Daftar Isi
8 min read

Rekomendasi Software Purchasing Terbaik Cocok Untuk Pasar Indonesia

Tayang 29 Aug 2024

Purchasing merupakan bagian dalam supply chain management yang terletak di bagian hulu di mana sumber dari aliran pasokan barang dimulai.

Berdasarkan hal itu, maka tidak salah jika perusahaan melihat bagian purchasing memiliki pengaruh besar terhadap batang tubuh supply chain lainnya.

Seiring tumbuhnya pendapatan dan skala bisnis semakin luas, perusahaan mulai melihat peluang teknologi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi.

Salah satunya teknologi perangkat lunak atau software untuk purchasing, di mana perusahaan dapat meningkatkan efisiensi seperti mengelola hubungan dengan vendor, automasi pembelian, serta penghematan biaya.

Software purchasing sendiri adalah sebuah teknologi yang mampu meningkatkan kinerja bagian pengadaan perusahaan secara efektif.

List Software Purchasing Terbaik di Pasaran

Di era supply chain management 4.0 ini, sudah banyak produk software purchasing yang bisa Anda temukan di pasaran.

Masing-masing memiliki fitur keunggulannya serta karakteristiknya masing-masing sesuai kebutuhan perusahaan.

Berikut merupakan beberapa rekomendasi software purchasing yang mungkin bisa Anda pertimbangkan untuk diimplementasikan ke dalam operasional bisnis.

 1. Microsoft Dynamics 365 Procurement

Microsoft, salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, juga mengembangkan ERP yang dapat menunjang sumber daya dalam bidang procurement.

Melalui Microsoft Dynamics 365 Procurement, perusahaan dapat menyederhanakan proses procurement, mulai dari pemesanan, pembayaran, pengiriman, dan mempertahankan hubungan.

Memanfaatkan pengalaman yang panjang, Microsoft mampu menunjang pekerjaan ini dengan mengintegrasikan sistem SCM dan CRM ke dalam satu platform.

Fitur:

  • Terintegrasi dengan ekosistem Microsoft.
  • Analisis dan pelaporan tingkat lanjut.
  • Alur kerja dan persetujuan otomatis.
  • Manajemen pemasok dan pelacakan kinerja.
  • Skalabilitas yang cocok untuk bisnis dari semua ukuran, termasuk perusahaan besar.

Kelebihan:

  • Integrasi yang lancar dengan produk Microsoft lainnya (misalnya, Excel, Outlook).
  • Dukungan yang kuat untuk berbagai proses pengadaan.
  • Alat analitik dan pelaporan yang tangguh.

Kekurangan:

  • Biaya tinggi, terutama untuk bisnis kecil hingga menengah.
  • Kerumitan dalam penyiapan dan penyesuaian.

2. Precoro

Membawa tagline “More than just software“, Precoro membangun perspektif bahwa mereka dapat menjadi solusi pengadaan yang lengkap dan dapat dipercaya.

Sebagai alat yang dapat menunjang seluruh proses pengadaan, Precoro juga lekat dengan kebutuhan purchasing software karena turut membantu mengelola biaya dan koordinasi dengan pemasok dengan lebih efektif.

Fitur yang dimiliki:

  • Pembuatan pesanan pembelian otomatis.
  • Manajemen dan komunikasi pemasok secara efisien, mulai dari kontrak, katalog barang, dan visibilitas negosiasi kesepakatan.
  • Kontrol anggaran dan identifikasi peluang penghematan biaya.
  • Pengelolaan akses pengguna untuk menciptakan lingkungan kerja yang dipersonalisasi dan efisien.

Keuntungan:

  • Antarmuka yang ramah pengguna dengan penyiapan yang mudah.
  • Dukungan yang baik untuk bisnis kecil hingga menengah.
  • Pilihan integrasi yang fleksibel.

Kerugian:

  • Fitur lanjutan yang masih agak terbatas dibandingkan dengan sistem ERP yang lebih besar.
  • Mungkin tidak begitu cocok untuk perusahaan berskala besar.

3. Odoo Purchase

Berdiri sejak tahun 2002 oleh Fabien Pinckaers, Odoo muncul sebagai solusi ERP berbasis open-source yang mampu menyajikan pengelolaan operasional bisnis yang komprehensif.

Salah satu pendekatan yang mereka lakukan adalah membangun ekosistem untuk efisiensi pengelolaan purchasing secara end-to-end.

Fitur unggulan:

  • Manajemen pengadaan yang komprehensif.
  • Telah terintegrasi dengan modul-modul Odoo ERP (misalnya, inventaris, akuntansi, dll).
  • Fitur RFQ atau request for quotation untuk membuat permintaan penawaran harga dan pesdanan pembelian berulang secara otomatis.
  • Manajemen pemasok dan pelacakan kontrak.

Kelebihan:

  • Hemat biaya dibandingkan dengan sistem ERP lainnya.
  • Memiliki dukungan komunitas yang kuat dan opsi open-source.

Kekurangan:

  • Memerlukan penyesuaian dan pelatihan karena membutuhkan keahlian teknis.
  • Dapat menjadi rumit karena terdapat banyak modul.

3. Procurify

Procurify merupakan sebuah spend management software yang terintegrasi dengan proses purchase bisnis.

Melalui sistem yang mereka adopsi, Procurify membangun solusi yang menghubungkan bagian purchasing dengan keuangan bisnis bagi organisasi yang membutuhkan.

Fitur keunggulan:

  • Kemudahan integrasi antara pengelolaan biaya dengan pembelian.
  • Memberikan transparansi dan visibilitas secara realtime terhadap pengelolaan purchasing.
  • Persingkat waktu siklus antara pemasok dan pemberi persetujuan dengan mengarahkan permintaan ke tim yang tepat untuk disetujui.

Kelebihan:

  • Antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan.Baik untuk organisasi kecil hingga menengah.
  • Visibilitas yang jelas terhadap pengeluaran dan anggaran.

Kekurangan:

  • Fitur-fitur canggih terbatas untuk perusahaan yang lebih besar.
  • Mungkin tidak memiliki beberapa kemampuan integrasi.

4. Coupa

Didirikan pada tahun 2006, Coupa telah berkembang menjadi solusi manajemen purchasing yang cocok dengan berbagai skala perusahaan.

Mereka bertujuan untuk membantu organisasi mengelola pengeluaran mereka secara lebih efektif dan mendorong penghematan melalui manajemen pengeluaran yang cerdas.

Fitur Keunggulan:

  • Manajemen pengeluaran untuk menekan margin perusahaan pada berbagai area utama.
  • Pengadaan, penagihan, dan manajemen biaya.
  • Integrasi dengan berbagai pengelolaan bisnis seperti SCM, finance, dan IT.
  • Digitalisasi proses kontrak, pembelian, validasi faktur, dan pembayaran dalam satu platform.

Kelebihan:

  • Fokus kuat pada visibilitas dan kontrol pengeluaran.
  • Dapat diskalakan untuk perusahaan besar.
  • Fitur analisis dan manajemen pemasok yang tangguh.

Kekurangan:

  • Biaya implementasi dan langganan yang cukup mahal.
  • Implementasi dan konfigurasi yang terkesan cukup rumit.

5. Spendesk

Spendesk, yang berdiri pada tahun 2016, berfokus pada penyederhanaan pengeluaran dan pengelolaan biaya perusahaan.

Perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan solusi modern untuk mengelola keuangan bisnis termasuk memproses purchasing.

Fitur:

  • Manajemen kartu perusahaan untuk memaksimalkan pengeluaran biaya.
  • Alur kerja permintaan dan persetujuan pembelian yang sederhana namun efektif.
  • Manajemen pesanan secara komprehensif melalui generator purchase order.
  • Integrasi dengan perangkat lunak akuntansi.

Keunggulan:

  • Sederhana dan mudah digunakan.
  • Baik untuk mengelola pengeluaran karyawan dan kartu perusahaan.
  • Efektif untuk bisnis menengah.

Kekurangan:

  • Fitur pengadaan terbatas dibandingkan dengan sistem ERP lengkap.
  • Tidak cocok untuk perusahaan yang sangat besar.

6. Xero

Xero merupakan penyedia perangkat lunak akuntansi berbasis cloud yang mulai meningkatkan fitur procurement dan purchasing.

Namun, Xero umumnya menargetkan perusahaan rintisan atau dalam skala kecil.

Dukungan fitur:

  • Manajemen pesanan pembelian dasar.
  • Integrasi dengan akuntansi dan penagihan.
  • Pelacakan dan pelaporan pengeluaran.

Kelebihan:

  • Mudah digunakan dan mudah diakses.
  • Integrasi yang baik dengan perangkat akuntansi Xero.
  • Terjangkau untuk bisnis kecil.

Kekurangan:

  • Fitur manajemen persediaan dan pengadaan lanjutan yang terbatas.
  • Tidak ideal untuk proses pengadaan yang rumit.

7. Zahara

Zahara merupakan software purchasing yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung alur proses pembelian semakin mudah.

Berbekal sistem berbasis automasi, berbagai pengelolaan manual dan repetitif dapat dikerjakan dengan cepat dan tanpa risiko kesalahan yang berarti.

Melalui Zahara, Anda dan tim dapat lebih berfokus dalam pekerjaan yang lebih strategis untuk pertumbuhan bisnis.

Fitur:

  • Pembuatan dan pelacakan purchase order hingga visibilitas pengiriman yang akurat.
  • Menunjang pembayaran dalam aplikasi untuk menghindari urusan perbankan yang rumit.
  • Menerapkan AI untuk memproses pengelolaan invoice hingga sembilan kali lipat.

Kelebihan:

  • Fokus pada kemudahan penggunaan dan kesederhanaan.
  • Adaptif, dapat digunakan oleh berbagai skala bisnis perusahaan.
  • Memiliki harga yang cukup terjangkau untuk software dengan fitur yang sama.

Kekurangan:

  • Fitur yang kurang canggih dibandingkan dengan solusi perusahaan.
  • Skalabilitas terbatas untuk organisasi yang lebih besar.

8. SAP Ariba

SAP Ariba, yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2012, menggabungkan pengalaman SAP yang luas dalam ERP dengan keahlian Ariba dalam purchasing dan supply chain management.

Melalui penggabungan ini, maka fitur yang terintegrasi di dalamnya cukup kompleks namun dapat memenuhi semua urusan bisnis dengan cukup baik.

Fitur yang dimiliki:

  • Membangun kebijakan procurement dan pemeriksaan anggaran ke dalam proses belanja dan kontrak kerja.
  • Tingkatkan visibilitas dan kontrol melalui analisis pengeluaran, alur kerja, dan pelaporan
  • Kolaborasi yang lebih efisien dalam purchasing antara users, tim, dan pemasok.

Kelebihan:

  • Fitur dan kemampuan integrasi yang luas.
  • Pemeliharaan katalog yang efisien membantu memberikan ROI yang cepat.
  • Analisis dan manajemen pemasok yang tangguh.

Kekurangan:

  • Biaya dan kompleksitas yang tinggi.
  • Bisa jadi sangat membebani bagi bisnis kecil.

9. Proactis

software purchasing

Proactis mengangkat model procure-to-play atau purchase-to-play yang dapat membantu Anda dalam mengelola proses dan sumber daya perusahaan dengan lebih mudah.

Seluruh proses, mulai dari permintaan, pembuatan, dan persetujuan dapat dilakukan dalam satu sistem.

Tenaga kerja yang klien miliki juga dapat memesan sesuai prosedur, kebijakan dan anggaran yang telah ditetapkan.

Fitur unggulan:

  • Meningkatkan hubungan dengan pemasok melalui proses manajemen vendor yang efisien.
  • Pembelian e-commerce terpusat.
  • Manajemen kontrak antar pihak yang optimal, mudah, dan kolaboratif.
  • Integrasi dengan sistem keuangan untuk meningkatkan akurasi laporan keuangan.

Keunggulan:

  • Alat manajemen pengeluaran yang komprehensif.
  • Cocok untuk perusahaan menengah hingga besar.
  • Fitur manajemen pemasok dan pengadaan yang kuat.

Kekurangan:

  • Bisa mahal.
  • Kompleksitas dalam penyiapan dan integrasi.

10. Kissflow

software purchasing

Kissflow didirikan pada tahun 2012 dengan fokus untuk menjadi solusi mengelola alur kerja dan manajemen proses berbasis otomatis.

Perusahaan ini merancang sistemnya untuk dapat mengelola berbagai skala bisnis, membangun fleksibelitas, serta tetap memenuhi standar kepatuhan perusahaan.

Fitur unggulan:

  • Otomatisasi alur kerja untuk pengadaan dan pembelian.
  • Proses permintaan dan persetujuan pembelian.
  • Kemudahan integrasi dengan berbagai sistem bisnis.

Kelebihan:

  • Alur kerja yang fleksibel dan dapat disesuaikan.
  • Antarmuka yang ramah pengguna dan intuitif.
  • Baik untuk mengotomatiskan proses pengadaan.

Kekurangan:

  • Fitur bawaan terbatas dibandingkan dengan sistem pengadaan khusus.
  • Mungkin memerlukan penyesuaian tambahan untuk kebutuhan tingkat lanjut.
  • Biaya berlangganan yang cukup tinggi dibandingkan produk lain di pasaran.

Kesimpulan: Memilih Software Purchasing yang Tepat untuk Bisnis Anda

Memilih software purchasing yang tepat merupakan tantangan tersendiri bagi usaha bisnis.

Hal ini tentunya dapat mempengaruhi seluruh perencanaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah berjalan.

Menentukan skala bisnis yang sedang Anda jalankan merupakan salah satu rekomendasi tips yang bisa Anda ketahui terlebih dahulu sebelum berlangganan software purchasing.

Lalu, apalagi hal yang bisa dilakukan?

  1. Menentukan kebutuhan bisnis, mulai dari fitur yang diperlukan hingga skalabilitas.
  2. Kemudahan penggunaan untuk mempercepat adopsi.
  3. Fitur keamanan data.
  4. Anggaran biaya, mulai dari pemeliharaan, pembaruan, implementasi, dan dukungan layanan.
  5. Kemudahan proses integrasi dengan sistem operasional bisnis lainnya seperti software akuntansi.

Poin ke-lima merupakan salah satu aspek yang jangan tertinggal karena memiliki software purchasing yang terintegrasi dengan sistem akuntansi memiliki peran yang vital dalam digitalisasi bisnis.

Salah satu rekomendasi software akuntansi terintegrasi yang bisa Anda gunakan adalah Mekari Jurnal.

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat meningkatkan efisiensi proses manajemen dan pemanfaatan keuangan, akses visibilitas keuangan secara realtime, dan penyusunan laporan berbasis otomatis.

Tingkatkan efisiensi bisnis operasional dan kesehatan finansial bisnis karena Anda dapat juga dapat mengelola supply chain management tanpa perlu berpindah platform.

Dapatkan free trial selama 7 hari bagi pendaftar baru, selama mencoba!

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Gep, “What is a purchasing software?”.

Software Connect, “Best Procurement Software”.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal