Seorang pebisnis Dileep Rao telah menjalankan bisnis sebanyak 5 kali. Dengan empat bisnis yang sukses dan satu bisnis gagal. Berikut strategi bisnis menurut pengalaman Rao dalam menghadapi bisnis dengan tekanan tinggi, menurutnya strategi bisnis berikut yang sangat relevan dengan krisis saat pandemi Covid-19.
Strategi bisnis sendiri adalah upaya bisnis dalam mengambil suatu keputusan, kebijakan dan pedoman yang mempunyai komitmen dan tindakan yang jelas. Strategi bisnis saat ini berfungsi untuk membangun keunggulan bisnis agar mencapai tujuan dan tetap bertahan saat Covid-19.
1. Sesuaikan Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis haruslah selalu untuk bertahan. Ini berarti, siap untuk hal terburuk dan selalu berharap hal yang terbaik. Baik para ekonom, peramal, pengamat atau siapa pun tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah pandemi berlalu. Jadi, buat tujuan secara realistis dan se konservatif mungkin. Jangan taruh harapan yang tidak dapat direalisasikan dengan keadaan bisnis saat ini.
2. Proyeksikan Bisnis Setiap Minggu
Semuanya telah berubah, terutama pendapatan bisnis Anda. Maka kembangkan asumsi baru seperti berkomunikasi dengan pelanggan (jika Anda bisa). Carilah fleksibilitas yang dapat bisnis Anda lakukan. Lakukan perkiraan setidaknya 13 minggu dan perbarui proyeksi tersebut setiap minggu.
3. Bicara dengan Investor Bisnis
Jika Anda memiliki pemodal lain atau investor di bisnis Anda, beritahu mereka. Mereka akan menerima kemungkinan terburuk di kemudian hari jika tidak mendengarnya langsung dari Anda sekarang. Walaupun pemodal pasti tahu bahwa bisnis terkena masalah, tetapi dengan memberitahunya secara langsung berarti sudah menghargai keberadaan pemodal di bisnis Anda.
Baca juga : Panduan bagi Pebisnis, Ini Langkah Persiapan Bisnis Jelang Lebaran
4. Bicara dengan Investor Alternatif
Dalam beberapa kasus, Anda akan mencari pemodal lain termasuk perusahaan yang memberi pinjaman modal untuk bisnis Anda. Banyak dari mereka yang akan membantu Anda dengan lebih praktis namun dengan biaya yang lebih mahal di kemudian hari. Pikirkan kembali.Jangan langsung menelan mentah-mentah karena terpaksa demi bisnis. Anda juga dapat berbicara dengan teman atau keluarga yang mungkin dapat menjadi pemodal alternatif bisnis Anda.
5. Potong Gaji Karyawan
Bicaralah dengan karyawan Anda. Mereka bisa saja bersedia untuk berbagi rasa sakit krisis dan membantu Anda dengan memotong biaya karyawan selama mereka dirumahkan. Tetapi, jangan tidak diberi sama sekali. Ingat, karyawan adalah garis terdepan bisnis Anda. Jadi, biarkan mereka tetap hidup bersama bisnis.
6. Potong Biaya Overhead
Jika Anda memiliki pengeluaran yang tidak segera dapat dikembalikan, singkirkan anggaran pengeluaran ini. Tapi jika memang diperlukan untuk bisnis, lakukan setelah Anda yakin bahwa bisnis akan mulai bangkit.
7. Potong Biaya Research dan Development
Potong biaya penelitian dan pengembangan bisnis yang mungkin diperlukan untuk jangka panjang tapi tidak untuk saat ini. Karena jika Anda gagal di jangka yang pendek ini, mereka tidak akan terlalu bermanfaat untuk jangka panjang.
8. Lakukan Barter dan Sale-Leaseback
Lihat apakah Anda dapat melakukan barter untuk produk atau layanan Anda dan mendapatkan uang tunai. Jual semua aset tetap yang memiliki nilai bagus, terutama jika Anda telah mendepresiasinya. Setelah itu, lakukan pembelian kembali jika Anda ingin menggunakannya di masa yang akan datang. Bernegosiasi dengan pembeli untuk pembayaran tertunda juga dapat membantu Anda bangkit kembali.
Baca juga : Strategi Marketing UKM Jelang Lebaran
9. Cari Peluang Bisnis yang Ada
Seiring dengan segala pemotongan gaji, biaya overhead dan research, cari peluang bisnis baru yang dapat dilakukan dengan biaya minimum. Contoh salah satu strategi bisnis yaitu saat ini beberapa industri bisnis tekstil sedang membuat APD dan masker untuk tenaga kerja medis. Lihat apakah bisnis Anda dapat melakukan hal yang sama.
10. Cari Tren yang Muncul
Virus Corona memiliki dampak jangka panjang. Pendidikan, kursus dan cara belanja pelanggan mulai dikerjakan dari rumah secara online. Hal ini akan membuat mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan keadaan tetapi juga pemacu untuk terus bertumbuh di masa yang akan datang. Cari tren apa yang dapat dilakukan bisnis Anda sehingga membuat bisnis tetap sibuk dan terus berkembang.
11. Gabungkan Bisnis dengan Bisnis Lain
Pikirkan gabungan bisnis atau merger dengan mitra yang tepat. Anda mungkin akan mendapat harga yang bagus jika saat ini Anda mampu membeli bisnis tertentu atau menghindari kebangkrutan jika saat ini bisnis semakin melemah. Menguat atau melemah, keduanya tetap akan mendapat keuntungan tersendiri.
12. Menunda Produk yang Menanggung Banyak Biaya
Jangan sediakan produk atau layanan yang tidak terlalu bermanfaat untuk arus kas bisnis Anda saat ini. Misalnya produk A yang membutuhkan biaya produksi yang lebih besar dibanding produk B, tetapi penjualannya sangat sedikit. Perhatikan produk mana yang lebih menambah pemasukan tanpa pengeluaran yang banyak. Ingat, untuk apa produk jangka panjang jika bisnis saja belum tentu bertahan.
13. Bicara dengan Seseorang yang Lebih Objektif daripada Anda
Miliki karyawan atau seseorang yang keras kepala dan dapat mengajukan pertanyaan sulit kepada Anda. Biasanya, orang-orang seperti ini akan memberi nasihat yang solusi terbaik bagi bisnis saat Corona.
Baca juga : Tips Bisnis Tetap Bertahan saat Krisis Jelang Lebaran
14. Urutkan Strategi yang Bermanfaat bagi Arus Kas Bisnis
Ini saatnya untuk mencapai inti dari bisnis Anda. Peringkatkan strategi yang berguna secara langsung terhadap cash flow dengan biaya yang minimum. Mana strategi jangka pendek dan mana strategi jangka panjang. Dimana strategi untuk keuntungan jangka panjang? Potong semuanya. Seperti untuk jangka pendek, Anda dapat memulai strategi bisnis online.
15. Cari Tahu Bantuan Terkini untuk Bisnis
Cari tahu apa bantuan terkini yang diberikan perusahaan lain atau stimulus pemerintah setempat untuk bisnis. Anda harus tetap update dan terus mengikuti perkembangan bantuan bisnis yang bermunculan dengan tetap mempertimbangkannya. Pada akhirnya, ini akan membantu bisnis Anda untuk tetap bertahan.
Jurnal, sebagai software akuntansi dan keuangan online, terus mendukung dan hadir untuk membantu jaga produktivitas bisnis di tengah PSBB.
Ketahui keunggulan produk Jurnal seperti laporan keuangan, kelola arus kas secara real-time serta laporan ketersediaan stok barang. Sehingga, penyusunan strategi bisnis saat Covid-19 lebih terarah dan jelas. Manfaatkan juga program stok barang untuk membantu Anda dalam mengelola stok barang. Untuk dapat merasakannya fitur Jurnal software secara langsung, coba gratis Jurnal sekarang juga.