Cara Efektif Integrasi ERP dengan Marketplace untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Highlight Integrasi ERP–marketplace membantu bisnis mengatasi kompleksitas operasional yang muncul akibat lonjakan pesanan dan perputaran stok di berbagai kanal Jika integrasi berjalan efektif, bisnis dapat merasakan efisiensi operasional, pencatatan keuangan yang rapi, hingga peningkatan pengalaman pelanggan Implementasi integrasi ERP yang sistematis dapat dilakukan mulai dari evaluasi kebutuhan, pemilihan fitur ERP, penentuan marketplace prioritas, pelatihan tim, hingga uji coba dan evaluasi Sistem modular, seperti Mekari Jurnal, membantu bisnis menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan, mengontrol biaya, dan memastikan operasional dapat berkembang tanpa hambatan Marketplace memberikan peluang akses pasar yang besar dan luas bagi penjual di Indonesia. Selaras dengan akses yang semakin terbuka, volume transaksi, keuangan, dan perputaran barang yang semakin tinggi, menjadikan pengelolaan operasional semakin rumit untuk dikerjakan manual. Oleh sebab itu, dukungan teknologi menjadi solusi alternatif untuk menyediakan alur operasional yang lebih mulus. Solusi integrasi ERP dengan marketplace bisa menjadi keputusan operasional yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Manfaat Integrasi ERP dengan Marketplace Saat sebuah bisnis mulai memasuki berbagai marketplace untuk mambuka kanal penjualan baru, volume pesanan biasanya meningkat pesat. Kondisi melahirkan beberapa tantangan baru apabila bisnis belum mempersiapkan dengan matang solusinya, seperti stok tidak sinkron, pesanan harus diinput manual, dan laporan keuangan tercecer. Untuk mengatasi kondisi, integrasi ERP dengan marketplace diharapkan dapat menjadi solusi praktisu untuk pengelolaan bisnis yang semakin mudah setiap harinya. Manfaat-manfaat berikut yang bisa dirasakan ketika integrasi ERP berjalan dengan mulus dan optimal. 1. Efisiensi Operasional Begitu integrasi diterapkan, alur kerja berubah sepenuhnya: pesanan dari marketplace mengalir otomatis ke aplikasi ERP, baik dari sisi picking, packing, dan fulfillment yang menjadi lebih teratur. Setiap pesanan masuk akan tertata tercatat dengan rapi, mengurangi pekerjaan administratif karena tergantikan dengan fitur automasi. 2. Manajemen Inventaris yang Modern Salah satu dampak terbesar bisnis ketika memasuki marketplace adalah risiko overselling. Adanya integrasi membantu sinkronisasi stok secara real-time untuk menghindari potensi kerugian akibat stok yang terblokir atau kesalahan pencatatan. 3. Pembukuan dan Kepatuhan Pajak Tertata dengan Baik Dalam satu hari, marketplace dapat menghasilkan banyak transaksi dan adanya integrasi dapat mengelola seluruhnya secara otomatis. Pencatatan pendapatan, biaya admin marketplace, biaya logistik, hingga pajak dapat terdokumentasi dalam satu sistem untuk proses rekonsiliasi yang lebih singkat. 4. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan Ketepatan informasi menjadi kunci layanan pelanggan yang baik dan memastikan bisnis memberikan data ketersediaan barang dan status pesanan selalu up-to-date. Begitu pesanan masuk, sistem langsung memberi sinyal ke gudang. Waktu proses menjadi lebih cepat, dan pelanggan menerima barang lebih sesuai harapan. Baca Juga: Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): Jenis, Manfaat dan Cara Kerjanya Langkah-langkah Integrasi ERP dengan Marketplace Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, integrasi antara ERP dengan marketplace harus dijalankan secara terstruktur dan sistematis. Kegagalan yang terjadi dapat memberikan dampak buruk yang diinginkan oleh pemilik bisnis, membuat tim operasional malah harus bekerja ekstra untuk mengatasi masalah baru yang muncul. Agar situasi pengelolaan bisnis berjalan dengan efektif dan tidak menyebabkan rantai operasional terputus dan hilang kendali, simak panduan efektif langkah-langkahnya berikut ini: 1. Evaluasi Kebutuhan Bisnis Pada tahap ini, perusahaan perlu meninjau seluruh proses inti, mencakup: Alur order-to-cash Pergerakan inventaris di gudang Kebiasaan tim operasional dalam memproses pesanan Bagaimana tim keuangan melakukan pencatatan Tinjauan ini akan menjadi gambaran nyata dari titik-titik yang sering menimbulkan masalah dan memetakan apa yang perlu diperbaiki dan fitur apa yang harus tersedia di dalam integrasi ERP yang akan dibangun. 2. Menentukan Fitur ERP yang Dibutuhkan Setelah mendapat gambaran kebutuhan utama, Anda dapat fokus pada fitur yang relevan agar integrasi berjalan optimal. Untuk beberapa rekomendasi, bisnis online membutuhkan pengelolaan data keuangan, inventori, dan fulfillment agar alur kerja menjadi lebih menyatu dan tidak terputus. 3. Menentukan Marketplace yang Akan Diintegrasikan Tidak semua marketplace harus diintegrasikan dalam satu waktu. Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga TikTok Shop masing-masing memiliki karakteristik teknis yang berbeda. Dengan memahami dinamika ini, bisnis dapat menetapkan prioritas yang tepat. 4. Menetapkan Metode Integrasi yang Paling Tepat Setelah marketplace dipilih, perusahaan perlu menentukan pendekatan teknis, ada yang melalui integrasi native dari ERP, maupun middleware atau platform integrasi karena membutuhkan fleksibilitas yang lebih besar. Pemilihan metode integrasi ini akan menentukan seberapa cepat proses implementasi berjalan dan seberapa mudah sistem dikembangkan ketika bisnis bertambah besar. 5. Merancang Pemetaan Data dan Desain Alur Sistem Tahapan proses ini diperlukan perusahaan untuk merancang alur data secara rinci agar mengurangi risiko error dan membuat operasional berjalan jauh lebih stabil. Pada tahap ini juga ditentukan aturan prioritas, misalnya setiap update stok dari gudang harus otomatis memperbarui marketplace, atau setiap pesanan baru harus langsung mengurangi stok di ERP agar tidak terjadi penjualan ganda. 6. Implementasi dan Pengujian Sistem Bagian ini menjadi awal proses implementasi dimulai. Tim operasional dapat memulai penghubungan sistem, menyiapkan konfigurasi API, dan menguji alur kerja yang baru. Proses uji coba dapat dilakukan pada kumpulan SKU tertentu atau satu marketplace terlebih dahulu agar potensi masalah dapat ditemukan lebih cepat. Ketika pilot berjalan mulus, barulah integrasi diterapkan ke seluruh kanal dan seluruh produk. 7. Pelatihan dan Adaptasi Organisasi Langkah implementasi yang terakhir adalah memastikan bahwa tim dapat mengoperasikan sistem berjalan dengan lancar. Tim operasional perlu memahami bagaimana memproses pesanan di sistem baru, tim finance perlu memahami bagaimana transaksi marketplace masuk ke pembukuan, dan tim customer service perlu memanfaatkan informasi real-time untuk meningkatkan layanan. Ketika seluruh tim merasa nyaman menggunakan sistem, integrasi ERP–marketplace benar-benar memberikan dampak penuh bagi bisnis. Baca Juga: Hybrid ERP: Sistem, Model, dan Manfaatnya Tantangan dan Solusi dalam Proses Integrasi Dalam menjalankan integrasi ERP dengan marketplace mungkin tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kasus yang tercatat, terdapat beberapa tantangan yang mungkin ditemukan oleh perusahaan. Masalahnya dapat dipetakan menjadi tiga, yaitu tantangan dalam segi teknis, organisasional, dan biaya. Tantangan Teknis Dalam segi teknis, tantangan yang ditemukan biasanya berkaitan dengan perbedaan format data antara marketplace dan ERP. Situasi ini membuat alur integrasi rentan gagal atau menghasilkan data yang tidak konsisten. Solusinya adalah menggunakan konektor yang memiliki kemampuan mapping otomatis yang mampu menyesuaikan format data dari berbagai marketplace sehingga ERP menerima informasi dalam kondisi rapi dan siap diproses. Tantangan Organisasional Dari sisi organisasional biasanya berkaitan dengan budaya kerja yang berubah drastis. Pergeseran peran dan perubahan SOP kadang menimbulkan resistensi yang menghambat kelancaran adopsi sistem Solusi yang paling tepat adalah membangun kelas pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mendukung proses change management yang optimal. Adanya dokumentasi internal yang jelas dan komunikasi yang terbuka juga membantu memastikan setiap bagian organisasi merasa terlibat dan siap mengikuti alur baru. Tantangan Biaya Aspek biaya menjadi pertimbangan yang penting bagi sebuah perusahaan ketika ingin berinvestasi pada sebuah teknologi. Jika tidak dihitung dengan matang, biaya ini terlihat besar dan sulit diproyeksikan. Cara mengatasinya adalah dengan menyusun perhitungan total cost of ownership yang realistis sejak awal, termasuk menilai manfaat jangka panjang seperti pengurangan kesalahan manual, percepatan operasional, peningkatan akurasi pembukuan, dan efisiensi kerja tim. Pendekatan ini membantu bisnis melihat integrasi ERP bukan sebagai biaya, tetapi sebagai investasi yang dapat mengembalikan nilai melalui efisiensi operasional. Solusi menjadi lebih terjangkau bila perusahaan memilih vendor ERP yang menawarkan paket modular, salah satu pilihan terbaik buatan lokal adalah Mekari Jurnal. Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Studi Kasus Studi kasus berikut akan memberikan gambaran bagaimana langkah integrasi ERP dan marketplace dapat dilakukan efektif dalam sebuah bisnis beserta manfaatnnya. Dampak Nyata Integrasi ERP-Marketplace pada Perusahaan Ritel Sebuah perusahaan ritel menengah menjalankan penjualan pada tiga marketplace yang berbeda. Akibatnya kurang persiapan, mereka mengalami overselling dan keterlambatan pemenuhan selama puncak promosi. Untuk menghadapi proses operasional dan pemenuhan pesanan yang semakin kompleks, pemilik bisnis kemudian menerapkan integrasi ERP dan middleware untuk mapping marketplace. Penerapan dilakukan mulai dari: Mulai dari proses yang paling sering bermasalah. Prioritaskan SKU dengan volume tinggi atau kanal penjualan yang paling banyak menghasilkan komplain Gunakan sistem yang dapat diskalakan. Pilih ERP modular yang mendukung penambahan modul seiring pertumbuhan bisnis Sertakan tim lintas fungsi sejak awal. Operasional, finance, IT, dan customer service harus terlibat dalam desain alur Automasi rekonsiliasi keuangan. Tautkan fee marketplace dan biaya logistik ke modul akuntansi agar laporan keuangan mencerminkan realisasi kas dan biaya Monitoring dan alert. Implementasikan monitoring untuk sinkronisasi gagal, dan alert untuk stok rendah atau anomali pesanan Dokumentasi dan training kontinu. Sistem berubah dan marketplace juga; pastikan tim terus ter-update Setelah implementasi dilakukan dengan sukses, dalam waktu singkat bisnis merasakan pertumbuhan positif dengan mencatat penurunan overselling 80% dan percepatan lead time pemrosesan pesanan sebesar 60%. Proses pembukuan juga semakin mudah karena dilakukan otomatis sehingga rekonsiliasi harian dapat ditutup lebih cepat. Baca Juga: Studi Kasus Implementasi ERP: Pelajaran dan Manfaat untuk Perusahaan Kesimpulan Integrasi ERP dengan marketplace adalah investasi strategis yang meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan kepatuhan perusahaan. Dengan pertumbuhan pesat pasar e-commerce Indonesia dan perubahan regulasi yang menuntut transparansi, perusahaan yang tidak mengotomasi aliran data berisiko tertinggal dalam hal efisiensi biaya dan kepuasan pelanggan. Menemukan solusi ERP modular dan modern yang tepat juga menjadi langkah strategis yang bisa Anda jalankan. Mekari Jurnal ERP merupakan solusi berbasis cloud yang cocok karena menawarkan integrasi akuntansi dan fungsi bisnis lainnya dengan marketplace dalam satu platform. Melalui pendekatan modular, Mekari Jurnal juga dapat menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan dan pertumbuhan bisnis, untuk menghemat biaya dan kompleksitas adopsi. Jika tertarik, Anda dapat menghubungi tim kami melalui WA dengan klik di bawah ini. Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Clarity, “10 Vital Benefits of ERP Marketplace Integration Software”. The Retail Exec, “Ecommerce ERP Implementation: Benefits, Features & Integrations”. Kategori : Other Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Dapatkan kurasi newsletter terkait pembukuan dan Akuntansi Subscribe Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal Facebook Instagram LinkedIn YouTube Dapatkan kurasi newsletter terkait pembukuan dan Akuntansi Subscribe Bagikan artikelWhatsAppLinkedinFacebook
Cara Efektif Integrasi ERP dengan Marketplace untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Highlight Integrasi ERP–marketplace membantu bisnis mengatasi kompleksitas operasional yang muncul akibat lonjakan pesanan dan perputaran stok di berbagai kanal Jika integrasi berjalan efektif, bisnis dapat merasakan efisiensi operasional, pencatatan keuangan yang rapi, hingga peningkatan pengalaman pelanggan Implementasi integrasi ERP yang sistematis dapat dilakukan mulai dari evaluasi kebutuhan, pemilihan fitur ERP, penentuan marketplace prioritas, pelatihan tim, hingga uji coba dan evaluasi Sistem modular, seperti Mekari Jurnal, membantu bisnis menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan, mengontrol biaya, dan memastikan operasional dapat berkembang tanpa hambatan Marketplace memberikan peluang akses pasar yang besar dan luas bagi penjual di Indonesia. Selaras dengan akses yang semakin terbuka, volume transaksi, keuangan, dan perputaran barang yang semakin tinggi, menjadikan pengelolaan operasional semakin rumit untuk dikerjakan manual. Oleh sebab itu, dukungan teknologi menjadi solusi alternatif untuk menyediakan alur operasional yang lebih mulus. Solusi integrasi ERP dengan marketplace bisa menjadi keputusan operasional yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Manfaat Integrasi ERP dengan Marketplace Saat sebuah bisnis mulai memasuki berbagai marketplace untuk mambuka kanal penjualan baru, volume pesanan biasanya meningkat pesat. Kondisi melahirkan beberapa tantangan baru apabila bisnis belum mempersiapkan dengan matang solusinya, seperti stok tidak sinkron, pesanan harus diinput manual, dan laporan keuangan tercecer. Untuk mengatasi kondisi, integrasi ERP dengan marketplace diharapkan dapat menjadi solusi praktisu untuk pengelolaan bisnis yang semakin mudah setiap harinya. Manfaat-manfaat berikut yang bisa dirasakan ketika integrasi ERP berjalan dengan mulus dan optimal. 1. Efisiensi Operasional Begitu integrasi diterapkan, alur kerja berubah sepenuhnya: pesanan dari marketplace mengalir otomatis ke aplikasi ERP, baik dari sisi picking, packing, dan fulfillment yang menjadi lebih teratur. Setiap pesanan masuk akan tertata tercatat dengan rapi, mengurangi pekerjaan administratif karena tergantikan dengan fitur automasi. 2. Manajemen Inventaris yang Modern Salah satu dampak terbesar bisnis ketika memasuki marketplace adalah risiko overselling. Adanya integrasi membantu sinkronisasi stok secara real-time untuk menghindari potensi kerugian akibat stok yang terblokir atau kesalahan pencatatan. 3. Pembukuan dan Kepatuhan Pajak Tertata dengan Baik Dalam satu hari, marketplace dapat menghasilkan banyak transaksi dan adanya integrasi dapat mengelola seluruhnya secara otomatis. Pencatatan pendapatan, biaya admin marketplace, biaya logistik, hingga pajak dapat terdokumentasi dalam satu sistem untuk proses rekonsiliasi yang lebih singkat. 4. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan Ketepatan informasi menjadi kunci layanan pelanggan yang baik dan memastikan bisnis memberikan data ketersediaan barang dan status pesanan selalu up-to-date. Begitu pesanan masuk, sistem langsung memberi sinyal ke gudang. Waktu proses menjadi lebih cepat, dan pelanggan menerima barang lebih sesuai harapan. Baca Juga: Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): Jenis, Manfaat dan Cara Kerjanya Langkah-langkah Integrasi ERP dengan Marketplace Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, integrasi antara ERP dengan marketplace harus dijalankan secara terstruktur dan sistematis. Kegagalan yang terjadi dapat memberikan dampak buruk yang diinginkan oleh pemilik bisnis, membuat tim operasional malah harus bekerja ekstra untuk mengatasi masalah baru yang muncul. Agar situasi pengelolaan bisnis berjalan dengan efektif dan tidak menyebabkan rantai operasional terputus dan hilang kendali, simak panduan efektif langkah-langkahnya berikut ini: 1. Evaluasi Kebutuhan Bisnis Pada tahap ini, perusahaan perlu meninjau seluruh proses inti, mencakup: Alur order-to-cash Pergerakan inventaris di gudang Kebiasaan tim operasional dalam memproses pesanan Bagaimana tim keuangan melakukan pencatatan Tinjauan ini akan menjadi gambaran nyata dari titik-titik yang sering menimbulkan masalah dan memetakan apa yang perlu diperbaiki dan fitur apa yang harus tersedia di dalam integrasi ERP yang akan dibangun. 2. Menentukan Fitur ERP yang Dibutuhkan Setelah mendapat gambaran kebutuhan utama, Anda dapat fokus pada fitur yang relevan agar integrasi berjalan optimal. Untuk beberapa rekomendasi, bisnis online membutuhkan pengelolaan data keuangan, inventori, dan fulfillment agar alur kerja menjadi lebih menyatu dan tidak terputus. 3. Menentukan Marketplace yang Akan Diintegrasikan Tidak semua marketplace harus diintegrasikan dalam satu waktu. Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga TikTok Shop masing-masing memiliki karakteristik teknis yang berbeda. Dengan memahami dinamika ini, bisnis dapat menetapkan prioritas yang tepat. 4. Menetapkan Metode Integrasi yang Paling Tepat Setelah marketplace dipilih, perusahaan perlu menentukan pendekatan teknis, ada yang melalui integrasi native dari ERP, maupun middleware atau platform integrasi karena membutuhkan fleksibilitas yang lebih besar. Pemilihan metode integrasi ini akan menentukan seberapa cepat proses implementasi berjalan dan seberapa mudah sistem dikembangkan ketika bisnis bertambah besar. 5. Merancang Pemetaan Data dan Desain Alur Sistem Tahapan proses ini diperlukan perusahaan untuk merancang alur data secara rinci agar mengurangi risiko error dan membuat operasional berjalan jauh lebih stabil. Pada tahap ini juga ditentukan aturan prioritas, misalnya setiap update stok dari gudang harus otomatis memperbarui marketplace, atau setiap pesanan baru harus langsung mengurangi stok di ERP agar tidak terjadi penjualan ganda. 6. Implementasi dan Pengujian Sistem Bagian ini menjadi awal proses implementasi dimulai. Tim operasional dapat memulai penghubungan sistem, menyiapkan konfigurasi API, dan menguji alur kerja yang baru. Proses uji coba dapat dilakukan pada kumpulan SKU tertentu atau satu marketplace terlebih dahulu agar potensi masalah dapat ditemukan lebih cepat. Ketika pilot berjalan mulus, barulah integrasi diterapkan ke seluruh kanal dan seluruh produk. 7. Pelatihan dan Adaptasi Organisasi Langkah implementasi yang terakhir adalah memastikan bahwa tim dapat mengoperasikan sistem berjalan dengan lancar. Tim operasional perlu memahami bagaimana memproses pesanan di sistem baru, tim finance perlu memahami bagaimana transaksi marketplace masuk ke pembukuan, dan tim customer service perlu memanfaatkan informasi real-time untuk meningkatkan layanan. Ketika seluruh tim merasa nyaman menggunakan sistem, integrasi ERP–marketplace benar-benar memberikan dampak penuh bagi bisnis. Baca Juga: Hybrid ERP: Sistem, Model, dan Manfaatnya Tantangan dan Solusi dalam Proses Integrasi Dalam menjalankan integrasi ERP dengan marketplace mungkin tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kasus yang tercatat, terdapat beberapa tantangan yang mungkin ditemukan oleh perusahaan. Masalahnya dapat dipetakan menjadi tiga, yaitu tantangan dalam segi teknis, organisasional, dan biaya. Tantangan Teknis Dalam segi teknis, tantangan yang ditemukan biasanya berkaitan dengan perbedaan format data antara marketplace dan ERP. Situasi ini membuat alur integrasi rentan gagal atau menghasilkan data yang tidak konsisten. Solusinya adalah menggunakan konektor yang memiliki kemampuan mapping otomatis yang mampu menyesuaikan format data dari berbagai marketplace sehingga ERP menerima informasi dalam kondisi rapi dan siap diproses. Tantangan Organisasional Dari sisi organisasional biasanya berkaitan dengan budaya kerja yang berubah drastis. Pergeseran peran dan perubahan SOP kadang menimbulkan resistensi yang menghambat kelancaran adopsi sistem Solusi yang paling tepat adalah membangun kelas pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mendukung proses change management yang optimal. Adanya dokumentasi internal yang jelas dan komunikasi yang terbuka juga membantu memastikan setiap bagian organisasi merasa terlibat dan siap mengikuti alur baru. Tantangan Biaya Aspek biaya menjadi pertimbangan yang penting bagi sebuah perusahaan ketika ingin berinvestasi pada sebuah teknologi. Jika tidak dihitung dengan matang, biaya ini terlihat besar dan sulit diproyeksikan. Cara mengatasinya adalah dengan menyusun perhitungan total cost of ownership yang realistis sejak awal, termasuk menilai manfaat jangka panjang seperti pengurangan kesalahan manual, percepatan operasional, peningkatan akurasi pembukuan, dan efisiensi kerja tim. Pendekatan ini membantu bisnis melihat integrasi ERP bukan sebagai biaya, tetapi sebagai investasi yang dapat mengembalikan nilai melalui efisiensi operasional. Solusi menjadi lebih terjangkau bila perusahaan memilih vendor ERP yang menawarkan paket modular, salah satu pilihan terbaik buatan lokal adalah Mekari Jurnal. Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Studi Kasus Studi kasus berikut akan memberikan gambaran bagaimana langkah integrasi ERP dan marketplace dapat dilakukan efektif dalam sebuah bisnis beserta manfaatnnya. Dampak Nyata Integrasi ERP-Marketplace pada Perusahaan Ritel Sebuah perusahaan ritel menengah menjalankan penjualan pada tiga marketplace yang berbeda. Akibatnya kurang persiapan, mereka mengalami overselling dan keterlambatan pemenuhan selama puncak promosi. Untuk menghadapi proses operasional dan pemenuhan pesanan yang semakin kompleks, pemilik bisnis kemudian menerapkan integrasi ERP dan middleware untuk mapping marketplace. Penerapan dilakukan mulai dari: Mulai dari proses yang paling sering bermasalah. Prioritaskan SKU dengan volume tinggi atau kanal penjualan yang paling banyak menghasilkan komplain Gunakan sistem yang dapat diskalakan. Pilih ERP modular yang mendukung penambahan modul seiring pertumbuhan bisnis Sertakan tim lintas fungsi sejak awal. Operasional, finance, IT, dan customer service harus terlibat dalam desain alur Automasi rekonsiliasi keuangan. Tautkan fee marketplace dan biaya logistik ke modul akuntansi agar laporan keuangan mencerminkan realisasi kas dan biaya Monitoring dan alert. Implementasikan monitoring untuk sinkronisasi gagal, dan alert untuk stok rendah atau anomali pesanan Dokumentasi dan training kontinu. Sistem berubah dan marketplace juga; pastikan tim terus ter-update Setelah implementasi dilakukan dengan sukses, dalam waktu singkat bisnis merasakan pertumbuhan positif dengan mencatat penurunan overselling 80% dan percepatan lead time pemrosesan pesanan sebesar 60%. Proses pembukuan juga semakin mudah karena dilakukan otomatis sehingga rekonsiliasi harian dapat ditutup lebih cepat. Baca Juga: Studi Kasus Implementasi ERP: Pelajaran dan Manfaat untuk Perusahaan Kesimpulan Integrasi ERP dengan marketplace adalah investasi strategis yang meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan kepatuhan perusahaan. Dengan pertumbuhan pesat pasar e-commerce Indonesia dan perubahan regulasi yang menuntut transparansi, perusahaan yang tidak mengotomasi aliran data berisiko tertinggal dalam hal efisiensi biaya dan kepuasan pelanggan. Menemukan solusi ERP modular dan modern yang tepat juga menjadi langkah strategis yang bisa Anda jalankan. Mekari Jurnal ERP merupakan solusi berbasis cloud yang cocok karena menawarkan integrasi akuntansi dan fungsi bisnis lainnya dengan marketplace dalam satu platform. Melalui pendekatan modular, Mekari Jurnal juga dapat menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan dan pertumbuhan bisnis, untuk menghemat biaya dan kompleksitas adopsi. Jika tertarik, Anda dapat menghubungi tim kami melalui WA dengan klik di bawah ini. Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Clarity, “10 Vital Benefits of ERP Marketplace Integration Software”. The Retail Exec, “Ecommerce ERP Implementation: Benefits, Features & Integrations”.