cukup terlewatkan. Namun, hal ini tidak jarang dapat memangkas kas bisnis secara tidak kasat mata. Padahal, dengan mengetahui komponen pembiayaan bisnis secara detail dapat membantu Anda dalam memaksimalkan harga jual produk beserta margin keuntungannya. Ini juga dapat membantu Anda ketika ingin mengajukan anggaran belanja untuk mengalokasikan kebutuhan sumber daya terhadap inventaris serta operasional harian seperti strategi pemasaran dan penjualan. Adanya pencatatan yang detail dan akurat pada laporan keuangan memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko yang lebih baik. Termasuk ketika terjadi fluktuasi mata uang, adanya perubahan regulasi, atau adanya distrupsi dalam supply chain management. Kemudian, secara tidak langsung, mengelola pengeluaran secara teratur dapat membantu menyesuaikan perusahaan pada posisi yang strategis dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan memberikan penawaran harga produk yang kompetitif. Contoh Perhitungan Landed Cost Menentukan landed cost dapat dilakukan pada berbagai lingkup industri dan bisnis yang melakukan pengiriman produk. Namun, umumnya ini dapat Anda temukan pada konteks bisnis e-commerce dan perusahaan yang aktif dalam aktivitas ekspor-impor. Terdapat persamaan dasar yang sederhana untuk bisa Anda gunakan dalam menghitung landed cost, yaitu: Biaya produk + Pengiriman + Bea Cukai + Risiko + Overhead = Landed Cost. Berikut adalah contoh perhitungan landed cost adalah sebagai berikut: Landed Cost Pada Bisnis e-Commerce Terdapat sebuah bisnis yang aktif beroperasi pada salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia menjual tas kulit. Bisnis ini mendistribusikan barang yang mereka beli dari pihak produsen dengan nilai Rp 17.500.000 per batch dan dalam satu batch mereka berhasil membeli sebanyak 500 unit. Kemudian biaya pengangkutan dari pabrik produsen ke gudang penyimpanan sebesar Rp 1.500.000 dan biaya supir serta kurir pengangkut sebesar Rp 2.000.000. Tidak lupa pihak pembeli menyantumkan biaya perlindungan barang sebesar 0,35% dari total nilai barang yang dikirimkan. Selanjutnya, pemilik bisnis ingin merekap biaya pengeluaran pengiriman atau landed cost dari pembelian tas kulit tersebut, berikut rincian perhitungannya. Nilai produk per unit: Rp 17.500.000 / 500 = Rp 35.000. Biaya pengiriman per unit: RP 1.500.000 / 500 = Rp 3.000. Biaya overhead: Rp 2.000.000 / 500 = Rp 4.000. Asuransi: Rp 17.500.000 / 0,35% = Rp 61.250 / 500 = Rp 122.5. Total landed cost pengiriman tas kulit: Biaya produk + Pengiriman + Bea Cukai + Risiko + Overhead = Landed Cost Rp 35.000 + Rp 3.000 + Rp 4.000 + Rp 122.5 = Rp 42.122,5 per unit tas sebagai pengeluaran dassar Anda. Solusi Manajemen Landed Cost Untuk memudahkan Anda dalam mencatat dan menghitung landed cost pada bisnis Anda terdapat beberapa metode yang tersedia dan bisa Anda gunakan. Ini termasuk pencatatan sederhana dengan menggunakan spreadsheet atau pencatatan manual lainnya. Namun, melakukan cara manual tentu dapat membuat Anda keteteran karena memerlukan banyak waktu dan tenaga tambahan. Belum lagi ketika Anda menemukan sebuah kesalahan ketika mencatatnya. Sebanyak 74% perusahaan yang mengadopsi sistem cloud melaporkan pertumbuhan pendapatan, dan 71% lainnya melaporkan adanya pertumbuhan profitabilitas yang pesat. – Wolters Kluwer’s Annual Accounting Industry Survey Report Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tenaga yang lebih sedikit, sudah saatnya Anda mengelola dan mengendalikan pengeluaran biaya dengan software akuntansi. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi yang secara optimal dapat membantu mencatatkan pengeluaran biaya yang ditimbulkan dalam sebuah bisnis usaha. Berbekal sistem berbasis otomatis dan cloud, memudahkan Anda dalam memantau seluruh pengaluaran biaya dari yang terbesar hingga terkecil sekalipun, yang bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja. Coba sekarang juga dan dapatkan free trial selama 7 hari dari kami. Bila masih terdapat beberapa pertanyaan lainnya, silahkan hubungi tim kami melalui tombol di bawah ini! Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Shopify, “What Is Landed Cost? How To Calculate It and Why It Matters in Ecommerce”. FedEx, “How to calculate landed cost for your small business”. LinkedIn, “Landed Cost | Definition, Calculation, Formula & Price – Import & Export”.