8 min read

Apa Itu Variance Analysis? Panduan Lengkap untuk Memahami Konsep dan Penerapannya

Tayang
Di tulis oleh: Author Avatar Yulia Andini

Variance analysis atau bisa disebut analisis varians adalah suatu metode dalam akuntansi dan manajemen keuangan untuk membandingkan hasil biaya.

Dalam buku Cost Accounting: A Managerial Emphasis karya Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, dan Madhav V. Rajan, analisis varians sebagai alat untuk mengukur, menganalisis, dan melaporkan perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual.

Variance analysis sangat penting dalam pengelolaan keuangan karena membantu mengidentifikasi perbedaan (varians) dalam alur keuangan.

Dengan begitu, manajemen dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kinerja.

Simak informasi lengkapnya mengenai pengertian, jenis, dan manfaat variance analysis di blog Mekari Jurnal sekarang!

Apa Itu Variance Analysis?

apa itu variance analysis?

Variance analysis dalam akuntansi adalah proses membandingkan hasil keuangan aktual dengan angka yang dianggarkan atau distandarisasi. Perbedaan antara kedua nilai ini disebut sebagai varians/variance.

Variance dapat bersifat menguntungkan (favorable) jika hasil aktual lebih baik dari anggaran, atau tidak menguntungkan (unfavorable) jika hasil aktual lebih buruk.

Frekuensi hasil variance analysis biasanya tergantung pada kebutuhan perusahaan, jenis industri, dan kebijakan pelaporan manajemen, tetapi umumnya analisis ini dilakukan per bulan, triwulan, atau tahunan.

Dengan memecah variance total menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, perusahaan dapat mengidentifikasi secara spesifik penyebab penyimpangan. Misalnya, untuk mengetahui “apakah biaya yang dibayarkan lebih tinggi dari yang dianggarkan, dan mengapa?”

Selain itu, variance analysis juga memiliki beberapa jenis. Berikut adalah beberapa varian yang biasanya muncul dalam keuangan:

  • Sales Variance: Membandingkan pendapatan penjualan aktual dengan anggaran.
  • Material Variance: Menganalisis perbedaan antara biaya bahan baku dan tenaga kerja aktual dengan standar.
  • Overhead Variance: Membandingkan biaya overhead aktual dengan anggaran yang dialokasikan.
  • Labor Variance: Menganalisis biaya tenaga kerja dengan biaya standar.

Baca juga: 4 Cara Melakukan Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis)

Mengapa Variance Analysis Penting?

mengapa variance analysis penting?

Variance analysis sangat penting bagi perusahaan karena memberikan wawasan mendalam tentang kinerja keuangan yang telah berjalan.

Hasil analisis ini berguna untuk mengevaluasi efektivitas anggaran, memahami pergerakan biaya, dan menyusun perencanaan keuangan yang lebih akurat di masa mendatang.

Manfaat Variance Analysis Bagi Perusahaan

Variance analysis bermanfaat untuk meningkatkan biaya operasional perusahaan. Berikut penjelasan rinci mengenai manfaat variance analysis bagi perusahaan:

  • Mengidentifikasi Masalah dan Peluang: Membandingkan hasil aktual dengan anggaran untuk mendeteksi masalah agar dapat diambil tindakan yang tepat.
  • Dasar Pengambilan Keputusan: Data dari analisis ini dapat membantu manajemen mengambil tindakan korektif seperti mencari pemasok baru jika biaya bahan baku tinggi, atau menyesuaikan harga dan strategi pemasaran jika penjualan menurun.
  • Evaluasi Kinerja: Dengan membandingkan hasil aktual dengan target, manajemen dapat menilai efektivitas tim dalam mengelola sumber daya dan mencapai sasaran.
  • Perbaikan Berkelanjutan: Dengan memahami penyebab varians, perusahaan dapat belajar dari pengalaman dan terus melakukan perbaikan. Proses ini menciptakan siklus perbaikan berkelanjutan yang meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas seiring waktu.

Bagaimana Cara Variance Analysis Membantu dalam Pengambilan Keputusan?

Analisis varians tidak hanya menunjukkan “apa yang terjadi,” tetapi juga memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab “mengapa ini terjadi” dan “apa yang harus dilakukan selanjutnya.” Berikut cara variance analysis membantu dalam pengambilan keputusan:

  • Keputusan Harga dan Anggaran: Analisis varians penjualan yang menunjukkan pendapatan rendah akibat persaingan harga memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan strategi harga atau promosi. Temuan ini juga menjadi dasar realistis untuk menyusun anggaran periode berikutnya.
  • Optimalisasi Operasional: Jika varians efisiensi tenaga kerja menunjukkan perlambatan, manajemen bisa memberikan pelatihan tambahan atau menginvestigasi masalah peralatan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.
  • Alokasi Sumber Daya: Analisis varians membantu manajemen mengalokasikan sumber daya secara efektif. Jika varians penjualan di suatu wilayah menguntungkan, perusahaan dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya pemasaran ke wilayah tersebut untuk memaksimalkan hasil.
  • Manajemen Strategis: Analisis varians membantu manajemen mengevaluasi strategi bisnis secara keseluruhan. Dengan memahami penyebab varians, perusahaan dapat melakukan penyesuaian strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Proses Variance Analysis

proses perhitungan analisis varians

Variance analysis melalui beberapa proses dan perhitungan untuk mencapai hasil evaluasi selisih biaya aktual dan anggaran. Pada sub-topik ini, kita akan membahas langkah-langkah dan perhitungan variance analysis untuk mengoptimalisasi biaya perusahaan.

Langkah-Langkah dalam Melakukan Analisis Varians

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan variance analysis:

  • Tetapkan Anggaran atau Standar: Pertama adalah menetapkan anggaran yang jelas atau standar kinerja yang telah ditetapkan. Contohnya seperti anggaran biaya produksi, target pendapatan penjualan, atau standar jam kerja per unit produk.
  • Kumpulkan Data Aktual: Kumpulkan semua data keuangan aktual yang relevan untuk periode yang sama dengan anggaran. Hal ini mencakup total biaya yang dikeluarkan, pendapatan yang dihasilkan, dan jumlah bahan baku yang digunakan.
  • Hitung Varians: Untuk menghitung varians, bandingkan data aktual dengan data anggaran. Varians bisa menguntungkan (hasil aktual lebih baik, misal biaya lebih rendah) atau tidak menguntungkan (hasil aktual lebih buruk) dari anggaran.
  • Investigasi Penyebab: Tahap ini berfokus pada identifikasi penyebab varians. Apakah varians biaya tenaga kerja tidak menguntungkan akibat kenaikan upah atau inefisiensi?
  • Ambil Tindakan Korektif: Berdasarkan hasil investigasi, buat rencana untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Misalnya, bisa berupa pelatihan ulang karyawan, negosiasi ulang harga dengan pemasok, atau penyesuaian strategi pemasaran.
  • Laporan dan Evaluasi: Tahap terakhir adalah membuat laporan hasil analisis. Presentasikan laporan dengan jelas dan diperkuat dengan data yang objektif agar manajemen paham dengan situasi operasional.

Baca juga: Menyusun Anggaran Perusahaan Dagang, Ketahui Hal Ini!

Rumus Menghitung Variance Analysis

rumus menghitung variance analysis

Untuk menentukan selisih harga dari biaya aktual dan biaya standar, variance analysis menggunakan proses kalkulasi pengurangan antara kedua biaya finansial tersebut. Berikut adalah rumus varians biaya yang biasa digunakan dalam akuntansi manajemen:

Rumus Varians Biaya Bahan Baku

Varians bahan baku dipecah menjadi dua komponen utama untuk mengetahui apakah penyebabnya adalah perbedaan harga beli atau jumlah yang digunakan.

  1. Rumus Varians Harga Bahan Baku (Material Price Variance): (Harga Aktual − Harga Standar)×Kuantitas Aktual
  2. Rumus Varians Kuantitas Bahan Baku (Material Usage/Quantity Variance): (Kuantitas Aktual − Kuantitas Standar)×Harga Standar

Rumus Varians Biaya Tenaga Kerja

Sama seperti bahan baku, varians biaya tenaga kerja juga dipecah menjadi dua komponen untuk menganalisis penyebab penyimpangan biaya.

  1. Rumus Varians Tarif Tenaga Kerja (Labor Rate Variance): (Tarif Aktual − Tarif Standar)×Jam Kerja Aktual
  2. Rumus Varians Efisiensi Tenaga Kerja (Labor Efficiency Variance): (Jam Kerja Aktual − Jam Kerja Standar)×Tarif Standar

Dengan menggunakan rumus-rumus ini, perusahaan dapat secara sistematis mengidentifikasi, menganalisis, dan mengambil tindakan korektif untuk setiap penyimpangan biaya yang terjadi.

Baca juga: Template Pembukuan Excel yang Bisa Anda Contoh dan Download

Contoh Studi Kasus Variance Analysis

Tujuan Dari Rencana Bisnis

Berikut adalah studi kasus perusahaan manufaktur “Makmur Jaya” yang memproduksi bantal dalam mengevaluasi efisiensi produksi dalam variance analysis.

Anggaran Standar per Bantal:

  • Bahan Baku: 2 kg kapas dengan harga Rp15.000 per kg.
  • Tenaga Kerja: 0,5 jam kerja dengan tarif Rp30.000 per jam.

Pada bulan Maret, Makmur Jaya menargetkan produksi 1.000 bantal.

Data Aktual Produksi Bulan Maret:

  • Jumlah Produksi: 1.000 bantal (sesuai target).
  • Bahan Baku: Menggunakan 2.100 kg kapas dengan total biaya Rp32.550.000.
  • Tenaga Kerja: Menggunakan 480 jam kerja dengan total biaya Rp15.360.000.

Analisis Hasil dan Rekomendasi

Berdasarkan informasi data di atas, berikut hasil analisis varians dan rekomendasi solusi dari kasus yang terjadi.

1. Variance Analysis Bahan Baku

Varians Harga Bahan Baku Varians ini mengukur dampak perbedaan harga per kg.

Harga Aktual: Rp32.550.000 / 2.100 kg = Rp15.500 per kg

Rumus: (Harga Aktual – Harga Standar) × Kuantitas Aktual

Perhitungan: (Rp15.500 – Rp15.000) × 2.100 kg = Rp1.050.000 (Tidak Menguntungkan)

Analisis: Harga kapas yang dibeli ternyata lebih mahal Rp500 per kg dari anggaran, menyebabkan biaya tambahan sebesar Rp1.050.000.

Rekomendasi: Tim pembelian harus menyelidiki kenaikan harga ini. Apakah ini kenaikan harga pasar atau ada pemasok lain yang menawarkan harga lebih baik?

Variance Kuantitas Bahan Baku Varians ini mengukur dampak perbedaan jumlah kapas yang digunakan.

Kuantitas Standar: 1.000 bantal × 2 kg/bantal = 2.000 kg

Rumus: (Kuantitas Aktual – Kuantitas Standar) × Harga Standar

Perhitungan: (2.100 kg – 2.000 kg) × Rp15.000 = Rp1.500.000 (Tidak Menguntungkan)

Analisis: Perusahaan menggunakan 100 kg kapas lebih banyak dari standar, menunjukkan adanya pemborosan atau inefisiensi dalam proses produksi.

Rekomendasi: Tim produksi harus mengidentifikasi penyebab pemborosan. Apakah karena pelatihan karyawan kurang, mesin tidak optimal, atau standar kualitas produk terlalu ketat?

2. Variance Analysis Tenaga Kerja

Varians Tarif Tenaga Kerja Varians ini mengukur dampak perbedaan tarif upah per jam.

Tarif Aktual: Rp15.360.000 / 480 jam = Rp32.000 per jam

Rumus: (Tarif Aktual – Tarif Standar) × Jam Kerja Aktual

Perhitungan: (Rp32.000 – Rp30.000) × 480 jam = Rp960.000 (Tidak Menguntungkan)

Analisis: Tarif upah yang dibayarkan ternyata lebih tinggi Rp2.000 per jam.

Rekomendasi: Ini bisa jadi karena perusahaan menggunakan pekerja dengan keahlian lebih tinggi (yang dibayar lebih mahal) dari yang dianggarkan. Manajemen perlu mengevaluasi apakah penggunaan tenaga kerja ahli ini memang diperlukan.

Varians Efisiensi Tenaga Kerja Varians ini mengukur dampak perbedaan jam kerja yang digunakan.

Jam Standar: 1.000 bantal × 0,5 jam/bantal = 500 jam

Rumus: (Jam Kerja Aktual – Jam Kerja Standar) × Tarif Standar

Perhitungan: (480 jam – 500 jam) × Rp30.000 = (Rp600.000) (Menguntungkan)

Analisis: Pekerja hanya membutuhkan 480 jam, 20 jam lebih cepat dari standar. Ini menunjukkan efisiensi tinggi dalam produksi.

Rekomendasi: Manajemen bisa memberikan apresiasi kepada tim produksi atas efisiensi ini. Cari tahu apa yang membuat mereka lebih cepat dan terapkan praktik tersebut di seluruh lini produksi.

Kesimpulan Kasus: Analisis varians menunjukkan bahwa Makmur Jaya memiliki masalah pada harga dan kuantitas bahan baku, serta membayar upah lebih tinggi dari standar yang ditetapkan. Namun, tim produksi menunjukkan efisiensi yang sangat baik. Rekomendasi yang dibuat dari analisis ini membantu Makmur Jaya fokus pada area yang perlu diperbaiki (pengendalian biaya bahan baku) dan area yang patut dipertahankan (efisiensi tenaga kerja).

Kesimpulan

Variance analysis adalah alat penting dalam manajemen keuangan yang membantu perusahaan membandingkan kinerja aktual dengan standar yang dianggarkan.

Dengan mengidentifikasi perbedaan yang terjadi, manajemen bisa mendeteksi masalah, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Penggunaan metode analisis varians, dikombinasikan dengan pemahaman mendalam tentang varians harga dan kuantitas, menjadi kunci untuk mengoptimalkan pengendalian biaya dan strategi bisnis.

Untuk mengoptimalkan penerapan analisis varians dan meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh, Anda bisa memanfaatkan software manufaktur yang mendukung fitur integrasi dengan semua ekosistem bisnis.

Software manufaktur seperti Mekari Jurnal menawarkan fitur pelacakan biaya dan pembuatan laporan keuangan otomatis yang terintegrasi. Hal ini memungkinkan Anda memantau kinerja keuangan secara real-time dan melakukan analisis varians dengan lebih mudah.

Dengan Mekari Jurnal, Anda dapat mempermudah pengelolaan keuangan dan meningkatkan profitabilitas bisnis Anda.

Kategori : Other

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami