Strategi Efektif Pengurangan Downtime dalam Manufaktur

Tayang 16 Jul 2025

Highlights
  • Downtime menjadi masalah yang cukup serius bila terjadi cukup sering dalam industri manufaktur, jika satu menit saja mengalami downtime maka secara signifikan berdampak terhadap output dan biaya operasional
  • Terdapat dua tipe downtime, yaitu downtime yang direncanakan dan tidak direncanakan. Namun downtime yang tidak direncanakan harus diawasi dengan lebih ketat
  • Untuk mengatasi masalah downtime, maka strategi mengurangi downtime wajib dijalankan yang umumnya melibatkan adopsi teknologi untuk meningkatkan visibilitas operasional rantai pasokan
  • Salah satu solusi untuk mengatasi ini adalah aplikasi manufaktur Mekari Jurnal yang mengintegrasikan sistem akuntansi-operasional dan memberikan visibilitas menyeluruh secara realtime

Terdapat sebuah kondisi di mana mesin produksi berhenti sehingga tidak menjalankan fungsinya secara normal, kondisi ini disebut dengan downtime.

Downtime dalam mesin terjadi karena beberapa sebab, seperti kegagalan teknis hingga memasuki jadwal pemeliharaan.

Lalu, apakah terjadinya downtime berdampak besar pada siklus manufaktur? Bagaimana strategi untuk mengoptimalkannya?

Jenis atau Tipe Downtime dalam Manufaktur

Downtime bukan menjadi hal sepele bagi perusahaan manufaktur karena walaupun terjadi satu menit, namun dapat berdampak signifikan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja jenis-jenis downtime yang dapat terjadi dalam siklus produksi.

Secara garis besar, tipe downtime terbagi menjadi dua, yaitu planned downtime dan unplanned downtime.

1. Planned Downtime

Planned downtime adalah waktu henti yang direncanakan dengan tujuan untuk melakukan pemeliharaan mesin yang terjadwal.

Oleh karena itu, mesin dihentikan sementara dan dilakukan perbaikan jika terdapat kerusakan.

Cara ini dirasa efektif agar alur produksi tetap optimal, memaksimalkan umur mesin, dan terhindar dari gangguan yang tidak terduga.

2. Unplanned Downtime

Selanjutnya terdapat unplanned downtime atau downtime yang tidak direncanakan, kondisi ini yang sangat mengganggu dalam setiap operasi manufaktur yang terjadi.

Kondisi ini melibatkan momen-momen tidak terduga yang muncul sehingga mengganggu alur produksi dan finansial perusahaan.

Ini terlihat dari beberapa laporan terkait terjadinya unplanned downtime pada industri otomotif yang mencatat biaya keluar akibat downtime mencapai $22.000 per menit dan rata-rata perusahaan dapat mengeluarkan biaya hingga $2 juta per terjadinya downtime.

Baca Juga: Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Pentingnya Pengurangan Downtime

Seperti laporan yang tercatat dalam perusahaan otomotif mengenai kasus kerugian yang dihadapi dalam mengelolanya, maka tidak salah jika downtime harus diminimalisir.

Bayangkan saja, kondisi downtime yang tidak direncanakan dapat berdampak pada penurunan output, biaya operasional naik, hingga rusaknya reputasi.

Bahkan pada industri dengan margin yang relatif tipis, waktu produksi sangat berharga sebagai kunci strategi operasional.

Jika dianalisa lebih mendalam berdasarkan perspektif finansial, downtime yang tidak terencana dapat berakibat pada biaya langsung dan tidak langsung seperti:

  • Biaya langsung yang diakibatkan karena kebutuhan perbaikan mesin, lembur karyawan, dan penggunaan sumber daya yang meningkat
  • Biaya tidak langsung timbul akibat kehilangan pendapatan akibat pengiriman tertunda, reputasi melemah, dan moral tim menurun

Strategi dan Tips Mengurangi Downtime

Untuk dapat meminimalisir terjadinya downtime dalam alur produksi manufaktur Anda, terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan, seperti:

1. Audit Risiko dan Pemetaan Aset

Lakukan audit berkala untuk mengidentifikasi area peralatan produksi yang paling kritis dan rawan mengalami kegagalan.

Dokumentasikan area tersebut beserta potensi masalah yang dihadapi guna memudahkan prioritas perawatan dan mitigasi risiko.

2. Maintenance Berbasis Prediktif dan Terstruktur

Gunakan sistem MES atau ERP yang dapat melakukan analisis berbasis historis untuk memfasilitasi perawatan mesin yang tepat waktu.

Setelah itu, terapkan penjadwalan perawatan rutin berdasarkan tren downtime yang terjadi, sehingga menghindari kerusakan yang tidak terduga.

Baca Juga: Perbedaan MES vs ERP dalam Manufaktur: Mana yang Lebih Sesuai untuk Bisnis Anda?

3. Melatih Tim Operasional

Selain pemeliharaan mesin, sumber daya manusia juga menjadi kunci penting dalam lantai produksi.

Tingkatkan pemahaman pekerja dalam melakukan inspeksi, perawatan dasar, dan respon cepat terhadap kondisi downtime yang timbul secara tidak terduga.

4. Meningkatkan Visibilitas Operasional Produksi

Untuk meningkatkan pengawasan, Anda dapat menggunakan dasbor online yang memberikan informasi seputar status produksi yang berlangsung secara realtime.

Strategi ini berfungsi secara optimal karena jika terjadi downtime, informasi tersebut akan langsung diatasi dengan cepat sehingga tidak terlalu berdampak signifikan ke produktivitas manufaktur.

5. Pasang Perangkat Pendeteksi Kerusakan

Terapkan sensor yang dapat mendeteksi gejala-gejala awal terjadinya downtime pada mesin produksi.

Beberapa metrik yang sering dijadikan satuan ukur, seperti getaran meningkat, suhu naik, dan suara tak normal.

Adanya perangkat sensor ini dapat membantu manajemen dalam memantau kondisi mesin secara berkelanjutan.

Baca Juga: Teknologi yang Mendukung Proses Produksi: Membangun Bisnis yang Efisien di Masa Kini dan Masa Depan

Kesimpulan

Pengurangan downtime dalam manufaktur bukan sekadar menghemat waktu, tetapi strategi penting untuk menjaga efisiensi, menekan biaya, dan memperkuat daya saing.

Berbagai strategi dan tips sudah dibahas di atas, seperti menjalankan perawatan terjadwal, meningkatkan visibilitas, serta mengadopsi teknologi berbasis otomatis.

Salah satu solusi efektif untuk menjalankan strategi pengurangan downtime adalah dengan memanfaatkan software manufaktur seperti Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal merupakan softare berbasis cloud yang mengintegrasikan sistem akuntansi dan operasional dalam satu platform, dengan ini membantu Anda dalam meningkatkan visibilitas operasional rantai pasokan Anda secara realtime.

Nantinya Anda dapat mengkustomisasinya dengan mudah dan sesuai kebutuhan industri manufaktur yang Anda geluti.

Rasakan juga berbagai kemudahan lainnya seperti fitur invoicing, pembukuan, penyusunan laporan keuangan, manajemen inventaris, dan manajamen produksi yang berbasis otomatis.

Jika tertarik, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut seputar tantangan yang sedang dihadapi dan bagaimana Mekari Jurnal dapat menjadi solusi bisnis Anda. Klik tombol di bawah ini sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Vorne, “How to Reduce Machine Downtime”.

ResearchGate, “Reducing Downtime in Production Lines Through Proactive Maintenance Strategies”.

Output Industries, “10 Ways Manufacturers Can Reduce Machine Downtime”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami