Pengenalan dan Cara Kerja Shop-Floor Data Collection

Tayang
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya
Highlights
  • Pengumpulan data real-time dari lantai produksi mendukung proses efisiensi operasional sekaligus menurunkan biaya produksi
  • Komponen utama yang direkam oleh sistem mencakup order, jam kerja, biaya tenaga kerja, performa mesin, konsumsi material/energi, jumlah produk, hingga interval perawatan
  • Proses integrasi shop-floor data collection dengan sistem ERP menciptakan single source of truth yang mendukung perencanaan bisnis untuk jangka panjang

Data yang terhimpun secara real-time dari mesin, pekerja, dan proses produksi membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menurunkan biaya operasional.

Anda juga dapat meningkatkan efektivitas dengan visibilitas penuh terhadap operasi dan penyesuaian produksi yang lebih responsif, dibantu dengan integrasi sistem ERP dengan shop-floor data collection.

Konsep ini merujuk pada proses sistematis yang mendokumentasikan performa mesin untuk mendeteksi berbagai peluang atau risiko yang dapat memengaruhi alur produksi secara transparan dan proaktif.

Jika Anda merupakan seorang pemilik bisnis atau manajer perusahaan, konsep ini dapat membantu Anda dapat mencapai tujuan bisnis secara lebih efektif.

Berikut penjelasan mengenai konsep shop-floor data collection dalam artikel Mekari Jurnal.

Apa Itu Shop-Floor Data Collection?

Shop-floor data collection sering juga dikenal dengan production data collection atau PDC. Istilah ini dikenal sebagai proses sistematis pencatatan data secara real-time dari seluruh aktivitas yang terlibat di dalam lantai produksi.

Keterlibatan ini mencakup tiga aspek utama, yaitu manusia, mesin dan perangkat, serta material yang dikonsumsi.

Lebih lanjut, terdapat beberapa komponen lain yang penting untuk dicatat dan dianalisis yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Data organisasi, mencakup informasi order, status, tenaga kerja, jam kerja, dan biaya tenaga kerja
  • Data teknis, termasuk performa mesin, fault messages, konsumsi material dan energi, jumlah produk, dan maintenance intervals

Untuk penerapannya sendiri bisa Anda simak dalam studi kasus pada industri manufaktur berikut ini.

1. Penerapan Shop-Floor Data Collection dalam Manufaktur Elektronik

Sebuah produsen elektronik saat ini sedang menghadapi beberapa kendala yang memengaruhi produktivitasnya, dalam hal ini yaitu kemacetan produksi dan alur kerja yang kurang konsisten.

Untuk mengatasinya, perusahaan menjalankan strategi operasional dengan mulai menggunakan dasbor produksi di lantai pabrik yang mampu mengintegrasikan data dari berbagai lini dan menampilkan performa secara real-time.

Manajamen juga memiliki satu sumber data akurat yang dapat menemukan dan menyelesaikan masalah operasional yang lebih cepat dan akurat.

Hal ini memengaruhi performa perusahaan secara garis besar, mencakup:

  • Fitur peringatan otomatis dan pemantauan KPI berhasil menekan kemacetan produksi hingga 28%
  • Proses yang lebih terkendali membuat biaya produksi turun sekitar 15%

Hasilnya, perusahaan bukan hanya berjala lebih efisien, tetapi juga dapat menghemat biaya operasional dalam jumlah signifikan.

Baca Juga: Apa Itu Shop-Floor Control dan Rekomendasi Software Terbaiknya

2. Penerapan Shop-Floor Data Collection dalam Industri Makanan dan Minuman (F&B)

Sebuah perusahaan makanan dan minuman menghadapi tantangan dalam menjaga efisiensi produksi sekaligus mempertahankan kualitas yang konsisten di berbagai fasilitas.

Untuk menjawab kebutuhan ini, manajemen menerapkan dasbor produksi di lantai pabrik yang berfungsi memantau metrik penting serta mengelola alur kerja secara real-time.

Dampaknya ternyata terasa cukup signifikan, di mana:

  • Koordinasi yang lebih baik karena aliran data yang terpusat antar pabrik memastikan standar produksi yang seragam
  • Pemantauan real-time membantu menemukan titik inefisiensi sehingga limbah material berhasil ditekan hingga 20%
  • Efisiensi yang meningkat mendorong throughput keseluruhan naik 30%, menghasilkan produksi yang lebih tinggi

Hasil-hasil ini memberikan gambaran bahwa penerapan shop-floor data collection mendukung konsistensi kualitas, meningkatkan produktivitas, dan memangkas pemborosan yang tidak perlu.

Manfaat Shop-Floor Data Collection

Terdapat beberapa manfaat yang dapat bisnis rasakan dalam merekam dan menganalisa data produksi untuk mendapatkan wawasan bisnis yang mendalam.

Beberapa manfaat tersebut, antara lain:

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Data historis yang tercatat akan dianalisis untuk menjadi landasan evaluasi untuk merespon isu, mengurangi idle time, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

Baca Juga: Ketahui Strategi Efisiensi Biaya Produksi Efektif Dalam Berbagai Industri!

2. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Data terkini yang direkam dapat digunakan manajemen dalam menyesuaikan jadwal, memprediksi kebutuhan, dan mengatur shift kerja dengan berbasis kondisi yang sebenarnya di lapangan.

3. Mengurangi Kesalahan Manual

Sistem akan sepenuhnya mengadopsi automasi sehingga menghilangkan beban manual yang berisiko tinggi pada terjadinya human error.

Cara Kerja Shop-Floor Data Collection

Cara kerja shop-floor data collection secara umum adalah merekam, mengumpulkan, dan menganalisis data terkini yang terjadi pada lantai produksi untuk digunakan sebagai landasan keputusan operasional di masa depan.

Agar efektif, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda terapkan ke dalam bisnis, yaitu:

  1. Identifikasi kebutuhan bisnis dengan menentukan data kritikalnya, seperti downtime, output, scrap, dan penggunaan tenaga kerja
  2. Pilih metode perekaman data, seperti cara manual maupun cara otomatis
  3. Tentukan alat yang mendukung proses, seperti dukungan sistem yang mencakup ERP, dashboard pemantauan, maupun infrastruktur koneksi
  4. Berikan kelas pelatihan kepada operator dan supervisor untuk menjaga data yang berkualitas
  5. Lakukan monitoring berkala dan lakukan perbaikan berkelanjutan

Untuk alat-alat pendukung shop-floor data collection, masing-masing bisnis memiliki kebutuhan alatnya sendiri.

Namun, umumnya teknologi dan alat-alat berikut sering ditemukan digunakan pada saat proses pengumpulan data berlangsung, mulai dari:

  • Sensor & IoT untuk mengumpulkan data performa mesin secara langsung
  • PLC, HMI, SCADA untuk menghubungkan status mesin di UI visual
  • PDA, barcode, dan RFID untuk memfasilitasi input sebanyak dan seakurat mungkin dari operator
  • Dasbor visual yang mendukung insight dan tren seputar aktivitas bisnis

Baca Juga: Strategi Mengintegrasikan AI Kecerdasan Buatan dan IoT dalam Manufaktur

Pentingnya Integrasi dengan Sistem Lain untuk Mengumpulkan Data

Integrasi sistem menjadi elemen krusial dalam memaksimalkan manfaat shop-floor-data-collection.

Data produksi yang dikumpulkan di lantai pabrik akan memberikan nilai yang jauh lebih besar apabila terhubung langsung dengan sistem ERP.

Hal ini karena data tersebut akan disatukan dengan informasi lain yang relevan, seperti inventori, penjualan, dan akuntansi, sehingga tercipta single source of truth yang memperkuat koordinasi lintas departemen.

ERP sendiri mendukung perusahaan dalam menyajikan perspektif strategis bisnis sekaligus mendorong operasional semakin efisien.

Untuk konteks lokal, perusahaan dapat menggunakan Mekari Jurnal sebagai software ERP manufaktur dan akuntansi terintegrasi.

Mekari Jurnal memungkinkan data produksi, termasuk output dan biaya, masuk otomatis ke dalam sistem akuntansi.

Hasilnya, laporan keuangan dan analisis biaya dapat disajikan secara real time, transparan, dan akurat, sekaligus memberikan dasar yang kokoh untuk perencanaan bisnis jangka panjang.

Jika tertarik atau ingin bertanya lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan tim kami melalui tombol di bawah ini, dapatkan promo menarik serta uji coba gratis produk selama 7 hari secara langsung!

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Savvycomsoftware, ” Shop Floor Production Dashboard: Transforming Manufacturing Efficiency in 2025″.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami