Situasi : Perkembangan industri retail yang terjadi secara terus menerus membuat pegiatnya harus bekerja ekstra keras demi pertahankan eksistensi. Seperti PT Brodo Ganesha Indonesia, salah satu industri retail & E-commerce yang didirikan oleh Yukka Harlanda dan Putra Dwi Karunia pada 2010. Beranjak dari keluhan atas tidak lengkapnya ukuran sepatu di Indonesia, Brodo membangun merek sepatu kontemporer yang menawarkan gaya, alas kaki yang dibuat dengan baik dengan harga yang terjangkau. Kini, produk yang diberikan Brodo diperluas tidak hanya sepatu, melainkan pakaian, aksesoris dan tas dan lain-lain terutama untuk pria. Sebagai startup fashion dengan strategi marketing omnichannel, didukung oleh angel investor dan pendanaan modal ventura dari berbagai area, Brodo ingin membuat produk lokal yang mendunia. Tentu keberhasilan Brodo hingga kini bukan kebetulan semata. Brodo tentu pernah mengalami tantangan berat dari tahun ke tahun sesuai kemajuan industri. Termasuk pengelolaan akuntansi bisnis. Tantangan : Menurut Yorie Destia Yoland, selaku manajer accounting dan finance, rekapan Account Payable (AP) dengan Account Receivable (AR) atau dikenal dengan istilah utang-piutang dalam bisnis memerlukan proses hingga 2x di bagian finance. Mulai dari dokumen masuk, rekap data invoice, lalu data accounting dibandingkan dengan finance, dengan tim customer service. Hal tersebut membuat hasil rekapan AP maupun AR begitu lama, padahal dua hal ini menjadi hal penting dalam proses jual beli dalam bisnis Brodo. Selain itu, Brodo yang memiliki 8 cabang pun kesulitan untuk mengetahui profit and loss (PL) per store dengan cepat, padahal laba rugi ini sangat penting untuk mengetahui seberapa baik bisnis Brodo sudah dijalankan. Seberapa untung bisnis saat ini. Seberapa perlu cabang tertentu dimaksimalkan. Kemudian, baik AP dan AR, maupun PL ini tentu berujung pada laporan keuangan atau pencatatan akuntansi. Proses merekap, membuat summary, hingga pembuatan laporan keuangan butuh waktu h+30, sehingga hasilnya baru bisa diketahui secara bulanan. Maka dari itu, Brodo memilih software akuntansi Jurnal karena dikenal dengan kesederhanaan dan kemudahan penggunanya, Jurnal juga mudah dipahami dan cocok bagi perusahaan ritel seperti Brodo. Permudah pembuatan laporan keuangan bisnis Anda bersama Mekari Jurnal Pengelolaan utang dan piutang lebih cepat dan akurat dengan pencatatan transaksi real-time dari Mekari Jurnal. Coba gratis Solusi : Tapi, apakah Jurnal dapat menyelesaikan tantangan yang sebelumnya dihadapi Brodo? Berikut 3 dari sekian banyak manfaat yang diberikan Jurnal: Utang dan Piutang Pengelolaan utang dalam Jurnal membantu penggunanya menangguhkan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan sebelumnya. Baik utang dagang, wesel maupun pajak. Sedangkan untuk piutang, dengan Jurnal, pengguna dapat mengatur jumlah maksimal piutang hingga mengirim invoice reminder. Keduanya juga sudah terangkai sehingga pengguna hanya perlu memasukan transaksi ke dalam sistem Jurnal. Segalanya tercatat, bahkan ketahuan jika terdapat pending. Laba Rugi Dengan fitur laba rugi, pengguna dapat mencantumkan transaksi individu beserta total uang yang diperoleh (pendapatan) dan uang yang dikeluarkan (pengeluaran). Terlebih untuk bisnis multi-cabang, Jurnal dapat memantau semua transaksi dari stores mulai dari sales hingga bebannya. Jadi PL per store langsung didapatkan. Laporan Keuangan Laporan keuangan di Jurnal sangat lengkap dan dapat disesuaikan sesuai jenis perusahaan. Mulai dari neraca, laba rugi, arus kas, perubahan ekuitas hingga neraca saldo didapatkan secara otomatis setelah pengguna menginput transaksi. Membuat bisnis lebih mudah dengan laporan instan. Hasil : Lalu, apa hasilnya bagi Brodo setelah menggunakan Jurnal? Rekapan AP dan AR langsung terangkai, hanya perlu menginput transaksi, lebih mudah karena tidak banyak rekapan. Dari proses 2x, kini hanya 1x saja, menghemat waktu hingga 50 persen. Bahkan, ketertinggalan atau pending pun langsung dapat diketahui dan mudah menarik data dari sistem Jurnal. Melihat rekapan AP maupun AR dimana dan kapan saja. Lalu untuk PL per store juga dipercepat sebanyak 5x lipat, sebelumnya, proses rekapan per store secara manual membutuhkan waktu hingga 5 hari. Tapi kini, PL dari semua transaksi mulai dari sales sampai beban didapat secara realtime. Laporan keuangan juga didapat secara harian. Jika dibandingkan, proses manual membutuhkan waktu selama h+30 setiap bulan, setelah menggunakan Jurnal selama 6 bulan, proses laporan keuangan hanya membutuhkan waktu selama h+20. Menghemat hingga 10 hari setiap bulan. Transaksi harian yang biasa selesai h+3 juga sekarang dalam sehari sudah selesai. Dari kerja bulanan, jadi harian. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa proses akuntansi dalam bisnis ritel memang berpengaruh besar terhadap proses keseluruhan bisnis. Untuk itu, persingkat waktu proses akuntansi bisnis sekarang juga dengan Jurnal.id. Gratis 14 hari.