Memahami Green Factory Analytics: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pabrik Modern

Tayang
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya

Green manufacturing merupakan pendekatan proses produksi yang bertujuan unutk meminimalisir dampak negatif apa aspek lingkungan dan aspek manusia yang berada di sekitar aktivitasnya.

Untuk mengukur bagaimana dampak aktivitas manufaktur dengan lingkungan di sekitarnya dibutuhkan alat ukur, yang saat ini dikenal dengan green factory analytics.

Konsep ini memanfaatkan data dan analitik untuk menjebatani praktik operasional tradisional dan target keberlanjutan modern.

Untuk merancang strategi keberlanjutan berbasis green factory analytics, simak selengkapnya dalam artikel dari Mekari Jurnal berikut ini.

Apa itu Green Factory Analytics?

Green factory analytics merupakan rangkaian analitik data, yang dimulai dari pengumpulan, integrasi, visualisasi, hingga pemodelan yang fokus pada metrik lingkungan dan efisiensi sumber daya.

Analitik ini tidak hanya memonitor produksi, tetapi juga menggabungkan data dari seluruh sensor yang terpasang dalam proses manufaktur untuk menghasilkan wawasan operasional.

Lalu, apa bedanya dengan analitik manufaktur tradisional?

Sederhananya, apabila analitik manufaktur tradisional menanyakan “bagaimana meningkatkan output?”, maka green factory analytics melihat dari pertanyaan “dengan dampak lingkungan sekecil apa output itu dapat dicapai?”

Hal ini memungkinkan keputusan yang menyeimbangkan kinerja ekonomi dan lingkungan, misalnya mengoptimalkan jadwal produksi untuk mengurangi puncak beban listrik tanpa menurunkan tingkat pemenuhan pesanan.

Manfaat Green Factory Analytics

Transformasi dari traditional manufacturing analytics ke pendekatan green factory analytics tidak lepas dari manfaat nyata yang diberikan.

Tidak hanya lingkungan, namun dapat tetap memberikan perubahan signifikan pada aspek finansial dan reputasi.

Manfaat-manfaat yang dirasakan bisnis, antara lain:

1. Peningkatan Efisiensi Operasional

Dengan analisis data real-time, manajer dapat mengidentifikasi proses yang boros energi atau material, lalu mengoptimalkan parameter mesin, kecepatan produksi, atau waktu siklus untuk mengurangi pemborosan tanpa mengurangi kualitas.

Baca Juga: Master Production Schedule: Penjelasan dan Manfaatnya dalam Manajemen Produksi

2. Pengurangan Limbah dan Emisi Karbon

Pemantauan terintegrasi terhadap konsumsi bahan bakar, listrik, dan air membantu memetakan sumber kebocoran emisi atau penggunaan berlebih. Intervensi berbasis data (mis. perawatan prediktif, optimasi batching) dapat menurunkan jejak karbon pabrik.

3. Kepatuhan Regulasi dan Pelaporan yang Lebih Mudah

Data yang tersentralisasi mempermudah penyusunan laporan lingkungan (mis. emisi, pengelolaan limbah B3) dan bukti kepatuhan untuk auditor atau regulator. Ini juga menurunkan risiko denda administratif akibat pelaporan yang tidak lengkap.

4. Penghematan Biaya Jangka Panjang

Pengurangan konsumsi energi dan material serta perbaikan proses biasanya berujung pada penurunan biaya operasional dari tagihan listrik lebih rendah hingga kebutuhan bahan baku yang lebih efisien.

5. Daya Saing dan Reputasi

Perusahaan yang mampu menunjukkan metrik keberlanjutan terukur mendapatkan keuntungan saat berkompetisi untuk tender, memenuhi persyaratan pelanggan korporat besar, dan menarik investasi yang memperhatikan Environmental, Social, Governance (ESG).

Baca Juga: Memahami Konsep MRP dan MPS dalam Produksi

Teknologi dan Alat dalam Green Factory Analytics

Untuk dapat menerapkan pendekatan ini dengan efektif, pabrik memerlukan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang mulus.

Komponen yang menjadi pelengkap sistem umumnya adalah:

1. Sensor & IoT (Internet of Things)

Sensor arus listrik, flow meter air, sensor gas/partikulat, meter bahan bakar, dan alat ukur suhu/tekanan mengumpulkan data granular dari lapangan produksi.

Baca Juga: Mengintegrasikan AI Kecerdasan Buatan dan IoT dalam Manufaktur

2. Edge Computing dan Gateway

Untuk mengumpulkan dan mengolah data secara mendekati sumbernya (edge) sehingga informasi kritis dapat diproses secara real-time sebelum dikirim ke server pusat.

3. Platform Data Terpusat & Data Lake

Menyimpan data terstruktur dan tidak terstruktur dari mesin, SCADA, MES, dan sistem utilitas sehingga bisa dianalisis secara lintas-domain.

4. Analitik & Visualisasi

Dashboard interaktif, KPI lingkungan (mis. intensitas emisi per unit produksi), dan model prediktif (mis. prediksi konsumsi energi berdasarkan jadwal produksi) memudahkan pengambilan keputusan.

5. Sistem ERP & Manufacturing Execution Systems (MES)

Integrasi ERP manufaktur memungkinkan korelasi antara data produksi, biaya, dan metrik lingkungan. Contoh nyata: mengaitkan batch produksi tertentu dengan konsumsi energi dan limbah yang dihasilkan, sehingga cost-to-green dapat dihitung.

Baca Juga: Perbedaan MES vs ERP dalam Manufaktur: Mana yang Lebih Sesuai untuk Bisnis Anda?

Contoh Penerapan Green Factory Analytics

Bagi pemilik bisnis yang ingin menerapkan konsep ini, Anda dapat melihat beberapa contoh berikut sebagai gambaran untuk memperjelas nilai praktisnya.

1. Optimalisasi Energi di Lini Manufaktur

Sebuah pabrik otomotif memasang sensor energi pada mesin pengepres, kemudian dasbor green factory analytics menunjukkan bahwa konsumsi puncak terjadi saat transisi batch.

Dengan mengatur ulang urutan produksi dan menambahkan jeda singkat untuk pendinginan, pabrik dapat menurunkan puncak beban listrik 12% dan mengurangi biaya energi tanpa menurunkan output produksi.

2. Pengurangan Limbah Cair di Proses Finishing

Perusahaan tekstil menggabungkan flow meter di saluran pembuangan dan sensor kualitas air yang dapat mendeteksi korelasi antara tipe pewarna tertentu dengan lonjakan BOD di limbah.

Lalu perusahaan menerapkan recirculation step, sehingga volume limbah yang memerlukan pengolahan intensif turun signifikan, menurunkan biaya serta memperbaiki kepatuhan lingkungan.

Baca Juga: Pemahaman Mendalam Tentang Sistem Manufaktur Dan Implementasinya

Kesimpulan

Green factory analytics menjadi dukungan teknologi dalam operasional pabrik dalam menyeimbangkan kinerja ekonomi serta tanggung jawab lingkungan.

Selain transformasi ke green manufacturing yang lebih ramah lingkungan, perusahaan juga dapat mengubah strategi operasional dengan berbasis digital.

Untuk menerapkan hal ini, perusahaan dapat mengadopsi platform yang mampu menyatukan data produksi, operasional, dan finansial.

Mekari Jurnal ERP hadir sebagai solusi ERP modular berbasis cloud yang mampu membantu perusahaan dalam mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis dan menyesuaikan fitur dengan skala bisnis yang relevan.

Jika tertarik untuk menjadikan Mekari Jurnal ERP sebagai software manufaktur Anda, silahkan konsultasikan lebih lanjut dengan tim kami dengan klik tombol di bawah ini.

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

ScienceDirect, “The impact of green factory policy on green transformation of enterprises”.

BCG, “The Green Factory of the Future”.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami