Home / Blog / Business & Economy

Ingin Investasi Properti? Intip Keuntungan, Risiko, Tips Suksesnya!

cara investasi properti
Daftar isi
Mode

Masih pemula dalam berbisnis investasi properti? Simak ulasan berikut mengenai keuntungan, resiko, dan tips memulainya!

Investasi di bidang properti kini semakin menggiurkan. Selain keuntungannya sangat menjanjikan, banyak investor yang  menanamkan modalnya di bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan inflasi.

Hal ini pula yang menyebabkan banyak developer berlomba-lomba untuk membangun properti. Adapun jenis investasi properti yang paling diminati yakni hunian vertikal atau apartemen, rumah, dan tanah.

Hal yang perlu ditekankan adalah tidak ada investasi yang sempurna. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Beberapa hal berikut ini harus Anda ketahui dan waspadai sebelum melakukan investasi agar mendapat keuntungan dan terhindar dari risiko properti.

Mengenal Tentang Investasi Properti?

Anda harus mengenal investasi terlebih dahulu.

Investasi merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang atau masa depan.

Investasi juga sering disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal.

Menurut teori ekonomi, investasi yaitu pembelian atau produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang atau barang produksi.

Sedangkan bisnis properti merupakan sebuah bisnis yang tidak pernah mati. Hal ini disebabkan tempat tinggal merupakan sebuah kebutuhan primer manusia yang tidak akan pernah dimakan waktu.

Tetapi banyak hal yang terlintas di pikiran saat akan memulai bisnis properti karena tentunya ada risiko di samping banyak kelebihannya.

Pengertian Investasi Properti?

Investasi properti adalah kegiatan membeli, memiliki, atau mengalokasikan dana pada properti dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari apresiasi nilai properti, pendapatan sewa, atau keduanya.

Investasi properti dapat meliputi berbagai jenis properti, seperti rumah, apartemen, tanah, bangunan komersial, atau properti industri.

Tujuan utama dari investasi properti adalah untuk menciptakan pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang.

Investasi properti dapat memberikan keuntungan melalui apresiasi nilai properti, di mana nilai properti meningkat seiring waktu.

Selain itu, pendapatan sewa dari properti yang disewakan juga menjadi sumber pendapatan pasif bagi investor.

Investasi jenis ini juga dianggap sebagai bentuk investasi yang relatif stabil dan aman dalam jangka panjang.

Properti cenderung memiliki nilai yang bertahan lama dan dapat bertahan dari fluktuasi pasar keuangan.

Selain itu, investasi properti dapat memberikan perlindungan inflasi, di mana nilai properti cenderung meningkat seiring dengan kenaikan harga.

Namun, investasi jenis ini juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri.

Nilai properti bisa mengalami penurunan akibat perubahan pasar, kondisi ekonomi, atau perubahan regulasi.

Selain itu, biaya perawatan, perbaikan, dan manajemen properti juga perlu diperhatikan.

Sebelum melakukan penanaman modal, penting untuk melakukan riset pasar, analisis finansial, dan konsultasi dengan ahli properti atau konsultan keuangan.

Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan yang cerdas dan mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi properti.

Jenis dan Tipe Properti Target Investasi

Properti sendiri terbagi menjadi tiga jenis yang dapat diinvestasikan, yaitu:

Residential Property (Properti Hunian)

Properti hunian adalah jenis properti yang didesain untuk tempat tinggal. Beberapa tipe properti hunian yang populer adalah rumah, townhouse, apartemen, dan kondominium.

Investasi dalam properti hunian dapat dilakukan dengan membeli properti tersebut dan menyewakannya kepada orang lain.

Pendapatan yang dihasilkan dari sewa properti dapat menjadi sumber penghasilan pasif yang stabil.

Commercial Property (Properti Komersial)

Properti komersial dirancang untuk kepentingan bisnis. Beberapa contohnya adalah gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, gudang, atau tempat penginapan untuk pekerja sementara.

Investasi dalam properti komersial dapat memberikan potensi pendapatan yang lebih tinggi karena biasanya sewa properti komersial lebih tinggi daripada properti hunian

Namun, risiko dalam investasi properti komersial juga cenderung lebih tinggi.

Mixed-Use Property (Properti Campuran)

Properti campuran adalah jenis properti yang dikombinasikan antara hunian dan ruang komersial.

Contoh properti campuran adalah ruko, kos-kosan, atau rumah kontrakan. Investasi dalam properti campuran memberikan keuntungan ganda, yaitu pendapatan dari sewa hunian dan sewa ruang komersial.

Properti campuran biasanya menarik bagi para pengusaha kecil atau investornya karena dapat memberikan fleksibilitas dalam memaksimalkan potensi pendapatan.

Keuntungan Investasi Properti

Investasi properti tergolong dalam investasi real asset, investasi berupa benda yang berwujud. Investasi tanah atau properti memang sangat populer belakangan ini.

Hal tersebut dapat terjadi dengan timbulnya kelangkaan. Bayangkan saja, tanah yang tersedia tidak akan bertambah. Sedangkan populasi penduduk terus meningkat.

Artinya, permintaan akan tanah dan properti akan lebih tinggi dari persediaannya dan mengakibatkan harganya semakin tinggi.

Beberapa hal inilah yang membuat setiap orang berlomba-lomba berinvestasi tanah dan properti.

Berikut kelebihan investasi properti yang harus Anda ketahui:

1. Hasil Investasi Properti Cenderung Positif

Konsep kelangkaan berperan penting dalam investasi properti.

Dengan demikian, bisa dibilang umumnya imbal hasil investasi properti selalu positif jika Anda cerdas mencari lokasi yang baik.

Terlebih jika investasi dilakukan dalam jangka panjang, Anda bisa memperoleh keuntungan hingga berlipat-lipat.

Sehingga umumnya investasi ini memang dilakukan demi tujuan jangka panjang.

Jika digunakan dalam waktu pendek pun bisa. Umumnya bisa dilakukan dengan beberapa contoh berikut:

  • Memperbaiki bangunannya kemudian dijual dengan harga lebih mahal
  • Membeli tanah untuk kemudian dibangun dan dijual dengan harga lebih mahal.

Namun Anda harus berhati-hati untuk memilih lokasi yang strategis dan jangan pilih lokasi yang kemungkinan besar sulit dijual karena beberapa alasan tertentu.

2. Potensi Pendapatan Pasif dari Investasi Properti

Anda juga bisa memperoleh pendapatan pasif saat berinvestasi properti.

Misalnya saja apabila Anda menunggu masa pensiun dan memutuskan untuk mengontrakan atau menyewakannya.

Di sini Anda memperoleh pendapatan pasif sembari tetap memiliki asset-nya (karena tanah dan bangunan tidak dijual).

Jadi bisa dibilang investasi properti punya keuntungan ganda, di mana selain nilainya yang terus meningkat, Anda juga bisa memperoleh penghasilan pasif selama belum menjualnya.

3. Dapat Dijadikan Agunan

Jika Anda bisa membeli sebuah properti dan menjadikannya agunan untuk meminjam uang demi membeli properti lainnya.

Siklus keuntungannya kurang lebih sama sehingga Anda bisa memperoleh keuntungan atau impas.

Tanah atau properti adalah salah satu agunan yang umumnya bernilai tinggi, sehingga Anda bisa mengharapkan jumlah pinjaman yang besar juga.

4. Tahan Ancaman Inflasi

Pada praktiknya jaman dahulu, pembelian rumah adalah demi memenuhi kebutuhan primer manusia.

Namun kini sudah terjadi perubahan kepentingan di mana properti menjadi salah satu cara untuk menjaga investasi tersebut agar tidak tergerus inflasi.

Artinya, pemilik yakin membeli properti, nilai investasi tidak akan turun seperti nilai mata uang yang tergerus inflasi.

Risiko Investasi Properti

Meskipun memiliki banyak kelebihan, memulai bisnis properti juga tentunya memiliki risiko.

Apabila Anda gagal memperoleh keuntungan, atau lokasi tidak mendukung Anda bisa terjebak dengan properti itu selamanya.

Sebenarnya besar tidaknya risiko bergantung pada toleransi risiko Anda, oleh karena itulah sebagian berani berinvestasi properti dan sebagian lagi memilih instrumen investasi lainnya.

Berikut  risiko investasi properti sebelum Anda memilih untuk berinvestasi:

1. Beban Perawatan (Management Burden)

Pemilik atau investor properti tak dapat membiarkan investasinya berjalan dengan hasil yang meningkat terus menerus, tanpa memastikan properti tersebut dalam keadaan baik.

Dia juga mesti mengeluaran biaya tambahan guna merawat kondisi bangunan agar income dari sewa bisa meningkat.

2. Investasi Properti Padat Modal (High Capital Investment)

Investasi properti pun dapat dikatakan sebagai investasi yang bersifat padat modal (capital intensive).

Karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam properti, relatif semakin besar pula hasil yang didapatkan investasi properti tersebut.

3. Keterjangkauan Investasi (Affordability Investment)

Dalam bisnis properti, harga mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan.

Harga properti ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal serta tren yang memengaruhi permintaan dan penawaran properti.

Ada satu perbedaan signifikan antara menilai properti dan saham, yaitu  affordability.

Affordability tidak menjadi isu dalam saham, karena transaksi pembelian saham dilakukan secara tunai.

Sebaliknya, transaksi properti biasanya merupakan pembelian leverage yang melibatkan pembiayaan dari bank.

4. Biaya Transaksi yang Tinggi (High Cost Transaction)

Untuk berinvestasi di sektor properti, Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dibanding berinvestasi di sektor lain.

Biaya-biaya tersebut berupa pajak, antara lain: PPH (5% yang dikenakan bagi penjual) dan BPHTB (5% yang dikenaan bagi pembeli).

5. Waktu Lama untuk Membeli (Time Consuming Acquisition)

Membeli properti yang sesuai keinginan tidak bisa dalam tempo singkat, bisa dalam hitungan minggu atau bulan.

Hal ini juga dijelaskan dalam sifat properti yang tidak likuid (lack of liquidity).

Bahkan seorang pakar properti dari Amerika Serikat mengatakan, carilah 100 properti, pilih tiga yang terbaik, untuk mendapatkan satu properti yang diinginkan.

6. Terbatasnya Pengetahuan (Lack of Knowledge)

Pengetahuan yang terbatas disebabkan karena properti yang bersifat lokal (localized).

Harga sebuah rumah di satu tempat, belum tentu sama dengan di tempat lain. Hal ini membuat investor harus jeli dan membuat survei terhadap di lokasi incarannya.

7. Penyusutan Bangunan (Building Depreciation)

Investasi properti yang berbasis pada tanah dan bangunan, walaupun dari tahun ke tahun meningkat—akibat harga tanah yang meningkat akibat kelangkaan—namun bangunan di atasnya secara teoritis memiliki umur.

Hal ini berbeda dengan tanah yang memiliki umur panjang alias abadi.

Secara teoritis, bangunan dapat berumur 20, 30, atau 40 tahun, tergantung fungsi, kualitas, dan standar kekokohan bangunan (konstruksi).

8. Hancur Bila Terjadi Bencana Alam (Physical Hazard)

Dibandingkan dengan investasi lain, investasi properti memiliki risiko kehancuran tanah dan bangunan yang bisa disebabkan gempa, tanah longsor, tsunami dan lain-lain.

Namun, hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan asuransi, sehingga secara praktis kehancuran akibat bencana dapat dihilangkan dengan biaya tambahan untuk membayar premi asuransi.

Tips Sukses Memulai Investasi Properti

Setelah Anda sudah mengetahui keuntungan dan resiko dari bisnis investasi properti, saatnya mengetahui cara memulainya.

Mengutip dari Uphomes, berikut tips mudah memulai bisnis investasi properti:

Temukan properti di lingkungan yang baru

Beberapa wilayah atau tempat memiliki nilai investasi yang bagus namun masih belum tereksplorasi.

Wilayah dengan area yang masih berkembang dapat menawarkan peluang pertumbuhan dan insentif pajak bagi pembeli, oleh karena itu maksimalkan kesempatan tersebut.

Bergabung dengan komunitas

Masih pemula dalam memulai bisnis ini? Jangan takut, semua-pun juga masih di fase belajar dan mengeksplorasi bidang ini.

Anda bisa memulai dengan bergabung dengan komunitas yang berfokus pada bidang investasi properti. Jalin relasi dan temukan mentor, ini akan menjadi cara yang baik untuk belajar dari investor yang lebih berpengalaman pada bidangnya.

Pahami siklus pasar

Teori siklus pasar adalah sebuah istilah yang mengacu pada sebuah tren atau pola dalam lingkungan pasar.

Menurut teori ini, sebuah nilai pada suatu aset cenderung berubah secara konstan sebagai respon sentimen pasar secara keseluruhan.

Teori ini penting untuk Anda pelajari sebagai sebuah investor untuk dapat memahami dan memperkiraan nilai dalam suatu aset dalam jangka waktu panjang ke depan.

Riset Pasar dan Lokasi

Sebelum memulai investasi properti, lakukan riset pasar dan lokasi dengan cermat.

Pahami kondisi pasar properti saat ini, tren harga properti, permintaan sewa, dan perkembangan infrastruktur di sekitar properti yang akan Anda beli.

Lokasi yang strategis akan meningkatkan potensi apresiasi nilai properti dan permintaan sewa.

Analisis Keuangan Sebelum Memulai Investasi Properti

Lakukan analisis keuangan yang teliti sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam properti.

Perhitungkan dengan seksama pendapatan yang dapat Anda peroleh dari sewa properti, biaya perawatan dan perbaikan, serta kemungkinan kekosongan atau ketidaktersediaan penyewa.

Pastikan investasi properti tersebut dapat memberikan keuntungan yang memadai.

Konsultasi dengan Ahli Properti atau Konsultan Keuangan

Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli properti atau konsultan keuangan.

Mereka dapat memberikan saran dan panduan yang berharga dalam membuat keputusan investasi yang cerdas.

Ahli properti dapat membantu Anda dalam menilai nilai properti, menyusun strategi penawaran, dan menyediakan informasi yang relevan mengenai pasar properti.

Kelola dengan Baik dan Profesional

Penting untuk mengelola properti Anda dengan baik dan profesional.

Pastikan properti tetap dalam kondisi yang baik, menjaga hubungan baik dengan penyewa, dan melaksanakan tindakan perawatan dan perbaikan yang diperlukan.

Jika Anda tidak memiliki waktu atau pengetahuan yang cukup, pertimbangkan untuk menggunakan jasa pengelola properti profesional.

Diversifikasi Portofolio Investasi Properti

Untuk mengurangi risiko, disarankan untuk diversifikasi portofolio investasi properti Anda.

Jangan hanya mengandalkan satu jenis properti atau satu lokasi saja.

Cobalah untuk memiliki beberapa jenis properti di lokasi yang berbeda.

Diversifikasi akan membantu melindungi investasi Anda dari fluktuasi pasar dan memperluas peluang keuntungan.

Cara Investasi Properti Untuk Pemula

Jika Anda tertarik untuk memulai investasi namun masih pemula dalam dunia ini, ada beberapa cara yang bisa Anda pertimbangkan.

Berikut adalah beberapa opsi investasi properti yang cocok untuk pemula:

Investasi Properti Online

Investasi properti online adalah salah satu cara yang semakin populer di era digital ini.

Ada beberapa opsi dalam investasi properti online, antara lain:

Property Equity Crowdfunding

Dalam model ini, Anda bisa berinvestasi dalam properti bersama dengan investor lain melalui platform crowdfunding.

Anda dapat membeli sebagian kecil kepemilikan properti dengan jumlah investasi yang lebih terjangkau.

Investasi Properti P2P Lending

Melalui platform P2P lending properti, Anda dapat memberikan pinjaman kepada pengembang properti dengan harapan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan.

Membeli Saham Emiten Properti

Salah satu cara lainnya adalah dengan membeli saham perusahaan properti yang terdaftar di bursa efek.

Ini memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam properti secara tidak langsung.

Investasi Properti Sistem Sewa

Cara lain untuk memulai investasi properti adalah dengan membeli properti dan menyewakannya kepada orang lain.

Anda dapat memilih jenis properti yang sesuai, seperti apartemen, rumah, atau kondominium.

Dalam sistem sewa ini, Anda akan mendapatkan pendapatan rutin dari hasil sewa properti.

Investasi Properti Flipping

Investasi properti flipping adalah membeli properti dengan harga rendah, memperbaikinya, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Ini membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pasar properti serta kemampuan dalam merenovasi properti agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Kelola Bisnis Properti Menggunakan Software Akuntansi

Nah, kini Anda sudah memahami seluk beluk investasi bisnis properti termasuk keuntungan dan risikonya bukan?

Anda bisa melakukan analisis dan mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi properti.

Perlu diingat bahwa bisnis properti merupakan sebuah bisnis yang umumnya memberikan keuntungan, terutama apabila Anda cerdas dalam menjalankannya.

Pada dasarnya, membangun sebuah bisnis baik bisnis properti atau bisnis lainnya memiliki tingkat kesulitan yang sama.

Hanya saja cara yang digunakan untuk mengembangkan bisnis tersebut tentu berbeda-beda. Apalagi jika berkaitan dengan pendataan dan pembukuan keuangan.

Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan software akuntansi yang dapat memudahkan pengelolaan keuangan khususnya laporan keuangan. Salah satu software akuntansi atau aplikasi akuntansi keuangan yang dapat digunakan yaitu Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem cloud server yang sudah terintegrasi.

Dengan Jurnal by Mekari segala kegiatan usaha anda akan tercatat secara otomatis seperti aplikasi pembukuan, aplikasi pajak online, pendataan stok barang, dan lain sebagainya. Ayo coba Mekari Jurnal sekarang!

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami