Situasi :
Bermula dari coba-coba karena pindah kantor, Daniel Hermansyah mendirikan bisnis coffee shop “Kopi Chuseyo” pada 2019 di Scientia Park Gading Serpong. Namun karena bisnis kopi menjamur dimana-mana, Daniel pun memadukan konsep korea terhadap bisnisnya. Dengan racikan spesial kopi susu korean blend, yang disuguhkan dengan biji kopi dari Korea Selatan.
Jika berbicara industri F&B, produk jadi hal paling dasar dan kuat. Jadi apapun strateginya, nomor satu itu soal rasa produknya. Namun, Daniel pikir tidak mungkin orang langsung datang tanpa ada konsep spesial, maka tercetuslah Kopi Chuseyo sebagai The Only K-Pop in the Nation.
Dari tak kenal, jadi penasaran. Dari coba-coba, jadi ketagihan. Begitulah Daniel mengembangkan bisnis kopinya hingga memiliki 3 cabang sendiri dan 21 franchise di berbagai kota di Indonesia.
Tantangan :
Dengan banyak cabang di berbagai lokasi yang berbeda, menuntut Daniel menemukan formulasi yang tepat agar seluruh cabangnya terus menguntungkan.
Namun, memantau segala kebutuhan cabang tidak semudah yang ia kira. Mulai dari pendapatan, profit, biaya yang dibutuhkan, sampai kebutuhan bahan baku tiap cabang itu selalu berbeda setiap bulannya.
Bahkan gaji karyawan tiap daerah yang berbeda-beda, menyulitkan Daniel menyesuaikan dengan upah minimum yang ada, kadang ketinggian kadang kerendahan.
Hal-hal ini mengurangi cash on hand bisnis, padahal anggarannya dapat digunakan untuk keperluan lain.
Contohnya, saat membeli bahan baku, bulan Januari kebutuhan di Jakarta lebih banyak daripada di Bandung. Tetapi di bulan Februari berlaku sebaliknya. Tapi karena data yang dimiliki tidak cepat dan terus ter-update, jadi berbagai cabang diberi jatah yang disamaratakan.
Permudah pembukuan bisnis Anda dengan Mekari Jurnal
Pantau kondisi keuangan bisnis Anda dengan laporan real-time yang tersedia dalam satu dashboard Mekari Jurnal.
Coba gratisSolusi :
Dalam menjawab tantangan, Daniel yakin bahwa teknologi akan menjawab tantangan dan bermanfaat bagi bisnisnya.
Maka terpilihlah Jurnal sebagai aplikasi keuangan yang dipercaya Kopi Chuseyo. Dengan menggunakan Jurnal, pendapatan tiap cabang langsung dalam genggaman. Bahkan, hingga profitnya, karena menurutnya, perbandingan pendapatan dan biaya itu harus selalu dibandingkan.
Penggajian karyawan dan beban-beban sepele yang dikeluarkan di cabang mana pun langsung terhitung dalam Jurnal.
Apalagi dengan bisnis banyak cabang, kondisi tiap-tiap cabang langsung dipantau secara real-time di dashboard Jurnal, kapan saja dan di mana saja. Kini, Daniel bisa langsung kasih rekomendasi sehingga masalah finansial dapat teratasi.
Lalu Jurnal dapat diintegrasikan dengan berbagai aplikasi kasir atau point of sale. Jadi, pembelian bulan Januari, Februari dan selanjutnya dapat diketahui.
Kehadiran manajemen inventory juga membuat pengelolaan bahan baku hingga jumlah produk tiap cabang selalu terpantau. Tak ada lagi cerita stok barang yang tiba-tiba habis atau menumpuk di bulan berikutnya.
Hasil :
Jadi, Jurnal benar-benar membantu Daniel mengelola cabang Kopi Chuseyo di berbagai kota dengan optimal. Bisnis Kopi Chuseyo dapat memantau performa bisnis cabang di mana saja dengan update otomatis setiap 5 detik.
Dengan terintegrasinya Jurnal dengan mesin point of sale, membuat proses penjualan 15x lebih cepat dibanding proses mesin cash register. Metode pembayaran diperluas, adanya manajemen persediaan yang otomatis, kemampuan laporan yang lebih cepat dan akurat, hingga melayani konsumen jadi lebih baik.
Selain itu, ketersediaan pengelolaan stok barang di gudang membuat proses kelola stok lebih cepat bahkan selesai dalam hitungan menit.
Jurnal mendukung segala tujuan bisnis Kopi Chuyeso agar terpenuhi. Bahkan di akhir tahun 2020, Kopi Chuseyo berencana mencapai 50 cabang yang tersebar di Indonesia. Hal ini akan terus bertumbuh dan merealisasikan mimpi Daniel.
Dari coba-coba, jadi pundi-pundi tak terkira. Bersama aplikasi laporan keuangan yang tepat, bisnis terus berkembang pesat. Mudah kelola cabang dengan aplikasi keuangan Jurnal. Praktis, cepat, aman dan dapat dicoba gratis selama 14 hari.
